Broken Family

Jansen kembali dengan sebotol minuman memabukkan di tangan, dia baru saja bersenang-senang dengan beberapa sahabatnya tapi dia pulang hanya untuk bertukar pakaian karena dia akan pergi lagi dengan geng motornya. Ayahnya sedang makan malam dengan istrinya serta Richard saat dia kembali dan melewati mereka.

Setelah menikah lagi, perhatian Bob Howard memang beralih pada anak yang dibawa oleh istri keduanya. Semenjak Bob Howard menikah lagi, dia sudah tidak mempedulikan Jansen dan ibunya. Kematian ibu Jansen dianggap murni bunuh diri dan semenjak itu, Jansen sudah tidak pernah mendapatkan perhatian ayahnya karena Bob sibuk dengan keluarga baru yang dia miliki.

Sesungguhnya Jansen anak yang cerdas, dia bahkan bisa mendapat juara jika dia mau tapi prestasi yang dia dapatkan tidak pernah dilirik oleh ayahnya karena ayahnya sibuk memuji Richard yang pandai mengambil simpati Bob Howard. Di dunia ini, yang pintar akan kalah dengan orang yang pandai mencari muka oleh sebab itulah Jansen selalu kalah dengan Richard yang pandai mencari perhatian ayahnya.

Jansen yang selalu diabaikan tentu saja memberontak tapi sampai sekarang ayahnya pun tidak mengerti dengan apa yang dia inginkan karena dia terlalu sibuk dengan dunianya serta keluarga baru yang menurutnya sempurna. Jansen berjalan lewat, meski ayahnya melihat tapi ayahnya tidak memanggil dan mengajaknya untuk makan malam bersama.

"Apa lagi yang dilakukan oleh anak itu?" ucap Anne Howard yang sengaja memanasi suaminya.

"Seperti biasa, Mom. Mana ada perbuatan bagus yang dia lakukan selama ini. Sudah pasti perbuatan yang dia lakukan akan merusak reputasi Daddy. Entah sampai kapan, aku rasa Daddy harus berhenti memberinya uang agar dia tidak melakukan apa pun seenak hatinya!" ucap Richard yang juga sedang memanasi Bob Howard.

"Benar, Bob. Itu ide bagus tapi aku khawatir jika kau berhenti memberi Jansen uang, dia akan semakin membuat ulah dengan cara merampok bahkan dia bisa merampas hak milik orang lain di jalanan. Itu lebih buruk dan akan semakin memperburuk reputasimu!" ucap Anne. Dia dan putranya bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi mereka akan pura-pura prihatin tapi di sisi lain mereka semakin membuat Bob Howard membenci putranya sendiri.

"Aku tahu! Kekacauan yang dia lakukan sudah cukup. Jangan sampai dia pergi merampok bank. Aku benar-benar akan semakin kehilangan muka. Biarkan saja dia berbuat sesuka hatinya, aku tidak peduli asal Richard tidak mengkhianati aku. Aku harap kau mengikuti jejakku dengan menjadi menteri tahun depan," pinta Bob pada Richard.

"Aku tidak akan mengecewakan dirimu seperti pecundang itu, Dad. Aku sedang berusaha menarik perhatian pendukung agar aku bisa seperti dirimu."

"Bagus, kau benar-benar membuat aku bangga."

"Tentu saja, Dad!" Richard dan ibunya tersenyum. Di saat Jansen sedang membuat onar, mereka justru mencapai puncak. Tapi apa pun yang Jansen lakukan, ayahnya memang tidak pernah peduli dan mereka akan semakin membuat Bob Howard tidak mempedulikan darah dagingnya sendiri.

Jansen sudah selesai berganti pakaian, dia kembali melewati mereka yang sedang makan namun Richard menghentikan Jansen dengan perkataan pedasnya.

"Jangan sampai merampok bank yang bisa membuat Daddy berada di dalam masalah!"

"Apa maksud perkataanmu itu?" Jansen berpaling, menatap Richard dengan tatapan tajam. Jansen bahkan melihat ayahnya tanpa sengaja dan ayahnya tidak peduli seperti biasanya.

"Aku hanya mengingatkan, jangan sampai kau melakukan sesuatu yang memalukan dan yang bisa membuat Daddy semakin malu!"

"Aku tidak butuh ceramah dari sampah seperti kalian!"

"Jaga ucapanmu, Jansen!" teriak ibu tirinya.

"Tidak perlu campuri urusanku, nikmati saja waktu kalian yang berharga. Aku bukan siapa-siapa di rumah ini!"

"Jansen, cukup!" teriak ayahnya lantang. Bob sudah beranjak, api kemarahan memenuhi hatinya.

"Kau sungguh mengecewakan aku, kau tidak pernah membuat aku bangga sama sekali. Kau lihat Richard? Dia begitu membuat aku bangga tapi kau justru membuat aku kecewa. Seperti ibumu yang mengecewakan aku dan mati dengan cara bunuh diri, kau juga mengecewakan aku!" teriak ayahnya lagi.

"Jangan menyalahkan Mommy. Apa kau tidak tahu? Semua gara-gara mereka!" Jansen pun tak mau kalah.

"Semua gara-gara kau membawa mereka masuk ke dalam rumah ini. Pada saat itu aku kehilangan ayahku, ayah yang selalu menyayangi dan membanggakan aku sudah tidak ada lagi karena yang selalu kau banggakan anak si ja*alng itu. Apa setelah itu kau pernah meluangkan waktu untukku? Apa kau pernah melihat prestasi yang aku dapatkan setelah mereka kau bawa masuk? Apa kau pernah mempedulikan aku? Tidak sama sekali karena yang ada di matamu hanya mereka berdua dan aku tidak!" ucap Jansen dengan mengebu-ngebu.

"Kau keterlaluan, Jansen. kau yang membuat ulah tapi kau melemparkan kesalahannya pada kami!" ucap ibu tirinya.

"Kalian berdua benar-benar ular berbisa. Terserah kalian saja, aku tidak akan mengganggu waktu kalian yang berharga!" Jansen melangkah pergi. Dia sudah berbicara seperti itu saja ayahnya masih tidak peduli. Sesungguhnya keluarga macam apa mereka? Ayahnya bahkan tidak peduli dia sudah makan atau tidak dan yang membuatnya sakit hati adalah, ayahnya justru membanggakan orang lain di hadapan anaknya sendiri. Sungguh luar biasa, ayahnya benar-benar tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini.

Lebih baik dia berada di luar, menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama dengan geng motornya dari pada berada di rumah bersama dengan keluarga yang tidak pernah menganggapnya ada. Tidak pernah membuat prestasi? Dulu dia melakukan banyak hal agar ayahnya bangga tapi apa, tidak satu kali pun ayahnya melirik karena ayahnya sibuk dengan prestasi yang Richard tunjukkan. Ayahnya mendadak berubah dan posisinya diambil oleh Richard dengan sempurna jadi untuk apa dia membuat prestasi lagi?

Semua yang dia lakukan sia-sia karena ayahnya tidak peduli. Hanya perbuatan buruk yang dia lakukan yang dapat menarik simpati ayahnya. Satu kali dia lakukan, ayahnya memarahinya tapi setelah itu ayahnya tidak peduli lagi sehingga dia kembali melakukan kesalahan secara berulang-ulang hanya untuk mendapatkan simpati ayahnya. Meski yang ayahnya berikan hanya amarah dan cacian tapi semua itu terasa cukup untuk mengobati perasaan rindunya pada ayahnya.

Jensen pergi, ayahnya pun tidak mencegah. Dia justru kembali mengajak istri dan putranya untuk makan. Dia sudah terbiasa dengan sikap Jansen. Anak itu tidak akan berhenti membuat ulah karena dia tidak bisa menghentikannya tapi sesungguhnya yang Jansen inginkan hanyalah ayahnya yang dulu.

Jansen pergi dengan geng motornya untuk membuat kekacauan lagi. Hanya itu saja yang bisa dia jadikan sebagai tempat pelarian agar dia tidak kesepian dan agar dia mendapatkan banyak teman. Mereka melakukan balap liar, membuat onar dan memukuli orang namun malam itu, Jansen mengumpulkan seluruh anggota Black Circle karena ada sebuah rencana yang hendak dia lakukan.

"Perhatikan target kalian baik-baik!" Jansen meletakkan selembar foto yang dia ambil secara diam-diam ke atas motornya agar anak buahnya bisa melihat target yang dia inginkan.

"Besok aku ingin target ini didapatkan dan setelah itu, kita akan bersenang-senang!" ucapnya.

"Baik!" foto yang ada di atas motor sudah berpindah tangan. Jansen tersenyum dan terlihat puas. Tunggu saja balasan darinya, apa yang dia alami hari ini akan dia balas dan dia akan tetap berbuat ulah sampai ayahnya tahu apa yang sebenarnya dia inginkan.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI ALENA YG DIINCAR JANSEN

2024-06-13

0

Hera Dita

Hera Dita

kadang aku berfikir... wajar saja pelakor selalu unggul menguasai target, kan sekutunya iblis.

2024-02-24

2

gia nasgia

gia nasgia

Ternyata di balik sikap bad boy nya Jansen tersimpan kecewa yg mendalam, ayah nya Jansen yg harus di periksa ke psikolog 🤦

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bad Boy
2 Sambutan Tak Terduga
3 Balasan
4 Jebakan Lain
5 Bad Boy Yang Penuh Dendam
6 Broken Family
7 Target Geng Motor
8 Elena Jackson Vs Para Berandalan
9 Peringatan Terakhir
10 Mendapat Misi Sulit
11 Taruhan
12 Balapan
13 Sang Pemenang
14 Bukan Dosen Biasa
15 Kembali Berulah
16 Perkelahian Sengit
17 Ditangkap
18 Percayalah Padaku
19 Cibiran
20 Diluar Dugaan
21 Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22 Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23 Sedikit Bukti Yang Didapat
24 Berusaha Bersabar
25 Hasutan
26 Hampir Ketahuan
27 Undangan Makan Malam
28 Anne Yang Menyebalkan
29 Hari Persidangan
30 Sidang Yang Sedikit Kacau
31 Awal Yang Baru
32 Lagi-Lagi Hasutan
33 Diusir
34 Pemuda Pembawa Masalah
35 Gara-Gara Mie Instan
36 Peraturan
37 Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38 Para Pemuda Yang Tersesat
39 Menutup Jalan
40 Tidak Dibiayai Lagi
41 Jangan Menyerah
42 Hinaan Yang Menyakitkan
43 Memanfaatkan Situasi
44 Elena, Queen OF Mafia
45 Aksi Di Jalanan
46 Bukan Dosen Biasa
47 Para Pemuda Yang Penasaran
48 Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49 Rencana Jahat Lainnya
50 Pengganggu Yang Bertambah
51 Hanya Pecundang
52 Diikuti
53 Pekerjaan Pertama Yang Berat
54 Sebuah Janji
55 Tunjukkan Dan Buktikan
56 Tidak Boleh Kalah
57 Perkelahian Antara Anggota Geng
58 Tidak Jadi Balapan
59 Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60 Leo, Si Korban Bullying
61 Tertutup Oleh Dendam
62 Tantangan Berduel
63 Leo, Sang Pengkhianat
64 Duel
65 Akhir Dari Leo
66 Belum Layak
67 Ciuman Penyemangat
68 Tidak Sepadan
69 Tidak Bercanda
70 Mengelabui Musuh
71 Masih Ada Yang Belum Selesai
72 Jangan Berhenti
73 Rencana Yang Berisiko
74 Terpukul Kalah
75 Ancaman Untuk Mariana
76 Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77 Isu Tak Sedap
78 Ayo Kita Hadapi Bersama
79 Permintaan Gila Anne
80 Jangan Menyesal
81 Pasti Hanya Kebetulan
82 Saling Menyalahkan
83 Tidak Peduli
