Mereka berdua pulang sekitar jam 20:00.
Karena takut para berandalan datang untuk mengganggu Putri , Dirga mengantar Putri kerumahnya terlebih dahulu.
Wajah Putri merona , keadaan mereka sangat canggung.
" I-ini , makasih banyak mas , sudah mau mengantar Putri " Putri membuka obrolan.
" Iya , tidak apa , aku hanya takut berandalan tadi mengganggu kamu "
Perjalanan mereka tampak aman sampai di depan rumah Putri.
" Baiklah , sudah sampai , aku pulang dulu "
" Iya mas , sekali lagi terimakasih banyak "
Dirga melambaikan tangan dan pergi dari situ. Dirga sudah menebak apa yang akan terjadi kedepannya. Benar saja , ia di cegat oleh berandalan tadi. Mereka tampak membawa senjata tumpul.
Senyuman yang sangat gembira terpampang jelas di wajah mereka karena mereka mengira akan menghajar Dirga sampai babak belur.
" Hajar dia !!! "
Semua orang maju mengeroyok Dirga.
Namun mereka tak tahu kalau Dirga bisa beladiri.
Bang!! Bruuuk!!! Tung!!
Terdengar dengan jelas suara pukulan di telinga , namun bukan Dirga yang terkena pukulan , melainkan para berandalan itu yang babak belur karena dihajar oleh Dirga.
" Ini tidak mungkin... " Ucap Rio yang tak percaya dengan apa yang ia lihat. [ Rio adalah orang yang menggangu Putri di Indomaret ]
Dirga mendekat kearah Rio. Rio panik ketakutan , kakinya lemas dan tidak dapat berdiri.
" Kumohon , jangan pukul aku.... "
Dirga tidak menjawab. Bukannya memukul Rio , ia malah mengulurkan tangannya untuk membantu Rio berdiri sembari berkata
" Jangan lakukan hal semacam ini ya...? "
Rio terkejut dengan tindakan Dirga. suaranya gemetar karena menahan tangis
" Ma-maafkan Sa-saya Ba-ng , Hiks "
" Iya , jangan lakukan kejahatan lagi lain kali...ayolah , kamu kan laki-laki , masa menangis "
Rio menyeka air matanya.
" Sudah-sudah , lebih baik kamu bantu teman-teman kamu yang kesakitan itu , aku mau pulang , besok masih harus kerja "
" Ba-baik bang , nama Abang siapa yah? "
" Nama ku Dirga Prananda "
" Oh bang Dirga , nama saya Rio Febrian "
" Baiklah , aku pulang dulu , jangan ulangi kelakuan kalian hari ini "
Dirga pulang ke gudang pak RT untuk beristirahat. Sebelum , tidur ia menyambar handuk dan pergi membersihkan diri.
Dan ia pun merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya untuk beristirahat.
Keesokan harinya seperti biasa , ia mandi dan pergi berlari pagi berkeliling desa , menyapa orang-orang disekitarnya dan pergi sarapan di warung Bu Wati.
" Bu Wati , seperti kemarin yah...? "
" siap dek Dirga "
Bu Wati segera menyiapkan pesanan yang Dirga minta.
Dirga melihat sekitar , tampak warung Bu Wati sangat bersih dan segar.
" Yahhh. Udah di bersihin , harusnya biar aku saja yang bersihin agar tidak bosan menunggu pesanan "
Ia menunggu pesanan yang ia pesan.
" Dek Dirga , ini pesanannya "
ucap Bu Wati sembari menyuguhkan kopi dan nasi goreng.
Dirga makan dengan lahab. Saat sedang makan , Dirga melihat wajah Bu Wati merengut karena melihat sesuatu , Dirga melihat kebelakangnya dan menyadari bahwa Rio datang ke Warung Bu Wati , melihat wajah Bu Wati yang merengut Dirga pun bertanya
" Kenapa Bu? "
" Ini , si Rio datang kesini , takutnya dia mau membuat masalah "
" Tenang saja Bu , dia adalah teman saya , jangan khawatir "
Rio masuk kedalam warung dan menyapa Dirga
" Assalamualaikum bang "
" Waalaikumsalam , Tumben pagi-pagi udah kesini , mau sarapan? "
" Iya bang , sekalian beresin urusan sama Bu Wati "
Bu Wati datang dan Rio langsung berdiri dan membungkukkan badannya
" Bu Wati !!! Saya minta maaf karena selama ini sudah banyak mengacau di warung ibu "
Bu Wati terkejut dengan tindakan Rio yang tidak biasa. " I-iya dek Rio , saya maafkan. Jadi dek Rio mau pesan apa? "
" Saya mau pesan Nasi goreng dan teh hangat nya Bu "
" siap dek "
Dirga dan Rio berbincang-bincang santai sambil makan.
" Nah , tindakan ini yang aku suka. Kalau ada salah , minta maaf sama yang di salahkan "
" iya bang , saya udah tobat , tapi kemampuan Abang semalam sih hebat banget. Belajar di mana bang? "
" Ah , itu aku diajarkan oleh ayah di kampung halaman "
" Hebat sekali ayah kamu bang "
Setelah makan , Dirga melanjutkan lari paginya dan menuju ke tempat GymBro.
Disana sudah ada bang Irfan yang sedang berlatih. Ia menyapanya dan berlatih bersama.
" Assalamualaikum bang "
" Waalaikumsalam Dek Dirga , wah badan kamu bagus juga yah , ideal pula "
" Haha, bang Irfan bisa aja "
Sama seperti biasanya , mereka berlatih sambil berbincang-bincang santai.
Setelah 1 jam berlatih , Dirga menyudahi latihannya dan berpamitan dengan Bang Irfan
" Hah , bang saya duluan yah "
" Iya dek , hati-hati di jalan "
Dia pulang ke gudang pak RT dan mandi lagi untuk berangkat bekerja.
" Huh , sudah jam 10:50 , aku harus cepat " Gumam Dirga sembari berlari mengejar waktu yang mepet.
Sesampainya di Indomaret , ia melihat pria yang memakai baju Indomaret yang sama dengan Dirga , ia tidak terlalu mengenal orangnya karena dia baru bertemu hari ini.
Orang itu berbalik badan mendepani Dirga ,
ternyata dia adalah Rio yang baru masuk kerja di Indomaret. Rio menyapa Dirga
" Assalamualaikum bang "
" waalaikumsalam , Haha gini dong , kerja tuh yang berfaedah "
" Haha , iya bang. Ngomong-ngomong , pacar Abang mana? Kok belum Dateng...? "
" Pacar apanya....siapa yang kamu maksud? "
" itu lho yang aku goda kemarin , aku mau minta maaf sama dia "
Dirga menyadari bahwa itu adalah Putri.
" Belum datang "
Mereka berbincang-bincang di Indomaret itu karena masih sepi pelanggan.
Putri pun datang , ia menatap Rio dengan tatapan yang jengkel.
Menyadari Putri sudah datang , Rio bergegas mendekat dan meminta maaf
" Mbak , maaf atas kejadian kemarin , saya khilaf "
" Eh...? Ti-tidak apa "
Dirga mengacungkan jempol kearah Rio,
dan momen itu berakhir saat pelanggan masuk ke Indomaret tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments