Episode 2

Mansion Keluarga Wijaya

Seorang pria tertidur begitu nyenyak ia tidak terusik sedikit pun walaupun dibawah sedang bising disebabkan oleh nyanyian nyonya rumah yang begitu merdu sampai siapa pun mendengarnya harus menutup telinganya.

Dialah Rika Wijaya istri Dari David Wijaya, ia memiliki tiga orang anak, dua orang putra dan seorang putri.

Betapa kesalnya ia setiap pagi dia harus selalu mengeluarkan suara merdunya untuk anak perempuan satu-satunya.

Cherry Carabel Wijaya anak perempuan satu-satunya di keluarga Wijaya membuat ia memiliki sifat yang manja dan sedikit egois.

"Cherry sayang, kenapa jalan mu seperti orang linglung cepat sarapan dan berangkat sekolah," ujar Rika dengan suara cemprengnya.

"Mami aku masih mengantuk, aku begitu malas sekali untuk sekolah," keluh Cherry dengan nada manja.

"Tidak, kamu harus sekolah karena ini ujian terakhir, dan jika kau tidak sekolah mami akan memotong yang sakumu," balas Rika tegas.

"Jangan dong mami, kalau uang saku Cherry dipotong, aku shopping bayar pakai apa," jawabnya memelas.

"Itu kamu tahu, jadi cepat sarapan sekarang sebelum mami berubah pikiran," ucap Rika tegas yang berhasil membuat putrinya berjalan cepat ke ruang makan.

Melihat tingkah putrinya membuat ia menarik sudut bibirnya. Ia melangkah kakinya menapaki anak tangga dan berjalan ke kamar putra bungsunya.

Dia mengetuk pintu dan tidak ada balasan dari dalam, ia memilih membuka handle pintu yang tidak terkunci. Ia masuk ke dalam dan bisa ia lihat putranya tertidur begitu pulas.

Putranya bernama Aksa Alvino Wijaya anak kedua, ia memiliki kepribadian yang ramah.

"Aksa, ayo bangun," teriak Rika menarik selimut Aksa.

"Bentar lagi," balas Aksa.

Rika melihat putranya yang tidak mau bangun tiba-tiba terlintas ide, ia melangkah kakinya ke dalam kamar mandi.

Ia mengisi air dalam ember dan membawanya keluar, dan melemparkan air tersebut tepat di wajah Aksa.

Mata Aksa langsung terbelalak, "Woi siapa yang berani nyiram woi," teriaknya dengan lantang.

"Mami yang siram berani sama mami," balas Rika tersenyum lebar.

"Ternyata mami, Aksa pikir siapa," timpalnya cengengesan.

"Cepat bersiap dan berangkat kerja sana."

Rika langsung pergi keluar, Aksa melihat ibunya sudah keluar dari kamarnya langsung bergegas bersiap untuk berangkat kerja.

Setelah Bersiap ia turun ke lantai bawah dan bergabung sarapan dengan yang lain.

"Pagi Pi, pagi mi," sapa Aksa sambil mencium pipi maminya.

"Morning Cher," sapanya mengacak rambut adiknya.

Aksa duduk dan menikmati sarapan yang disajikan oleh maminya, selama sarapan mereka membicarakan soal pekerjaan.

"Aksa tolong ke Prancis untuk menyelesaikan masalah yang ada di sana," ujar David secara tiba-tiba

"Sekarang? Enggak bisa diwakilkan aja?" tanya Aksa.

"Tidak bisa, kau harus turun tangan menyelesaikan masalah di sana," jawab David seraya meminum jus.

"Kenapa harus Aksa? kenapa enggak papi saja?"

"Seharusnya papi yang kesana tapi tiba-tiba papi ada urusan yang harus diselesaikan," balas Tuan David.

"Baik Aksa ke sana, aku akan meminta Rafael menyiapkan keberangkatan untuk besok."

"Enggak besok tapi sekarang," ujar David tegas.

"Papi aku belum menyiapkan apapun," sungut Aksa tidak mau kalah.

"Penerbangan sudah papi atur dengan Rafael akan pergi bersama mu kesana," ucap Tuan David.

"Ok, aku akan ke sana."

Cherry memutar bola matanya malas mendengar pembicaraan ayah dan kakaknya yang selalu membahas bisnis bahkan makan saja mereka masih membicarakannya.

