Episode 20

Katya melangkahkan kakinya masuk ke dalam dengan senandung kecil, seorang wanita paruh baya berdiri dengan menyilangkan tangannya.

"Darimana saja kau semalam?" tanya ibu Wati tegas.

"Dari rumah Auris," jawabnya bohong.

"Jangan membohongi ibu, ibu tahu kau habis dari bar semalam," tuduh ibu Wati.

"Iya, aku ke sana semalam," ungkapnya santai.

"Katya, sudah cukup waktunya kau istirahat dan menenangkan diri. Sudah waktunya kau mengambil ahli semuanya," perintah Wati dengan suara tegas.

"Aku sudah memikirkannya. Minggu depan aku akan ke rumah sakit untuk belajar dari kak Chiko," ujar Katya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa kau tahu kabar Leon?"

"Mana aku tahu kabarnya, dia sudah tidak ada kabar satu tahun belakangan ini," jawabnya.

"Ibu rasa kita perlu menyewa jasa detektif swasta untuk mencarinya," cetus Wati dengan nada khawatir.

"Dan juga sewa jasa lainnya untuk mengusut kematian papa, aku merasa ini seperti direncanakan," lanjut Katya.

"Apa kau tahu alasan Leon pergi?"

"Aku tidak tahu terakhir aku lihat kakak dia lagi bertengkar dengan papa," jawabnya.

"Bahkan kita semua enggak tahu kemana dia pergi dan apa alasannya," timpal Wati lesu.

"Ibu, bagaimana Kevin?" tanya Katya sedikit meringis.

"Dia baik-baik saja, sepertinya dia belum bisa melupakan perkataanmu padanya," sindir Wati agar Katya sadar.

Mendengar sindiran ibunya tentu saja dia merasa sedikit tertohok dan bersalah pada adiknya yang masih kecil.

"Ibu aku ke kamar dulu," pamitnya yang sudah melangkah kakinya menapaki anak tangga.

Ibu Wati melihat Katya pergi begitu saja cuma bisa menggeleng kepalanya.

...****************...

Katya berjalan ke arah kamarnya tapi secara tiba-tiba dia mendengar alunan piano yang berhasil membuat kakinya berhenti.

Katya sangat menikmati alunan melodi piano ini, Katya memilih mencari dari mana melodi ini berasal, dia mengarahkan kakinya ke sebuah ruangan musik, ia berdiri di depan pintu bisa ia lihat Kevin memainkan piano tersebut dengan jari-jari kecilnya yang lincah menari di atas tuts.

Kevin menghentikan permainannya dan Katya bertepuk tangan mengapresiasi kehebatan Kevin.

"Itu sangat indah Kevin, bagaimana bisa kau memainkan melodi itu?" tanyanya basa-basi.

Melihat kehadiran kakaknya membuat tubuhnya sedikit gemetar, "kakak ngapain di sini?" tanyanya.

"Kakak mendengar alunan melodi yang kau mainkan jadi kakak mencari asal suaranya rupanya dari ruang musik, bagaimana bisa kau main piano?"

"Papa yang ajar kak," cicit Kevin meremas ujung celananya.

"Papa mengajarimu? Bagaimana bisa?" tanya Katya tidak percaya.

"Papa mengajariku main piano ketika dia tidak sibuk," papar Kevin.

Katya tahu dari gerak-gerik adiknya yang ketakutan melihatnya, ia tahu ini semua karena salahnya.

Katya menghembus nafasnya kasar dan menyamakan tingginya dengan Kevin, "Kevin maafkan kakak," ucapnya lirih.

Kevin mengerjapkan matanya memandang Katya polos, "enggak, ini salah Kevin," jawabnya.

"Enggak Kevin, ini salah kakak. Tidak seharusnya kakak mengatakan itu, kakak sangat menyesal," sesalnya memegang pundak Kevin.

"Kak, tidak ada yang salah ataupun benar karena bagaimanapun itu sudah berlalu, lebih baik kita melupakannya saja," ucap Kevin bijak.

Mendengar ucapan Kevin yang sedikit bijak dan dewasa membuat Katya sedikit tertampar, adiknya saja yang baru berumur 8 tahun sudah mempunyai pemikiran dewasa sedangkan dia cuma bisa melampiaskan semau kekesalannya.

"Terimakasih sudah mau memaafkan kakak," ucapnya tulus.