84 Hanya Mengikuti Tantangan
85 Jangan Sampai Lepas
86 Lagi-Lagi Gagal
87 Promo
88 Diambang Kehancuran
89 Hari Yang Buruk
90 Bukan Ancaman
91 Tak Berdaya
92 Cepatlah Lari
93 Penolakan Richard
94 Dia Bukan Ayahku
95 Dia Sudah Pergi
96 Kemarahan Seorang Ibu
97 Merasa Kehilangan
98 Apa Kau Mau Menunggu?
99 Tidak Akan Kembali
100 Masih Peduli
101 Satu Pukulan
102 Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103 Perasaan Seorang Ayah
104 ucapan terima kasih
105 Extra Part
106 Extra Part End
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bad Boy
2
Sambutan Tak Terduga
3
Balasan
4
Jebakan Lain
5
Bad Boy Yang Penuh Dendam
6
Broken Family
7
Target Geng Motor
8
Elena Jackson Vs Para Berandalan
9
Peringatan Terakhir
10
Mendapat Misi Sulit
11
Taruhan
12
Balapan
13
Sang Pemenang
14
Bukan Dosen Biasa
15
Kembali Berulah
16
Perkelahian Sengit
17
Ditangkap
18
Percayalah Padaku
19
Cibiran
20
Diluar Dugaan
21
Bukti Yang Sudah Disingkirkan
22
Rasa Percaya Yang Sudah Tidak Ada
23
Sedikit Bukti Yang Didapat
24
Berusaha Bersabar
25
Hasutan
26
Hampir Ketahuan
27
Undangan Makan Malam
28
Anne Yang Menyebalkan
29
Hari Persidangan
30
Sidang Yang Sedikit Kacau
31
Awal Yang Baru
32
Lagi-Lagi Hasutan
33
Diusir
34
Pemuda Pembawa Masalah
35
Gara-Gara Mie Instan
36
Peraturan
37
Para Pemuda Yang Membuat Kekacauan
38
Para Pemuda Yang Tersesat
39
Menutup Jalan
40
Tidak Dibiayai Lagi
41
Jangan Menyerah
42
Hinaan Yang Menyakitkan
43
Memanfaatkan Situasi
44
Elena, Queen OF Mafia
45
Aksi Di Jalanan
46
Bukan Dosen Biasa
47
Para Pemuda Yang Penasaran
48
Lagi-Lagi Memberi Tumpangan
49
Rencana Jahat Lainnya
50
Pengganggu Yang Bertambah
51
Hanya Pecundang
52
Diikuti
53
Pekerjaan Pertama Yang Berat
54
Sebuah Janji
55
Tunjukkan Dan Buktikan
56
Tidak Boleh Kalah
57
Perkelahian Antara Anggota Geng
58
Tidak Jadi Balapan
59
Blood's Rose, Musuh Yang Tak Disadari
60
Leo, Si Korban Bullying
61
Tertutup Oleh Dendam
62
Tantangan Berduel
63
Leo, Sang Pengkhianat
64
Duel
65
Akhir Dari Leo
66
Belum Layak
67
Ciuman Penyemangat
68
Tidak Sepadan
69
Tidak Bercanda
70
Mengelabui Musuh
71
Masih Ada Yang Belum Selesai
72
Jangan Berhenti
73
Rencana Yang Berisiko
74
Terpukul Kalah
75
Ancaman Untuk Mariana
76
Hari Damai Sebelum Masalah Terjadi
77
Isu Tak Sedap
78
Ayo Kita Hadapi Bersama
79
Permintaan Gila Anne
80
Jangan Menyesal
81
Pasti Hanya Kebetulan
82
Saling Menyalahkan
83
Tidak Peduli
84
Hanya Mengikuti Tantangan
85
Jangan Sampai Lepas
86
Lagi-Lagi Gagal
87
Promo
88
Diambang Kehancuran
89
Hari Yang Buruk
90
Bukan Ancaman
91
Tak Berdaya
92
Cepatlah Lari
93
Penolakan Richard
94
Dia Bukan Ayahku
95
Dia Sudah Pergi
96
Kemarahan Seorang Ibu
97
Merasa Kehilangan
98
Apa Kau Mau Menunggu?
99
Tidak Akan Kembali
100
Masih Peduli
101
Satu Pukulan
102
Pemuda Tak Berguna Yang Beruntung
103
Perasaan Seorang Ayah
104
ucapan terima kasih
105
Extra Part
106
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!