Chapter 16

Sudah tujuh hari lebih Ezra tidak terlihat oleh keyna, membuat wanita itu merasa sangat nyaman dan tentram. Tidak ada yang menyakiti dan tidak ada yang bicara ketus kepadanya, kehidupan yang seperti ini sangat dirindukan olehnya.

Selama tiga hari Keyna selalu pulang berkerja malam hari, karena Ezra tidak ada di Mansion. Keyna merasa bahwa mungkin pria itu menemui Chalista makannya pergi nya lama sekali.

Pukul 20:00 malam Keyna baru pulang dari Restoran milik Danu,rasanya badan nya sangat letih. Tapi rasa lelah itu hilang karena Danu selalu memberinya tips kontan,membuat Keyna semakin semangat.

Keyna memasuki Mansion,ia melihat Ezra yang duduk di ruang santai, seketika ia menelan Saliva nya kasar.

"Mampus! Kenapa dia sudah kembali? Aduh bisa habis hidup ku malam ini.." gumam Keyna didalam hati, dengan membaca doa dihati,Keyna berjalan melewati Ezra,ia berharap pria besar itu tidak akan menyadari dirinya.

"Hei!" Panggil Ezra,Keyna seketika menghentikan langkahnya,ia membalikan badan menatap Ezra.

"I-ii-iya tuan"

"Kau dari mana saja ha?! Apa kuping mu tidak dengar? Bahwa kau boleh bekerja siang saja,kalau sudah malam wajib sudah berada di Mansion" ucap Ezra,ia menatap tajam Keyna yang menunduk takut dihadapan nya.

"Tuan begini,kalau aku.."

"Sudah aku tidak peduli apa alasanmu,kalau besok kau langgar lagi perintah ku,maka aku tidak segan segan membunuh mu" ancam Ezra, Keyna mengangguk.

Dengan langkah berat ia berjalan naik ke lantai atas, untuk menuju kamar tamu. Ia akan pura pura lupa kalau mens nya sudah selesai,agar tidak sekamar dengan Ezra. Berlama lama satu ruangan dengan pria itu membuat dadanya sesak, seakan-akan pasokan oksigen sangat menipis di sekitarnya.

Ezra menatap kepergian keyna, setelah gadis itu tidak terlihat lagi oleh matanya, Ezra kembali membaca kertas yang sedari di luar negeri kemarin ingin dibaca oleh-nya,tapi Ezra tidak memiliki waktu.

Sebenarnya Ezra pergi ke negara Singapura,ia melakukan Terapy untuk penyakit yang dideritanya. Kebetulan juga ada masalah di perusahaan cabang miliknya.

"Semoga hasilnya bagus" ucap Ezra,ia membaca dengan seksama penjelasan dari dokter yang tidak pernah dirinya mau untuk dokter itu menjelaskan secara langsung.

Ezra meremas kertas itu hingga tak terbentuk, dengan geram ia melemparnya sembarangan.

"Kenapa hasilnya selalu sama? Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Ezra, ia merasa jenuh sekali dengan kekurangan yang begitu menyiksa dirinya ini.

Dengan perasaan amarah dihati dan tangan yang terkepal karena emosi, Ezra berjalan menuju kamarnya.

"Keyna!" Teriaknya,ia memasuki kamarnya tapi gadis itu tidak ada disana.

"Keyna!" Teriaknya lagi,tiba tiba Keyna muncul dari belakang.

"Ada apa tuan?" Tanya Keyna,ia sampai ngos-ngosan.

"Kau dari mana ha?!"

"Aku dari kamarku tuan"

Ezra geram, bahkan gadis kecil,miskin dan tidak berguna ini saja tidak mau sekamar dengannya.

"Apa kau sedang menghina ku?"tanya Ezra dengan suara beratnya,Keyna menggeleng kan kepalanya cepat.

Dengan gerakan cepat Ezra menarik tangan Keyna lalu mendorong gadis itu dilantai,hingga kepala Keyna terbentur lantai.

"Apa salah ku tuan?" Tanya Keyna dengan bingung,ia berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh.

"Salah mu? Kau bertanya apa salah mu?"

"Kau gila tuan! Jika kau tidak suka dengan ku,maka ceraikan aku sekarang juga!" Teriak Keyna,ia menatap nyalang Ezra.

Dengan wajah menyeramkan ezra menarik Keyna hingga gadis itu berdiri, lalu ia

PLAK

Satu tamparan keras mendarat dipipi mulus Keyna, gadis itu meringis kesakitan.

"Kau tidak berhak mengatakan itu! Hanya aku! Hanya aku!" Teriak Ezra,ia membanting vas bunga lalu menarik Keyna untuk berlutut dibawah kaca itu.

Jatuh sudah air mata keyna yang ia tahan sedari tadi, tanpa berdaya Keyna berlutut di bawah serpihan keping vas bunga.

"Apa ibu mu tidak mengajari mu cara bersikap kepada suami mu ha?!" Tanya Ezra dengan suara lantang.

Keyna menatap Ezra yang begitu ia benci,ia meringis kesakitan

"Ibu ku mengajari ku cara bersikap kepada suami,tapi dia tidak pernah mengajari ku,harus bersikap apa jika suami ku nanti impoten!" Jawab Keyna,ia menatap nyalang Ezra membuat pria itu geram.

PLAK

Satu tamparan mendarat lagi di pipi Keyna,Ezra benar benar menyiksa Keyna semalaman. Hingga Keyna jatuh pingsan,tapi Ezra tidak memperdulikan itu,ia hanya ingin melampiaskan amarah dihatinya.

Pagi hari Ezra terbangun dari tidurnya,ia menatap Keyna yang sedang berdiri tepat disampingnya,ia melihat gadis itu sudah penuh dengan perban di kaki dan lebam di pipinya.

Keyna menatap datar Ezra,bahkan wanita itu seperti patung sekarang.

"Kau mau bekerja?" Tanya Ezra

"Iya tuan" sahut Keyna.

"Saya pamit dulu ya tuan"

"Hmm"

Dengan langkah sedikit pincang Keyna berjalan keluar,Ezra menatap nya dengan tatapan datar.

"Kenapa dengannya? Terlihat seperti agak berbeda" gumam Ezra didalam hati.

°°°°°°°°°°°°°

Keyna sampai di restoran tempat ia bekerja, sebenarnya belum mulai bekerja tapi Keyna sengaja pergi cepat untuk menghindari Ezra.

Keyna duduk di bangku yang ada di depan restoran,ia menatap orang orang yang lewat, untuk berangkat bekerja ada juga yang berangkat sekolah.

"Aku yakin,pasti di dunia ini tidak cuma aku yang menderita, pasti mereka memiliki kesedihan masing masing yang mungkin membuat mereka menangis setiap malam nya" lirih Keyna,air matanya menetes.

"Keyna itu kau?" Tanya Danu,ia terkejut melihat Keyna. Dengan gerakan cepat Keyna menyeka air matanya agar Danu tidak melihat nya.

Danu duduk disamping Keyna,ia menatap lebam dipipi gadis itu

"Kenapa pipi mu? Lalu kenapa leher mu?" Tanya Danu beruntun,ia melihat luka yang ada dileher Keyna seperti habis dicekik oleh orang.

"I-i-ini.."

"Ayo kita masuk,biar aku obatin" ucap Danu,ia menarik tangan Keyna untuk mengikuti dirinya.

Kini mereka berada di ruangan Danu,Keyna duduk di sofa,ia menatap danu yang berjalan kearahnya dengan membawa kotak P3K.

Dengan telaten Danu mengompres pipi Keyna,agar nyeri nya hilang

"Ini seperti tamparan seorang pria key.. apa kau sedang berkelahi dengan suami mu?" Tanya Danu,ia menatap Keyna dengan tatapan sedih.

Keyna bingung harus berkata apa,jika dirinya mengatakan sejujurnya maka Danu akan bertanya semakin jauh.

"Tidak kak,aku kemarin di rampok" jawab Keyna asal

"Mana ada rampok yang mencekik mu Keyna, lihat kaki mu juga terluka seperti kau sedang menduduki serpihan benda tajam"

"Dari mana kau tahu?" Keyna keceplosan,ia menutup mulutnya.

