Makan Malam Bersama

Lima hari setelah Sander tiba di Indonesia, Camelia dan yang lain tiba juga di sana.

Lewat tengah hari mereka meninggalkan bandara Ibu Kota. Satu tempat yang menjadi tujuannya adalah rumah Jason. Sesuai dengan rencana, Kelvin juga ikut serta dalam kepulangan itu. Tak ada yang curiga dengan niat tersembunyi Kelvin, dia begitu rapat menyimpannya.

Sama seperti kedatangan Sander. Di antara mereka tak ada satu pun yang tahu, karena Riu dan Jason juga menyimpan rapat hal tersebut.

"Kamu sudah menghubungi Papa?" tanya Annisa pada adiknya.

"Sudah. Si lumpuh juga katanya sudah ada di rumah."

"Baguslah. Aku sudah tidak sabar melihat wanita yang menjadi istrinya. Pasti kampungan dan mata duitan." Annisa melipat tangan di dada, meluapkan kekesalan atas pernikahan adiknya.

"Itu pasti. Memangnya wanita baik mana yang mau menikah dengan pria cacat seperti dia," timpal Theo.

"Pokoknya kita harus menyusun rencana dengan matang. Jangan sampai wanita itu menolak berpihak dengan kita." Camelia ikut menyahut. Niatnya untuk menghancurkan Riu begitu.

Vir tak mau kalah. Dia juga buka suara sesaat setelah istrinya bicara.

"Setelah ini sekalian beri pelajaran untuk Riu. Jangan sampai dia berulah lagi di kemudian hari. Habisi saja kalau perlu."

Perbincangan pun terus berlangsung dengan topik yang sama. Ungkapan-ungkapan rencana licik terlontar begitu saja. Semua tampak berapi-api, sama sekali tak merasa terbebani.

Hanya Kelvin yang terus diam, menyamai sopir yang sejak tadi tak berani membuka mulut. Keduanya diam dengan pikiran yang berbeda. Sopir merasa bersyukur terlahir sederhana. Karena dengan begitu, tidak akan terlibat konflik fatal yang bertumpu pada harta.

Sementara Kelvin, dia terus memikirkan Vale. Entah mengapa perasaannya makin tak nyaman. Ada rasa waswas akan pertemuannya nanti. Bagaimana kalau suami Vale adalah lelaki yang lebih sempurna darinya? Ahh, Kelvin tak mungkin bisa menerima itu.

"Andai saja orang tuamu konglomerat, dan prinsipmu tidak kolot. Kita tidak akan putus, dan kamu tidak perlu menikah dengan lelaki lain. Kamu akan tetap menjadi kekasihku, Vale," batin Kelvin.

Makin ke sini, dia merasa dilema dengan hatinya sendiri. Di satu sisi yang ia cintai memanglah Vale. Namun di sisi lain, wanita itu tak bisa memuaskan hasratnya, juga tak lebih kaya darinya. Satu lagi yang pasti, sekarang wanita itu sudah menikah dengan lelaki lain.

Karena terlalu larut dalam lamunannya sendiri, Kelvin sampai tak sadar jika perjalanan sudah berakhir. Mobil yang membawanya telah berhenti di depan rumah megah tiga lantai dengan dominan warna gold—rumah utama keluarga Brox.

"Selamat datang, Tuan, Nyonya!"

Empat pelayan menyambut mereka dengan hormat. Tak hanya menyapa sambil membungkuk, mereka juga membawakan tas dan barang lain yang dibawa majikan.

Setibanya di ruang tamu, mereka disambut pelayan lain. Yang kemudian mengantarnya ke ryang keluarga. Sebuah ruangan tempat Jason dan Riu menunggu.

"Selamat datang, Kakak. Bagaimana kabar kalian?" sapa Riu dengan senyuman lebarnya. Namun, tidak disambut baik oleh Annisa dan yang lain. Mereka hanya membalas sekenanya. Sekadar penutup agar Jason tidak curiga.

"Senang melihat kalian pulang dalam keadaan sehat. Menginaplah lebih lama nanti." Jason memeluk Camelia dan Annisa secara bergantian. Lantas, melakukan hal yang sama pada Kelvin.

Jason berusaha bersikap biasa meski aslinya gelisah. Kedatangan Sander tempo hari—secara diam-diam, membuatnya tahu bahwa ada konflik di antara anak cucunya.

Usai berbasa-basi, masing-masing mengambil tempat duduk. Annisa yang berada tepat di depan Riu. Tatapannya nyaris tak beralih dari adiknya itu, dan dengan tajam tentunya. Akan tetapi, Riu pura-pura tak tahu.

"Di mana istrimu? Apa tidak kamu ajak ke sini?" tanya Theo sambil menatap ke segala arah. Mencari sosok istri Riu yang mungkin saja membantu para pelayan. Sebagai wanita kampungan, sudah sepantasnya kan begitu?

"Dia masih kerja, Kak. Makan malam nanti dia akan ke sini," jawab Riu masih dengan senyumannya. Bahkan, ia terlihat tenang duduk di kursi roda, seolah itu merupakan tempat kebanggaan.

Theo menatap remeh, "Kerja di mana?"

"Di sekitar sini saja," jawab Riu. Tidak termasuk bohong karena tempat kerja Vale masih berada di kota yang sama, dan tidak membutuhkan waktu berjam-jam untuk menempuh jaraknya.

Namun, Theo dan yang lain salah paham akan hal itu. Mereka mengira tempat kerja Vale hanyalah kafe atau restoran biasa yang benar-benar di sekitar sana.

"Pantas saja kamu merahasiakan identitasnya, Paman. Ternyata ... dia hanya wanita biasa yang kerja di tempat kecil," ucap Kelvin dengan pelan. Namun, cukup jelas untuk didengar.

"Vin, kamu jangan begitu. Dia wanita pilihan pamanmu, harus kita hargai. Dan kamu, Riu, tidak berniat menceraikan dia, kan?" Annisa tersenyum penuh kemenangan.

"Tentu tidak, Kak. Meski dia wanita biasa, tapi sifatnya baik. Bahkan, masih mau bekerja meski aku sudah menjamin semua kebutuhannya. Kupikir ... itu lebih pantas dinikahi, dari pada cantik menawan tapi ... suka menggagahi warisan mertua," jawab Riu sambil meraih gelas minumannya.

Sekilas ia melirik ke arah Vir dan Theo, yang tampak meradang karena sindirannya barusan.

"Kalau mereka lebih bisa mengurus, ya sah-sah saja. Dari pada diurus anak sendiri, tapi malah berantakan. Kasihan orang tuanya dong, perjuangan kerasnya jadi sia-sia." Dengan tangan yang mengepal erat, Vir mengucapkan kalimat itu.

"Sudah sudah. Kalian kan baru menempuh perjalanan jauh. Lebih baik istirahat dulu. Riu, kamu juga kan tadi di kantor lumayan sibuk. Istirahat sebentar gih!" sela Jason. Ia sudah menangkap sesuatu yang lain dalam perbincangan anak-anaknya. Sebelum merambat lebih jauh lagi, lebih baik ia akhiri saja.

"Sepertinya itu ide bagus. Kakak, kalian istirahatlah! Aku juga akan istirahat. Nanti kita berkumpul lagi saat makan malam, sekalian kukenalkan istriku pada kalian. Kelvin, semoga kamu menyukai bibimu ya," ujar Riu, lagi-lagi dengan senyuman dan sikap yang tenang.

"Kenapa aku?" Kelvin mengernyitkan kening.

"Kamu kan masih lajang. Mana tahu nanti setelah kenal dengan bibimu, ada keinginan juga untuk menikah. Orang tuamu sudah mapan, usiamu juga sudah matang, tidak ada salahnya kan memikirkan pernikahan?"

"Aku menikah ya karena keinginan sendiri, bukan karena kenal dengan Bibi. Memangnya sehebat apa dia, sampai mempengaruhi keputusan besarku." Kelvin bersungut-sungut. Tidak terima dengan ucapan Riu yang seolah-olah membanggakan istrinya.

Tanpa menunggu tanggapan Riu, Kelvin langsung beranjak pergi. Annisa dan yang lain pun bergegas mengikutinya. Tak terkecuali Jason.

Namun, belum terlalu jauh Jason meninggalkan ruangan itu, Riu memanggilnya.

"Ada apa, Riu?"

"Tidak. Aku hanya mau bilang, janji Papa kemarin masih kupegang."

Tubuh Jason menegang. Ia mulai bertanya-tanya, apa kiranya yang terlewat dari pengetahuannya.

Sayang sekali, pelayan sudah mendorong kursi roda Riu, sehingga Jason tak bisa bertanya lebih jauh. Hanya mampu menunggu sampai waktu menjawab dengan sendirinya.

_______

Tepat pukul 07.00 malam, Jason dan anak cucunya berkumpul di meja makan. Hidangan sudah terjadi dengan rapi, tapi masih ada satu kursi yang kosong—di sebelah Riu.

Wajah-wajah yang ada di sana memasang tampang kesal, tak suka jika harus menunggu. Apalagi orang itu adalah istri Riu, sosok kecil yang menurut mereka tak ada arti.

"Riu, sudah lima menit kita duduk di sini dan istrimu belum datang juga. Apakah ini sopan? Apakah ini yang kamu sebut wanita baik tadi?" gerutu Annisa dengan tangan yang dilipat di dada.

"Dia sudah tiba," jawab Riu.

Bersamaan dengan berakhirnya ucapan itu, suara ketukan high heels samar-samar terdengar. Makin lama makin dekat, mencuri perhatian beberapa pasang mata yang kini menatap pada satu arah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Amir Hasan

Amir Hasan

sbg

2024-02-21

0

Amir Hasan

Amir Hasan

sbgg

2024-02-21

0

Ani Ani

Ani Ani

kejutan paling besar terima lahitu

2024-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Dikhianati Kekasih
2 Nikah Kilat
3 Oh Ternyata
4 Permintaan Melepas Baju
5 Rahasia Keluarga Brox
6 Mengetahui Masa Lalu Vale
7 Kabar Sudah Tersiar
8 Tak Sengaja Menyukai Bibi
9 Makan Malam Bersama
10 Mantan Jadi Istri Paman
11 Tidak Pura-Pura
12 Terungkap
13 Masa Lalu Jason
14 Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15 Tak Menyerah
16 Pengalaman Pertama Riu
17 Kejutan Untuk Sander
18 Jadilah Wanitaku!
19 Pesan dari Sandi
20 Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21 Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22 Siapa Juliet?
23 Malam Indah Riu-Vale
24 Riu Tanpa Kursi Roda
25 Kelicikan Riu
26 Pribadi yang Berbeda
27 Langkah Selanjutnya
28 Pecemburu
29 Aroma Parfum Wanita
30 Menunjukkan Diri
31 Sosok Riu yang Sebenarnya
32 Kelvin dan Segala Kehancurannya
33 Hubungan Juliet dan Angela
34 Rencana di Balik Rencana
35 Kehancuran Juliet dan Theo
36 Menolak Jujur
37 Target Berikutnya
38 Pesta Pernikahan
39 Thalia dan Sander
40 Fakta Lain
41 Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42 Kejutan
43 Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44 Bertemu Wanita Familier
45 Menemui Vir
46 Cerai
47 Pingsan
48 Benih yang Tumbuh
49 Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50 Apa Kamu Mencintai Dia?
51 Melupakan Kebencian
52 Kekasih Thalia
53 Pria Misterius
54 Jason Pingsan
55 Masih Abu-Abu
56 Tawaran Kerja Sama
57 Marc
58 Nahas
59 Kelvin Sang Penyelamat
60 Olliver dan Orion
61 Air Mata Untuk Kelvin
62 Mereka Tidak Akan Kembali
63 Siuman
64 Makin Membaik
65 Keberuntungan dari Zack
66 Setangkai Mawar Merah
67 Kejujuran yang Membingungkan
68 Ucapan Terima Kasih
69 Deva?
70 Almaira Deva Selviana
71 Dinner yang Terganggu
72 Siapa Deva?
73 Pengakuan Kelvin
74 Detik-Detik Pernikahan Sander
75 Berjumpa dengan Deva
76 Malam Pertama Kedua
77 Perjuangan Kelvin
78 Aku Mencintai Kamu
79 Kecemasan Jason
80 Rahasia yang Lain
81 Apa yang Terjadi?
82 Sepenggal Duka
83 Sebab Akibat
84 Bungkam
85 Terungkap Habis
86 Lima Bulan Kemudian
87 Tiga Kabar Bahagia
88 Di Balik Kehamilan
89 Happy Ending
90 Ucapan Terima Kasih
91 Promo Novel Baru
92 Promo Novel Baru
93 Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Dikhianati Kekasih
2
Nikah Kilat
3
Oh Ternyata
4
Permintaan Melepas Baju
5
Rahasia Keluarga Brox
6
Mengetahui Masa Lalu Vale
7
Kabar Sudah Tersiar
8
Tak Sengaja Menyukai Bibi
9
Makan Malam Bersama
10
Mantan Jadi Istri Paman
11
Tidak Pura-Pura
12
Terungkap
13
Masa Lalu Jason
14
Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15
Tak Menyerah
16
Pengalaman Pertama Riu
17
Kejutan Untuk Sander
18
Jadilah Wanitaku!
19
Pesan dari Sandi
20
Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21
Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22
Siapa Juliet?
23
Malam Indah Riu-Vale
24
Riu Tanpa Kursi Roda
25
Kelicikan Riu
26
Pribadi yang Berbeda
27
Langkah Selanjutnya
28
Pecemburu
29
Aroma Parfum Wanita
30
Menunjukkan Diri
31
Sosok Riu yang Sebenarnya
32
Kelvin dan Segala Kehancurannya
33
Hubungan Juliet dan Angela
34
Rencana di Balik Rencana
35
Kehancuran Juliet dan Theo
36
Menolak Jujur
37
Target Berikutnya
38
Pesta Pernikahan
39
Thalia dan Sander
40
Fakta Lain
41
Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42
Kejutan
43
Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44
Bertemu Wanita Familier
45
Menemui Vir
46
Cerai
47
Pingsan
48
Benih yang Tumbuh
49
Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50
Apa Kamu Mencintai Dia?
51
Melupakan Kebencian
52
Kekasih Thalia
53
Pria Misterius
54
Jason Pingsan
55
Masih Abu-Abu
56
Tawaran Kerja Sama
57
Marc
58
Nahas
59
Kelvin Sang Penyelamat
60
Olliver dan Orion
61
Air Mata Untuk Kelvin
62
Mereka Tidak Akan Kembali
63
Siuman
64
Makin Membaik
65
Keberuntungan dari Zack
66
Setangkai Mawar Merah
67
Kejujuran yang Membingungkan
68
Ucapan Terima Kasih
69
Deva?
70
Almaira Deva Selviana
71
Dinner yang Terganggu
72
Siapa Deva?
73
Pengakuan Kelvin
74
Detik-Detik Pernikahan Sander
75
Berjumpa dengan Deva
76
Malam Pertama Kedua
77
Perjuangan Kelvin
78
Aku Mencintai Kamu
79
Kecemasan Jason
80
Rahasia yang Lain
81
Apa yang Terjadi?
82
Sepenggal Duka
83
Sebab Akibat
84
Bungkam
85
Terungkap Habis
86
Lima Bulan Kemudian
87
Tiga Kabar Bahagia
88
Di Balik Kehamilan
89
Happy Ending
90
Ucapan Terima Kasih
91
Promo Novel Baru
92
Promo Novel Baru
93
Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!