Terungkap

"Maksudmu ... apa?"

Vale sedikit gugup. Di satu sisi menganggap Riu bersikap tulus. Namun di sisi lain, menganggap Riu sekadar mempermainkan. Ya ... masih terlalu singkat pernikahan mereka, rasanya mustahil Riu menyimpan rasa untuknya.

"Menurutmu, maksudku apa?" Riu malah balik bertanya, dan sontak membuat Vale makin gelagapan.

"Kalau aku tahu tidak mungkin tanya sama kamu." Vale meninggikan intonasi, guna menutupi kegugupan yang kian menjadi. Jangan sampai Riu menyadari hal itu.

Namun, meninggikan intonasi juga tidak membuat Riu mau menjawab. Dia malah tersenyum sambil mengalihkan topik pembicaraan, yang tidak bisa dibantah lagi.

"Sepertinya suasana hatimu sedang buruk. Kita tidur saja!"

Meski tidak puas dengan jawaban Riu, tetapi Vale tidak bicara lagi. Percuma. Akhirnya dengan agak keberatan, dia bersiap tidur. Sialnya, tidak bisa.

Sepanjang malam kata-kata Riu terus terngiang dalam ingatannya, dan itu membuatnya dilema. Terkadang Vale merasa berbunga-bunga, tetapi terkadang juga takut. Bisa saja itu tidak seperti yang ia bayangkan.

Sambil menghela dan mengembuskan napas panjang, Vale seringkali menatap ke arah Riu, yang terlihat tenang dalam lelapnya. Apakah lelaki itu tidak tahu jika Vale tak bisa tidur karenanya?

Ahh, menyebalkan!

Keesokan harinya, wajah Vale sedikit masam, efek tidak tidur semalaman. Kepala pening dan tidak semangat untuk melakukan apa pun. Andai tidak dituntut pekerjaan, dia akan tidur seharian untuk mengganti semalam.

Berbeda dengan Vale, malam tadi Riu justru tidur dengan sangat nyenyak. Ada banyak ketenangan yang ia dapatkan, terutama dari segi asmara. Makin ke sini ia makin yakin Vale adalah pilihan terbaik untuk hidupnya.

"Hari ini aku akan memperjuangkan masa depan kita, hingga kamu yakin bahwa berdiri di sisiku adalah pilihan yang paling tepat," batin Riu pagi itu, sebelum keduanya pergi ke tempat kerja masing-masing.

Riu akan ke kantornya sendiri, guna membahas kinerjanya selama ini bersama keluarga dan para pemegang saham. Sementara Vale, akan kerja seperti biasa di Kantor Victory.

________

Ruang rapat yang cukup luas, sudah dipenuhi oleh orang-orang kelas atas. Jason duduk di kursi kepemimpinan, sedangkan Riu dan Annisa berada di sebelahnya. Theo, Vir, dan Camelia turut hadir di sana. Tak lupa para pemegang saham yang jumlahnya belasan orang, juga ikut serta. Masing-masing menduduki tempat guna menyuarakan pendapat, layak tidaknya Riu menjadi pemilik sekaligus pemimpin dari perusahaan tersebut. Setelah nanti Jason pensiun dan menikmati masa tuanya.

"Selamat pagi, Bapak dan Ibu yang terhormat. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena sudah berkenan hadir dalam rapat kali ini. Saya selaku pemilik perusahaan, sekaligus pemimpin rapat sekarang, akan mengajak Bapak dan Ibu sekalian untuk berdiskusi mengenai pemindahan kepemilikan." Jason bicara dengan penuh wibawa.

Para peserta rapat mendengarkan dengan saksama, terlebih ketika Jason melanjutkan ucapannya dan menjelaskan bahwa Riu-lah yang sebelumnya ia calonkan untuk menjadi pemilik selanjutnya. Namun, setuju atau tidak, masing-masing berhak menyuarakan pendapat.

"Saya keberatan jika Tuan Riu yang menjadi pemilik selanjutnya. Selama ini tidak ada prestasi yang mencolok dari beliau. Selain itu ... maaf, keterbatasan fisik juga akan menghambat pekerjaan, dan itu akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan." Deon—salah satu pemegang saham yang ikut terlibat dalam kecelakaan Riu, menyuarakan ketidaksetujuannya.

Setelah dulu meraup banyak uang dari Annisa, kini ia bersedia bekerja sama lagi. Melancarkan keinginan wanita itu untuk menjadi pemilik perusahaan.

