Chapter 17

Keyna merasa canggung

"Aku yakin Ezra tidak akan bernafsu melihat ku, soalnya Chalista yang cantik seperti bidadari saja tidak bisa membangkitkan gairah nya apa lagi aku" gumam Keyna didalam hati.

Ezra berbaring membelakangi Keyna,ia tidak mau melihat tubuh mulus keyna yang terpampang nyata di depannya.

Keyna tersenyum senang saat Ezra benar benar tidak bernafsu padanya

"Kalau begini,aku tidak akan takut takut memakai lingerie model apapun" gumam Keyna.

Keyna menguap,ia tertidur dengan membelakangi Ezra juga.

Sebenarnya Ezra belum tertidur, setelah ia merasa tidak ada gerakan dari Keyna,ia membalikan badannya.

"Sudah tidur? Hei!" Panggil Ezra,ia menendang kecil kaki Keyna,tapi gadis itu malah mendengkur dengan keras.

"Astaga, bahkan aku baru tahu kalau dia mendengkur" ucap Ezra jijik,ia bangkit dan duduk diatas kasur menatap punggung Keyna. Dengan pelan pelan Ezra membalikan badan Keyna hingga gadis itu kini menatap kearah nya.

Ezra menatap wajah lelah Keyna yang begitu cantik,dan menatap paha mulus Keyna yang terpampang nyata.

"Dia cantik tapi juga bodoh" ucap Ezra,ia melihat gundukan yang tidak terlalu besar itu.

Dengan ragu ragu Ezra meremas dada itu,Keyna mendesah keenakan tapi masih memejamkan mata.

"Ahh.." desahnya,Ezra seketika menjauh kan tangannya,ia menatap Keyna yang tertidur pulas.

"Astaga Ezra,apa yang kau lakukan?" Umpat Ezra pada diri sendiri.

Ezra merasakan gejolak aneh,yang tidak pernah ia rasakan.

"Jantung ku berdebar, mungkin sekarang aku memiliki penyakit jantung,aku harus memeriksanya besok " ucap Ezra,ia berbaring membelakangi Keyna. Ezra memaksa dirinya untuk tidur,lama kelamaan mata nya terpejam dan akhirnya ia tertidur pulas.

Keesokan pagi nya Ezra terbangun karena cahaya terik matahari menyilau dimatanya.

Ezra merasakan ada kaki di atas tubuhnya,dan benar saja kaki Keyna berada tepat diatas perut nya.

"Gadis bodoh!" Umpat Ezra,ia memegang kaki Keyna dengan rasa jijik lalu menghempaskan nya hingga Keyna tersadar.

"Apa si?! Ganggu tidur aja"

"Oh udah berani bentak bentak ya sekarang?" Tanya Ezra, seketika keyna tersadar ia langsung terduduk. Keyna melihat wajah bangun tidur Ezra yang begitu tampan

"Tampan si,tapi sayang impoten plus psycho" batin Keyna.

"Jika kau tidur,pastikan kaki murahan mu tidak menyentuh tubuh ku" ucap Ezra memperingati

"Kaki murahan? Emang ada kaki mahal?" Tanya Keyna dengan wajah kesal,suaminya ini sungguh angkuh.

"Ada,kaki sapi" jawab Ezra asal,Keyna mendengus kesal, bagaimana mungkin kaki nya disamakan dengan kaki sapi.

"Terserah" sahut Keyna,ia malas berdebat dengan Ezra.

"Hei dengar! Karena mama ku ada disini,jadi kau tidak usah bekerja"

"Loh kenapa? Aku tidak mau" sahut Keyna, Ezra menatap nya tajam.

"Aku tidak tanya persetujuan mu,yang aku mau kau tidak bekerja maka kau harus mematuhi itu!" Ujar Ezra, wajahnya penuh dengan penekanan.

Keyna menghela nafas panjang

"Aku ini suami mu,aku berhak mengatur hidup mu" lanjut Ezra.

"Dih.. aku tidak akan mematuhi perintah suami yang tidak bisa memberi nafkah lahir dan batin" ucap Keyna tanpa beban, gamblang hingga membuat Ezra melotot kearah nya.

"Maksud mu apa ha?!" Bentak Ezra,Keyna sekarang sudah muak terlalu mematuhi Ezra.

"Kalau aku tidak bekerja bagaimana aku akan menghidupi diriku sendiri,aku juga punya kebutuhan" jelas Keyna,Ezra baru ingat akan itu.

"Kalau begitu aku akan beri uang banyak padamu,jadi kau tidak perlu bekerja" ucap Ezra,ia bangkit dari kasur, berjalan menuju nakas mengambil kartu blackcard miliknya.

"Ini untukmu" Ezra menyodorkan kartu hitam itu pada Keyna,sang empu menatap bingung.

"Aku mau nya uang cash,aku tidak tahu menggunakannya" tolak Keyna,Ezra menghela nafas panjang.

"Ternyata masih ada orang yang tidak tahu menggunakan uang digital" ejek Ezra,Keyna tidak peduli,karna ejekan suaminya itu benar.

