Malam pun tiba, Sekar menggandeng tangan Daffa untuk bersama sama menuju ruang makan. Meskipun terpaksa, akhirnya Daffa setuju setelah sebelumnya dipaksa oleh Sekar dengan alasan ada Mbok Iyem dirumah mereka, dan mereka harus selalu terlihat romantis agar Mbok Iyem bahagia. Tiba di meja makan, ternyata semua orang sudah berada disana, dan hanya tinggal menunggu mereka.
"Pengatin baru memang beda ya Car, selalu berduaan di kamar" ucap Mbok Iyem pada Mama Carissa dengan tatapan menggoda yang tertuju pada Sekar dan Daffa
Sekar yang digoda hanya menanggapi dengan tersenyum malu. Ia kemudian duduk berdampingan bersama suaminya. Setelah lengkap, kini mereka makan malam penuh kehangatan, tentunya dengan canda dan tawa
"Mbok jadi pulang besok ke Bogor?" tanya Sekar, saat ini mereka semua sedang berada di ruang keluarga, setelah sebelumnya melakukan makan malam bersama
"Iya nak, Mbok harus pulang besok" jawab Mbok Iyem
"Padahal Sekar berharap Mbok bisa sedikit lama disini bersama Sekar"
"Hus tidak boleh seperti itu" tegur Mbok Iyem "Sekarang kamu sudah menjadi istri orang, patuhi suamimu, jika suamimu mengatakan tidak, maka kau tidak boleh melakukannya. Jangan terlalu sering meminta Mbok untuk menginap disini, karena ini adalah rumah milik keluarga suamimu, pamali" ucap Mbok Iyem
"Tidak apa apa Mbok, kami juga senang kalau Mbok mau tinggal disini bersama kami" ucap Tuan Riko
"Tidak nak, Mbok masih harus mengurus perkebunan sayuran Mbok disana. Nanti kapan kapan kalian boleh kesana, sembari jalan jalan"
"Kalau begitu, besok Mbok pulang diantar Sekar dan Daffa, mereka akan mengantar Mbok sampai rumah" putus Tuan Riko
"Tidak nak, jangan merepotkan pengantin baru"
"Mereka tidak akan repot Mbok, dan aku yakin, Kak Daffa pasti akan setuju, iyakan Kak?" tanya Daffina "Ya, dia setuju" ucap Daffina saat melihat Daffa hanya diam
"Bagaiman kau mengetahuinya?" tanya Mbok Iyem mengerutkan dahinya
"Aku ini kembarannya, hanya dengan melihat matanya aku sudah tahu apa yang ada dalam pikirannya" jawab Daffina bangga
"Besok aku ada pekerjaan" ucap Daffa
"Uhhh cucuku sayang, tebakanmu salah nak" ucap Mbok Iyem sembari terkekeh, menertawakan wajah Daffina yang kini ditekuk
"Kakak... Kenapa kau tidak mau membuatku senang sedikit saja? Apa salahnya jawab iya" amuk Daffina
"Sudahlah, Mbok bisa pulang naik angkutan umum besok" ucap Mbok Iyem menyudahi pembicaraan.
*
"Aku mohon agar kau mau mengantar Mbok Iyem besok" pinta Sekar, kini mereka sudah kembali ke kamar
"Aku ada urusan penting" jawab Daffa acuh
"Sepenting apa sampai mengabaikan perasaan orang tua?" tanya Sekar "Mbok Iyem itu sudah tua, aku tidak tahu sampai kapan ia bisa bertahan hidup. Setiap malam aku selalu mendatangi kamarnya hanya untuk memastikan nafasnya masih berhembus, aku takut kehilangan dirinya. Dia satu satunya keluarga yang aku miliki, dan aku tidak tega membiarkannya pulang sendiri. Kalau kau tidak mau mengantarnya, maka izinkan aku untuk mengantarnya besok" putus Sekar, ia memilih pulang pergi Jakarta-Bogor untuk mengantar Mbok Iyem, daripada harus membiarkan Mbok Iyem pulang sendiri
Daffa diam, tidak menjawab apapun atas apa yang Sekar katakan padanya. Ia memilih beranjak dari ranjang, dan duduk di sofa kamarnya, ia membaringkan tubuh lelahnya disana. Setelah beberapa menit berlalu, ia tertidur tanpa sengaja, bahkan buku yang ada ditangannya jatuh dengan sendirinya. Sekar yang melihat itu segera mengambil selimut, dan memakaikannya pada suaminya
"Selamat tidur suamiku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments