BAB 10. ORANG MISTERIUS

Alea sampai di depan sebuah toko,saat masuk bisa ia hirup beberapa aroma obat-obatan herbal masuk ke indra penciumannya.

Bisa dilihat di sekeliling interior ruangan itu banyak terukir beberapa corak di dinding dengan ukiran naga berkepala dua sebagai simbol kekaisaran Norby.

Saat sedang menikmati area sekitar ia di datangi oleh Wanita paruh baya usianya kisaran 50 thun,walaupun sudah berumur bisa ia pastikan Wanita itu begitu anggun di usianya sekarang.

"Selamat datang di toko sederhana kami Nona apa ada sesuatu yg Nona cari?," ujarnya dengan senyuman manisnya

"Saya ingin membeli beberapa akar serta daun magnolia apa di sini tersedia?," ujar nya sedikit canggung,bukan tanpa sebab karna entah mengapa ia bisa merasakan Wanita di depan nya ini bukan sesederhana yang ia lihat.

"Kebetulan kami belum menyetok beberapa bahan tati Nona Muda Namun bila anda bersedia menunggu beberapa hari lagi kami akan membawa beberapa benda yang anda sebut dari ibu kota," ujar nya sambil memberikan sebuah cangkir berisi teh dan beberapa cemilan di atas meja, tempat Alea duduk.

. "Ahhh begitukah?baiklah tak apa kalau begitu saya akan memberikan sebagian sebagai tanda uang muka,bila barang nya sudah sampai silahkan bawa ke rumah keluarga Han ." Sambil memberikan 2 keping uang emas ke atas meja.

Belum sempat Wanita tadi menerima uang dari Alea pintu di buka dari luar Seorang Pemuda memakai penutup wajah bercorak masuk, untuk beberapa saat mata hazeel Alea bertemu dengan mata tajam berwarna hitam entah mengapa semakin di lihat Alea seakan tenggelam dan di kunci olehnya.

Beberapa saat mereka bertatapan sang pemuda memutuskan tatapan mereka ia melangkah ke arah Wanita itu.

" Apa benda kemarin sudah ada?,"ujarnya tanpa basa basi.

"Akkkh Tuan sudah tentu sudah silahkan duduk dulu Tuan,saya akan segera kembali." Wanita tadi membawa koin dari Alea dan buru buru masuk kedalam.

Alea bisa mencium samar samar ada racun *AOKSIDA NIGARIT* dari tubuh laki laki itu,Ia tak mengatakan apapun,dapat ia lihat laki laki itu melirik sebentar ke arahnya dan bergerak ke kanan menjauhi nya.

Beberapa saat menunggu dan saling terdiam kaku akhirnya Wanita tadi kembali dari dalam membawa sebuah kotak berwarna hijau tua dan 1 kantong yang entah apa isinya.

Mereka berbincang beberapa saat kemudian laki laki itu berjalan ke arah pintu,tanpa melihat ke arah Alea lagi untuk sesaat Alea ragu namun iapun memutuskan memanggil Pemuda itu.

"Tuan tunggu sebentar. " laki-laki yang di panggil menoleh,dan ia bisa melihat alis nya berkerut tanda keheranan.

Buru buru Alea menuju kearah laki laki itu,"Ma.af Tuan kalau saya lancang?, Tapi apa Tuan tau di badan Tuan saat ini ada racun yang sangat berbahaya?."

Pemuda itu sedikit terhentak dari reaksinya mungkin ia kaget?

"Yah." hanya satu kata yg keluar dari mulut nya tetapi bisa ia lihat keterkejutan di matanya.

"Hmmm bukan saya ingin ikut campur dalam urusan anda namun apakah anda sekarang sudah mendapatkan penawar?." Entah mengapa Alea berpikir untuk menjaga laki laki itu sedangkan pertemuan nya dengan laki laki itu baru hari ini.

Ada ke enggan nan di mata Pemuda itu untuk menjawab, tetapi Alea buru buru meluruskan ucapan nya.

"Racun yang bersarang di tubuh anda adalah racun yg sangat berbahaya,dan di lihat dari aroma tubuh dan kening anda racun itu sudah sampai ke ambang batas nya ia telah mengikat ke aliran darah dan pembuluh darah arteri tersumbat , Saya rasa anda tidak bisa bertahan bila tidak ditangani dengan segera!."

Alea sebenarnya tidak ingin ikut campur namun hati kecil nya sebagai Dokter,tak sesuai dengan apa yg ada di otaknya yg menyuruhnya mengabaikan laki-laki itu.

Ia punya tanggung jawab untuk hal ini.

Setelah terdiam beberapa saat laki-laki itu buru buru mengatakan, "Kenapa kau tau Nona? Apa kah mungkin anda bisa tau hanya karna melihat atau mencium aroma tubuh saya?,rasanya tidak mungkin bukan?." laki-laki itu memicing curiga.

"Saya sedikit banyak tau tentang ilmu dari membaca buku Tuan dan tau beberapa racun nya."

Yah Alea memang memiliki hidung yang cukup sensitif terhadap racun, Di dunia nya dulu ia sudah sampai tahap meramu dan meracik beberapa racun.

Hei jangan meremehkan dokter jenius yang 1 ini.

Pemuda itu terdiam cukup lama sebelum menjawab, "Saya sempat bertanya ke pada beberapa Tabib namun belum ada 1 Tabib pun yang bisa mendiagnosa racun ini saya hanya sedikit bingung dengan Nona yang tau hanya dengan melihatnya," ujarnya kaku dan terkesan dingin.

"Hmm racun ini memang sangat rumit Tuan tetapi bukan tidak bisa dilihat secara fisik,

oh yah apakah tuan merasa saat malam hari tubuh anda sedikit sakit di area tengkuk?,itu salah satu hal yang paling menonjol kuku kaki dan tangan anda sudah sedikit membiru itu tahap ke 3,dan terakhir sesak nafas tak berkesudahan menurut saya setidaknya anda tidak akan kuat menahan racun nya beberapa bulan lagi.".

Laki laki itu meneguk ludah kasar,bagaimana Wanita ini tau? Bahkan semua pakaian yang ia kenakan amat tertutup,bahkan Adnan sendiri dan kaki tangan nya tidak mengetahui tentang ini?lalu bagaimana Wanita ini tau?

Yah laki laki itu adalah Putra Mahkota kekaisaran Norby.

Dia sempat bertanya pada Gurunya dalam ilmu pengobatan tidak tau beberapa bahan obat untuk penyakitnya yang sering kali membuat tabib kebingungan, Gurunya pun harus mendiagnosa beberapa kali pengecekan dan meneliti tubuhnya beberapa bulan.

Baru kemarin ia di beritahu nama racun itu lalu Ia memesan obat itu sendiri agar orang yg mencelakai nya tidak tau bahwa ia telah mengetahui obat serta ramuan herbal untuk menyembuhkan dirinya.

Dan lagi ia sengaja menutupi tubuh dan Wajahnya agar terlihat seperti Tuan muda dari kalangan biasa jadi tidak mungkin Ia bisa melihat tanpa membuka pakaian laki laki ini.

Apa jangan jangan ia salah satu dari utusan saudaranya yang ingin membunuhnya nya? Ia menggertak kan kuku jarinya matanya merah atmosfer di ruangan itu menjadi tiba tiba berubah dingin seketika.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***