"Aku tidak punya cash"

"Dih ternyata orang terkaya pun bisa kehabisan uang" ejek Keyna balik,Ezra menatap Keyna tajam.

"Kenapa kau jadi berani membantah ku begini?" Tanya Ezra

"Apa karena mama ku yang membela mu? Jadi kau berani melawan ku ha?!" Tanya Ezra lagi dengan suara lantang,keyna bangkit dari duduknya,dan terlihat lah tubuh mulusnya karena tersorot sinar matahari pagi.

"Tidak,aku patuh dan selalu saja mengalah padamu kau masih menyiksa ku juga" sahut Keyna,ia tidak mau menjadi gadis yang diam saja menerima segala siksaan Ezra.

"Kau!" Ezra mau menampar Keyna,bahkan Keyna sudah memejamkan mata bersiap menerima tamparan dari pria itu.

"Ezra!" Panggil rose,ia menatap tajam anaknya.

"Mama.." lirih nya,Ezra menatap tajam Keyna yang menatap nya dengan tatapan sendu.

"Kenapa kalian itu bertengkar terus?" Tanya rose,ia berjalan mendekati Keyna dan Ezra yang saling menatap satu sama lain.

"Dia tidak patuh kepadaku!" Sahut Ezra,Keyna membuang muka,lagi lagi Ezra akan selalu memojokkan nya.

"Dengar Keyna,jika kau tetap bersikukuh tidak mau patuh kepadaku maka aku.." mendekati Keyna,hingga kini wajahnya berada tepat di telinga Keyna

"Aku akan membunuh ibumu" bisik Ezra,Keyna merinding.

Ezra menyeringai,menatap Keyna dengan tatapan tajam lalu berjalan pergi menuju bathroom. Keyna terdiam ia tidak bisa berkata apa apa,ancaman Ezra benar benar membuat nya takut.

Rose menatap Keyna yang sepertinya sedang ketakutan

"Ada apa nak? Apa yang dikatakan oleh Ezra?" Tanya rose

"Tidak ada kok ma.. Ezra hanya menjahili ku saja" sahut Keyna,ia menatap sang mama mertua yang menghela nafas panjang.

"Bagaimana? Apa reaksi Ezra semalaman kau memakai ini?" Tanya rose dengan wajah penuh antusias

"Dia tidak bereaksi apa apa ma.. dia malah tidur dengan membelakangi ku"

"Ha? Jadi sepanjang malam Ezra tidak menyentuh mu sedikit pun?" Tanya rose lagi,Keyna mengangguk memberi jawaban bahwa apa yang ia katakan benar. Rose menghela nafas panjang, penyakit putra nya itu benar benar telah mendarah daging.

"Tapi baru satu malam kan,kalau kau terus terusan memakai nya,pasti lama kelamaan ezra akan tergoda" ucap Rose,Keyna mengangguk saja.

"Sudah mandilah di bathroom lain,lalu kita sarapan bersama" perintah rose

"Baik ma"

Rose pergi menuju dapur untuk melihat sarapan pagi apa sudah selesai atau belum, sementara Keyna mandi ditempat lain.

Kini mereka berada di meja makan,rose menatap Keyna dan Ezra yang saling diam tanpa bersuara sedikit pun.

"Ezra..mama nanti mau ke Mall bersama istrimu" ucap rose memecah keheningan.

Ezra menatap sang mama

"Pergilah maa.. kalau bisa nanti kau buang dia di tengah jalan" ucap Ezra,ia menatap tajam Keyna yang juga menatap nya dengan tatapan kesal.

"Ezra kau ini... Sungguh tidak ada sayang sama sekali ke istrimu"

"Sayang? Dih.." sahut Ezra,ia menatap jijik Keyna.

"Mama kenapa tidak kembali ke London atau kemana gitu?" Tanya Ezra

"Tega sekali kau mengusir mama mu,apa aku salah ingin satu atap dengan anakku?" Ucap Rose dengan wajah sedih

"Mulai drama nya.." gumam Ezra didalam hati .

"Bukan begitu ma.. bagaimanapun aku dan Keyna ingin juga berdua biar kami saling mengenal" jelas Ezra,ia tersenyum manis ke arah Keyna yang menatap nya tajam.

"Mama tidak percaya dengan alasanmu Ezra,mama akan tetap disini" ucap rose dengan penekanan penuh.

Ezra menghela nafas panjang,mama nya ini sungguh membuat nya sakit kepala.

"Terserah" ucap Ezra,ia bangkit dari duduknya dan berlalu pergi menuju kantor.

Keyna menatap kepergian Ezra dengan tatapan datar,ia benar benar tidak habis pikir dengan segala sikap Ezra yang tidak pernah ramah sedikit pun walaupun itu mama nya sendiri.

"Dia itu selalu angkuh kepada siapapun" lirih Keyna,rose tersenyum mendengar nya.

"Dia tidak angkuh kepada ku nak,cuman dia merasa kalau ada aku maka dia tidak bisa bersikap seenaknya kepada mu" jelas Rose,Keyna tersenyum malu karena rose mendengar nya mencaci Ezra.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***