Episode 3

Setelah melewatkan dan menghadapi perdebatan dan drama yang panjang akhirnya mereka masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

Mereka singgah di semua toko yang dilewati dan akan keluar dengan beberapa tas belanja.

Mereka berjalan sampai perhatian teralihkan ke sebuah gaun yang dipajang di etalase toko. Katya melangkahkan kakinya ke toko tersebut dan pegawai toko melihat pengunjungnya menenteng banyak belanjaan bermerek langsung saja siap melayani.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai ramah.

"Aku ingin gaun itu," jawab Katya dengan telunjuknya menunjuk sebuah gaun berwarna putih.

Pegawai itu langsung mengambil gaun tersebut, "ini gaunnya silahkan dicoba," ucapnya.

"Bukan aku yang mencoba, tapi temanku, Auris coba gaun itu," pinta Katya.

"Ayo Ris, coba gaun itu sepertinya cocok denganmu," timpal Zahra.

"Sekali lihat aja itu gaun pasti tidak cocok sama aku," tolak Auris halus.

"Aku kata coba maka kau harus mencobanya," putus Katya tanpa penolakan.

Mendengar permintaan Katya mau tidak mau Auris mengikuti pegawai toko itu mengantarnya ke ruang ganti.

Tidak menghabiskan waktu yang lama Auris keluar dengan mengenakan gaun tersebut yang memperlihatkan kaki jenjangnya mulus dan lekuk tubuhnya.

"Perfect," puji Katya menilai penampilan Auris.

"Rasanya ada yang kurang," ungkap Zahra matanya meneliti tampilan Auris.

"Aku tahu apa yang kurang," cetus Katya.

Zahra mengangkat satu alisnya, "apa?" tanyanya.

"Sepatu yang dia kenakan tidak cocok dengan gaun ini," ungkap Katya.

"Betul sepatu. Kita harus cari alas kaki yang cocok sama gaun itu," lontar Zahra.

"Kak, bungkus gaun ini," pinta Katya menyerahkan kartu kredit ke pegawai.

Pegawai tersebut membungkus gaun yang dikenakan Auris, dan melakukan transaksi.

"Ini kak," ujar pegawai menyerahkan paper bag ke Auris.

"Makasih," balas Auris.

Mereka berjalan keluar menyusuri kembali pusat perbelanjaan, sampai langkah kaki mereka terhenti di sebuah toke sepatu.

"Kita masuk," ajak Katya bergerak masuk ke dalam.

Mereka masuk dan mata mereka meneliti setiap sepatu yang dipajang, Auris memicingkan matanya ke sebuah high heels.

Katya dan Zahra melotot tidak percaya dengan tingkah Auris yang memandang high heels dengan mata berbinar.

"Kau suka?" tanya Zahra.

"Aku suka," balasnya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kak, tolong pilih ukuran 40 dan bungkus," tukas Katya cepat.

Mendengar permintaan pelanggannya pegawai itu begitu senang, ia tidak perlu berbasa-basi dan mengeluarkan bujuk rayuan.

Setelah berbelanja mereka begitu lelah dan memilih singgah di sebuah restoran makanan jepang.

Mereka bertiga kompak memesan ramen dengan green tea, alasan memilih green tea karena mengandung antioksidan, antimikroba, dan antiinflamasi yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan kulit wajah, seperti membantu mengatasi jerawat serta mengurangi produksi minyak berlebih.

"Setelah lulus kalian ingin lanjut kemana?" tanya Zahra memulai obrolan.

"Pasti aku lanjut kedokteran untuk meneruskan rumah sakit papa, padahal aku tidak ingin jadi apa-apa," keluh Katya bibirnya melengkung ke bawah.

"Hidup kalian begitu indah, kalian tidak perlu memikirkan masa depan karena kalian kaya," timpal Auris tersenyum kecut.

Mendengar keluhan temannya Katya memicingkan matanya pada Zahra, Zahra malah menggedikkan bahunya dengan bibir terlipat.

Katya mengusap punggung tangan Auris,

"kalau kau ingin lanjut kemana?" tanyanya.

"Aku tidak tahu aku ingin jadi apa, rasanya aku ingin menjadi seorang pengusaha saja," tukas Auris.

"Lakukan saja," sambung Zahra santai.

"Aku tidak seperti dirimu yang bergelimang harta," desis Auris memasukkan rame ke mulutnya.

"Tidak perlu khawatir, aku akan membantumu," putus Katya tersenyum.

"Enggak, udah cukup kau membayar biaya sekolahku selama ini," tolak Auris.

"Aku ikhlas membantumu selama ini, bagaimanapun kau temanku," debat Katya.

"Tapi Kat, aku tidak ingin merepotkan kau lagi."

"Tidak usah dijawab sekarang, pikirkan saja baik-baik tawaranku," papar Katya.

Auris lebih memilih diam dan mengangguk kepalanya, ia akan memikirkan kembali tawaran Katya.

