Bukan Dosen Biasa

Polisi cukup lama berada di luar karena para polisi itu mencari keberadaan mereka berdua. Elena dan Jansen tidak bisa keluar karena garasi itu tidak memiliki pintu yang bisa membawanya ke dalam rumah. Mau tidak mau mereka harus bertahan di sana agar tidak ketahuan.

Elena masih mengintai, malam ini dia mendapatkan pelajaran yang tak akan dia lupakan. Selain melakukan balapan yang belum pernah dia lakukan, dia pun harus dikejar polisi di mana dia belum pernah melakukan sesuatu yang melanggar aturan. Meski keluarganya adalah mafia, tapi mereka selalu melakukan apa pun dengan bersih sehingga pihak berwajib tidak pernah tahu apa yang telah mereka lakukan terhadap musuh.

Selama Elena mengintip, tatapan mata Jansen justru tak berpaling darinya. Sungguh dia sangat ingin tahu siapa wanita yang menjadi dosennya itu. Dia yakin Elena bukanlah orang biasa, wanita itu pasti bukan dari kalangan sembarangan. Dia sudah banyak bertemu dengan wanita yang memiliki masalah seperti dirinya tapi tidak ada satu dari mereka pun yang memiliki kemampuan seperti Elena.

Rasa penasaran tidak biasa dia tahan. Tidak ada salahnya bertanya apalagi mereka berada di dalam garasi dan para polisi itu tidak mungkin mendengar mereka.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Jansen yang sudah sangat ingin tahu.

"Aku Elena Jackson, dosen baru yang akan membimbingmu menjadi manusia berguna agar tidak menjadi sampah masyarakat!" jawab Elena mencibir yang tentunya masih serius melihat para polisi yang sudah mau pergi.

"Tidak perlu mencibir. Aku tahu itu tapi aku tidak menanyakan hal itu padamu!"

"Jadi apa yang kau tanyakan?" Elena berpaling, menatapnya sejenak namun dia kembali mengintip.

"Jawab aku, kau bukan orang biasa, bukan??"

"Pertanyaan tidak bermutu. Sudah pasti aku orang biasa yang mencari nafkah agar tidak menjadi beban orangtua!" perkataannya itu sudah pasti untuk menyinggug Jansen.

"Sudah aku katakan jangan mencibir aku!" Jansen mulai kesal, "Aku yakin kau bukan orang biasa jadi jawab pertanyaanku dengan benar. Siapa kau sebenarnya?"

"Aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaanmu ini. Jansen. Kau lihat dirimu, sebaiknya perbaiki dirimu agar tidak dibendi oleh orang!"

"Apa kau membenci aku seperti yang lainnya?"

"Tidak ada alasan bagiku untuk membenci dirimu tapi aku tidak suka pada sifatmu itu. Kau seorang laki-laki tapi kau menghancurkan masa depanmu. Apa sebenarnya yang terjadi padamu sehingga kau melakukan ha ini? Pasti ada sebabnya, bukan?" Elena kembali melihat ke arah Jansen. Semoga saja dia tahu apa yang terjadi pada pemuda itu tapi Jansen bukan orang yang suka membongkar aib apalagi aib keluarganya sendiri.

"Tidak ada, aku melakukan hal ini karena aku bosan dengan kehidupanku!"

Elena masih memandangi pemuda itu, dia sungguh tidak percaya dengan apa yang Jansen katakan. Tidak mungkin hanya karena bosan saja Jansen Howard membuat banyak kekacauan. Pasti ada yang dia sembunyikan. Tapi tidak jadi soal, pelan-pelan saja karena dia tahu untuk mengubah pemuda nakal seperti dirinya harus bisa mengambil hati dan kepercayaannya meski dia tahu tidak mudah. Elena kembali mengintip, dia pun terlihat lega karena polisi sudah pergi.

"Polisinya sudah pergi jadi pergilah!" Elena membuka garasi agar Jansen dapat pergi.

"Tidak!" tolak Jansen.

"Apa kau bilang? Sebaiknya kau pergi jika tidak aku akan membuatmu babak belur!"

"Percayah, saat aku pergi, aku akan memanggil para polisi itu dan mengatakan rumahmu ini dan aku akan mengatakan jika kau terlibat balap liar denganku. Aku sudah terbiasa dengan mereka dan aku bisa bebas dengan mudah sedangkan dirimu? Pikirkanlah ini bu dosen, aku yakin kau tidak mau berurusan dengan mereka dan tidak mau orang-orang tahu apa yang telah kau lakukan, bukan?"

"Kau sedang mengancam aku, Jansen Howard? Jangan kau kira aku akan takut dengan ancaman yang kau berikan!" Elena menatap murid bermasalah itu dengan tatapan tidak senang.

"Aku tidak mengancam. Lagi pula aku sudah kalah jadi aku milikmu sekarang. Mohon bimbingannya, bu dosen!" ucap Jansen seraya menepuk pipi Elena. Jansen melangkah keluar sambil bersiul. Elena diam saja seperti orang linglung. Apa maksud perkataan anak nakal itu jika dia sudah menjadi miliknya?

"Tunggu, Jansen. Cepat pergi dari rumahku. Aku tidak mau ada yang melihat kau berada di sini!" Elena mengejar Jansen yang melangkah pergi sambil bersiul.

"Sepertinya rumahmu ini cukup nyaman, walau tidak besar."

"Jangan asal bicara, sekarang juga pergi!" usir Elena. Seharusnya dia tidak membawa pemuda bermasalah itu ke rumahnya.

"Tidak ada ayah yang menyebalkan, tidak ada kedua pecundang yang memuakan itu. Mohon bimbingannya, Elena Jackson!" Jansen benar-benar tidak mempedulikan perkataan Elena.

"Jangan mengada-ada, aku tidak memberikan tumpangan untukmu!"

"Aku sudah kalah darimu jadi aku adalah milikmu. Jika kau tidak mau menampung aku maka aku akan pergi memanggil polisi itu agar kita ditangkap bersama dan aku juga akan mengatakan pada mereka jika kita baru saja menghabiskan malam bersama. Apa kau tahu apa yang akan terjadi di kampus nanti? Sepertinya akan menjadi berita heboh jika dosen baru pada akhirnya jatuh ke dalam pelukanku!" Jansen sengaja mengatakan perkataan itu karena dia malas pulang ke rumah di mana dia tidak memiliki tempat dan tidak diterima oleh siapa pun.

Elena mengepalkan kedua tangan, dia benar-benar berada di dalam masalah. Sepertinya dia tidak memiliki pilihan. Mungkin saja dia bisa membimbing pemuda itu tapi bukan berarti Jansen bisa tinggal dengannya sesuka hati.

"Aku akan menampungmu hanya malam ini saja tapi ingat, jaga sikapmu. Aku tidak akan ragu memukulmu sampai babak belur!" ancam Elena.

Elena melangkah melewati Jansen dan mengambil kunci dari saku jaketnya. Meski dia menang tapi dia jadi harus menampung pemuda itu. Anggap saja dia memungut seekor anjing liar yang membutuhkan tumpangan dan tugasnya menjinakkan anjing liar itu agar menjadi anjing jinak.

"Kau belum mengatakan padaku, siapa kau sebenarnya?" Jansen masih penasaran akan hal ini.

"Sudah aku katakan, aku Elena Jackson. Jangan mengulangi pertanyaan yang akan aku jawab dengan jawaban yang sama pula!" pintu rumah sudah dibuka, Elena melangkah masuk ke dalam dan menyalakan lampu.

"Aku tidak percaya kau orang biasa. Kau pandai berkelahi bahkan kau begitu mahir dalam membawa motor. Untuk wanita seperti dirimu, sangat mustahil melakukannya jika kau memang orang biasa. Waktu itu kau menghajar anak buahnya menggunakan sebuah kursi saja. Meski aku tidak mau mengakui kekalahanku tapi kau benar-benar telah memukul aku dan aku yakin kau bukanlah dosen biasa!"

