Suara motor sudah terdengar, geng motor Black Circle sedang berkumpul karena malam ini akan terjadi balapan yang yang tidak akan dilewatkan oleh para geng motor itu karena malam ini ketua mereka, Jansen Howard akan melakukan adu balap dengan dosennya.
Suara sorakan diiringi suara motor terdengar di jalanan. Mereka sudah tidak sabar menyaksikan aksi balap ketua mereka yang tidak pernah terkalahkan itu. Selain menjadi penonton, tentu saja mereka akan melakukan taruhan besar untuk mendukung bos mereka.
Jansen yang sudah ditunggu akhirnya datang. Sorakan para anak buahnya terdengar. Pemuda itu pun terlihat menikmati sorakan yang ditujukan untuknya. Memang harus seperti itu, setidaknya dia dihargai oleh para pengikutnya dari pada di rumahnya.
Motor Jansen berhenti, helm pun dibuka namun yang dia cari adalah lawan yang harus dia kalahkan. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan jalanan semakin sepi. Jansen masih mencari namun Elena belum juga terlihat. Jangan katakan wanita itu melarikan diri akibat tidak bisa melakukan balapan. Dia menebak Elena tidak bisa menggunakan motor apalagi motor balap cukup besar dan berat. Dengan kedua lengan dan kakinya yang kecil, Elena tidak akan mampu menopang beratnya motor.
Jika Elena tidak datang maka dia akan menganggap wanita itu telah kalah tapi tidak menyenangkan jika Elena kalah begitu saja padahal dia sudah begitu sombong. Jansen mengangkat tangan, untuk memanggil anak buahnya. Seorang anak buahnya pun atang mendekati dirinya.
"Mana dia, kenapa belum juga datang?" tanya Jansen.
"Kami juga belum melihatnya, Bos!"
"Ck, sial. Awas saja jika dia tidak datang, aku akan menganggapnya kalah dan dia akan menjadi mainanku!"
"Jangan terlalu tegang, Jansen. Sudah pasti kau yang akan menang!" ucap seorang wanita yang melangkah mendekatinya bersama dengan wanita lainnya.
"Benar, sepertinya malam ini kita akan merayakan kemenanganmu di sebuah hotel!" ucap Wanita lainnya. Kedua wanita itu bahkan menempel pada Jansen karena ada yang mereka inginkan.
"Menjauh dariku, aku sedang tidak berminat!" Jansen membawa motornya sedikit ke depan. Sorakan yang meneriakkan namanya terdengar, Jansen justru tidak bersemangat karena penantangnya belum juga menampakkan diri. Jangan katakan Elena Jackson benar-benar melarikan diri.
"Cih, ternyata hanya besar di mulut saja!" cibir Jansen. Seharusnya dia sudah curiga jika dosen itu tidak akan berani. Tapi malam masih panjang, dia akan menunggu sampai dosennya benar-benar datang. Waktu terus berjalan, Jansen mulai bosan dan para pengikutnya pun mulai kesal. Kesabaran Jansen sudah diambang batas, sorakan pada pengikutnya pun mulai terdengar karena mereka mulai bosan.
"Sial!" teriak Jansen. Sudah satu jam dia menunggu namun Elena tidak juga datang. Bagus, dengan begini Elena akan menjadi mainannya. Sangat mudah, tanpa perlu bersusah payah dia sudah mendapatkan mainan yang bisa dia mainkan sesuka harinya.
Jansen sudah berpikir jika Elena tidak mungkin datang tapi pada saat itu, sebuah motor yang mendekati mereka menarik perhatian mereka. Sepertinya yang dia tunggu akhirnya datang, Jansen kembali bersemangat. Motor itu berhenti di sisinya, dia yakin itu pasti Elena.
Elena menunggu waktu yang tepat karena beberapa hal harus dia persiapkan. Dia harus membeli motor baru, serta beberapa perlengkapan. Jaket kulit dan celana ketat yang melekat di tubuhnya, membuat mata lelaki yang ada di sana tidak berpaling. Jansen bahkan melihatnya dari atas sampai ke bawah, bagus. Penampilan sudah meyakinkan dan semoga tidak mengecewakan.
"Aku kira kau tidak akan datang!" ucap Jansen sambil berteriak.
Elena hanya membuka kaca helmnya lalu melihat ke arah Jansen, Sepertinya pemuda itu sudah tidak sabar untuk kalah darinya. Semoga saja pemuda itu tidak menyesali keputusannya untuk balapan dengannya. Seorang anak buah Jansen mendekati Elena dan memberikan penjelasan padanya. Elena mengangguk, beruntungnya dia sudah mempelajari lokasi sebelum dia datang.
"Apa kau sudah siap?" teriak Jansen.
"Pegang ucapanmu, Jansen Howard dan jangan lari nantinya!" teriak Elena..
"Hng, aku tidak mungkin lari jadi bersiaplah!" teriak Jansen dengan ekspresi sombongnya.
