Episode 19

Perdebatan panjang antara Auris dan Katya akhirnya membuat mereka berada di sebuah salon kecantikan tempat langganan Katya.

"Mending kemari," ucap Katya santai keluar dari mobil.

Auris cuma bisa menghentakkan kakinya kecil dan mengerucutkan bibirnya, ia tidak suka dengan pilihan Katya membawanya kemari dengan penampilan yang masih berantakan.

"Oh ayolah Auris orang ke salon itu untuk merapikan tampilan jadi tidak masalah mau kau terjebur di lumpur sekalipun salon akan merubah penampilan kita," omel Katya panjang yang tidak dipedulikan oleh Auris.

Mereka melangkah masuk dan para pegawai langsung memberikan pelayanan ke mereka. Katya memilih perawatan rambut, wajah dan body spa begitu juga dengan Auris.

Mereka telungkup di atas ranjang dengan handuk putih menutupi punggung dan pegawai memberikan pijakan relaksasi.

"Oh iya Kat, kau ada hubungi Zahra?" tanya Auris tiba-tiba.

"Aku belum membuka ponselku sejak papa meninggal dan semalam aku menelpon kau kemarin pakai telpon rumah," jawab Katya rileks.

"Kemarin aja aku minta dia pergi ke pemakaman ayahmu tidak bisa, katanya sepupunya kecelakaan," ungkap Auris menahan nyeri di kakinya.

"Aku baru tahu dia punya sepupu, ku pikir dia orang tuanya anak tunggal," cetus Katya.

"Apa rencanamu ke depannya?"

"Aku akan minta maaf Kevin," jawabnya santai.

"Cuma itu saja tidak ada yang lain?"

"Mungkin minggu depan aku akan pergi ke rumah sakit."

"Buat apa?"

"Aku akan belajar dari kak Chiko cara mengelola dan menjalankan administrasi rumah sakit naungan kelurga kami. Dan apa rencanamu juga ke depannya?" tanya Katya balik.

"Aku juga tidak tahu apa rencanaku, tapi kalau boleh jujur aku sedikit tertarik dengan kedokteran," cetus Auris.

"Jika tertarik kenapa enggak kau coba," usul Katya.

"Aku sedikit ragu apa aku bisa menyembuhkan pasienku."

"Kau tidak perlu ragu pasti kau bisa melakukannya," ucap Katya memberi semangat.

"Aku ingin bisa menyembuhkan pasienku dari rasa takut mereka dan juga masalah mental yang mereka alami," ungkap Auris tersenyum getir.

"Tunggu Auris kau bilang ingin jadi dokter kan?" tanya Katya memastikan.

"Iya aku ingin jadi dokter yang bisa menyembuhkan masalah mental orang-orang," jawab Auris.

Katya menepuk jidatnya, "Auris itu bukan dokter melainkan psikiater," gerutunya menggeleng kepalanya.

"Sama aja, sama-sama menyembuhkan orang," kilahnya.

"Auris, dokter sama psikiater itu beda," imbuh Katya.

"Apa bedanya coba sebutkan?" tantang Auris.

"Percuma kau tidak akan mengerti," hina Katya.

Auris memanyukan bibirnya sedikit kesal dengan ucapan Katya namun ia tidak mengambil hati karena mereka sudah terbiasa seperti itu.

Mereka selesai dipijat dan bangkit dan berjalan menuju ruang ganti untuk memakai pakaian mereka kembali, mereka diarahkan duduk di depan meja rias.

Para perias mulai merias wajah mereka dengan polesan make up tipis ala Korean girl, semua selesai mereka memandang wajah yang sudah terlihat bercahaya dan fresh.

"I like it," cetus Katya memalingkan wajahnya ke samping menilai riasan wajahnya.

Selesai make up mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Mereka melangkah kakinya terlebih dahulu ke kasir.

Katya membayar semua tagihan perawatan mereka mulai dari atas kepala sampai ujung kaki. Mereka berjalan keluar dan tanpa sadar orang dari arah depan menabrak bahu Katya.

"Kalau jalan itu lihat-lihat dong," hardik seorang wanita dengan topi melangkah kakinya pergi dari sana tanpa meminta maaf.

"Itu orang siapa sih? Dia yang salah kok aku yang dimarahin," cemooh Katya memegang bahunya.

"Itu orang kok enggak asing gitu ya," lontar Auris mengingat orang tersebut dan tiba-tiba satu bayang terlintas di pikirannya, "Kat, itu Fani," ucapnya.