"Aku hanya orang biasa yang memiliki sedikit keahlian. Kau tidur di sofa, awas jika kau berani membuat kekacauan, aku akan melemparmu ke jalan dan jangan menyentuh apa pun!" Elena berjalan menuju kamarnya. Benar-Benar di luar rencana. Besok dia sudah harus bisa mengusir pemuda itu pergi dari rumahnya. Jika tidak memikirkan posisinya sebagai dosen, sudah dia tendang Jansen ke jalanan.

Bukannya dia takut dengan ancaman pemuda itu, dia tidak takut sama sekali tapi dia harus memikirkan banyak hal. Jangan sampai dia mencoreng nama baik keluarganya sehingga ayah dan ibunya malu. Nenek dan kakeknya juga akan malu jadi sebaiknya dia bersabar untuk sesaat apalagi dia sudah menyetujui permintaan Bob Howard untuk membimbing putranya itu menjadi pemuda yang baik.

Jansen menjatuhkan diri ke atas sofa, dia yakin ayahnya tidak akan mencari mau dia pulang atau tidak karena dia tahu ayahnya tidak peduli dengan apa yang akan dia lakukan. Berada di rumah itu cukup menenangkan. Sepertinya dia akan betah tinggal di sana.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

let's play the game 🤣🤣

2024-02-14

2

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Ok

2023-11-25

0

Rizka Susanto

Rizka Susanto

heran sama bpknya Jansen,senakal2nya anak apalagi anak kandung hrusnya gak terima klo anaknya dihina didpan mata kplanya gtu,
terlebih yg ngehina ibu tiri plus anak yg jls2 BKN siapa2nya,ngehinannya Sampe keterlaluan gtu,tpi mlh bpke diem2 aja,BPK macem apa 😡