"Saya setuju dengan Tuan Deon. Bukan bermaksud merendahkan, tapi ... faktanya perusahaan juga butuh pemimpin yang cekatan. Dalam hal ini, kecerdasan saja tidak cukup, harus diimbangi dengan fisik. Tuan Jason, selagi ada kandidat lain, saya rasa bukan keputusan baik memilik Tuan Riu. Di sini ada Nyonya Annisa dan Nyonya Camelia, yang sudah terbukti sukses dalam mengembangkan perusahaan di luar negeri. Mengapa tidak memilih salah satu dari mereka saja, Tuan?" timpal Farhan—pemegang saham lain yang juga berdiri di pihak Annisa.

Setelah dua orang itu bicara, banyak bisik-bisik di antara mereka. Sebagian ada yang terpengaruh dengan omongan barusan. Sedangkan sebagian lagi masih mendukung Riu. Selama ini, perannya cukup banyak dalam perkembangan perusahaan. Meski dia tidak jalan sendiri karena keterbatasan fisik, tetapi otak dari semua itu adalah Riu.

Kecerdasan adalah poin yang paling penting, harusnya tidak diabaikan begitu saja.

Sayangnya, pendapat itu dipatahkan ketika disuarakan. Menurut yang lain, Annisa dan Camelia juga cerdas. Mereka lebih layak menjadi pemilik sekaligus pemimpin karena fisik dalam keadaan normal. Selain itu, mereka juga meragukan pernikahan Riu yang mendadak dan diam-diam.

Banyak berspekulasi bahwa Riu sengaja menikah kontrak demi mendapat kesempatan untuk memiliki aset. Tentulah itu bukan perilaku yang terpuji, tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan yang tulus.

"Bapak dan Ibu yang terhormat, izinkan saya berbicara." Riu menyela dengan tenang, tak peduli meski Annisa dan Camelia sudah mengulas senyum kemenangan.

"Soal pernikahan ... tidak ada yang namanya nikah kontrak atau sejenisnya. Kami menikah dengan tulus. Saya sengaja menyembunyikan hubungan demi keselamatan istri saya. Sebagai wanita yang saya cintai, tentulah dia menjadi kelemahan saya. Saya tidak mau menempatkan dia dalam bahaya, makanya identitasnya masih saya sembunyikan. Dan untuk kinerja saya selama ini ... saya sudah meminta tangan kanan saya, Baron, untuk merekapnya. Saya harap Bapak dan Ibu bisa menilai ulang setelah melihat rekapan tersebut," lanjutnya.

Hanya sedikit yang mengangguk kagum, selebihnya mencibir dan diam-diam menganggap itu lelucon, terlebih kakak dan iparnya.

Namun, Baron pun sama dengan Riu, tak terpengaruh dengan itu semua. Penuh percaya diri dia bangkit dan maju ke depan. Berdiri di dekat layar guna menjelaskan hasil rekapan yang telah ia buat sejak jauh-jauh hari.

'Lusa Riu pergi ke puncak. Aku tidak mau tahu bagaimana caramu mengotak-atik mobilnya, yang penting dia harus kecelakaan parah. Separuh uangnya akan kulunasi kalau ini sudah berhasil.'

Semua mata tertuju pada layar, yang kini menampilkan sosok Annisa dan Delon. Keduanya melakukan transaksi untuk mencelakai Riu.

"Riu, apa-apaan ini! Kamu mau mencemarkan nama baikku, hah!" bentak Annisa sambil beranjak dari duduknya.

Namun, pendukung Riu menahannya. Mereka juga meminta Baron untuk melanjutkan video tersebut.

Makin lama video diputar, makin gaduh saja ruangan itu. Pendukung Riu hampir kewalahan karena kini bukan hanya Annisa yang murka, melainkan juga Camelia, Theo, Vir, Delon, dan juga Farhan. Bahkan, Jason pula ikut-ikutan menyuruh Baron untuk menghentikan semuanya. Dia tak sanggup melihat potongan-potongan video yang menunjukkan betapa liciknya Annisa dan Camelia, berikut dengan suami-suami mereka.

Keempat orang itu sengaja memancing Riu untuk pergi ke puncak. Lantas, membayar Delon untuk mengotak-atik mobilnya. Sampai kemudian, Riu mengalami kecelakaan hebat ketika turun dari puncak. Karena rem blong, mobil yang ia kendarai jatuh ke jurang. Untungnya, Riu sempat melompat. Andai tidak, pasti sekarang sudah almarhum.

