Sang Pemenang

Jansen memutar motornya untuk kembali. Dia menang, pasti dia menang karena mereka mencapai garis finis secara bersama-sama . Seluruh sorakan itu pasti ditunjukkan untuknya karena dia tahu anak buahnya membuat taruhan besar untuknya.

Jensen menghentikan motornya begitu juga dengan Elena. Helm yang mereka kenakan dilepaskan, mereka belum tahu hasil akhir namun Jansen sudah sangat yakin jika dialah pemenangnya. Jansen menunjukkan ekspresi bangganya atas kemenangan yang dia dapatkan apalagi para anak buahnya sudah berlari ke arah mereka.

"Aku menang, Elena. Kau harus menjadi budakku sampai aku bosan!" ucap Jansen dengan angkuh.

"Kita belum tahu hasilnya jadi jangan bangga terlebih dahulu!" Elena turun dari atas motornya. Benda yang sangat bagus. Sepertinya dia bisa menggunakan motornya saat pergi ke campus.

"Sudah bisa kau lihat, bukan? Mereka menyoraki kemenanganku!" Jansen menyisir rambutnya ke belakang, pemuda itu melangkah dengan angkuh sambil merentangkan kedua tangannya. Kedua matanya bahkan terpejam. Sorakan anak buahnya seperti pujian untuk apa yang dia lakukan. Setelah ini tidak akan ada yang berani menantangnya tapi tunggu, kenapa tidak ada satu pun yang mendekati dirinya?

Jansen membuka kedua matanya dan berpaling. Kedua mata melotot dan dia terlihat tidak senang karena anak buahnya mengerumuni Elena bahkan mereka bersorak untuk Elena. Kenapa jadi Elena yang menjadi pusat perhatian?

"Apa yang kalian lakukan?" teriaknya.

"Maaf. Bos. kami menyambut pemenang baru!" jawab anak buahnya.

"Apa maksud kalian pemenang baru? Bukankah aku yang menang?" tanya Jansen.

"Tidak, Bos. Beda tipis dan kau kalah cepat!"

"Apa? Tidak mungkin!" teriak Jansen tidak terima.

"Jika sudah kalah, kalah saja. Untuk apa berteriak seperti itu!" cibir Elena.

"Diam kau!" Jansen melangkah mendekati Elena. Dia tidak mungkin kalah dari amatiran itu apalagi dia selalu menang.

"Tunjukkan padaku buktinya jika aku kalah!" teriak Jansen.

Seseorang berlari menghampiri Jansen lalu menunjukkan bukti sebuah rekaman yang dia ambil. Jansen melihatnya, motor mereka memang berjarak tidak begitu jauh. Bedanya cukup tipis karena Elena mencapai garis finis terlebih dahulu barulah beberapa detik kemudian dia menyusul.

"Tidak mungkin. Aku tidak mungkin kalah!" teriak Jansen. Bagaimana mungkin dia bisa kalah dari wanita itu? Selama ini tidak ada yang bisa mengalahkan dirinya lalu bagaimana mungkin dia bisa kalah?

"Terimalah kekalahanmu dengan jantan dan jangan lupa dengan taruhan yang telah kita sepakati!" ucap Elena.

"Aku tidak terima hal ini, Elena Jackson. Apa kau membayarnya untuk mengedit video itu? Aku sungguh tidak terima!"

"Jangan asal menuduh akibat tidak menerima kekalahan. Apa kau bisa membuktikan padaku jika aku membayarnya? Dia anak buahmu dan aku tidak mengenalnya. Lalu bagaimana kau bisa menuduhnya seperti itu?"

"Kami melihatnya sendiri, Bos. Kau memang sudah kalah!" ucap anak buahnya.

"Diam kau, aku tidak terima!" Jansen melangkah mendekati Elena dan berdiri di hadapannya.

"Ayo kita balapan ulang. Kali ini aku tidak akan kalah!" ucap Jansen.