"Mami, Cherry sudah siap. Aku berangkat," pamitnya dengan mencium setiap pipi mereka.

Setelah menyelesaikan sarapan Aksa langsung saja naik keatas dan bersiap-siap untuk penerbangan nya ke Prancis dan dia sedang menunggu Asisten sekaligus sahabat nya.

Rafael Nadal merupakan asisten sekaligus sahabat untuk Aksa, ia memiliki sifat sedikit dingin dan cuek dengan sekitarnya.

Ia turun ke bawah dengan sebuah koper di tangannya, "Pi, Mi, Aksa pergi dulunya," pamitnya

"Hati-hati sayang, jaga kesehatan," pesan Rika merapikan kemeja putranya

"Aksa, Rafael, sudah sampai sana jangan lupa telpon kami," ujar David.

"Baiklah nanti Rafael yang akan menelepon kalian," timpal Aksa.

"Kami pergi tuan," ucap Rafael membungkuk tubuhnya sedikit.

Mereka melangkah kaki meninggalkan mansion, bisa Rika dan David lihat punggung mereka menghilang dari pandangan.

"Apa tidak apa-apa membiarkan Aksa pergi ke sana, bagaimanapun dua minggu lagi ia akan bertunangan," celetuk Rika.

"Ia harus belajar menghadapi semua tantangan dan rintangan yang akan dihadapinya," balas David datar.

Mendengar nada datar suaminya membuat Rika sedikit kesal, ia memilih menyelesaikan pekerjaannya saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Indonesia Internasional School

Suasana kelas yang sedikit mencekam dengan berbagai pergerakan yang dilakukan oleh penghuninya sampai suara bel berbunyi menghancurkan aura tersebut.

Mereka senang karena ini ujian terakhir karena mereka akan melanjutkan ke tingkat universitas dan mereka akan libur untuk beberapa minggu kedepannya sebelum hari perayaan kelulusan.

Ketiga sahabat itu merapikan alat tulis mereka dan pergi keluar dari kelas. Mereka berjalan menuju parkiran.

"Halo sayang - sayang aku, kita ke mall yok, aku yang traktir," celetuk Zahra dengan nada centil.

"Betul kau yang traktir nanti kita sampai sana malah bayar sendiri," sungut Auris.

"Iya betul, nanti mau bayar pakai apa? enggak mungkin pakai daun kan," timpal Katya

"Aku serius tahu traktir kalian berdua, terserah kalian mau beli apa, aku yang akan bayar," ucap Zahra.

"Ayo berangkat, mumpung lagi ada ATM berjalan," timpal Auris terkekeh kecil.

"Mari habiskan duit Zahra," sambung Katya dengan semangat

"Let's go" ucap mereka kompak.

Mereka membuka pintu mobil dan belum naik malah terdiam untuk beberapa saat.

"Tunggu, siapa yang bawa ini mobil?" tanya Katya.

"Aku tidak bisa mengemudi, ini kan mobil Zahra otomatis yang bawa dia dong" jawab Auris Cepat.

"Aku lagi malas mengemudi, Katya kau aja yang bawa, please" ucap Zahra tersenyum.

"No, jangan Katya," protes Auris.

"Udah biarin aja Katya yang bawa," sewot Zahra.

"Sia-sia aku nanya kalau aku yang bawa," gerutu Katya.

Mereka naik ke mobil dengan Katya mengemudi, ia membawa dalam kecepatan tinggi dan menyalip beberapa mobil yang menghadang jalan mereka.

Zahra dan Auris mereka berusaha mengatur nafas, dan merasakan perut mereka seperti diaduk.

Waktu ditempuh selama 45 menit akhirnya mereka tiba di parkiran, Auris dan Zahra segera keluar dan memuntahkan cairan bening.

"Kalian berdua bikin malu aja," sewot Katya sinis.

"Aku baru saja bertarung dengan malaikat maut, Kat berapa kali aku bilang bawa mobilnya pelan-pelan saja," omel Zahra menghirup minyak aromaterapi.

"Kan udah aku bilang jangan Katya yang bawa, kau Zahra yang ngotot sih Katya bawa," timpal Auris.

"Lain kali kita enggak usah naik mobil, naik motor aja kita bonceng tiga," ucap Katya santai.

"Tidak," balas mereka kompak.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118: The End
119 Cerita baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118: The End
119
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!