Episode 4

Mansion keluarga Wijaya

Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga dengan Cherry yang duduk menyender di bahu ayahnya.

"Cher ujian kamu kan sudah selesai tunggu beberapa hari lagi lulus, jadi apa rencana setelah lulus?" tanya Papi seraya mengelus surai rambut Cherry

"Cherry belum tau Pi, apa rencana selanjutnya setelah lulus, belum kepikiran sampai kesana," jawabnya memasukkan puding ke mulutnya

"Apa kamu mau melanjutkan bisnis papi yang ada di luar negeri?"

"Maaf Pi, bukan nya Cherry nolak tapi Cherry gak ada niat melanjutkan bisnis papi karena Cherry bosan masa setia anak dari keluarga Wijaya menjadi pebisnis, Cherry ingin lain dari kakak lainnya," jawabnya mengembung pipinya.

"Baik papi terima keputusan yang kau buat, papi tunggu rencana yang ingin kau lakukan," putus David tegas

"Emang Cherry ingin jadi apa?" tanya Rika meminum coklat panas.

"Tidak tahu mi, tapi Cherry waktu kecil ingin jadi dokter agar bisa menyelamatkan nyawa orang lain," jawab Cherry sedikit bersemangat.

"Saya kenapa tidak jadi dokter saja? mami malahan setuju dengan cita-citamu," usul Rika.

"Papi setuju dengan itu, keluarga kita belum ada yang menjadi dokter, papi ingin kau menjadi dokter Cherry," pinta David.

Cherry sedikit membuka mulutnya, "Pi, kasih waktu buat Cherry menata masa depan," pintanya.

"Baik, papi kasih waktu sampai hari kelulusan," putus David tanpa penolakan.

Cherry sedikit tidak terima dengan keputusan ayahnya buat, bagaimanapun yang menjalani adalah dirinya bukan orang lain.

Cherry memilih masuk ke kamarnya, Rika memandang punggung putrinya cuma bisa menghela nafasnya.

"Sayang, apa kau tidak terlalu tegas padanya?" tanya Rika.

"Menurutku tidak, dia harus sedikit didoktrin karena tidak semua yang ia mau harus dituruti," jawab David datar.

...----------------...

Seorang gadis yang duduk di sofa menunggu kepulangan orang tercintanya dengan ditemani secangkir coklat panas.

Ia memilih menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah novel, sampai atensinya teralihkan oleh suara kaki yang mendekat padanya.

"Kau belum tidur Katya?" tanya James menduduki sofa.

"Aku belum mengantuk, ada hal yang ingin ku bicarakan," jawab Katya tanpa basa-basi.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Pa, besok ulang tahun Kevin. Apa kita bisa merayakannya?" tanya Katya sedikit ragu.

"Kita akan merayakannya seperti biasa," jawab James datar.

"Pa, bukan dirayakan setelah hari kelahirannya tapi harus hari dia dilahirkan," protes Katya.

"Enggak ada yang boleh merayakannya di hari itu, kau tidak lupa kalau mama meninggal di hari itu."

"Pa, ikhlaskan kepergian mama. Mama udah bahagia di atas sana, jangan kita buat dia sedih karena ini," pintanya dengan nada memelas.

"Katya, selama ini papa berusaha mencurahkan kasih sayang secara adil buat kalian. Papa cuma minta ulang tahun Kevin dirayakan seminggu setelah hari peringatan mama, apa papa salah?" tanyanya berusaha mengatur nafasnya.

Katya menahan agar kristal bening tidak keluar dari matanya, ia menggeleng kepalanya dan berlari ke kamarnya.

James melihat cuma bisa mengacak rambutnya kasar, "Irene, apa aku salah?" tanyanya memandang bingkai foto seorang wanita.

...----------------...

Katya berlari dan membanting pintu kamarnya, ia melemparkan tubuhnya di atas kasur.

Ia memilih mengeluarkan semua air mata yang ia tahan dengan menepuk dadanya, "Ma, ini sakit. Kenapa mama harus pergi secepat ini? Setelah mama pergi papa berubah bahkan kak Leon juga pergi," keluhnya.

