Mulai Peduli

Jika dulu Lavina bisa bangun tidur siang hari ataupun pergi ke manapun sesuka hati, sekarang kehidupannya jauh mengenaskan karena harus bangun di pagi hari dan seharian terperangkap di istana megah bak penjara untuknya. Hal yang paling parah, dirinya juga dilarang berkeliling mansion kecuali ditemani oleh suaminya atau pelayan di sini. Hidup Lavina sudah seperti tahanan istana saja.

Pagi sekali, Lavina sudah terjaga hanya untuk mengecek keadaan Cedric. Kening pria itu sudah di perban setelah mendapat tiga jahitan saat membentur besi ranjang. Entah apa yang dilakukan pria itu sebelumnya sampai akhirnya terjatuh membentur ranjang dan membuat Lavina merasa bersalah karena meninggalkannya sendirian.

Sepanjang malam Lavina berulang kali terjaga hanya untuk memastikan kondisi Cedric. Berulang kali ia menyentuh pipi pria itu untuk merasakan suhu tubuhnya. Meskipun semuanya normal namun melihat luka di keningnya membuat Lavina takut pria itu memiliki cedera lainnya.

Lavina menatap wajah damai Cedric yang tertidur, hembusan nafasnya yang begitu menenangkan dan wajah damainya baru pertama kali Lavina amati. Andaikan saja ia bertemu dengan Cedric pertama kali dengan cara yang berbeda, apakah ia akan mulai jatuh hati pada pesona pria ini?

Cedric kini sudah terjaga dan sempat terlihat meringis memegang keningnya.

“Jangan ditekan, jahitannya masih belum begitu kering,” larang Lavina menarik tangan Cedric yang tengah duduk bersandar di ranjang.

Cedric menurut saja karena Lavina masih memegang tangan kirinya dan menatapnya khawatir saat ini.

“Kemarin, apa yang terjadi padamu sampai terluka?”

“Tidak sengaja terjatuh saat mencoba menaiki kasur,” jawab Cedric sambil menatap Lavina yang kini sedang mengupas kulit apel merah yang kemudian memberikannya pada Cedric setelah di potong beberapa bagian.

“Mengapa tidak menungguku dan meminta bantuanku? Kau tahu, aku begitu terkejut kemarin. Aku pikir sesuatu lebih buruk terjadi padamu dan membuatku merasa bersalah,” Lavina yang duduk di sisi ranjang menunduk sedih. Ia masih bisa merasakan bagaimana rasa terkejutnya kemarin saat melihat Cedric tak sadarkan diri di kamar mereka dengan luka di keningnya. Ia takut sesuatu buruk terjadi pada pria itu.

“Aku minta maaf, apakah kemarin Papah memarahimu hingga membuatmu takut?” Cedric memperhatikan jemari lentik Lavina yang mengepal seperti merasakan ketakutan.

“Aku bukan takut di marahi olehnya, tapi takut kamu terluka. Bagaimanapun kamu adalah suamiku, jadi berhati-hatilah mulai saat ini. Jangan sampai membuatku menjadi janda muda sebelum aku menghabiskan hartamu,” oceh Lavina yang kemudian meninggalkannya pergi ke kamar mandi.

Cedric terdiam sesaat sebelum akhirnya sebuah senyuman terangkat dari sudut bibirnya yang sudah lama merasa kaku. Sepertinya ini pertama kalinya Cedric kembali tersenyum setelah tujuh tahun lalu saat hidupnya hancur karena kehilangan orang yang selalu membuatnya tersenyum dan yang paling dicintainya.

...***...

Cedric masih bertanya-tanya, apa yang terjadi pada wanita bernama lengkap Arabella Lavina Bahira yang kini telah resmi menjadi istrinya, karena sejak ia membuka matanya ia seperti merasakan tengah menjalani kehidupan kedua karena sikap istrinya yang begitu berubah seratus persen.