"Fani? Siapa? Enggak kenal," sela Katya.

"Fani sih model, masa enggak tahu sih?"

"Itu orang model? Enggak ada menariknya jadi model plus attitude minus," cibir Katya memainkan kukunya.

"Iya sih. Aku dengar dia punya backingan makanya bisa jadi model," seru Auris.

"Enggak heran kalau itu orang punya backingan karena orang macam dia enggak cocok jadi model sama sekali," hinanya sinis.

"Udah sih ngapain kita bicarakan sih model minum akhlak itu mending kita balik aja," ajak Auris menarik tangan Katya.

Katya cuma pasrah ditarik oleh Auris, mereka masuk dan duduk seraya memasang sabuk pengaman dan langsung menancap gas meninggalkan parkiran salon.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keluarga Wijaya sedang mengumpul di ruang keluarga, Alex duduk dengan Cherry yang kepalanya bersandar di bahunya dan mami Rika duduk santai seraya membaca majalah.

"Kak, jadi penyebab kecelakaan itu sudah mati ya?" tanya Cherry.

"Meninggal Cherry bukan mati," jawab Alex.

"Sama ajalah kak, sama-sama pergi dari dunia," sungut Cherry.

"Bedalah Cherry, mati itu hewan, meninggal untuk manusia," papar Alex mengontrol nada suaranya.

"Tetap sama," jawabnya tidak mau kalah.

Alex memijit pelipisnya, "serah Cherry," ucapnya seraya mengelus dadanya.

Bela menghampiri mereka dengan nampan di atas tangannya, ia menyajikan puding buatannya di atas meja.

"Silakan," ucap Bella lembut menyodori sepiring puding pada suaminya.

Alex menerimanya, "makasih sayang," ucapnya halus.

"Mami dimakan dulu, ini bagus untuk kesehatan mami," pinta Bella.

"Terimakasih nak. Kamu tahu aja puding kesukaan mami," puji Rika.

Bela menyingkap bagian bawah gaunnya dan duduk di sofa dengan begitu elegan. Ia meminum secangkir teh dengan anggun.

"Punya kakak ipar cantik plus elegan gini bikin orang bad mood aja," batin Cherry merasa iri dengan kakak iparnya.

Bela meletakkan cangkirnya di atas meja, "Alex, bagaimana dengan Aksa sekarang apa ada perkembangan?" tanyanya khawatir.

"Masih belum menunjukkan perkembangan apapun," jawab Alex memasuki puding ke mulutnya.

"Bagaimana dengan penyebab kecelakaan?"

"Dia sudah meninggal dan polisi menyatakan kecelakaan ini sebagai pembunuhan berencana," papar Alex.

"Bagaimana bisa kasusnya menjadi seperti itu?"

"Polisi sudah mengecek mobil penabrak, setelah diperiksa rem mobilnya blog padahal mobil itu baru saja keluar dari bengkel dua hari sebelum kecelakaan," jelas Alex panjang.

"Apa sudah ditemukan sih pelaku?"

"Belum, polisi masih mencari bukti yang lain dan keluarga korban ingin kasus ini terus dilanjutkan."

"Kau kata penabrak merupakan direktur rumah sakit Wilson? Bisa jadi ini kasus perebutan kekuasaan," lontar Bella santai.

"Tidak akan ada perebutan kekuasaan Bella, seluruh saham rumah sakit itu murni milik keluarga Wilson, kalaupun ada tidak mungkin anaknya yang baru berumur 18 tahun tega melenyapkan ayahnya sendiri demi kursi direktur."

"Tapi perasaan mami mengatakan kecelakaan ini akan membawa perubahan baru di keluarga kita," ujar mami Rika secara spontan.

"Mami kita pasrahkan saja pada tuhan, kita cuma mengikuti alur saja," sambung Bella bijaksana.

"Enggak Bella, ini bukan perasaan biasa tapi mami bisa merasakan akan ada perubahan di keluarga ini, entah itu baik maupun buruk. Mami bisa merasakannya," kelit mami Rika meremas jarinya.

"Mami tenang saja, apapun yang terjadi keluarga kita pasti baik-baik saja," lontar Alex penuh penekanan.

Rika mendengar perkataan anaknya cuma bisa diam dan menerima masukan mereka namun tetap saja hatinya merasa sedikit resah dan tidak baik-baik saja.

"Aku harap ini cuma keresahan biasa," batinnya.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!