Mansion Bianchi di Turin Italia
Alano Bianchi dan Raul Accardi sibuk di depan MacBook masing-masing apalagi mendengar kabar dari anak buah yang dikirim ayah mereka di Bari bahwa salah satu gundik Carlo tewas kecelakaan.
"Bagaimana dengan putri Emilio Carsini?" tanya Alano ke anak buahnya yang ditugasi mengawasi.
"Nona Naomi Carsini sudah tiba di apartemennya dengan selamat, Signor Bianchi. Kami akan mencoba memindahkan menuju Tokyo sesegera mungkin."
"Bagus. Bius, kirim ke Tokyo. Nanti biar diurus semuanya oleh Nobu dan Keita" ucap Alano.
"Al, bagaimana dengan gundik Carlo satu lagi?" tanya Raul.
"Yang di Perugia? Kita gak urus ! Padre bilang hanya Keluarga sah saja yang kita kirim ke Tokyo" jawab Alano yang sibuk mengetik sesuatu.
"Kamu buat apa?" tanya Raul.
"Surat pengunduran diri Naomi Carsini dari kampus Universitas Turin. Dia tidak bisa tinggal di Turin karena pihak kartel sudah tahu siapa dia apalagi ayahnya tidak ada kabar berita" jawab Alano sambil mengetik surat itu dengan bahasa Italia resmi.
Meskipun Alano dan Raul baru berusia 16 mau 17 tahun, tapi hasil didikan Benjiro dan Giordano Smith membuat mereka bisa melakukan hack ditambah dengan satelit Jang yang memiliki kwalitas mumpuni.
"Apa alasannya?"
"Terlalu berduka atas kematian ayahnya jadi tidak ada yang membiayai kuliahnya" jawab Alano.
***
Di Dalam Kelas Bisnis Pesawat ITA Airways
"Yang benar, Al?" tanya Vicenzo di dalam pesawat.
Hyde menoleh ke arah Vicenzo. "Apanya yang benar?"
"Gundiknya Carlo Berzonni tewas di sebuah danau."
"Yang di Bari atau Perugia?"
"Bari, Hyde."
"Bagaimana keluarga nya di Turin? Kapan hendak dipaket ke Tokyo?" tanya Hyde. "Kalau putri Emilio besok sudah bisa dikirim dan biar diurus Nobu."
"Mereka menghilang..." jawab Raul.
"Siapa yang menghilang?" tanya Hyde.
"Keluarga Carlo Berzonni. Istri dan ketiga anaknya hilang ! Pengawal yang aku kirim kehilangan jejak saat mereka menjemput anaknya yang paling kecil" lapor Raul.
Vicenzo dan Hyde saling berpandangan. "Cari mereka Raul !"
"On it !"
***
Turin Italia.
Alano dan Raul mengendarai Ducati masing-masing menuju rumah milik Carlo Berzonni di dekat pinggiran kota Turin. Disana mereka bertemu dengan para pengawal yang dikirimkan untuk mengawasi keluarga Berzonni.
"Bagaimana bisa hilang?" tanya Alano setelah membuka helmnya ke keempat anak buahnya.
"Jadi saat kami hendak mengikuti mereka, kami terhalang truk haul, Signor Bianchi."
Raul mengutak Atik iPadnya bersama dengan Nicolas, pengawal pribadi nya yang memang diminta untuk mengikuti keluarga Berzonni.
"Tapi benar sudah kamu pasang kan GPS nya Nico?" tanya Raul.
"Sudah Signor Accardi. Alejandro Fernandez juga sudah memeriksa dari markas tapi tidak ketemu" jawab Nicolas.
"Signor, saya menemukan mobilnya !" seru anak buah mereka yang lain.
"Dimana?" tanya Alano.
"Dock pelabuhan. Gudang A-13" ucap pengawal itu sambil memperlihatkan MacBook nya.
"Oke kita kesana. Nico, kamu bawa Brandon mengikuti kamu ke pelabuhan. Kalian berdua berjaga disini. Jika terjadi pergerakan, kabari. Kalian butuh bantuan, keluarga Mancini akan membantu kalian. Paham?" perintah Alano.
"Paham Signor."
Alano memasang helmnya. "Berikan koordinatnya ke helmku."
"Baik Signor."
Dua motor Ducati dan satu mobil Range Rover itu segera melesat menuju pelabuhan.
"Al, bawa senjata?" tanya Raul.
"Ada. Di mobil juga ada kan?" jawab Alano.
"Oke."
***
Di Dalam Kelas Bisnis Pesawat ITA Airways
"Kalian mau ke pelabuhan? Hanya berempat?" tanya Vicenzo melalui panggilan telepon via earpiece Alano dan Raul.
"Sementara tapi aku sudah minta Daddy kirim anak-anak ke pelabuhan" jawab Raul.
"Aku sudah hubungi Oom Sergio jika kalian butuh orang, kami sudah siap" jawab Vicenzo.
"Iya Zo. Tunggu, kami sudah sampai di pelabuhan." Vicenzo dan Hyde bisa mendengar dua sepupunya mengkokang pistol masing-masing.
"Kalian sudah pakai kevlar?" tanya Hyde.
"Sudah !" jawab Alano. "Kami sampai di gudang A-13."
"Hati-hati..." pinta Hyde.
***
Dock Pelabuhan Gudang A-13
Alano dan Raul berjalan membungkukkan badannya menuju gudang A-13. Kedua remaja yang tidak takut itu mulai mengintip dari jendela gudang sedikit.
Keduanya melihat istri Carlo Berzonni bersama dengan ketiga anaknya diikat disana. Raul mengambil sebuah alat penyadap berbentuk kabel yang diselipkan di bawah rongga pintu.
Keduanya pun mendengar ucapan mereka sembari Raul mengetikkan sesuatu di ponselnya yang langsung dikirimkan ke Nicolas.
"Dimana suamimu ?" terdengar suara pria.
Alano menaikkan tubuhnya untuk mengintip kondisi di dalam. Siapa pria tua itu? Remaja itu mengambil sebuah kamera CCTV kecil dan memasang nya di jendela.
"Kamu rekam?" bisik Raul.
"Yup. Sekalian face recognition."
Raul melihat Nicolas sudah memberikan kode tak lama terdengar ledakan membuat asap muncul di pelabuhan itu.
"Incendio ! Kebakaran !" Teriak orang dimana-mana.
Raul dan Alano melihat semua orang didalam gudang tampak panik dan bergegas keluar dari bangunan itu.
"Now Nico !" teriak Alano yang langsung masuk ke dalam gudang dengan mengenakan kacamata khusus bisa melihat tembus pandang siapa yang membawa senjata atau tidak.
"Selamatkan wanita itu dan ketiga anaknya !" perintah Raul yang juga memakai kacamata sambil menodongkan pistol untuk berjaga-jaga penjahat itu masuk.
Nicolas bersama dengan sepuluh orang datang membuat istri Carlo Berzonni itu berteriak kaget. Namun Nicolas dan semua orang sudah siap dengan obat bius. Langsung keempat orang anggota keluarga Berzonni dibius oleh mereka dan dibawa pergi dari gudang.
Asap tebal dari kebakaran yang disengaja itu membuat pria itu sadar kalau kemakan umpan. Pria yang menculik istri Carlo kembali ke gudang dan Alano serta Raul melihatnya.
Dua remaja itu langsung melemparkan b*m asap tebal dan mengakibatkan orang-orang itu tidak bisa melihat membuat Alano dan Raul bisa berlari menuju motor mereka terparkir.
"Oom Sergio ! You know what to do !" teriak Alano sambil menstater motornya dan pergi dari pelabuhan diikuti Raul dengan Ducati nya.
"Tenang saja Al ..." jawab Sergio yang mengendalikannya drone langsung menghack semua CCTV yang terdapat di pelabuhan itu. Jejak kedatangan Alano dan Raul beserta anak buahnya, dihapuskan oleh Sergio hingga tidak terlihat sedikit pun.
"Nicolas, bawa ke bandara ! Peti mati sudah siap !" ucap Sergio ke pengawal Raul itu.
"Sì Signor !" jawab Nicolas di dalam mobil.
***
Visual Alano dan Raul dewasa
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ita Xiaomi
Jd ingat ama Jayde dan Wira.
2025-02-17
1
Ninik Rochaini
menegangkan n seru...
2024-08-20
1
Asngadah Baruharjo
wowwwwww, seperti nonton kolosal
2023-12-07
1