Luka Part 5...

Sementara di sisi lain ..

Saat ini Rina sedang menunggu hasil pemeriksaan medisnya yang sudah di lakukan sejak 1 jam yang lalu.

" Gimana hasilnya Dok ? " tanya Rina penasaran saat melihat sang Dokter kembali ke ruangannya dan duduk di kursi kebanggaannya.

" Anda bisa cek langsung , nona " ucapnya sambil memberikan sebuah amplop putih yang berisi tentang penyakitnya.

Dengan cepat Rina pun langsung menerima amplop itu dan membukanya.

seketika kedua mata Rina melotot saat membaca isi amplop tersebut , kini tangannya bergetar dan bahkan kedua matanya pun mulai berkaca-kaca.

" Tidak mungkin !! " gumam Rina dengan suara getar

" Ini salah kan Dok. Mana mungkin aku memiliki penyakit seperti ini. Tolong anda cek ulang Dok, aku pikir ada kesalahan di sini atau jangan-jangan hasilnya tertukar dengan pasien lainnya " ucap Rina memastikan dan meyakinkan sang dokter bahwa itu adalah salah

" Tidak ada yang salah dengan hasilnya , nona. anda boleh periksa ke rumah sakit lainnya jika anda tidak mempercayai nya " ucap sang dokter meyakinkan Rina

" Ya tuhan... Apa yang harus aku lakukan sekarang " ucap Rina dalam hati seraya menatap nanar ke arah kertas putih yang ia pegang sejak tadi

" Apa yang harus saya lakukan Dok ? " tanya Rina setelah sadar dari lamunannya seraya meremat hasil medisnya.

" Saya sarankan anda melakukan operasi secepatnya , nona " ucap sang dokter

Rina pun sedikit menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan sang Dokter

" Apa tidak ada cara lain Dok , selain operasi ? " tanya Rina

namun sang Dokter hanya membalasnya dengan senyuman, ia sangat tau bagaimana perasaan Rina saat ini. Apalagi ia melihat Rina yang terlihat begitu tertekan seolah-olah banyak masalah yang harus ia pikul saat itu.

" Kanker anda sudah memasuki stadium dua Nona jika anda belum siap untuk melakukan operasi anda bisa menjalankan kemoterapi terlebih dahulu " ucap sang dokter memberi saran

" Kemoterapi !! " ulang Rina dengan suara lirihnya.

" Saya dengar-dengar jika kita melakukan kemoterapi rasanya sangat sakit , Apa itu benar Dok ? " tanya Rina

" Benar Nona ! , Tapi rasa sakitnya tidak akan lama " jelas sang dokter.

" Apa tidak ada cara lain lagi Dok ? " tanya Rina dengan suara yang terdengar putus asa

" Apa tidak bisa jika saya hanya menggunakan obat saja Dok. Saya siap jika harus meminum lima butir obat setiap harinya, asalkan saya tidak melakukan dua hal yang dokter sarankan tadi " sambungan Rina lirih

" Maaf Nona Rina , Tapi yang saya lihat kanker anda sedikit ganas. Bisa saja anda meminum obat-obatan , namun belum tentu itu bisa menyembuhkan anda ! , Cepat atau lambat mungkin kanker anda akan berkembang lebih besar " ucap sang dokter menjelaskan panjang lebar

namun Rina hanya tersenyum simpul saat mendengar penuturan sang dokter , Ada rasa sakit dan sesek yang kini menjalar dalam dadanya.

" Ini resep obat yang harus anda tebus , Nona " sambung sang dokter seraya memberikan selembaran kertas resep obat pada Rina

" Saya harap anda segera mengambil keputusan , Nona ! " lanjutnya lagi dan Rina hanya terdiam seraya menganggukkan pelan kepalanya sebagai jawaban.