"Tuhkan aku benar,jadi kau sudah menikah?" Tanya Danu, Keyna mengangguk ragu.

"Tapi kau masih terlalu muda untuk menikah Keyna" ucap Danu,ntah kenapa hatinya kecewa mendengar Keyna sudah menikah.

"Aku menikah paksa tuan,aku hanya dijadikan pelampiasan emosi suamiku, karena dirinya.."

"Apa?"

"Impoten" sambung Keyna,ia menunduk.

Danu menatap Keyna,ia melihat Keyna yang menunduk sedih bahkan air mata gadis itu menetes.

"Pasti suami mu itu adalah pria yang tidak menerima takdir sama seperti teman ku" ucap Danu.

"Kau harus membantu nya keluar dari penyakit itu Keyna,semakin dia mengetahui bahwa kesembuhan itu mustahil,maka suami itu akan menyiksa mu" jelas Danu.

"Tapi syukur nya teman ku itu duda, istrinya kabur" ucap danu,ia tertawa kecil mengingat nasib temannya yang tak lain adalah Ezra.

"Kasihan sekali teman mu, tapi aku rasa yang bersikap kasar hanya suamiku" ucap Keyna.

"Kau sabar ya" ucap Danu,ia menepuk lembut bahu Keyna, masalah ini sangat sensitif membuat Danu ragu untuk terlalu ikut campur.

•••••••••••••••••

Kini Ezra berada di Mansion,ia sangat malas pergi ke kantor,ia akan bersantai saja seharian tanpa ada yang menggangu.

"Maaf tuan muda" ucap pak Mus,Ezra yang memejamkan mata di atas kasur nya menatap pak Mus dengan tatapan tajam

"Apa kau tidak lihat aku ingin istirahat"

"Iya tuan saya tahu, tapi ada nyonya besar dibawah" ucap pak Mus, dengan gerakan seketika Ezra bangkit dari duduknya

"Ezra" sapa rose,mama Ezra.

"Mama.. kenapa mama sudah kembali? Apa uang mama habis?" Tanya Ezra, rose menatap tajam putranya yang selalu saja menyebalkan.

"Kau ini.. mana istrimu?" Tanya Rose, seketika Ezra membeku.

"Astaga bagaimana ini? Kalau aku mengatakan Keyna sedang bekerja bisa habis aku" gumam Ezra didalam hati.

"Hei Ezra,dimana istrimu?" Tanya rose lagi

"Dia lagi keluar maa,katanya mau kerumah teman nya sebentar" jawab Ezra asal, rose menghela nafas lega.

"Mama pikir istrimu kabur" ucap rose asal,Ezra tersenyum kecut mendengar nya.

Rose beristirahat di kamar nya,sambil menunggu keyna. Sementara Ezra,ia mondar-mandir menunggu keyna pulang, Padahal sudah menunjukan pukul 17:00 sore tapi gadis itu belum pulang juga.

"Aku tidak punya nomor telpon nya,dan tidak tahu dimana dia bekerja" Gumam Ezra didalam hati.

Bahkan sampai jam makan malam Keyna belum pulang juga

"Loh dimana istrimu Ezra? Belum pulang juga?" Tanya rose, mereka sedang makan malam bersama.

Ezra hanya diam,ia sangat geram dengan keyna yang selalu saja tidak patuh kepadanya.

Tiba tiba Keyna muncul dengan terburu buru,ia menunduk hormat kepada Ezra tanpa menyadari adanya Rose disebelah Ezra.

"Kau dari mana ha?!" Bentak Ezra,Keyna tersentak kaget begitu pula Rose.

"Ezra! Kau jangan membentak istrimu seperti itu!" Hardik rose, seketika keyna menatap seorang wanita yang begitu cantik padahal usia nya sudah tua.

"Mama jangan ikut campur!"

"Kenapa? Kau mau apa ha?"

Keyna merasa bahwa Ezra menemukan lawan yang seimbang, bahkan pria psycho tidak berkutik dihadapan sang mama.

