Target Geng Motor

Rencana jahat sudah terencana oleh si bad boy kampus yang selalu membuat ulah. Rencana jahat itu tentu akan dijalankan dengan geng motornya sebentar lagi. Mereka adalah kumpulan anak nakal yang tumbuh dalam lingkup keluarga yang berantakan seperti Jansen. Tidak heran mereka mau mengikuti Jansen dan begitu mendengarkan perintah darinya karena mereka merasa tidak sendiri.

Hari yang dinantikan oleh Jansen untuk membalas dendam serta menunjukkan kemampuannya akan segera dimulai namun berada di rumah adalah situasi yang tidak menyenangkan karena dia seorang diri seperti tidak memiliki keluarga. Seperti makan malam, saat sarapan pun ayahnya tidak mempedulikannya. Jansen sudah makan atau belum dan mau melakukan apa, ayahnya memang tidak peduli.

Kehidupannya berbeda jauh dengan orang-orang oleh sebab itu tidak ada yang mengerti. Dia tidak akan berhenti melakukan apa yang mau dia lakukan, sekali pun membusuk di penjara dia tidak peduli. Hari ini adalah hari besarnya, karena dia akan melakukan aksinya untuk membalas orang yang telah berani menantangnya. Mau pria atau wanita, dia tidak peduli.

Sang target yang tidak tahu apa pun, sedang menikmati waktunya di rumah. Elena bangun lebih pagi karena dia ingin menikmati waktunya. Membuat sarapan sebelum dia pergi ke kampus. Elena bahkan berencana menghubungi ibunya karena dia belum melakukannya akibat sibuk dengan kegiatannya.

Sarapan sudah berada di atas meja, ponsel pun sudah berada di tangan. Elena mengambil segelas minuman sambil menunggu ibunya menjawab panggilan darinya. Cukup lama, dia kira ibunya sedang pergi namun tidak lama kemudian, sudah terdengar suara ibunya.

"Elena, oh.. Mommy sangat senang kau menghubungi Mommy," ucap ibunya, Amanda Jackson.

"Maaf baru memberi Mommy kabar. Apa yang Mommy lakukan?"

"Kami mengkhawatirkan dirimu, Sayang. Bagaimana dengan keadaan di sana? Apa kau sudah beradaptasi?"

"Tentu saja, Mom. Di sini dan di sana tidak jauh berbeda. Aku sangat menikmati waktuku dan juga perkerjaanku."

"Bagus, Mommy sangat sedang mendengarnya. Jika terjadi sesuatu hubungi kami, Mommy dan Daddy akan segera pergi ke sana untuk menendang orang yang telah berani mengganggu dirimu."

"Mommy terlalu berlebihan, tidak ada yang seperti itu!'

"Siapa yang mengganggu Elena?" terdengar suara ayahnya, Edward Jackson.

"Sudah aku katakan tidak ada!" Elena mengatakannya dengan sedikit berteriak.

"Tidak perlu ragu, Daddy akan menggantungnya jika ada!"

"Sudah aku katakan tidak ada, Dad!" Elena memijit pelipis. Dia tidak mau bergantungan dengan kekuasaan yang ayahnya miliki, dia ingin mandiri dan menyelesaikan masalahnya seorang diri apalagi dia berada di negara asing di mana kekuasaan ayahnya tidak ada artinya.

"Baiklah, jika ada katakan. Aku yang akan pergi ke sana untuk menghajar orang yang sudah mengganggumu!" ucap ayahnya.

"Terima kasih, Dad. Aku sedang belajar hidup mandiri, aku akan mencoba menyelesaikan permasalahanku seorang diri jika ada. Aku tidak ingin mempersulit kalian jadi percayalah, aku pasti bisa hidup mandiri di kota ini."

"Jangan menolak bantuan ayahmu, Elena. Dia mendadak menjadi cerewet setelah kau pergi!" ucap ibunya.

"Benarkah?" perkataan ibunya terdengar tidak bisa dia percaya karena ayahnya pendiam yang pelit bicara.

"Tentu saja, kakakmu sampai heran karena ayahmu mendadak menjadi cerewet!"

"Ck, jangan banyak bicara. Sekarang katakan pada daddy, bagaimana pekerjaan pertamamu. Apa ada kendala?"