...****************...

Paris, France

Berbagai orang-orang dari beberapa negara berlalu lalang di Bandara Charles de Gaulle adalah bandar udara internasional terbesar di Prancis dan juga dinobatkan sebagai bandara tersibuk di Prancis.

Seorang pria dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, matanya meneliti setiap orang yang lewat.

Sampai ia merasakan tepukan di bahunya, ia menoleh, "kenapa kau begitu lama Rafael?" tanya Aksa.

"Maaf, aku habis menghubungi orang yang akan menjemput kita, dia minta kita tunggu di parkiran," jelas Rafael.

Mereka berjalan dengan menyeret koper, mereka keluar dan sudah ada mobil yang parkir di depan pintu masuk bandara.

"Bienvenue Monsieur/ selamat datang tuan" ucap pria itu dalam bahasa Prancis sembari membukakan pintu mobil.

Aksa dan Rafael masuk ke dalam, dan dilanjutkan dengan supir, mobil dijalankan dengan kecepatan sedang, selama perjalanan cuma ada obrolan mereka membahas bisnis.

Aksa sesekali memandang ke arah luar, ia bisa melihat suasana kota Paris dan banyak orang yang berlalu lalang di jalan, dan juga menara Eiffel yang dia lihat dari jarak jauh.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 1 jam, mereka tiba di sebuah hotel dan ada beberapa staf yang sudah menunggu mereka.

Seorang pria yang berbadan tegap dan rambutnya yang sudah pirang membuka pintu untuk mereka, Rafael dan Aksa keluar, para staff itu membungkuk badan mereka ketika mereka masuk ke hotel.

"laisse moi t'emmener dans ta chambre / mari aku antar ke kamar anda tuan" ucap pria berambut pirang.

Mereka masuk ke dalam lift dan pria pirang menekan tombol pada lift yang akan membawa mereka ke lantai 15. Mereka tiba di lantai 15, pria berambut pirang membuka kamar hotel tipe Presidential Suite Room dengan kartu khusus.

"veuillez entrer monsieur / silakan masuk tuan" ucap pria pirang ramah.

Mereka masuk dan menyusuri setiap sudut kamar, terdapat dua kamar tidur, ada living room, kitchen, dan mini bar dan berbagai macam fasilitas lainnya. Yang menarik dari kamar ini adalah pemandangan yang menampilkan kota Paris dan menara Eiffel berdiri tegak.

"merci de nous avoir déposé, vous pouvez venir / terimakasih sudah mengantar kami, kau bisa keluar," ujar Aksa ramah.

Pria itu segera keluar, melihat pria itu pergi Aksa dan Rafael memilih beristirahat di kamar yang sudah disiapkan untuk mereka.

Aksa merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia mengambil ponsel yang berada di sakunya dan mencari kontak dan menghubungi kontak tersebut.

"Halo Aksa dah sampai kan ada yang kurang tidak!" ucap Rika dengan pertanyaan bertubi-tubi.

Aksa menjauhkan ponselnya sedikit dari telinganya, "Mami, suaranya bisa dikecilkan, Aksa bisa dengar mi," komennya dengan nada lembut.

"Mami khawatir sama kamu, bagaimana penerbangannya semua berjalan lancar?"

"Semua lancar, kami tiba dengan selamat," jawab Aksa.

"Selesaikan semua masalah dan urusan di sana, sebentar lagi pertunangan kamu dengan Fani akan dilaksanakan."

"Aksa akan mengurus semuanya mi, jangan khawatir," ucapnya mengakhiri panggilan.

Aksa memencet sebuah kontak yang tulis kesayangan, ia menghubungi nomor tersebut

"Halo my honey," sapa Fani riang.

"Kamu lagi ngapain?"

"Aku lagi perawatan karena bentar lagi pertunangan kita aku ingin jadi yang paling tercantik."

"Kamu selalu cantik di mataku," gombal Aksa yang berhasil membuat seorang gadis di belahan dunia menarik senyum.

"Dasar tukang gombal, aku enggak sabar hari pertunangan kita."

"Fani, maafnya aku gak bilang kalau aku ke Prancis ngurusin urusan disini,"ujar Aksa merasa bersalah

"Kok kamu ke Prancis, kamu lupa 2 minggu lagi pertunangan kita pokonya aku gak mau tau kamu harus hadir di acara pertunangan kita," protes Fani dengan kesal

"Iya sayang aku pasti datang kok,aku cuma sebentar aja disini," jelas Aksa.

"Kamu harus hadir pokoknya kamu mau aku tunangan sama laki-laki lain?"

"Jangan dong sayang aku kan sayang sama kamu."

"Cepat urus masalah di sana dan pulang," decak Fani mematikan panggilan secara sepihak.

Mendengar omelan kekasihnya hanya membuat ia mengelus dadanya, "untung sayang," ucapnya.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!