"Kau sudah berani melawan mama mu?" Tanya rose,Ezra mendengus kesal.

"Aku sedang mengajari istriku ma.. agar dia tahu apa kesalahan nya" ucap Ezra,Keyna menunduk.

Rose menatap Keyna dari atas hingga bawah,matanya menatap lebam dipipi Keyna

"Pasti ini perbuatan Ezra" gumam rose didalam hati,ia menatap kasihan Keyna.

"Tidak dengan kekasaran nak.."

"Ah sudahlah,mama menyebalkan" ucap Ezra,dengan wajah kesal ia berjalan menuju ruang kerjanya.

Keyna menatap kepergian Ezra dengan menghela nafas lega

"Namamu siapa gadis cantik?" Tanya rose

"Ah maafkan aku nyonya,tidak menyambut mu dengan benar"

"Hei,kau ini kan menantu ku,aku menganggap dirimu anak sekarang"

Keyna melihat tatapan ketulusan di mata rose,lain dengan tatapan mematikan yang selalu diperlihatkan oleh Ezra setiap kali menatap Keyna.

"Nama ku Keyna ma.."

"Nama yang cantik seperti orangnya" puji rose.

Rose mengajak Keyna bercerita,ia merasa sangat suka dengan kepribadian Keyna yang baik dan lemah lembut. Gadis seperti ini akan sangat cocok dengan Ezra,batin rose.

"Jadi kau tahu kan kalau putra ku impoten?" Tanya rose,Keyna mengangguk pelan.

"Kenapa dia bisa seperti itu ma?" Tanya Keyna

"Dari kecil ia menderita itu Keyna,tapi mama tidak berani mengatakan kepadanya hingga ia menikah dengan Chalista" jawab rose,ia menatap kearah depan dengan tatapan datar

"Mama memaksa dirinya menikah dengan Chalista, awalnya ia menolak,tapi mama terus memaksanya. Kau tahu Chalista adalah cinta pertama Ezra,yang begitu indah dan begitu menyakitkan bagi nya" lanjut rose,air matanya menetes tidak sanggup bercerita lagi

"Ma sudahlah.. jangan mengingat masa lalu lagi,hal seperti itu Keyna yakin pasti banyak jalan keluarnya" ucap Keyna menenangkan mama mertua,rose mengangguk setuju.

"Aku yakin, obat Ezra ada padamu Keyna" batin rose, ia memeluk Keyna erat.

Sekitar pukul 22:00 malam,rose kini berada dikamar Ezra dengan keyna.

"Kalian terbiasa kan lah untuk tidur satu ranjang" ucap rose,ia menatap putra dan menantunya yang sedang duduk di atas ranjang dengan Ezra menatap kesal sang mama.

"Ezra,Keyna kan istrimu.. dia mengatakan kepada mama,bahwa dia akan membantu mu untuk keluar dari penyakit itu" ucap Rose,Ezra menghela nafas nya panjang.

"Oh iya Keyna,tiap malam kau harus memakai lingerie,mama simpan di lemari pakaian ya" ucap rose,keyna tersenyum malu.

"Mama akan melihat kalian setiap malam"

"Loh mama tidak kembali ke luar negri?" Tanya Ezra, rose menggeleng cepat.

"Astaga,mama bikin malu saja" gumam Ezra didalam hati.

"Lalu kenapa kau pakai handuk diatas kasur?" Tanya Ezra,ia sakit kepala melihat dua wanita yang sifatnya sama saja.

"A-ak-aku.."

"Ayolah Keyna,buka handukmu" ucap rose, dengan ragu ragu Keyna membuka handuknya.

Dan terlihat lah Keyna yang memakai lingerie model Sabrina, memperlihatkan tubuh indah miliknya, dengan belahan dada yang terlihat serta CD yang terlihat jelas Dimata Ezra.

Ezra membuang muka,ia merasakan ada gejolak aneh ditubuh nya

"Oke mama mau tidur dulu ya,pagi pagi nanti mama akan melihat kalian lagi" pamit rose,ia tersenyum manis ke arah Ezra dan Keyna,lalu ia menutup pintu tak lupa pula mengunci pintu nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***