Pagi tadi, Lavina membantunya untuk duduk bersandar di ranjang. Lalu wanita itu juga mengecek kening hingga pipinya sebelum akhirnya melakukan hal yang sama pada ke dirinya sendiri, setelah memberikan potongan apel yang telah dikupasnya. Dan sekarang apa lagi? Wanita itu tengah menggelungkan rambut panjangnya ke atas dan membuat leher jenjangnya terekspos begitu saja dan menyisahkan potongan poninya dan helaian rambutnya. Tidak kah Lavina sadar jika apa yang dilakukan saat ini membuat Cedric terpesona.

Setelah berhasil menggelung rambutnya, Lavina berjalan ke kamar mandi sebentar sebelum akhirnya keluar dari sana dengan membawa handuk kecil tersampir di pundaknya dan menatap Cedric yang membuat pria itu terheran dengan apa yang akan dilakukannya.

“Airnya sudah siap, sekarang waktunya aku membantamu untuk mandi,” Lavina mendorong kursi roda ke samping ranjang.

Cedric menatap cengo dengan apa yang dikatakan wanita itu barusan, ia masih mencerna ucapannya takut-takut Cedric salah mendengar karena kemarin malam ia baru terjatuh dan kepalanya membentur besi ranjang, jadi mungkin pendengarannya juga sedikit terganggu.

“Bukalah baju di sini supaya lebih cepat,” ujar Lavina.

“Bu—buka baju?

“Ya, aku akan membantumu untuk mandi. Cepatlah sebelum air hangatnya menjadi dingin.”

“Tak perlu, aku bisa melakukannya sendiri,” tolak Cedric.

Ia masih begitu terkejut melihat tingkah Lavina saat ini, entah arwah apa yang memasukinya saat ini karena sikapnya benar-benar berubah menjadi lebih lembut meskipun sebenarnya nada kasar dan ketusnya masih ada namun sikapnya terlihat begitu tulus yang membuat Cedric justru merasa takut saat ini.

“Kamu lama sekali, membuka beberapa kancing baju tidak akan membuat jarimu terluka kan?” Lavina yang tampak begitu agresif menurut Cedric karena kini sudah duduk disamping ranjang dan langsung membuka kancing piyama yang dikenakannya.

Setelah berhasil membuka seluruh kancing baju Cedric, Lavina sempat menatap perut rata milik pria itu dan dada bidangnya yang membuatnya gugup saat ini seolah menyadari apa yang barusan dilakukannya.

“Tidak perlu malu, bukankah kita sama-sama pernah melihatnya,” ujar Lavina yang tampak sedang berbicara pada dirinya sendiri karena kini wajah wanita itu tampak memerah malu.

Cedric tampak mulai tertarik setelah melihat tindakan dari wanita itu saat ini. Ternyata beginilah sikap Lavina aslinya jika sudah mulai kenal, bertindak begitu gegabah tanpa berpikir lebih dulu dan kemudian wajah memerahnya menyiratkan ia tengah merutuki dirinya sendiri.

Dengan sengaja Cedric melepaskan bajunya dan melempar begitu saja dan kini otot-otot ditangannya yang masih dilatihnya dengan mengangkat barbel kecil itu sudah terlihat dan membuat Lavina menatapnya sekilas sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah lain seolah gugup sendiri.

“Sudah selesai, lalu apa yang kita lakukan selanjutnya?” tanya Cedric sedikit ambigu namun Lavina tak begitu menanggapinya.

“Naiklah ke kursi rodamu,” Lavina berdiri dan kemudian membantu Cedric untuk turun dari ranjangnya sambil memegang tangan pria.

Lavina merasa bersalah karena sebelumnya menyuruh pria itu membuka bajunya sebelum duduk di kursi rodanya.

Butuh waktu cukup lama untuk membantu Cedric duduk di kursi rodanya karena badan pria itu lebih besar dari Lavina dan ia harus menahan dua tangan pria yang kakinya yang mati rasa tersebut.

Sekarang Lavina bertanya-tanya bagaimana caranya pria itu naik ke ranjang sebelum-sebelumnya sendiri, karena Lavina selalu tidur lebih dulu dan mengabaikan Cedric yang biasanya tengah sibuk dengan laptop dipangkuannya tiap malam.