"Balapan ulang ada taruhan lain yang harus kita lakukan!" ucap Elena.

"Apa yang kau inginkan? Jika aku kalah darimu, maka tidak saja mendengarkan ucapanmu, aku bersedia menjadi budakmu!" ucap Jansen.

Elena diam saja, menatap pemuda itu dengan tatapan tajam. Jensen pun menatapnya dengan tatapan angkuh, yang kedua kali dia tidak mungkin kalah.

"Ulang.... Ulang!" para anak buahnya mulai bersorak.

"Kenapa diam saja? Apa kau tidak berani menerima tantangan keduaku ini?"

"Aku bukannya tidak berani tapi aku takut kau melakukan hal yang sama. Tidak terima dengan kekalahan lalu ingkar janji!"

"Tidak akan, aku tidak akan ingkar janji jadi lakukan sekali lagi. Aku yakin kali ini aku pasti akan menang!"

"Baiklah, siapa yang takut!" Elena melangkah menuju motornya. Hanya melakukan lomba sekali lagi saja, dia tidak akan keberatan karena dia yakin hasilnya tetap sama.

Jansen pun melangkah menuju motornya sambil tersenyum sinis. Kali ini dia harus memegang kendali dan menang. Mereka berdua kembali ke atas motor. Para pendukung mulai bersorak untuk mendukung mereka kembali. Suara motor kembali terdengar diiringi dengan sorakan para pendukung mereka yang mendadak terbagi menjadi dua.

Jansen dan Elena kembali bersiap melakukan balapan untuk yang kedua kali namun suara sirine polisi mengejutkan semua orang. Dua mobil polisi berjalan ke arah mereka, para anak buah Jansen berteriak dan melarikan diri. Elena dan Jansen saling pandang lalu mereka membawa motor mereka pergi untuk menghindari polisi yang hendak menangkap mereka.

Elena membawa motornya melesat dengan cepat, balapan berakhir. Lagi pula dia yang menang jadi tidak perlu melakukan balapan ulang lagi. Jansen yang melihat kepergian Elena mengikuti karena dia ingin tahu ke mana wanita itu pergi.

Motor mereka melesat dengan kecepatan tinggi namun naas mereka dikejar oleh polisi. Elena berpaling, Jansen masih saja mengikuti begitu juga polisi yang mengejar mereka. Sial, tidak saja dikejar oleh pemuda itu tapi dia juga dikejar oleh polisi. Bagus, jika orangtuanya tahu maka habislah dia.

Sebaiknya dia bergegas pergi untuk menghindari Jansen dan polisi itu. Elena terus menghindari mereka dengan mengambil jalan lain tapi Jansen terus mengikuti meski polisi yang mengejar sudah tidak terlihat. Padahal dia sudah hampir tiba di rumah, tapi Jansen masih saja mengikuti. Mau tidak mau Elena menghentikan motornya, pria pengacau itu tidak boleh tahu kediamannya karena dia tahu pria itu akan membuat masalah.

"Apa maumu?" tanya Elena saat Jansen berhenti di sisinya.

"Kita belum selesai, Elena Jackson!"

"Terima saja kekalahanmu. Sebaiknya jangan mengikuti aku!"

"Tidak akan, aku tidak akan berhenti mengikutimu!"

"Jangan main-main denganku!" teriak Alena. Dia tidak akan pulang selama pemuda itu mengikuti namun sayang suara sirine mobil yang berada tidak jauh dari mereka membuat Elena harus segera pergi. Jansen pun kembali mengikuti sampai Elena tiba di rumahnya. Elena yang tidak mau tertangkap tentu saja tidak punya pilihan, hindari para polisi itu terlebih dahulu barulah singkirkan pemuda yang selalu membawa masalah.