"Ma, andai mama di sini pasti kita akan menjadi keluarga yang bahagia, enggak akan ada papa yang workaholic, dan pasti kak Leon gak akan pergi," ucapnya memeluk bingkai foto.

Seorang wanita bermain dengan begitu indahnya setiap tuts yang dia tekan menghasilkan melodi yang indah dan anak kecil yang duduk disampingnya juga menekankan tuts dan dia terus menghasilkan melodi yang indah dan anaknya membuka suara.

"Mama kenapa mama begitu suka bermain piano?" tanya anak itu.

"Karena dengan memainkan ini,mama bisa menyampaikan perasaan mama kepada orang-orang mama sayangi dan apa kau tau dulunya mama ingin menjadi seorang pianis tapi tidak kesampaian," balas Irene.

"Kenapa? pasti semua orang akan menyukai nya habis itu mama kan cantik!" sungut Katya.

"Suatu hari kau akan mengetahuinya dan mama berharap kau bisa mengajarkan adikmu nanti cara bermain piano," ucap Irene mengelus perutnya.

"Kenapa setiap lagu yang mama mainkan lagunya tentang kesedihan kenapa tidak lagu yang lain aja?" tanya Katya penasaran.

"Kau tau kenapa? karena mama ingin kau terbiasa dengan kesedihan karena di dunia ini tidak selamanya indah karena dunia ini pasti akan memberikan dirimu luka yang tidak bisa diobati, dan sayang teruslah jadi gadis baik dan tidak pernah menyerah karena tuhan menyukai orang yang baik dan selalu menolong orang lain dan juga buatlah banyak warna dalam hidupmu," ucap Irene mengusap rambut putrinya.

"Kalo gitu aku ingin seperti mama karena mama cantik dan baik," kata Katya dengan celoteh anak-anak.

Terdengar suara langkah kaki seseorang dan ia memeluk Irene dari belakang, "mama, papa bikin aku kesal," adunya.

Irene tersenyum dan berbalik, "apa yang bikin putra mama yang tampan ini kesal?" tanyanya mencolek dagu Leon.

"Papa tidak membiarkan aku memasukkan bola ke ring," jawabnya melipat kedua tangannya.

"Bukan gitu sayang," sahut seorang pria yang berjalan mendekat ke mereka.

"Papa berbohong," decak Leon.

"Bilang saja kau tidak terima papa mengalahkan mu," ucapnya mengangkat Leon.

Leon mengerucutkan bibirnya, Irene begitu gemas dengan tingkah putranya memberikan kecupan ke pipi Leon.

Katya menarik ujung baju James, "papa, Katya juga mau digendong," ucapnya sedikit cemburu.

"Enggak boleh, papa cuma boleh gendong aku," jawab Leon mengalungkan tangannya ke leher James.

Melihat perdebatan anak-anaknya Irene memilih menggendong Katya, "putri mama yang cantik," ucapnya mengecup kening Katya.

"Lihat mama lebih sayang Katya pada kakak," sungutnya menjulurkan lidahnya.

"Papa lebih sayang sama kakak pada Katya," balas Leon tidak mau kalah.

Irene dan James cuma bisa tertawa melihat perdebatan antara kedua anaknya.

Katya mengingat kenangan yang ia lewati bersama keluarganya sebelum Kevin ada, Irene dalam keadaan mengandung waktu itu.

"Ma, jika Kevin tidak lahir apa mama masih hidup?" ucapnya tanpa ia sadari.

Katya yang menyadari perkataannya langsung saja mengacak rambutnya, "enggak, Kevin tidak salah. Ini semua udah takdir bahkan Kevin juga korban," ucapnya memandang pantulan dirinya di cermin sudut kamarnya.

Katya langsung bangkit dari tempat tidur, ia keluar kakinya melangkah dan berhenti di depan kamar.

Katya membuka handle pintu, ia menyusuri keberadaan adiknya, ia duduk di pinggir ranjang.

Mata Katya sedikit basah menatap Kevin, "maafin kakak, kakak sudah menyalahkan mu, kakak sangat menyayangimu, kakak janji akan memberikan semua hal yang kau inginkan," ucapnya sedikit terisak membelai kepala Kevin dan mencium keningnya.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!