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bad Boy
2 Sambutan Tak Terduga
3 Balasan
4 Jebakan Lain
5 Bad Boy Yang Penuh Dendam
6 Broken Family
7 Target Geng Motor
8 Elena Jackson Vs Para Berandalan
9 Peringatan Terakhir
10 Mendapat Misi Sulit
11 Taruhan
12 Balapan
13 Sang Pemenang
14 Bukan Dosen Biasa
15 Kembali Berulah
16 Perkelahian Sengit
17 Ditangkap
18 Percayalah Padaku
19 Cibiran
20 Diluar Dugaan
21 Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22 Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23 Sedikit Bukti Yang Didapat
24 Berusaha Bersabar
25 Hasutan
26 Hampir Ketahuan
27 Undangan Makan Malam
28 Anne Yang Menyebalkan
29 Hari Persidangan
30 Sidang Yang Sedikit Kacau
31 Awal Yang Baru
32 Lagi-Lagi Hasutan
33 Diusir
34 Pemuda Pembawa Masalah
35 Gara-Gara Mie Instan
36 Peraturan
37 Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38 Para Pemuda Yang Tersesat
39 Menutup Jalan
40 Tidak Dibiayai Lagi
41 Jangan Menyerah
42 Hinaan Yang Menyakitkan
43 Memanfaatkan Situasi
44 Elena, Queen OF Mafia
45 Aksi Di Jalanan
46 Bukan Dosen Biasa
47 Para Pemuda Yang Penasaran
48 Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49 Rencana Jahat Lainnya
50 Pengganggu Yang Bertambah
51 Hanya Pecundang
52 Diikuti
53 Pekerjaan Pertama Yang Berat
54 Sebuah Janji
55 Tunjukkan Dan Buktikan
56 Tidak Boleh Kalah
57 Perkelahian Antara Anggota Geng
58 Tidak Jadi Balapan
59 Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60 Leo, Si Korban Bullying
61 Tertutup Oleh Dendam
62 Tantangan Berduel
63 Leo, Sang Pengkhianat
64 Duel
65 Akhir Dari Leo
66 Belum Layak
67 Ciuman Penyemangat
68 Tidak Sepadan
69 Tidak Bercanda
70 Mengelabui Musuh
71 Masih Ada Yang Belum Selesai
72 Jangan Berhenti
73 Rencana Yang Berisiko
74 Terpukul Kalah
75 Ancaman Untuk Mariana
76 Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77 Isu Tak Sedap
78 Ayo Kita Hadapi Bersama
79 Permintaan Gila Anne
80 Jangan Menyesal
81 Pasti Hanya Kebetulan
82 Saling Menyalahkan
83 Tidak Peduli
84 Hanya Mengikuti Tantangan
85 Jangan Sampai Lepas
86 Lagi-Lagi Gagal
87 Promo
88 Diambang Kehancuran
89 Hari Yang Buruk
90 Bukan Ancaman
91 Tak Berdaya
92 Cepatlah Lari
93 Penolakan Richard
94 Dia Bukan Ayahku
95 Dia Sudah Pergi
96 Kemarahan Seorang Ibu
97 Merasa Kehilangan
98 Apa Kau Mau Menunggu?
99 Tidak Akan Kembali
100 Masih Peduli
101 Satu Pukulan
102 Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103 Perasaan Seorang Ayah
104 ucapan terima kasih
105 Extra Part
106 Extra Part End
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bad Boy
2
Sambutan Tak Terduga
3
Balasan
4
Jebakan Lain
5
Bad Boy Yang Penuh Dendam
6
Broken Family
7
Target Geng Motor
8
Elena Jackson Vs Para Berandalan
9
Peringatan Terakhir
10
Mendapat Misi Sulit
11
Taruhan
12
Balapan
13
Sang Pemenang
14
Bukan Dosen Biasa
15
Kembali Berulah
16
Perkelahian Sengit
17
Ditangkap
18
Percayalah Padaku
19
Cibiran
20
Diluar Dugaan
21
Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22
Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23
Sedikit Bukti Yang Didapat
24
Berusaha Bersabar
25
Hasutan
26
Hampir Ketahuan
27
Undangan Makan Malam
28
Anne Yang Menyebalkan
29
Hari Persidangan
30
Sidang Yang Sedikit Kacau
31
Awal Yang Baru
32
Lagi-Lagi Hasutan
33
Diusir
34
Pemuda Pembawa Masalah
35
Gara-Gara Mie Instan
36
Peraturan
37
Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38
Para Pemuda Yang Tersesat
39
Menutup Jalan
40
Tidak Dibiayai Lagi
41
Jangan Menyerah
42
Hinaan Yang Menyakitkan
43
Memanfaatkan Situasi
44
Elena, Queen OF Mafia
45
Aksi Di Jalanan
46
Bukan Dosen Biasa
47
Para Pemuda Yang Penasaran
48
Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49
Rencana Jahat Lainnya
50
Pengganggu Yang Bertambah
51
Hanya Pecundang
52
Diikuti
53
Pekerjaan Pertama Yang Berat
54
Sebuah Janji
55
Tunjukkan Dan Buktikan
56
Tidak Boleh Kalah
57
Perkelahian Antara Anggota Geng
58
Tidak Jadi Balapan
59
Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60
Leo, Si Korban Bullying
61
Tertutup Oleh Dendam
62
Tantangan Berduel
63
Leo, Sang Pengkhianat
64
Duel
65
Akhir Dari Leo
66
Belum Layak
67
Ciuman Penyemangat
68
Tidak Sepadan
69
Tidak Bercanda
70
Mengelabui Musuh
71
Masih Ada Yang Belum Selesai
72
Jangan Berhenti
73
Rencana Yang Berisiko
74
Terpukul Kalah
75
Ancaman Untuk Mariana
76
Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77
Isu Tak Sedap
78
Ayo Kita Hadapi Bersama
79
Permintaan Gila Anne
80
Jangan Menyesal
81
Pasti Hanya Kebetulan
82
Saling Menyalahkan
83
Tidak Peduli
84
Hanya Mengikuti Tantangan
85
Jangan Sampai Lepas
86
Lagi-Lagi Gagal
87
Promo
88
Diambang Kehancuran
89
Hari Yang Buruk
90
Bukan Ancaman
91
Tak Berdaya
92
Cepatlah Lari
93
Penolakan Richard
94
Dia Bukan Ayahku
95
Dia Sudah Pergi
96
Kemarahan Seorang Ibu
97
Merasa Kehilangan
98
Apa Kau Mau Menunggu?
99
Tidak Akan Kembali
100
Masih Peduli
101
Satu Pukulan
102
Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103
Perasaan Seorang Ayah
104
ucapan terima kasih
105
Extra Part
106
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!