Dalam video juga ditunjukkan bahwa mereka melakukan itu untuk menguasai semua aset. Mereka tidak rela jika Riu ikut mendapatkan warisan meski hanya sedikit. Alasannya pun terekam jelas, yakni karena mereka terlahir dari rahim yang berbeda. Dalam kejahatan besar itu, cukup banyak orang yang terlibat, termasuk tangan kanan Jason dan beberapa orang penting di perusahaan.

"Riu___"

"Aku masih memegang janji Papa. Barang siapa yang melakukan kecurangan untuk mendapatkan aset, maka namanya akan dihapus dari daftar keluarga. Tidak ada aset lagi untuk mereka. Papa tidak lupa, kan?" pungkas Riu sambil memutar rekaman ketika ayahnya bicara itu, tempo hari.

Jason mematung. Sementara semua yang terlibat, pucat pasi di tempat. Karena bukan hanya keluarga yang menyaksikan itu, melainkan juga para pemegang saham, yang pasti kini akan berpihak pada Riu.

"Itu yang menjadi alasan saya kenapa menyembunyikan pernikahan. Saya tidak ingin istri saya mengalami hal yang sama. Terlalu menyakitkan," ujar Riu setelah video berakhir.

"Semua itu tidak benar. Kamu sengaja mencemarkan nama baik kami, Riu!" bentak Theo. Napasnya begitu memburu. Andai tidak dipegangi oleh dua pria, pasti dia sudah menghajar Riu detik itu juga.

"Bukti sudah jelas dan kamu masih bilang ini tidak benar, Kakak? Baiklah, jika ini kamu anggap rekayasa. Datanglah ke kantor polisi, katakan pada mereka kalau aku mencemarkan nama baikmu. Tapi, satu yang harus kamu tahu. Jordi, mantan tangan kanan Papa, sudah bersaksi atas kejahatan kalian, juga keterlibatannya sendiri," jawab Riu.

Farhan ketakutan, "Apa maksudmu? Kenapa Jordi ... Jordi___"

"Maksudku sangat jelas. Kasus ini sudah kubawa ke meja hijau. Sekarang polisi sudah ada di depan pintu, membawa gelang istimewa untuk kalian. Sambut dengan baik ya," sahut Riu sambil tersenyum miring.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erviana Erastus

Erviana Erastus

mantap Riu satu kali tepuk lalat terjaring semua

2024-04-13

0

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

wow.. aku sangat suka ucapan kamu Riu.. sangat keren, kalem, ceria tapi tajam menusuk. /Proud//Proud//Chuckle//Chuckle/

2024-04-09

1

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

aamiin.. Semangat Riu. Kamu pasti bisa.