Tak mau memikirkannya ataupun bertanya karena ia yakin jawabannya pasti sangat sulit untuk pria itu lakukan karena buktinya semalam ia sampai terjatuh, jadi sudah pasti pria itu melewati masa-masa sulit saat perawat pribadinya diberhentikan dan diganti olehnya yang justru malah membuat pria itu makin sulit.

...***...

Lavina sudah mendorong kursi roda Cedric ke kamar mandi. Dan sampai di kamar mandi, Lavina malah terdiam bingung ingin melakukan hal apa terlebih dahulu karena ia juga tak tahu apa yang sebenarnya ia lakukan saat ini sampai berinisiatif ingin membantu pria itu mandi.

Lagi-lagi, Lavina merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba ingin melakukan segala cara namun tak memikirkannya matang-matang. Pantas saja ia sampai terjebak rencana orang lain yang membuatnya menikah dengan Cedric, karena ia memang terlalu ceroboh dan semborono.

“Mengapa diam saja, apakah tidak jadi mandi?” tanya Cedric.

“Oh iya, aku basahkan dulu handuknya. Hari ini kau dilarang mandi dan cukup bersihkan badanmu dengan handuk basah.” Lavina memeras handuk kecil tersebut kemudian dengan tampak ragu-ragu ia mengambil tangan Cedric dan mengelapnya dengan handuk itu.

“Apa kamu bisa melakukan sendiri?” tanya Lavina tampak tak nyaman dan gugup sendiri.

“Kau yang menawarkannya kenapa sekarang menyuruhku?”

Lavina menghentikan kegiatannya, “Aku hanya membantumu saja menyiapkan air hangat dan handuk juga mengantarmu ke sini, jadi lakukan semuanya sendiri. Aku akan menunggumu di luar.”

“Bagaimana bisa aku melakukannya sendiri? Tanganku masih sakit karena terjatuh kemarin. Atau kau bisa panggilkan saja salah satu pelayan untuk membantuku,” tawar Cedric yang membuat Lavina mengerutkan keningnya terkejut.

“Kamu ingin panggilkan pelayan wanita untuk membantu membersihkan badanmu, apa kamu tidak merasa malu?” Lavina mendadak kesal.

“Ya bagaimana lagi, kakiku lumpuh, tanganku masih sakit karena terjatuh kemarin dan istriku juga tidak ingin membantuku jadi aku hanya bisa meminta tolong pada pelayan.”

Ucapan Cedric berhasil menahan Lavina yang hendak kabur, wanita itu kembali mengambil handuk ditangan Cedric dan membasahinya ulang kemudian membesihkan tubuh suaminya itu dengan wajah tampak sebal.

“Aww--, bisakah pelan-pelan, kulitku bisa tergelupas.” keluh Cedric.

“Aku sedang membantumu supaya tubuhmu bersih.” Lavina tampak kesal sendiri.

“Kau melakukannya terlalu kasar, jika kau keberatan bisa panggilkan saja pelayan ke sini. Ia tidak akan berlaku kasar padaku dan akan berhati-hati melakukannya.”

Lavina menatap Cedric dengan wajah kesalnya, “Apa kau sangat ingin tubuhmu di lihat dan dipegang oleh pelayanmu!”

“Tentu tidak, tubuhku hanya boleh di pegang dan di lihat istriku seorang,” jelas Cedric menatap Lavina. “Jadi bisakah kamu melakukannya dengan pelan-pelan supaya suamimu tidak kesakitan?” Cedric berbisik ditelinga Lavina sambil memegang tanganya kirinya saat wanita itu menunduk membersihkan tangan pria itu.

Wajah Lavina bersemu merah mendengar ucapan dari Cedric saat ini. Untuk pertama kali sejak kejadian yang menimpa mereka berdua Lavina dan Cedric saling berbicara dan juga terjebak dalam siatusi cangung seperti ini yang dibuat oleh Lavina sendiri. Seperti semuanya yang terjadi pada hidup Lavina karena kesalahan yang dibuatnya sendiri.

Terpopuler

Comments

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

bwt bang cedric move on dr masa lalunya dan bwt lavina bang cedric jatuh cinta,saling mencintai dan menyayangi ya thoorrr,,,vote bunga biar makin semangat up ya thorrr😘😘😘

2023-07-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!