CH. 18.

di sebuah gua yang berada ditengah hutan roh Surgawi..

"sialan tak kusangka kakek tua itu benar benar akan keluar jika bukan karena efek mengaktifkan domain kematian sangat besar aku pasti bisa membawa ying ye bersamaku dan tidak mungkin akan terluka oleh binatang roh tingkat empat seperti ini.." gumam seorang wanita yang tubuhnya di penuhi luka sehabis membunuh dua ekor kalajengking salju yang berada di sebuah gua hutan surgawi

setelah mengambil inti binatang roh kalajengking salju tersebut Feifei memasuki gua yang sebelumnya merupakan sarang kalajengking salju dengan sempoyongan, setelah berada di tengah tengah gua Feifei memperhatikan kesekeliling gua tersebut memastikan jika tempat tersebut aman "seharusnya tempat ini sudah aman..sebaiknya aku me..mulih..kan.." pada saat itu juga kesadaran Feifei mulai kabur dan perlahan terjatuh ke tanah

"tidak.. kali ini aku..benar benar..berada dalam masalah..Xuaner ma..af..kan ..aku.." Feifei pun pingsan setelah mengucapkan kata kata tersebut dan tidak jauh di dalam gua sebuah langkah kaki yang sangat keras terdengar perlahan mendekat kearah Feifei..

itu adalah kalajengking es yang telah berada di tingkat keenam awal yang merupakan induk dari dua kalajengking sebelumnya, disaat kalajengking tersebut hendak menyerang Feifei tiba tiba sebuah jarum es yang berukuran seunjung jari kelingking langsung melesat menghantam kalajengking salju..

"Bhaaammm..."

dalam sekejap kalajengking salju tersebut langsung berbekas dan hancur menjadi berkeping keping dan hanya menyisakan sebutir inti binatang roh tingkat enam..

dan sesosok pria muda berdiri di dekat Feifei berada "dasar sampah sepertimu tidak layak menyentuhnya.." ucap pria tersebut yang tidak lain adalah Alfie.

...----------------...

tujuh hari kemudian..

"Dhuaarrr...Bhaaammm..bhaamm.." suara ledakan demi ledakan terjadi di halaman istana salju milik Silvyy..

"tung.tunggu..tunggu sebentar aku masih belum selesai bicara.."teriak Luxuan yang sedang sibuk menghindari meteor dan badai es yang terus berdatangan dari atas langit.

sedangkan Silvyy dia hanya duduk memegang secangkir teh ditangannya, dia hanya tersenyum melihat Luxuan yang bertelanjang dada di tengah tengah badai es, terkadang Luxuan terkena hantaman es dan di diterbangkan oleh badai es yang datang.

"swiishhh..aaarrrgghh..,kakaaakk..ini namanya penyiksaaa.nnnn" teriak Luxuan yang di terbangkan oleh pusaran angin salju.

"bhaamm.."

"hihi..baiklah sekrang kau telah bisa beristirahat, kau telah berhasil bertahan selama enam jam..kau telah membuat kemajuan yang sangat pesat setelah relatif selamat seminggu di tempat ini.." ucap Silvyy..

"kakak..kau sangat kejam..kau.mengubah meteor es tadi menjadi lebih besar berkali kali lebih besar dari sebelumnya di tambah dengan pusaran badai salju yang terus terusan menerjang kearahku.." ucap Luxuan yang baru bangkit dari tumpukan salju.

"sudah jangan banyak protes bukannya kau ingin menjadi kuat,kalau begitu kau harus bisa bertahan dari seluruh bahaya.." Silvyy membuat alasan.

"ya..tapi bagaimana jika aku terkena meteor es itu tadi aku pasti akan langsung mati di tempat.." Luxuan terus terusan berkomentar dan mengomel berbagai hal

akan tetapi Silvyy tidak menghiraukan sedikitpun komentar dari luxuan dan hanya berkata "hari ini karena kau sudah bisa mengontrol energi spritual dapam tubuhmu dengan baik kau sudah bisa melanjutkan latihan menggunakan teknik kultivasi kaisar dewa Surgawi sebelumnya.."

Luxuan yang masih mengomel langsung terdiam mendengar ucapan Silvyy "benarkah..,kakak Silvyy aku sangat mencintaimu.." dengan bersemangat Luxuan langsung melompat kearah Silvyy dan memeluknya sebentar kemudian langsung berlari ke dalam istana mengambil gulungan kultivasi kaisar dewa Surgawi.

