“Aku juga melihatnya!” sahut Kevin yang sama terkejutnya dengan Kane dan Jaxon.
“Bukankah wanita itu Shia? Tapi kenapa dia terlihat tidak mengenali kita?” gumam Jaxon menatap bingung pada kedua sahabatnya.
“Aku harus lebih memastikannya,” ujar Kane yang tanpa buang waktu langsung menerobos masuk ruangan itu.
Kane tidak peduli dengan Tim HRD yang melihat kedatangannya dengan raut wajah bingung serta terkejut, dia malah menyuruh mereka untuk keluar dari ruangan itu.
Kevin dan Jaxon pun segera menyusul masuk, sebab mereka juga ingin memastikan bahwa mata mereka masih berfungsi dengan benar.
“Kalian keluarlah!”
Perintah Kane tanpa sedikitpun menatap pada karyawannya yang masih menatapnya dengan bingung.
Sebab tatapan mata Kane hanya tertuju pada wanita yang tengah duduk tepat di depannya. Wanita itu terlihat terkejut, bingung dan takut menjadi satu dengan kehadiran pria yang tadi tidak sengaja bertemu di depan ruangan.
“Aku bilang keluar sekarang!” bentak Kane ketika menyadari bahwa para karyawannya itu masih tetap berdiri di tempatnya masing-masing.
“Hay, kalian semua cepat keluar! Biar kami yang menangani sisanya,” ujar kevin mengarahkan para Tim HRD yang masih terkejut dan kebingungan itu untuk keluar sesuai apa yang Kane perintahkan.
Jauh berbeda dengan Flora yang tampak ketakutan ketika mendengar bentakan dari pria tampan yang kini berdiri tepat di hadapannya. Mengira bahwa perintah itu termasuk dirinya, Flora dengan menekan rasa takutnya ikut beranjak dari tempat duduknya.
“Tetap duduk di tempatmu!”
Perkataan yang penuh penekanan dari pria tampan di depannya membuat Flora terpaksa mengurungkan niatnya untuk pergi dan kembali duduk diam di tempatnya. Kevin dan Jaxon pun segera mendekat untuk menenangkan Kane.
“Kane, kau menakutinya!” ujar Kevin mengingatkan.
“Berisik, … Ambilkan aku kursi untuk duduk!” perintah Kane mengabaikan perkataan Kevin, sehingga Jaxon yang mengambil inisiatif untuk mengambil sebuah kursi.
Kane segera meraih kursi yang di bawa Jaxon dan langsung mendudukkan tubuhnya tepat berhadapan dengan wanita yang sangat mirip dengan Shia itu. Sedangkan Kevin dan Jaxon memposisikan diri berdiri tepat di belakang Kane.
“Ma-maaf anda siapa ‘yah?” tanya Flora sambil menengguk ludahnya sendiri guna sedikit mengurangi perasaan tegangnya.
“Kane Serano Sylvester, Ceo dari perusahaan Sylvester Group!”
Kevin langsung memperkenalkan identitas Kane sebenarnya sekaligus untuk mengetes apakah wanita yang ada di depannya akan langsung mengenali mereka.
“Ouh, … Maafkan saya jika tadi masih berlaku tidak sopan.”
Siapa sangka respon dari wanita yang mirip dengan Shia itu tidak menunjukkan tanda-tanda kebohongan sedikitpun. Sehingga membuat tiga sekawan itu semakin menatapnya tidak percaya.
“Benarkah kau sama sekali tidak mengenalnya?” cecar Kevin masih dengan tatapan tidak percayanya.
“Kevin, …” Kane mengingatkan sikap Kevin yang terlalu jelas di tunjukan.
“Maafkan saya, Tuan muda!” ucap Kevin yang langsung mengerti.
Sementara Flora masih menatap ketiganya dengan bingung, rasa takut dan gugupnya sudah sedikit berkurang. Entah mengapa sepertinya ketiga pria tampan yang ada di hadapannya itu tidak akan melukai maupun memarahinya.
Beberapa menit Kane hanya diam dengan tatapan mata yang tidak pernah lepas dari sosok wanita yang ada di depannya.
Akhirnya Kane buka suara dengan bertanya, “Siapa namamu?”
“Aah, … Perkenalkan nama saya Flora Levannia, lulusan S1 marketing. Meski saya belum memiliki banyak pengalaman tapi saya, _....”
“Berhenti! Aku hanya menanyakan namamu dan tidak perlu penjelasan lainnya,” potong Kane yang memang tidak berniat melakukan wawancara kerja dengan wanita yang dia kira sebagai Shia itu.
“Aah, … Maafkan saya, Tuan!” ucap Flora sembari membungkukkan badan untuk meminta maaf secara formal.
“Vin, ambilkan aku biodatanya!” perintah Kane tanpa mengalihkan tatapan matanya.
Tak perlu waktu lama, Kevin pun segera mengambilkan biodata gadis itu dari meja Tim HRD yang sebelumnya berniat untuk melakukan wawancara pada calon karyawan bau itu.
Kane menerimanya dan mulai membaca semua biodata wanita yang ada di hadapannya dengan seksama tanpa meninggalkan satu huruf pun.
“Bagaimana mungkin, … Bukankah Shia anak yatim piatu?” seru Jaxon tanpa sadar ketika membaca bahwa wanita yang ada di hadapan mereka itu masih memiliki seorang ibu yang tengah koma di rumah sakit.
Sontak Kevin dan Kane pun langsung melontarkan tatapan tajamnya pada Jaxon. Berbeda dengan Flora yang terlihat semakin bingung, apalagi nama Shia yang terus saja ketiga pria tampan itu bicarakan sejak tadi.
“Apakah yang tertulis di sini adalah biodata aslimu?” tanya Kane memastikan langsung pada wanita itu.
Wanita itu langsung menganggukkan kepalanya dan segera menjawab, “Iya, Tuan!”
“Apakah ada yang salah dengan biodata yang saya tulis di sana?” tanya Flora dengan ragu.
Bukannya menjawab Kane malah kembali memastikan sesuatu dengan bertanya, “Kau sungguh tidak mengenal kami bertiga?”
“Tentu tidak! Bukankah kita pertama kali bertemu di depan ruangan ini beberapa menit yang lalu,” jelas Flora dengan menunjukkan wajah polosnya yang masih kebingungan.
“Jadi, kau hanya calon karyawan baru yang melakukan wawancara hari ini. Kau bukan Shia?” Jaxon kembali kelepasan akan ucapannya.
“Tentu, Tuan! Saya hanya salah satu orang yang beruntung untuk melakukan wawancara kerja di perusahaan terbaik dan sebesar ini,” jelas Flora yang semakin tidak mengerti sebenarnya apa yang sedang coba ketiga pria tampan itu pastikan dari dirinya.
“Apakah aku salah mengenali orang? Mungkin saja dia hanya memiliki wajah yang mirip. Bagaimana aku harus memastikan bahwa wanita ini bukan Shia, melainkan hanya wanita lain yang hanya mirip saja dengan Shia?” batin Kane yang mulai meragukan penilaiannya.
“Tunggu, Shia memiliki sebuah luka dengan bentuk bulan sabit di bahunya! Luka yang tercipta karena berusaha melindungi ku,” sambung Kane yang teringat jelas akan bentuk luka tersebut.
Tanpa meminta ijin terlebih dahulu, Kane langsung saja mendekati Flora dan menarik paksa pakaiannya. Baik Kevin, Jaxon dan terutama Flora tentu saja sangat terkejut dengan aksi Kane yang bisa di sebut sebagai tindakan pelecehan kepada wanita.
“Yakh, … Apa yang kau lakukan! Lepaskan aku!” teriak Flora yang berusaha mempertahankan pakaiannya yang di tarik paksa oleh Kane.
Brekkk, ….
Alhasil pakaian itu sobek akibat tarikan tangan Kane yang begitu kuat. Kane kembali mematung ketika melihat bekas luka di bahu wanita itu memang sama persis dengan bekas luka yang di miliki oleh Shia.
“Shia, … Jadi, kau memang Shia?” gumam Kane dengan tatapan tak percaya.
Plakk, …
Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri Kane, hingga terlihat sedikit membekas. Flora yang merasa telah di lecehkan oleh ceo perusahaannya melamar pekerjaan langsung saja melayangkan sebuah tamparan keras sebagai pelampiasan kemarahannya.
“Dasar Ceo mesum kurang ajar!” bentak Flora penuh amarah.
Bersambung, .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
iyaaaa kane kenapa gak menanyakan dulu atau minta ijin gitu jgn asal menyobek baju flora skrg sakit kan pipi kamu kena tampar
2024-11-17
0
LinLin
selalu syuka dgn karyamu Thor. keren, paling suka dgn tokoh cewek yg pemberani. semoga Flora emg Shia org yg udh pernah nolong Kane
2024-09-17
0
Asih Ningsih
apa jgn2 shia hilng ingatannya n di ganti nama flora ya.
2024-05-02
0