" Oya satu hal lagi Nona , Anda tidak boleh terlalu banyak stres karna itu bisa memicu kanker lebih cepat tumbuh , hilangkan sesuatu yang membuat anda stress karna itu bisa membahayakan kondisi anda saat ini " ucap sang dokter lagi dan lagi

Rina pun terus terdiam saat mendengar ucapan terus menerus dari sang dokter , bagaimana mungkin dirinya bisa menghilangkan masalahnya saat ini , pikirnya.

" Saya akan usahakan dok !! , Kalau begitu saya permisi " ucap Rina berpamitan seraya keluar dari ruangan sang dokter setelah mengucapkan terimakasih

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sepeninggalnya dari Rumah sakit Rina pun terus termenung seorang diri sampai akhirnya ia berada di dalam taxi dan Rina pun masih tetap terdiam. matanya terus fokus menatap ke arah jalan namun pikirannya kini terus mengingat apa saja yang telah dijelaskan oleh sang dokter tadi soal penyakitnya.

Seketika pikiran Rina teringat dengan sosok sang suami , Ingin sekali rasanya Rina memberitahukan soal penyakitnya pada Arga namun ia takut jika Arga menunjukkan ekspresi tidak peduli seperti sebelum-sebelumnya . Rina teringat bagaimana cara Arga mengacuhkan dirinya akhir-akhir ini.

Seketika Kedua mata Rina melebar saat dirinya melihat sosok yang sangat ia kenali di sebrang jalan sana .

" Stop Pak ! " pinta Rina sedikit mengeraskan suaranya .

Sang supir pun langsung menginjak rem mobilnya saat mendengar teriakan Rina .

" Ada apa , Non ? bukankah Ini masih jauh dari alamat yang non kasih ? " tanya sang sopir bingung

Namun Rina hanya terdiam tak menjawab pertanyaan supir taksi itu , ia tetap fokus melihat ke arah sebrang jalan sana.

Dimana Rina melihat sosok Arga yang tengah merangkul pinggang wanita cantik bersamaan dengan canda tawa mereka berdua.

Seketika hati Rina terasa sangat sakit saat melihat kedekatan mereka berdua yang terlihat begitu mesra dan bahagia.

Dadanya begitu sesak melihat ekspresi Arga yang di tunjukkan pada wanita itu. Rina terus berpikir siapa wanita itu ? Dan ada hubungan apa dengan suaminya ?

Detik itu juga Rina menebak bahwa wanita cantik itu adalah kekasih baru Arga , yang sudah membuat Arga berpaling darinya selama ini.

Rina benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ia lihat saat ini , ternyata sosok yang sudah merebut Arga adalah wanita cantik itu . Pantas saja Arga tergoda dengan wanita itu, karna yang ia lihat wanita itu begitu cantik dan mempesona belum lagi penampilan nya yang sangat modis sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang hanya selalu memakai pakaian santai tanpa berdandan seperti wanita cantik itu.

" Ternyata aku sudah kalah , wajar jika kamu sudah tidak tertarik lagi dengan ku Bee " gumam Rina dengan suara lirihnya

" Apa aku harus bahagia atau sedih saat melihatmu sudah memiliki wanita lain . Aku yakin jika kamu menikah dengannya kehidupan mu akan berubah total. Cepat atau lambat kamu akan memiliki seorang anak dan kamu akan menjadi seorang Ayah. Jika kedua orang tuamu melihat kedekatan kalian, aku yakin kamu pasti akan di paksa untuk bersamanya " ucap Rina panjang lebar entah pada siapa

bahkan tanpa Rina sadari tetesan air matanya sudah membasahi pipi saat ini . Sementara sang supir hanya terdiam melihat Rina yang terlihat begitu rapuh.

" Pak, bisakah ikuti mobil itu! " pinta Rina saat melihat mobil Arga yang hendak pergi tanpa melepaskan tatapan dari mobil Arga

Dengan cepat taksi yang Rina tumpangi pun pergi mengikuti mobil Arga .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!