Silvyy yang masih terkejut karena Luxuan tiba tiba memeluknya tersenyum bahagia "anak ini dia benar benar sangat lucu dan kekanak kanakan..aku tidak tau bagaimana nanti jika dia sudah besar apakah akan menjadi pendekar yang sangat hebat seperti tuan..,yah mau bagai manapun dia sangatlah luar biasa dengan tubuh Surgawi tertinggi hanya dalam seminggu sudah bisa memasuki jalan kultivasi yang seharusnya menurut perkiraanku membutuhkan dua atau tiga bulan.." ucap Silvyy sembari melihat kerah langit.

"hmm.. menarik Alfie aku mengucapkan selamat atas bertemuan dirimu dengan ....." gumam Silvyy kemudian ia tersenyum karena mendengarkan teriakan Luxuan memanggil dirinya

"kakak Silvyy cepat beri tahu aku bagaimana cara menggunakan teknik ini.." teriak Luxuan yang langsung di sahut oleh Silvyy.

...----------------...

sementara itu di sebuah gua..

Feifei baru tersadar dari pingsannya "apa aku sudah mati dimana ini..??" gumam Feifei pelan setelah ia membuka tiba tiba dua teringat tentang Luxuan..

dengan gerakan yang sangat cepat Feifei melompat bangun sembari berteriak "Xuaner..aku harus segera mencari nya jika tidak.." *taptap..* suara langkah kaki seseorang terdengar tang membuat Feifei langsung bersikap waspada

"siapa disana..??" teriak Feifei sembari mengeluarkan pedang panjang dari cincin ruang miliknya.

"oh akhirnya dirimu siuman juga..kau terlalu memaksakan dirimu sampai sampai energi spritual mu kering tak bersisa.." ucap seorang pria yang berjalan mendekat kearah Feifei tanpa melirik sedikitpun.

Feifei yang masih waspada kembali bertanya "siapa kau kenapa kau bisa berada di tempat inj..??"

"hmm..kau tidak perlu khawatir, aku tidak memiliki niat buruk kepadamu,hanya saja jika aku tidak datang tepat waktu dan menjagamu kau pasti akan mati di tangan kalajengking salju sebelumnya.."

Feifei terdiam sebentar ketika mendengar ucapan lelaki tersebut dan langsung menunduk "maafkan aku..aku tidak tau jika tuanlah yang telah menyelamatkan aku sebelumnya.." kemudian Feifei berterimakasih sembari memberi hormat kepada lelaki tersebut.

adapun laki-laki itu mengangkat tangan kanannya dab berbalik "karena kau telah baik baik saja, aku tidak lagi berlama lama tinggal di tempat ini.."

saat laki-laki tersebut akan pergi Feifei berteriak menghentikannya "tunggu..tuan bolehkah aku bertanya..siapa nama anda..??, dan kenapa anda mengetahui jika aku memaksakan diriku seakan akan anda mengenal diriku..??"

lelaki itu menoleh sedikit "kau bisa memanggilku Alfie.., dan kenapa aku bisa mengenalmu itu kau akan mengetahuinya nanti, tapi karena kita telah bertemu aku akan memberikanmu beberapa benda mungkin benda itu akan sangat bermanfaat untuk mu nanti di kemudian hari..." setelah berkata seperti itu Alfie menghilang menjadi cahaya.

dan ketika ia menghilang Alfiemeninggalkan kata kata terkhir untuk Feifei "satu hal yang perlu kau ingat jangan pernah melakukan hal hal yang bisa mengakibatkan dirimu dalam bahaya lagi dan jadilah kuat, atau mungkin kau tidak akan bisa mertemu dengan adikmu lagi untuk selama lamanya.."

Feifei terkejut mendengar ucapan terakhir Alfie "tuan..tuan tunggu dulu apa kauengetahui dimana adikku sekarang, aku mohon beritahu aku dimana dia apakah dia baik baik saja.." Feifei berteriak memanggil Alfie berkali kali sampai air matanya keluar karena sangat mengkhawatirkan Luxuan.

ketika Feifei berteriak sebuah angin kencang berhembus seketika dan sebuah tulisan Qi tergambar di hadapan Feifei.

Feifei sangatlah senang ketika membaca tulisan tersebut karena di sana tertulis tentang Luxuan yang baik-baik saja.

"terima kasih tuan Alfie telah menyelamatkan adikku.." Feifei menunduk kembali kearah angin berhembus dengan airmata menetes karena sangat senang mendengar adiknya baik baik saja.

setelah itu Feifei melihat kearah langit dan bergumam "Luxuan aku akan menunggumu untuk kembali semoga kau terus dalam keadaan baik, aku tidak peduli jika dirimu kuat atau tidak,aku hanya ingin dirimu selalu senang dan aman...kakak akan selalu merindukanmu.."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...●...

...●...

...●...

...***(BERSAMBUNG)***...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***