2024-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Dikhianati Kekasih
2 Nikah Kilat
3 Oh Ternyata
4 Permintaan Melepas Baju
5 Rahasia Keluarga Brox
6 Mengetahui Masa Lalu Vale
7 Kabar Sudah Tersiar
8 Tak Sengaja Menyukai Bibi
9 Makan Malam Bersama
10 Mantan Jadi Istri Paman
11 Tidak Pura-Pura
12 Terungkap
13 Masa Lalu Jason
14 Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15 Tak Menyerah
16 Pengalaman Pertama Riu
17 Kejutan Untuk Sander
18 Jadilah Wanitaku!
19 Pesan dari Sandi
20 Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21 Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22 Siapa Juliet?
23 Malam Indah Riu-Vale
24 Riu Tanpa Kursi Roda
25 Kelicikan Riu
26 Pribadi yang Berbeda
27 Langkah Selanjutnya
28 Pecemburu
29 Aroma Parfum Wanita
30 Menunjukkan Diri
31 Sosok Riu yang Sebenarnya
32 Kelvin dan Segala Kehancurannya
33 Hubungan Juliet dan Angela
34 Rencana di Balik Rencana
35 Kehancuran Juliet dan Theo
36 Menolak Jujur
37 Target Berikutnya
38 Pesta Pernikahan
39 Thalia dan Sander
40 Fakta Lain
41 Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42 Kejutan
43 Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44 Bertemu Wanita Familier
45 Menemui Vir
46 Cerai
47 Pingsan
48 Benih yang Tumbuh
49 Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50 Apa Kamu Mencintai Dia?
51 Melupakan Kebencian
52 Kekasih Thalia
53 Pria Misterius
54 Jason Pingsan
55 Masih Abu-Abu
56 Tawaran Kerja Sama
57 Marc
58 Nahas
59 Kelvin Sang Penyelamat
60 Olliver dan Orion
61 Air Mata Untuk Kelvin
62 Mereka Tidak Akan Kembali
63 Siuman
64 Makin Membaik
65 Keberuntungan dari Zack
66 Setangkai Mawar Merah
67 Kejujuran yang Membingungkan
68 Ucapan Terima Kasih
69 Deva?
70 Almaira Deva Selviana
71 Dinner yang Terganggu
72 Siapa Deva?
73 Pengakuan Kelvin
74 Detik-Detik Pernikahan Sander
75 Berjumpa dengan Deva
76 Malam Pertama Kedua
77 Perjuangan Kelvin
78 Aku Mencintai Kamu
79 Kecemasan Jason
80 Rahasia yang Lain
81 Apa yang Terjadi?
82 Sepenggal Duka
83 Sebab Akibat
84 Bungkam
85 Terungkap Habis
86 Lima Bulan Kemudian
87 Tiga Kabar Bahagia
88 Di Balik Kehamilan
89 Happy Ending
90 Ucapan Terima Kasih
91 Promo Novel Baru
92 Promo Novel Baru
93 Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Dikhianati Kekasih
2
Nikah Kilat
3
Oh Ternyata
4
Permintaan Melepas Baju
5
Rahasia Keluarga Brox
6
Mengetahui Masa Lalu Vale
7
Kabar Sudah Tersiar
8
Tak Sengaja Menyukai Bibi
9
Makan Malam Bersama
10
Mantan Jadi Istri Paman
11
Tidak Pura-Pura
12
Terungkap
13
Masa Lalu Jason
14
Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15
Tak Menyerah
16
Pengalaman Pertama Riu
17
Kejutan Untuk Sander
18
Jadilah Wanitaku!
19
Pesan dari Sandi
20
Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21
Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22
Siapa Juliet?
23
Malam Indah Riu-Vale
24
Riu Tanpa Kursi Roda
25
Kelicikan Riu
26
Pribadi yang Berbeda
27
Langkah Selanjutnya
28
Pecemburu
29
Aroma Parfum Wanita
30
Menunjukkan Diri
31
Sosok Riu yang Sebenarnya
32
Kelvin dan Segala Kehancurannya
33
Hubungan Juliet dan Angela
34
Rencana di Balik Rencana
35
Kehancuran Juliet dan Theo
36
Menolak Jujur
37
Target Berikutnya
38
Pesta Pernikahan
39
Thalia dan Sander
40
Fakta Lain
41
Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42
Kejutan
43
Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44
Bertemu Wanita Familier
45
Menemui Vir
46
Cerai
47
Pingsan
48
Benih yang Tumbuh
49
Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50
Apa Kamu Mencintai Dia?
51
Melupakan Kebencian
52
Kekasih Thalia
53
Pria Misterius
54
Jason Pingsan
55
Masih Abu-Abu
56
Tawaran Kerja Sama
57
Marc
58
Nahas
59
Kelvin Sang Penyelamat
60
Olliver dan Orion
61
Air Mata Untuk Kelvin
62
Mereka Tidak Akan Kembali
63
Siuman
64
Makin Membaik
65
Keberuntungan dari Zack
66
Setangkai Mawar Merah
67
Kejujuran yang Membingungkan
68
Ucapan Terima Kasih
69
Deva?
70
Almaira Deva Selviana
71
Dinner yang Terganggu
72
Siapa Deva?
73
Pengakuan Kelvin
74
Detik-Detik Pernikahan Sander
75
Berjumpa dengan Deva
76
Malam Pertama Kedua
77
Perjuangan Kelvin
78
Aku Mencintai Kamu
79
Kecemasan Jason
80
Rahasia yang Lain
81
Apa yang Terjadi?
82
Sepenggal Duka
83
Sebab Akibat
84
Bungkam
85
Terungkap Habis
86
Lima Bulan Kemudian
87
Tiga Kabar Bahagia
88
Di Balik Kehamilan
89
Happy Ending
90
Ucapan Terima Kasih
91
Promo Novel Baru
92
Promo Novel Baru
93
Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!