"Bagus!" kaca helm ditutup, Elena membunyikan motor yang baru dia beli dengan keras. Jansen pun tidak mau kalah dan setelah adu suara motor sehingga menimbulkan suara yang cukup berisik, kini mereka sudah siap. Seorang wanita melangkah ke tengah dengan sebuah bendera, taruhan yang sedari tadi berjalan dan hampir gagal kembali memanas dan sebagian dari mereka mendukung Jansen Howard namun beberapa orang mendukung Elena.
Jansen dan Elena begitu serius, tatapan mata lurus ke depan. Mereka berdua tidak berkata apa-apa apalagi para penonton mulai menghitung dan dalam hitungan ketiga, bendera pun diayunkan dan motor Jansen melesat dengan kecepatan tinggi di susul dengan motor Elena.
Para pendukung bersorak, entah siapa yang akan menang. Apakah si penantang baru bisa mengalahkan Jansen yang selalu menang atau tidak tapi yang pasti, semua menjadi tegang untuk tahu hasil dari balapan itu. Jalanan yang sepi menjadi arena bagi Elena dan Jansen. Motor melaju dengan begitu cepatnya, Elena terlihat dapat mengimbangi si berandalan itu.
Beruntungnya dia diajari banyak hal oleh kakaknya, Henry Jackson. Tidak menduga kemampuannya hari ini dapat berguna. Meski dia harus mengeluarkan uang untuk membeli motor balap padahal dia belum mendapatkan gaji, tapi dia tidak mempermasalahkannya. Sungguh pekerjaan berat dan menguras isi dompet karena dia harus mendapatkan misi yang membuatnya rugi. Sungguh bodoh, seharusnya dia meminta lima Miliar pada Bob Howard karena misi yang dia berikan sulit.
"Bersiaplah menjadi mainanku, Elena Jackson!" teriak Jansen yang menyalip motornya.
"Bermimpilah!" Elena semakin mempercepat laju motornya dan melesat pergi.
"Sial!" Jansen pun membawa motornya untuk mengejar Elena. Motor yang mereka bawa meliuk di jalanan. Mereka harus menghindari beberapa mobil serta bus yang melintas. Jansen yang berusaha mengejar Elena mengumpat dan memaki. Kemampuan dosen barunya benar-benar diluar dugaan. Dia semakin penasaran, siapa sebenarnya Elena Jackson?
Balapan mereka terjadi begitu sengit, Jansen sang ketua geng motor yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya mengejar Elena sehingga dia tidak tertinggal jauh. Mereka bahkan berada di jarak yang cukup dekat. Penonton yang sudah tidak sabar untuk mengetahui hasilnya menunggu mereka kembali.
Suasana mendadak menjadi menegangkan. Meski ini bukan pertama kali Jansen melakukan balapan tapi mereka semua mendadak merasa jika malam ini adalah malam yang berbeda dan mereka merasa balapan kali ini tidaklah mudah untuk ketua mereka.
Beberapa saat pun telah berlalu, semua berada di dalam ketegangan yang sama. Mereka benar-benar mengharapkan kemenangan sang ketua. Elena dan Jansen yang sudah hampir mencapai garis finis menggunakan segala kemampuan yang mereka miliki.
Jalanan yang sepi menguntungkan mereka karena tidak banyak mobil yang melintas tapi bukan berarti mereka tidak membutuhkan kemampuan mereka. Lawan yang seimbang tentu membuat mereka harus memiliki strategi untuk melewati lawan apalagi saat hendak berbelok. Salah sedikit saja mereka akan tertinggal jauh apalagi jalan raya tidak semulus arena balap yang sesungguhnya.
Kerumunan orang-orang sudah terlihat. Para penonton dan pendukung Jansen bersorak meneriakkan nama bos mereka. Jansen dan Elena berada di posisi yang sama. Motor mereka pun semakin cepat menuju garis finis yang akan menentukan siapa yang akan menang dari balapan yang sedang mereka lakukan.
"Jansen... Jansen!" sorakan anak buahnya dapat di dengar oleh Jansen. Pria itu tersenyum, sudah pasti dia yang akan menang. Jansen membawa motor sampai kecepatannya maksimal begitu juga dengan Elena yang tidak mau kalah. Mereka berdua semakin dekat dengan garis finis, semakin dekat dan dekat dan tidak lama kemudian, mereka berdua melesat melewati garis finis. Semua terdiam namun tidak lama kemudian sorakan pun terdengar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
gia nasgia
yg jelas tidak akan ada lagi cerita si bad boy 🤭
2024-02-14
2
Leng Loy
Siap" jadi kucing yang manis ya Jansen 🤣🤣
2023-10-19
1
Hesty Mamiena Hg
The winner is... tbc 😂😂
untung aku gk perlu penasaran terlalu lama 😅
2023-10-17
2