Garasi dibuka secara otomatis dan setelah itu Elena membawa motornya masuk ke dalam. Jansen juga melakukannya, Elena melotot dengan ekspresi tidak senang. Dia ingin mengusir pemuda itu tapi suara sirine mobil yang semakin dekat membuat Elena harus menutup garasi dengan cepat agar para polisi itu tidak melihat. Dia tidak mau membuat kekacauan apalagi dengan polisi. Bagaimanapun dia harus menjaga nama baik kedua orangtuanya. Lagi pula dia seorang dosen jadi dia tidak boleh memiliki catatan buruk yang bisa mempengaruhi pekerjaannya.

Elena dan Jansen bersembunyi di garasi karena polisi yang mengejar mereka berada tidak jauh dari mereka. Semoga saja para polisi itu pergi tapi dia sudah membawa si biang rusuh ke rumahnya dan tentunya itu akan menjadi masalah baru untuk Elena.

Terpopuler

Comments

liberty

liberty

kamu sih kepedean...awowowoo /Facepalm//Facepalm/

2024-01-25

2

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Haduuuuh Jansen kau benar"

2023-11-25

0

Fhita Iftha

Fhita Iftha

uu siap" bucin 😃

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bad Boy
2 Sambutan Tak Terduga
3 Balasan
4 Jebakan Lain
5 Bad Boy Yang Penuh Dendam
6 Broken Family
7 Target Geng Motor
8 Elena Jackson Vs Para Berandalan
9 Peringatan Terakhir
10 Mendapat Misi Sulit
11 Taruhan
12 Balapan
13 Sang Pemenang
14 Bukan Dosen Biasa
15 Kembali Berulah
16 Perkelahian Sengit
17 Ditangkap
18 Percayalah Padaku
19 Cibiran
20 Diluar Dugaan
21 Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22 Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23 Sedikit Bukti Yang Didapat
24 Berusaha Bersabar
25 Hasutan
26 Hampir Ketahuan
27 Undangan Makan Malam
28 Anne Yang Menyebalkan
29 Hari Persidangan
30 Sidang Yang Sedikit Kacau
31 Awal Yang Baru
32 Lagi-Lagi Hasutan
33 Diusir
34 Pemuda Pembawa Masalah
35 Gara-Gara Mie Instan
36 Peraturan
37 Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38 Para Pemuda Yang Tersesat
39 Menutup Jalan
40 Tidak Dibiayai Lagi
41 Jangan Menyerah
42 Hinaan Yang Menyakitkan
43 Memanfaatkan Situasi
44 Elena, Queen OF Mafia
45 Aksi Di Jalanan
46 Bukan Dosen Biasa
47 Para Pemuda Yang Penasaran
48 Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49 Rencana Jahat Lainnya
50 Pengganggu Yang Bertambah
51 Hanya Pecundang
52 Diikuti
53 Pekerjaan Pertama Yang Berat
54 Sebuah Janji
55 Tunjukkan Dan Buktikan
56 Tidak Boleh Kalah
57 Perkelahian Antara Anggota Geng
58 Tidak Jadi Balapan
59 Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60 Leo, Si Korban Bullying
61 Tertutup Oleh Dendam
62 Tantangan Berduel
63 Leo, Sang Pengkhianat
64 Duel
65 Akhir Dari Leo
66 Belum Layak
67 Ciuman Penyemangat
68 Tidak Sepadan
69 Tidak Bercanda
70 Mengelabui Musuh
71 Masih Ada Yang Belum Selesai
72 Jangan Berhenti
73 Rencana Yang Berisiko
74 Terpukul Kalah
75 Ancaman Untuk Mariana
76 Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77 Isu Tak Sedap
78 Ayo Kita Hadapi Bersama
79 Permintaan Gila Anne
80 Jangan Menyesal
81 Pasti Hanya Kebetulan
82 Saling Menyalahkan
83 Tidak Peduli
