Episode 8

Katya memasukkan beberapa helai pakaian ke dalam koper dengan bersenandung kecil.

"Kakak lagi senang ya?" tanya Kevin memandang heran.

"Tentu saja kakak sana. Kita akan pergi berlibur bersama," jawabnya mengecek beberapa perlengkapan lainnya.

"Kevin, ibu sudah menyiapkan kopermu, coba periksa apa ada yang kurang," ujar ibu Wati yang berdiri di depan pintu kamar Katya.

"Kevin sana pergi sama ibu," perintah Katya dengan dagunya menunjukkan ke arah ibu Wati.

Kevin berlari kecil ke arah ibu asuhnya dan ia menggandeng tangan kecil Kevin dan menuntunnya.

Ponsel Katya berdering sampai mengalihkan atensinya dan ia menghentikan aktivitasnya.

"Halo," ucapnya menempelkan ke telinga saat sudah menerima panggilan telepon.

"Halo Katya," balas suara dari seberang sana.

"Ada apa Ris nelpon malam-malam?" tanyanya menyenderkan kepalanya di head board.

"Besok kau ada waktu?"

"Sorry Ris, besok aku mau liburan bersama keluarga. Ada yang mau dibicarakan?" tanya Katya.

"Engga apa-apa, mungkin lain kali aja. Good night Katya," ucap Auris dengan nada kecewa mematikan panggilan.

Katya tidak mengambil pusing, ia tetap melanjutkan kegiatannya, setelah semua siap, ia membersihkan wajahnya dan memakai skincare malam.

Katya berjalan ke tempat tidur, ia berbaring dan mematikan lampu, "good night," ucapnya menutup mata.

...----------------...

Matahari terbit di ufuk timur, Katya sudah bersiap-siap di depan cermin, pertama ia mengoles pelembab dan sunscreen pada wajahnya.

Setelah tahapan skincare ia memakai primer, dan loose powder, blush, dan jangan lupa yang paling penting liptint berwarna peach.

Alasan Katya memakai skincare terlebih dahulu dalam make up karena itu akan membuat wajah terlihat lebih fresh dan glowing.

Katya turun ke bawah dengan mengangkat koper, kakinya melangkah ke arah dapur, bisa ia lihat seorang wanita paruh baya yang lagi memasak.

Katya langsung menutup mata wanita tersebut, dan wanita itu tersenyum dan ia tahu siapa gerangan yang menutup matanya.

"Katya, itu kau?"

"Ihh ibu," decaknya mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa wajahmu terlihat segar?" tanya ibu Wati memandang wajahnya.

"Tentu saja karena aku lagi bahagia ibu, setelah sekian lama akhirnya kami bisa pergi liburan," jawabnya dengan bersemangat.

"Ibu pasti sangat merindukan kalian berdua, apalagi Kevin apa dia bisa tidur dengan nyenyak," omel ibu Wati dengan suara rendah.

"Ibu jangan khawatir, aku akan membawa banyak oleh-oleh untuk ibuku yang tercinta ini," celetuk Katya menarik kedua pipi ibu Wati.

"Oh iya ibu, apa Kevin dan papa sudah bangun?" tanya Katya matanya menelisik keberadaan Kevin dan ayahnya.

"Tuan sudah bangun, dia lagi berada di pinggir kolam, kalau Kevin belum," jawabnya mengaduk sup.

"Kalau gitu ibu tolong bangunin Kevin, aku mau jumpai papa," ujarnya berlari kecil keluar dari dapur.

"Katya," panggilnya yang sudah melihat Katya berlari dan ibu Wati cuma bisa menggeleng kepalanya pelan.

Katya berlari menuju kolam yang terletak di samping ruang keluarga, dengan kaca sebagai pembatasnya.

"Papa," panggilnya berlari memeluk James yang sedang termenung di pinggir kolam.

James sadar dari lamunannya dan tangannya mengelus kepala Katya, "ada apa sayang?" tanyanya.

"Enggak ada, rasanya hari ini aku senang, makasih pa," ucapnya tulus langsung memeluk tubuh ayahnya.

"Papa, sudah lama Katya enggak peluk papa, aroma tubuh papa masih sama," ucapnya pelan menghirup aroma tubuh papanya.

"Katya, orang-orang bisa salah paham mendengarnya," balas James tertawa pelan.

"Aku tidak peduli apa kata orang selama papa selalu ada di pihakku."