"Kakak janji enggak akan pernah bilang gitu lagi ke Kevin kan," lanjutnya.

"Kakak janji," tegasnya.

Kevin menyodor jari kelingkingnya.

Katya mengangkat satu alisnya, "apa?" tanyanya.

"Janji jari kelingking," jawab Kevin sedikit ketus.

Katya langsung menautkan kelingkingnya dengan kelingking Kevin.

"Janji," ucap Katya.

"Jika kakak melanggar janji maka kakak akan jadi kodok," sungut Kevin.

Katya malah terkekeh kecil mendengar ucapan Kevin.

"Kakak, kenapa ketawa? Enggak ada yang lucu tahu," ujar Kevin ketus.

"Kakak tertawa karena merasa lucu dengan ucapanmu."

"Itu bukan main-main, jika kakak langgar janji itu Kakak akan langsung jadi kodok, kalau kakak jadi kodok maka aku akan melempar kakak ke kolam," sungut Kevin.

"Baik kakak janji. Sebagai permintaan maaf kakak Kevin mau apa?" tanyanya tersenyum lebar.

Kevin mengetuk dagunya dengan jarinya, "mau apa ya? Kevin mau motor besar kak," ucapnya bersemangat.

"Tidak," jawab Katya tegas.

"Kakak bilang Kevin bisa minta apa aja," sela Kevin.

"Kakak akan kabulkan apa yang kau minta tapi tidak dengan motor."

"Aku mau motor," rengek Kevin menggoyang pundak Katya.

"Jika kakak bilang tidak maka tidak," tegas Katya yang membuat Kevin mengerucutkan bibirnya.

Setelah menghabiskan waktu dengan perdebatan dan rengekan Kevin yang berhasil membuat semua telinga orang-orang sedikit sakit.

Ibu Wati juga melakukan berbagai cara untuk membuat Kevin mengerti bahwa permintaannya itu tidak bisa dituruti karena dia belum cukup umur untuk memiliki itu.

"Kenapa enggak boleh?" tanya Kevin ngotot.

"Kau belum cukup umur dan tubuhmu terlalu kecil untuk bawa motor," tutur ibu Wati lembut.

"Kalau aku enggak boleh memilikinya apa aku boleh menaikinya?" tanya Kevin dengan mata berbinar.

"Iya, kau boleh menaikinya jika pak Robin yang membawanya," jawab ibu Wati.

"Hore naik motor," sorak Kevin riang.

"Kita akan motor besok jadi waktunya tidur," ujar ibu Wati merentangkan tangannya.

Kevin langsung naik ke gendongan ibunya, "bye kakak, good night," ucapnya.

"Selamat tidur juga adikku tersayang," balas Katya mengecup pipi tembem Kevin.

Ibu Wati membawa Kevin ke kamarnya untuk menidurkannya. Katya juga memilih untuk tidur lebih awal karena badannya terasa sakit.

Katya menapaki anak tangga, ketika ia menoleh ke arah kiri ia melihat ruangan yang tertutup yang tidak pernah dibuka sejak ayahnya meninggal.

Katya merasa penasaran dengan ruangan itu jadi dia memutuskan untuk masuk ke dalamnya, ia membuka handle pintu yang tidak terkunci.

Ketika dibuka bisa dilihat ruangan yang gelap dan sedikit pengap, Katya mencari saklar lampu lalu menghidupkannya. Katya menelusuri ruangan tersebut bisa ia lihat beberapa figur foto keluarganya.

Tidak ada yang menarik dengan ruangan ini selain dinding berwarna kecoklatan klasik dan beberapa furniture yang mengisi ruangan. Katya menduduki bokongnya di atas kursi kerja.

Ia mengambil secara acak dokumen di atas meja lalu membacanya sekilas, pandangannya ia turunkan ke bawah melihat laci, ia menarik laci yang tidak terkunci itu, ketika dibuka terdapat dokumen dengan sampul hitam dan selembar foto yang terjatuh.

Katya mengambil foto tersebut lalu membaliknya, ia cuma melihat seorang pria dan wanita di foto dengan tema hitam putih.

"Mungkin ini foto diambil waktu kamera belum sebagus sekarang," gumamnya membalik foto itu ke belakang.

Ia bisa melihat terdapat sebuah tulisan pada bagian foto.

"Siapa Abraham Adylson? Dan siapa itu Lily?" tanyanya pada diri sendiri.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!