Mengawasi

Tokyo Jepang

Hyde, Shohei, Vicenzo dan Shaun pun tiba di apartemen yang disewa oleh JJ karena lokasinya berseberangan dengan rumah yang disewa oleh salah satu anggota keluarga Ferrara. Keempatnya datang dengan masing-masing menggunakan motor Ducati hitam dan BMW hitam.

Keempatnya membawa masing-masing duffle bag hitam under armour yang berisikan baju dan senjata yang menjadi pilihan mereka.

"Apartemen ini cuma dua lantai?" tanya Vicenzo.

"Yup."

"Apa masih ada penghuni lain disini?"

"Kosong Zo. Sengaja aku sewa empat unit disini apalagi saat mendengar pria itu kembali ke Tokyo. JJ itu macam anjing hound. Bisa mencari jejak siapapun."

Keempatnya pun naik ke lantai dua dengan tangga biasa dan tidak ada lift disana. JJ tersenyum ke arah Hyde dan Vicenzo yang datang.

"Welcome. Kalian berdua kamarnya disini" ucap JJ sambil menunjuk kamar yang bersebalahan dengan kamarnya. "Shaun dan Shohei bisa memilih yang dibawah. Apa motor-motor kalian sudah masuk ke dalam carport?"

"Done" jawab Hyde.

"Hyde-chan, aku tidur dulu karena malam ini kan giliran aku yang pertama jaga" pamit Shohei.

"Tidur badut ! Jangan nonton anime !" tegur Hyde.

"Nggak, nonton h*nta* !" jawab Shohei sambil turun menuju kamarnya membuat Hyde harus menghela nafas panjang.

"Dasar asisten minus akhlak !" umpat pria Jepang Italia itu tapi berbeda dengan Vicenzo yang garis bulenya sangat nampak, Hyde dan Yukihiro terlihat garis Jepang nya yang kental.

"Dia kok bisa ajaib begitu sih Hyde?" tanya Shaun.

"Entah... Keseringan kena ketok pedang Kendo mungkin kepalanya dulu" jawab Hyde cuek membuat Vicenzo tersenyum smirk.

"Oke. Bisa kita mulai?" tanya JJ.

***

Ketiga orang itu melihat perlengkapan gadget JJ yang sangat lengkap dan pria Jepang itu pun memperlihatkan rekaman dari CCTV yang dipasang nya di depan pintu pagar rumah itu.

"JJ ... Nama lengkap?" tanya Vicenzo.

"Jun Junpei. Yeah, namaku sangat antik" cengir JJ. "Tapi keren sebagai singkatan, JJ."

Jun 'JJ' Junpei

"Oke. Bagaimana kamu bisa melacak keberadaan Michael Ferrara?" tanya Vicenzo.

"Sebenarnya Tuan Luke Bianchi memang mencari-cari keberadaan pria itu saat kasus 15 tahun lalu. Tuan Luke mengetahui bahwa yang menghilang dari keluarga Ferrara hanyalah Michael, yang merupakan adik kandung Simone Ferrara. Dan saat saya sudah bisa dilepas oleh klan Yakuza Takara, saya mulai melacaknya sejak Hidetoshi-san menemukan jejak di Furano. Dan karena disana tidak ada pergerakan, kami menunggu. Baru saat Michael Ferrara bergerak ke Tokyo, saya tidak melepaskan sama sekali" jawab JJ.

"Apa alasan keluarga Ferrara merusak harga wine yang susah payah dibuat stabil oleh Padre dan Oom Antonio?"

JJ memberikan sebuah map dan Vicenzo melongo. "Kartel Brazil? Seriously! Ini benar-benar kisah lama belum kelar!"

"Kasus Harland Rochester? Bukankah pria itu sudah tewas karena over dosis?" gumam Hyde yang sedikit banyak mengetahui kejadian yang menimpa ayah, Tante dan oomnya. ( Baca The Bianchis ).

"Aku penasaran. Apakah ada bisnis lain di keluarga Ferrara?" Vicenzo menatap ke ketiga orang disana.

"Pelan-pelan Mancini-san. Saya sedang menghubungi kenalan saya yang di Rio de Janeiro tentang pergerakan kartel disana yang sebelumnya dipimpin oleh Harland Rochester. Saya masih menunggu hasil penyelidikan siapa yang menjadi ketua kartel disana." JJ menatap serius ke Vicenzo.

"Zo, kalau soal Harland di Turin itu jaman kedua orang tua kita belum menikah dan sedangkan di Brazil, mereka sudah menikah jadi 25 tahun yang lalu kan?" Hyde mencoba menghitung semuanya.

"Tapi kenapa Hyde ?! Apa waktu Madre kecelakaan dulu itu, keluarga Ferrara terlibat?" tanya Vicenzo.

"Tampaknya saat itu belum tapi setelah Nyonya Leia dan Tuan Dante menikah lalu keluarga Mancini dan Bianchi menjadi ipar, banyak yang tidak suka. Ditambah keluarga de Luca dan Moretti ikut menjadi ipar... Bisa dibilang keluarga kalian memiliki power" ucap Shaun sambil membuka MacBooknya untuk menyelidiki ke belakang.

"Padahal keluarga de Luca punya pasar tersendiri di Sisilia dan keluarga Moretti, mereka lebih memilih fashion dibandingkan wine" ucap Vicenzo. "Hanya keluarga Bianchi dan Mancini yang fokus dengan usaha wine dan anggur."

"Zo, mereka tidak perduli karena kita semua memiliki sekutu dan keluarga, Ferrara tidak. Jadi mereka ingin mengacaukan jika Signor Dante celaka" ucap Shaun lagi.

"Pada saat itu memang Padre menentang keras masuknya pemain baru dan merusak harga di kalangan high class wine. Kalau kita tidak bisa mempertahankan nama, kwalitas dan harga, berarti sama saja dengan harga wine yang cuma $50, kasarannya. Padre memang ingin kita memiliki klien yang menghargai wine buatan Turin, macam silent luxury dan itu tidak mudah !" papar Vicenzo.

"Ingat Oom Alessandro membangun butik Morr agar menjadi silent luxury ya Zo" sambung Hyde.

"Nah tuh."

Hyde dan Yukihiro memang tidak tertarik dengan bisnis wine keluarga Bianchi yang di Turin. Mereka sudah cukup dengan bisnis yang di Tokyo, AJ - Bianchi Corp. Luke dan Rin selalu mendidik anak-anaknya agar tidak serakah dengan milik orang lain. Vicenzo dan Alano Bianchi pun tidak tertarik dengan AJ - Bianchi Corp Tokyo. Bisnis keluarga mereka di Turin sudah sangat lebih dari cukup.

"Kita bergerak nanti malam?" tanya JJ.

"Yup. Kita tunggu apakah Polizia itu datang kesana" jawab Hyde.

"Tunggu... Lihat. Bagaimana jika kita kirim si helm untuk menyelinap kesana dan memasang semua CCTV dan penyadap karena JJ tidak mungkin meninggalkan tempatnya..." usul Shaun. "Mumpung kita semua di sini."

Hyde dan Vicenzo saling berpandangan. Bukan ide yang buruk. Apalagi badan Shohei termasuk lentur, karena dia suka parkour.

Kedua saudara sepupu itu saling menyeringai sedangkan JJ hanya bisa tertawa terbayang rekan di Yakuza nya bakalan dikerjain.

***

Malam harinya

"Aku harus apa?" tanya Shohei sambil manyun.

Shohei Kawaguchi

"Loncat tembok, pasang ini." Hyde memberikan CCTV dan penyadap kecil buatan Jang Geun-moon.

"JJ, apa kamu yakin tidak ada anjing disana?" tanya Shohei.

"Anjing nggak ada..." jawab JJ.

Shohei tampak bersyukur.

"Tapi adanya soang..."

Shohei langsung melotot. "SOANG?"