"Satu hal yang enggak akan pernah papa lakukan adalah meninggalkan kalian karena kalian adalah harta berharga papa," ujar James menangkup pipi Katya.

James membiarkan Katya memeluknya dari belakang, ia tidak merasa terusik sedikitpun yang ada ia berharap Katya akan lama memeluknya.

Terdengar langkah kecil menuju arah mereka, "papa, kakak, pelukan kok enggak ngajak Kevin," omelnya melipat kedua tangannya.

James tertawa kecil merasa gemas dengan pipinya yang mengembung, James melepaskan tangan Katya dari pinggangnya, ia berjalan menuju Kevin dan mengangkatnya.

"Kau senang?" tanyanya melihat wajah Kevin berbinar.

Kevin mengangguk kepalanya dan menjulur lidahnya ke Katya, "lihat Kevin tinggi enggak macam kakak pendek," ejeknya yang berhasil membuat wajah Katya merah padam.

"Kevin, jika kau bukan adikku aku sudah melempar kau ke kolam ini," ujar Katya tersenyum lebar.

"Papa, kakak jahat," adunya bersembunyi di dada bidang James.

"Katya," tegurnya.

"Kevin yang mulai," sungut Katya tidak mau kalah.

James menghembus nafasnya kasar, "kalau kalian masih ingin bertengkar maka jangan harap kita pergi," ancamnya dengan nada datar.

Katya dan Kevin berhenti bertengkar, mereka memilih masuk ke dalam dan sarapan. Setelah sarapan mereka bersiap.

Koper sudah dimasukkan ke dalam bagasi, Katya dan Kevin berpamitan terlebih dahulu pada ibu asuhnya.

"Ibu, kami pergi dulu. Baik-baik di rumah," ujar Katya memeluknya.

"Tenang saja sayang, selamat liburan dan jangan lupa oleh-oleh untuk ibu," candanya.

Mereka naik dan mobil berjalan meninggalkan pekarangan rumah.

......................

Aksa duduk di kursi dengan memeluk kopernya sedangkan Rafael ia malah menelungkup kepalanya di atas koper.

Mereka terlihat begitu lelah setelah perjalanan selama 16 jam dari Paris ke Indonesia. Mereka menunggu supir menjemput tapi supir itu tidak datang.

"Aksa, perasaan kita di sini sudah hampir satu jam," keluh Rafael.

"Kepalaku sudah pusing bayangkan pesawat kita sudah tiga kali delay dan sekarang kita terlantar di negara kita sendiri," keluh Aksa menepuk koper.

"Sa, coba pesan taksi online aja nunggu supir datang terlalu lama," sarannya lesu.

"Buat apa aku lama-lama di sini menunggu kalau baterai ponselku tidak mati," jawab Aksa sedikit ketus.

"Ponselku juga mati, sudahlah Aksa ayo pergi kita pulang naik taksi, pasti ada banyak taksi di depan pintu keluar," saran Rafael berdiri menyeret koper.

"Woi Rafael, jangan tinggalkan aku," teriak Aksa berjalan mengikuti langkah kaki Rafael sampai tanpa sadar ia menabrak seorang gadis.

Mereka berdua mendarat di lantai, Aksa mengusap bokongnya yang terasa sedikit perih dan gadis itu mengelus lututnya.

"Kalau jalan itu pakai mata dong," omel gadis tersebut.

"Orang dimana-mana jalan itu pakai kaki bukan mata," sungut Aksa berdiri menepuk belakang bokongnya.

"Cuma dilihatin aja? enggak ada gitu mau tolongin?"

Aksa mengulur tangannya secara terpaksa gadis itu menerima uluran tangannya.

"Makasih," ejek Aksa pada gadis itu.

"Bukannya minta maaf malah ngejek," omelnya.

"Oke gadis kecil, aku minta maaf. Kau puas?" sungut Aksa.

"Enggak, malas kali lama-lama dengan orang gila," balas gadis itu ketus menggeret kopernya melangkah kakinya meninggalkan Aksa yang terdiam mematung.

"Orang gila? Dasar gadis aneh. Semoga aku tidak pernah berjumpa dengannya lagi," sungut Aksa berjalan kembali.

Mereka tidak menyadari pertemuan yang mereka alami sekarang akan berlanjut dan benang merah saling menyatu tanpa diperintahkan.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!