Episode 16

Dua minggu kemudian

Katya terbangun dari tidurnya ia tidak langsung beranjak dari sana, sudah dua minggu ia mengurung diri di kamar. Ia menatap nanar pada bingkai foto yang terpanjang di atas dinding kamarnya.

"Pa, ma, pasti kalian udah bertemu di sana? Bagaimana rasanya bisa bertemu kembali dengan mama? Pasti kalian bahagia," ucapnya terisak mencengkeram dadanya.

"Pa, andai aku tahu hari kita pulang dari Bali hari terakhir mu aku tidak akan pernah biarkan kau pergi, kenapa kau pergi secepat ini? Aku belum siap untuk mengambil alih rumah sakit yang papa bangun," teriaknya nyaring.

Pintu kamarnya terbuka seorang wanita paruh baya masuk ke dalam dengan membawa nampan berisikan makanan.

"Katya, makanlah sayang," pintanya menarik selimut Katya.

"Aku tidak lapar, bawa saja keluar," tolaknya tidak bergeming sama sekali.

"Ibu mohon makanlah walaupun cuma sedikit. Kau sudah lama tidak makan bagaimana jika kau sakit?"

"Biarkan saja aku sakit agar aku bisa bertemu papa sama mama."

Melihat aksi Katya mogok makan membuat Wati sedikit pusing dan sedih secara bersamaan.

"Kat, kau boleh menangis dan lampiaskan semua kesedihan dan amarahmu tapi setelah itu semua selesai kau harus bangkit sayang. Kevin membutuhkanmu dan rumah sakit memerlukan pemimpinnya, semua bergantung pada dirimu," papar ibu Wati agar Katya mengerti bahwa sekarang situasi telah berubah.

"Ibu, aku enggak sekuat itu untuk menjalankannya, kenapa semua pergi ninggalin aku? Pertama mama terus kak Leon sekarang papa, andai Kevin enggak lahir mungkin mama tidak akan pernah pergi. Seharusnya dia tidak usah lahir," teriak Katya yang berhasil menghancurkan hati seorang pria kecil yang berdiri di depan pintu kamarnya.

Telapak tangan ibu Wati melayang ke pipi Katya yang berhasil membuat wajahnya berpaling ke kiri, rasa sakit dan panas merambat di area pipi Katya yang lantas membuat ia mengusapnya sejenak.

Katya memandang ibu Wati yang sudah diselimuti amarah padanya.

Ibu Wati mencengkeram bahu Katya, "Aku tidak pernah merasa bersalah dan menyesal menamparmu dan aku tidak akan pernah memaafkan kau jika kau mengatakannya sekali lagi," ucapnya mendorong Katya yang membuat tubuhnya terbentur di head board.

Ibu Wati berjalan meninggalkan kamar Katya ia membanting pintu begitu kuat yang berhasil membuat orang di dalam sedikit terkejut.

Melihat kepergian ibu asuhnya membuat Katya beranjak dari tempat tidurnya, ia mulai melempar barang-barang yang berada di jangkauannya.

"Sialan, kenapa aku seperti ini!" teriaknya nyaring menonjok sebuah cermin yang berhasil membuat tangannya terluka.

...----------------...

Ibu Wati berbalik dan bisa ia lihat wajah Kevin yang sudah basah dengan air mata dan hidungnya sedikit berair.

Ketika ibu Wati ingin mendekati Kevin bisa ia dengar suara barang-barang yang dibanting beserta teriakannya yang layaknya seperti orang gila.

Kevin menutup kedua telinganya bisa dilihat dari raut wajahnya ia ketakutan, ibu Wati langsung menggendong Kevin membawa dia pergi dari sana.

Ibu Wati menurunkan Kevin dari gendongannya dan mendudukkannya di gazebo, ia memeluknya dan mengusap pelan punggungnya.

"Sudah nak jangan menangis," ujarnya menyeka air mata Kevin.

"Harusnya Kevin enggak dilahirkan pasti mama tidak akan meninggal, kenapa Kevin harus lahir?" teriaknya dengan suara yang sudah serak.

"Jangan bilang seperti itu. Jangan buat pengorbanan ibumu sia-sia. Ibumu sangat menyayangimu," ucapnya tanpa sadar menetes air mata mengingat kenangan dengan Irene.

"Mama menyayangiku? Ibu bohong pasti dia membenciku di atas sana."

"Enggak, nyonya sangat mencintaimu. Kau tahu apa penyesalan ibumu?" tanya ibu Wati mengangkat dagu Kevin agar bisa melihatnya.

Kevin menggeleng kepalanya memberikan jawaban.

"Penyesalan ibumu adalah tidak bisa merawatmu dan membesarkan dirimu, dia pernah bilang di saat terakhirnya aku tidak pernah menyesal melahirkannya karena dia anakku dan cintaku," papar ibu Wati yang berhasil membuat air mata Kevin mengalir membasahi pipinya.

Ibu Wati memeluknya dan membiarkan anak asuhnya menumpahkan kesedihan di hatinya biarkan ia menangis untuk terakhir kalinya karena ia tidak akan pernah membiarkan anaknya setetes air mata keluar dari anaknya.

"Jika semua orang berharap kau tidak dilahirkan tapi percayalah aku sangat bahagia kau lahir Kevin. Jika dunia membencimu maka percayalah ibu akan selalu di sisimu apapun yang terjadi," ucapnya sedikit serak dan menangis bersama dengan anaknya.

...----------------...

Seorang pria paruh baya duduk seorang diri di salah satu sudut cafe, ia menunggu seseorang dengan ditemani secangkir kopi.

Ia menyesap kopinya dan terdengar suara kursi yang ditarik, membuat ia tersenyum dan mengangkat pandangannya, "kau terlambat Alex," ucapnya.

"Maaf aku terjebak macet," balas Alex singkat.

"Kau sudah mendapatkan apa yang ku inginkan?"

"Sudah, ini informasi yang papa cari," jawabnya menyodorkan amplop coklat.

David segera membuka amplop itu dan melihat isinya, ia sedikit terkejut dengan informasi yang dia baca.

"Sudah ku duga ternyata memang dia," ucap David pelan yang berhasil didengar oleh Alex.

"Siapa yang papi maksud?" tanyanya dengan mengerutkan keningnya.

"Orang penyebab Aksa kecelakaan," cetusnya sedikit sinis.

"Apa papi mengenalnya?"

"Tentu saja aku mengenalnya. Aku tidak pernah menyangka dia akan pergi secepat ini."

"Apa papi ingin menuntutnya? ayolah itu percuma dia sudah tiada."

"Karena dia sudah tiada itu membuatku kesal. Kenapa dia harus pergi sebelum aku membalas perbuatannya di masa lalu."

"Apa yang dia lakukan sama papi?"

"Dia merebut calon istriku," jawabnya yang berhasil membuat Alex membuka mulutnya lebar.

"APA!"

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!