"Tidak, semua murid di sini sangat baik. Para dosen pun sangat ramah, mereka menyambut aku dengan sangat baik oleh sebab itu Daddy tidak perlu khawatir," ucap Elena sambil mengingat apa yang telah dia lewati saat hari pertamanya di kampus. Jika ayahnya tahu bahwa ada seorang pemuda yang memberikan sambutan luar biasa di hari pertamanya, dia yakin ayahnya pasti akan langsung datang dan memotong tangan Jansen Howard.

"Bagus, aku senang mendengarnya. Jaga dirimu di sana baik-baik, jangan pergi ke tempat yang tidak penting. Kau paham?"

"Paham, Daddy. Jangan masuk ke dalam kamarku dan memeluk bantalku, ingat!" ucap Elena.

"Daddy tidak?"

"Ayahmu sudah melakukannya?" teriak Amanda menyela.

"Berisik!" ucap Edward. Bagaimanapun dia begitu menyayangi putrinya oleh sebab itu dia merasa kehilangan saat putrinya pergi.

Elena terkekeh, sudah dia duga ayahnya akan melakukan hal itu. Elena berbincang dengan ayah dan ibunya sambil menikmati sarapan. Mereka bahkan berbincang begitu lama. Sambil berbincang, Elena berganti pakaian karena dia sudah harus pergi ke kampus sebentar lagi.

"Aku akan menghubungi kalian lagi, Dad. Aku sudah harus pergi karena sebentar lagi aku harus mengajar."

"Baiklah, jaga diri baik-baik. Jangan lupa untuk menghubungi Daddy jika terjadi sesuatu."

"Tentu saja, Dad. Aku pasti mengatakannya pada Daddy," meski dia berkata demikian tapi dia sudah memutuskan untuk menyelesaikan permasalahannya seorang diri. Selama tidak terlalu fatal maka dia akan berjuang sendiri tapi dia yakin tidak akan ada yang serius apalagi dalam menghadapi pemuda nakal, Jansen Howard.

Elena berpamitan pada ayah dan ibunya sebelum percakapan mereka berakhir. Dia pergi menggunakan bus. Berkat saran dari Ellen, Elena menggunakan celana panjang. Itu pun dia lakukan agar dia mudah bergerak apalagi jika si bad boy ingin ditendang, akan dia lakukan dengan suka rela.

Hari kedua dia mengajar terasa lebih baik karena tidak ada sambutan yang tidak menyenangkan bahkan Jansen tidak membuat ulah karena pemuda itu bersikap baik. Elena tidak curiga sama sekali. Itu sangat bagus untuknya. Elena tersenyum puas setelah pelajaran selesai, Jansen bahkan keluar dari ruangan tanpa mencari perkara dengannya. Bagus, sangat bagus.

Hari yang sangat menyenangkan, tanpa ada keributan. Dia harap selalu seperti itu. Elena menjalani hari tanpa ada gangguan, memang itulah yang terjadi karena dia datang untuk bekerja bukan untuk mencari musuh. Karena sudah melewati hari yang baik oleh sebab itu dia ingin merayakannya. Elena memutuskan pergi berbelanja beberapa barang setelah selesai mengajar. Dia pun menikmati waktunya di pusat perbelanjaan untuk makan dan melakukan hal lainnya.

Hari sudah gelap saat Elena sudah selesai. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Elena keluar dari sebuah bioskop. Celaka, dia terlalu menikmati waktunya hingga terlalu larut. Sebaiknya dia segera pulang karena dia tidak boleh pulang terlalu malam.

Elena melangkah dengan terburu-buru menuju halte bus namun sekumpulan geng motor tiba-tiba datang dan mengelilingi dirinya menggunakan motor.

"Nona, apa kau sendirian saja?" seorang pemuda bertanya demikian.

Elena diam saja, dia kembali melangkah pergi. Sebaiknya dia pergi tanpa membuat masalah di kota asing apalagi dia jauh dari rumah. Para pemuda yang mengendarai motor itu terus mengikuti dirinya. Mereka sudah mendapatkan target yang sudah pasti akan mereka tangkap.

"Jangan cari perkara denganku, pergi!" ucap Elena kare.na dia masih diikuti.

"Ayolah, ikut kami bersenang-senang!"

"Pergi!" teriak Elena. Karena dia tidak mau mencari perkara oleh sebab itu Elena melarikan diri dari para geng motor itu. Dia tahu tidak akan mudah oleh sebab itu, Elena terus melarikan diri dari geng motor yang masih mengejar sambil tertawa. Sial, seharusnya dia membawa pistol untuk melubangi kepala mereka tapi jika dia melakukannya, maka dia akan berada di dalam masalah.

Elena terus berlari namun geng motor yang mengejarnya semakin banyak. Kini dia terkepung oleh geng motor yang sedang mengelilinginya. Mereka tertawa keras, menertawakan Elena. Beberapa dari mereka terus mendesak Elena hingga berada di tengah-tengah kepungan mereka.

Elena melangkah memutar, dia tidak bisa melakukan apa pun apalagi dia berada di tempat sepi. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh berandalan itu?

"Kau harus ikut dengan kami!" salah satu berandalan itu berteriak demikian di susul dengan tawa keras serta suara motor yang berisik.

Elena berusaha berlari ke kanan, namun dia terkepung lalu dia berlari ke kiri dan lagi-lagi dia terkepung. Para berandalan itu tertawa sambil mengelilinginya dan tanpa Elena sadari, seseorang memukul bagian belakangnya. Elena terkejut, namun dia sudah jatuh pingsan.

Seorang berandalan turun dari motor lalu mengangkat tubuh Elena dan membawanya pergi. Akhirnya mereka dapatkan. Sangat mudah tapi mereka tidak tahu jika mereka sudah menghadapi orang yang salah.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KNP TAKUT MMBAWA PISTOL KLO GUNANYA TUK BELA DIRI DARI PARA KRIMINAL..

2024-06-13

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

salah target kalian.

2024-03-11

2

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Anak mafia tpi kurang persiapan walau aku tau akhir dri para berandalan itu akan seperti apa....tpi kurang respek aku sama Elena di part ini

