Pria Menyebalkan

''Kakak belajar?'' tanya Lauren ketika melihat Louise sedang membaca tumpukan buku di perpustakaan rumah mereka.

''Jangan menggangguku'' Jawab Louise tetap fokus pada bacaannya.

''Kau tidak lelah belajar terus? apa kau mau menjadi profesor? tanya Lauren yang tidak memedulikan Louise dan tetap mengganggunya.

''Apa kau mengambil jurusan bisnis kali ini? tanya Lauren lagi membolak-balikan buku Louise yang dipegangnya.

Louise yang merasa terganggu menutup bukunya dan menatap adiknya dengan tatapan tajam.

''Apa yang kau inginkan? cepat katakan dan keluar dari ruangan ini'' sahut Louise, kemudian berdiri mengambil minuman yang sudah disediakan oleh pelayan mereka.

''Aku membutuhkanmu untuk menjadi pendampingku di acara amal yang dilaksanakan oleh walikota'' ucap Lauren dengan tatapan memohonnya.

''Bukankah kau biasa ditemani Mommy? jawab Louise.

''Kau lupa mommy sekarang sedang berada diluar negeri menemani daddy perjalanan bisnis?'' sahut Lauren dengan wajah menyedihkan yang dibuat-buat.

''Ayolah kak. Please!!'' mohon Lauren dengan menggoyangkan tangan Louise

''Aku benar-benar tidak bisa menolakmu, Mommy sudah memintaku untuk menemanimu sejak kemarin'' jawab Louise dengan mencubit pipi adiknya yang membuat Lauren berteriak.

''Kakakkkk, kau mengerjaiku?'' teriak Lauren yang mencoba melepaskan pipinya dari cubitan Louise, pria itu tertawa kemudian kembali melanjutkan membaca bukunya.

''Pergilah, jangan menggangguku.'' ucap Louise setelah melepaskan cubitannya dari pipi Lauren.

Handphone Louise yang diletakkan diatas meja berbunyi dan terlihat nama Oliver dilayar ponselnya. Lauren melihatnya dan menatap Kakaknya yang langsung mengangkat dan keluar dari ruangan untuk menerima panggilan dari pria itu.

Lauren masih belum beranjak sampai Louise selesai menerima panggilannya dan kembali kedalam perpustakaan. Ketika melihat Lauren belum pergi membuat pria itu mencoba mengusir LaurenLauren dengan mengancam tidak akan menemaninya dipesta nanti.

Lauren akhirnya beranjak dari duduknya dan berjalan keluar ruangan, tapi langkahnya berhenti saat sudah mencapai pintu dan membalikkan tubuhnya kembali kearah Louise.

''Aku bertemu dengannya saat mommy menyuruhku mencari kakak di apartemen beberapa hari yang lalu'' sahut Lauren kemudian berjalan keluar meninggalkan kakaknya yang terkejut.

''Laurennnn, jangan berani-berani kau mendekatinya jika tak ingin membuatku marah'' teriak Louise dengan kencang agar terdengar adiknya.

''Bahkan jika hanya dia pria satu-satunya didunia ini, aku akan melajang seumur hidupku. Siapa yang mau dengan pria menyebalkan itu'' ucap Lauren berbicara sendiri.

Sementara itu pria yang dibicarakan tampak tersedak saat sedang menikmati minumannya. Oliver sedang berkumpul dengan teman-teman klubnya yang sudah lama tidak ditemuinya.

''Aku tidak pernah mendengarmu dengan seorang wanita selama pengasinganmu, apa kau masih menunggunya? tanya Azel sepupu Louise dan juga teman Oliver.

''Apa kau orang suruhan kakek yang ditugaskan mengikuti semua kegiatanku di Rusia?'' ucap Oliver kemudian menyandarkan tubuhnya.

''Uncle dan Aunty tidak akan membiarkan kau mendekatinya Oliver, bahkan Louise akan menghajarmu habis-habisan jika sampai adiknya terluka'' ucap Azel memperingati Oliver.

''Carilah wanita lain, aku tidak ingin kau pergi menghilang lagi seperti dulu'' lanjut Azel.

''Dulu aku hanyalah pengecut, tapi kali ini aku akan bertanggung jawab atas tindakan yang aku lakukan dulu'' jawab Oliver kemudian menghabiskan mereka terakhir mereka.

''Lauren tidak mengingat kejadian itu Oliver, dan wanita itu sudah melupakan semuanya. Kau gila? jika sampai traumanya kembali bahkan akupun akan membunuhmu'' tegas azel.

''Kau tidak berada disini saat Lauren mengatasi rasa traumanya bertahun-tahun, bahkan setahun dia tidak pernah mau keluar rumah untuk bertemu orang lain. Dia hanya mau berdekatan dengan keluarga dan akan histeris jika berada di keramaian.'' cerita Azel.

''Tapi wanita itu sekarang berubah menjadi wanita yang cantik dan juga kuat, bahkan pukulannya masih bisa aku rasakan sampai dengan sekarang'' ucap Oliver dengan tatapan dinginnya ketika menatap Azel.

''Kali ini aku akan menerima semua resikonya'' lanjut Oliver kemudian berdiri dan berjalan keluar dari klub.

Saat berada dalam mobilnya, Oliver membuka dompet dan mengeluarkan foto lama Lauren yang sedang tertawa bahagia. Lauren sangat cantik baik dulu maupun sekarang. Dia sangat lembut dan juga lugu membuat siapapun ingin melindunginya.

Oliver menyimpan kembali foto Lauren dan menyalakan mobilnya dan keluar dari parkiran klub milik Azel. Entah angin apa yang membawa Oliver mengarahkan mobilnya menuju apartemen Lauren. Dan pria itu menghentikan mobilnya didepan apartemen Lauren kemudian berdiam diri membuat pria itu akhirnya tertidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!