84 Hanya Mengikuti Tantangan
85 Jangan Sampai Lepas
86 Lagi-Lagi Gagal
87 Promo
88 Diambang Kehancuran
89 Hari Yang Buruk
90 Bukan Ancaman
91 Tak Berdaya
92 Cepatlah Lari
93 Penolakan Richard
94 Dia Bukan Ayahku
95 Dia Sudah Pergi
96 Kemarahan Seorang Ibu
97 Merasa Kehilangan
98 Apa Kau Mau Menunggu?
99 Tidak Akan Kembali
100 Masih Peduli
101 Satu Pukulan
102 Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103 Perasaan Seorang Ayah
104 ucapan terima kasih
105 Extra Part
106 Extra Part End
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bad Boy
2
Sambutan Tak Terduga
3
Balasan
4
Jebakan Lain
5
Bad Boy Yang Penuh Dendam
6
Broken Family
7
Target Geng Motor
8
Elena Jackson Vs Para Berandalan
9
Peringatan Terakhir
10
Mendapat Misi Sulit
11
Taruhan
12
Balapan
13
Sang Pemenang
14
Bukan Dosen Biasa
15
Kembali Berulah
16
Perkelahian Sengit
17
Ditangkap
18
Percayalah Padaku
19
Cibiran
20
Diluar Dugaan
21
Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22
Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23
Sedikit Bukti Yang Didapat
24
Berusaha Bersabar
25
Hasutan
26
Hampir Ketahuan
27
Undangan Makan Malam
28
Anne Yang Menyebalkan
29
Hari Persidangan
30
Sidang Yang Sedikit Kacau
31
Awal Yang Baru
32
Lagi-Lagi Hasutan
33
Diusir
34
Pemuda Pembawa Masalah
35
Gara-Gara Mie Instan
36
Peraturan
37
Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38
Para Pemuda Yang Tersesat
39
Menutup Jalan
40
Tidak Dibiayai Lagi
41
Jangan Menyerah
42
Hinaan Yang Menyakitkan
43
Memanfaatkan Situasi
44
Elena, Queen OF Mafia
45
Aksi Di Jalanan
46
Bukan Dosen Biasa
47
Para Pemuda Yang Penasaran
48
Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49
Rencana Jahat Lainnya
50
Pengganggu Yang Bertambah
51
Hanya Pecundang
52
Diikuti
53
Pekerjaan Pertama Yang Berat
54
Sebuah Janji
55
Tunjukkan Dan Buktikan
56
Tidak Boleh Kalah
57
Perkelahian Antara Anggota Geng
58
Tidak Jadi Balapan
59
Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60
Leo, Si Korban Bullying
61
Tertutup Oleh Dendam
62
Tantangan Berduel
63
Leo, Sang Pengkhianat
64
Duel
65
Akhir Dari Leo
66
Belum Layak
67
Ciuman Penyemangat
68
Tidak Sepadan
69
Tidak Bercanda
70
Mengelabui Musuh
71
Masih Ada Yang Belum Selesai
72
Jangan Berhenti
73
Rencana Yang Berisiko
74
Terpukul Kalah
75
Ancaman Untuk Mariana
76
Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77
Isu Tak Sedap
78
Ayo Kita Hadapi Bersama
79
Permintaan Gila Anne
80
Jangan Menyesal
81
Pasti Hanya Kebetulan
82
Saling Menyalahkan
83
Tidak Peduli
84
Hanya Mengikuti Tantangan
85
Jangan Sampai Lepas
86
Lagi-Lagi Gagal
87
Promo
88
Diambang Kehancuran
89
Hari Yang Buruk
90
Bukan Ancaman
91
Tak Berdaya
92
Cepatlah Lari
93
Penolakan Richard
94
Dia Bukan Ayahku
95
Dia Sudah Pergi
96
Kemarahan Seorang Ibu
97
Merasa Kehilangan
98
Apa Kau Mau Menunggu?
99
Tidak Akan Kembali
100
Masih Peduli
101
Satu Pukulan
102
Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103
Perasaan Seorang Ayah
104
ucapan terima kasih
105
Extra Part
106
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!