2023-11-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bad Boy
2 Sambutan Tak Terduga
3 Balasan
4 Jebakan Lain
5 Bad Boy Yang Penuh Dendam
6 Broken Family
7 Target Geng Motor
8 Elena Jackson Vs Para Berandalan
9 Peringatan Terakhir
10 Mendapat Misi Sulit
11 Taruhan
12 Balapan
13 Sang Pemenang
14 Bukan Dosen Biasa
15 Kembali Berulah
16 Perkelahian Sengit
17 Ditangkap
18 Percayalah Padaku
19 Cibiran
20 Diluar Dugaan
21 Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22 Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23 Sedikit Bukti Yang Didapat
24 Berusaha Bersabar
25 Hasutan
26 Hampir Ketahuan
27 Undangan Makan Malam
28 Anne Yang Menyebalkan
29 Hari Persidangan
30 Sidang Yang Sedikit Kacau
31 Awal Yang Baru
32 Lagi-Lagi Hasutan
33 Diusir
34 Pemuda Pembawa Masalah
35 Gara-Gara Mie Instan
36 Peraturan
37 Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38 Para Pemuda Yang Tersesat
39 Menutup Jalan
40 Tidak Dibiayai Lagi
41 Jangan Menyerah
42 Hinaan Yang Menyakitkan
43 Memanfaatkan Situasi
44 Elena, Queen OF Mafia
45 Aksi Di Jalanan
46 Bukan Dosen Biasa
47 Para Pemuda Yang Penasaran
48 Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49 Rencana Jahat Lainnya
50 Pengganggu Yang Bertambah
51 Hanya Pecundang
52 Diikuti
53 Pekerjaan Pertama Yang Berat
54 Sebuah Janji
55 Tunjukkan Dan Buktikan
56 Tidak Boleh Kalah
57 Perkelahian Antara Anggota Geng
58 Tidak Jadi Balapan
59 Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60 Leo, Si Korban Bullying
61 Tertutup Oleh Dendam
62 Tantangan Berduel
63 Leo, Sang Pengkhianat
64 Duel
65 Akhir Dari Leo
66 Belum Layak
67 Ciuman Penyemangat
68 Tidak Sepadan
69 Tidak Bercanda
70 Mengelabui Musuh
71 Masih Ada Yang Belum Selesai
72 Jangan Berhenti
73 Rencana Yang Berisiko
74 Terpukul Kalah
75 Ancaman Untuk Mariana
76 Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77 Isu Tak Sedap
78 Ayo Kita Hadapi Bersama
79 Permintaan Gila Anne
80 Jangan Menyesal
81 Pasti Hanya Kebetulan
82 Saling Menyalahkan
83 Tidak Peduli
84 Hanya Mengikuti Tantangan
85 Jangan Sampai Lepas
86 Lagi-Lagi Gagal
87 Promo
88 Diambang Kehancuran
89 Hari Yang Buruk
90 Bukan Ancaman
91 Tak Berdaya
92 Cepatlah Lari
93 Penolakan Richard
94 Dia Bukan Ayahku
95 Dia Sudah Pergi
96 Kemarahan Seorang Ibu
97 Merasa Kehilangan
98 Apa Kau Mau Menunggu?
99 Tidak Akan Kembali
100 Masih Peduli
101 Satu Pukulan
102 Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103 Perasaan Seorang Ayah
104 ucapan terima kasih
105 Extra Part
106 Extra Part End
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bad Boy
2
Sambutan Tak Terduga
3
Balasan
4
Jebakan Lain
5
Bad Boy Yang Penuh Dendam
6
Broken Family
7
Target Geng Motor
8
Elena Jackson Vs Para Berandalan
9
Peringatan Terakhir
10
Mendapat Misi Sulit
11
Taruhan
12
Balapan
13
Sang Pemenang
14
Bukan Dosen Biasa
15
Kembali Berulah
16
Perkelahian Sengit
17
Ditangkap
18
Percayalah Padaku
19
Cibiran
20
Diluar Dugaan
21
Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22
Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23
Sedikit Bukti Yang Didapat
24
Berusaha Bersabar
25
Hasutan
26
Hampir Ketahuan
27
Undangan Makan Malam
28
Anne Yang Menyebalkan
29
Hari Persidangan
30
Sidang Yang Sedikit Kacau
31
Awal Yang Baru
32
Lagi-Lagi Hasutan
33
Diusir
34
Pemuda Pembawa Masalah
35
Gara-Gara Mie Instan
36
Peraturan
37
Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38
Para Pemuda Yang Tersesat
39
Menutup Jalan
40
Tidak Dibiayai Lagi
41
Jangan Menyerah
42
Hinaan Yang Menyakitkan
43
Memanfaatkan Situasi
44
Elena, Queen OF Mafia
45
Aksi Di Jalanan
46
Bukan Dosen Biasa
47
Para Pemuda Yang Penasaran
48
Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49
Rencana Jahat Lainnya
50
Pengganggu Yang Bertambah
51
Hanya Pecundang
52
Diikuti
53
Pekerjaan Pertama Yang Berat
54
Sebuah Janji
55
Tunjukkan Dan Buktikan
56
Tidak Boleh Kalah
57
Perkelahian Antara Anggota Geng
58
Tidak Jadi Balapan
59
Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60
Leo, Si Korban Bullying
61
Tertutup Oleh Dendam
62
Tantangan Berduel
63
Leo, Sang Pengkhianat
64
Duel
65
Akhir Dari Leo
66
Belum Layak
67
Ciuman Penyemangat
68
Tidak Sepadan
69
Tidak Bercanda
70
Mengelabui Musuh
71
Masih Ada Yang Belum Selesai
72
Jangan Berhenti
73
Rencana Yang Berisiko
74
Terpukul Kalah
75
Ancaman Untuk Mariana
76
Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77
Isu Tak Sedap
78
Ayo Kita Hadapi Bersama
79
Permintaan Gila Anne
80
Jangan Menyesal
81
Pasti Hanya Kebetulan
82
Saling Menyalahkan
83
Tidak Peduli
84
Hanya Mengikuti Tantangan
85
Jangan Sampai Lepas
86
Lagi-Lagi Gagal
87
Promo
88
Diambang Kehancuran
89
Hari Yang Buruk
90
Bukan Ancaman
91
Tak Berdaya
92
Cepatlah Lari
93
Penolakan Richard
94
Dia Bukan Ayahku
95
Dia Sudah Pergi
96
Kemarahan Seorang Ibu
97
Merasa Kehilangan
98
Apa Kau Mau Menunggu?
99
Tidak Akan Kembali
100
Masih Peduli
101
Satu Pukulan
102
Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103
Perasaan Seorang Ayah
104
ucapan terima kasih
105
Extra Part
106
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!