Permintaan Melepas Baju

"Apa hebatnya Vale dibanding Angela? Meski dia punya gelar master, tapi orang tuanya hanya pebisnis kecil. Tidak bisa dibandingkan dengan Angela, yang terlahir di tengah keluarga konglomerat. Lagi pula, dia juga cantik dan pandai menyenangkan kamu. Jadi, apa yang membuatmu berpikir dua kali, Kelvin?" Annisa kembali bicara dengan intonasi tinggi, merasa jengkel karena putra tunggalnya seperti menyesal setelah putus dengan Vale.

"Ma, tidak bosan ya membahas ini setiap hari?" Kelvin beranjak dari duduknya. "Aset yang diberikan oleh Kakek Jason itu sudah banyak, Ma. Kalaupun aku menikahi gelandangan, tidak akan membuat kita kelaparan. Tapi, Mama selalu saja menuntutku menikahi wanita yang jauh lebih kaya. Sebenarnya aku ini Mama anggap anak atau sekedar umpan untuk mencari keuntungan?" sambungnya dengan suara yang lebih keras.

"Kelvin!"

"Aku sudah putus dengan Vale, sesuai keinginan Mama. Jadi, tidak perlu membahas ini lagi. Terlebih soal Angela. Aku yang lebih tahu dia pantas atau tidak menjadi istriku," bantah Kelvin. Tak gentar sedikit pun meski Annisa membentaknya. Malah dengan berani Kelvin mendengus kasar dan meninggalkan ibunya sendirian.

Tak sampai di situ saja, setibanya di kamar Kelvin menutup pintu dengan keras, lantas menghempaskan tubuhnya begitu saja di atas ranjang. Kesal, marah, benci, itulah yang ia rasakan saat ini.

Kesal karena Vale punya prinsip kolot, marah karena ibunya terlalu mendewakan uang, benci karena sekarang Vale sudah menikah. Dia bukan lagi pacar orang, melainkan istri. Sebuah hubungan yang disaksikan agama dan negara. Sial!

"Hanya beberapa hari kami putus, tiba-tiba saja dia sudah menikah. Siapa sebenarnya lelaki itu, benar orang yang menginginkan Vale atau hanya lelaki yang sengaja disewa untuk membalas perbuatanku? Ahh, siapapun dia, pastilah sudah meniduri Vale. Aku yang memacarinya selama empat tahun, malah kalah sama laki-laki yang entah dikenal lama atau tidak. Benar-benar brengsek!" umpat Kelvin sambil melempar asal ponselnya. Membiarkan tergeletak di atas bantal agar unggahan Vale tidak terjangkau lagi oleh matanya.

Suasana hati Kelvin langsung buruk kala itu. Dia pulang lebih awal untuk menenangkan diri dari pekerjaan yang padat, nyatanya malah disuguhi kenyataan yang membuatnya makin penat.

Setelah cukup lama marah-marah tak jelas, Kelvin mengambil kembali ponselnya. Lalu mengetik sebuah pesan untuk Vale. Singkat saja, hanya menanyakan siapa gerangan suami Vale.

'Yang jelas dia laki-laki yang lebih baik dari kamu, yang bisa mencintaiku tanpa pikiran kotor.'

Sebuah pesan balasan yang membuat Kelvin naik pitam. Rasa cemburunya makin menggila karena kalimat itu. Tidak sepenuhnya salah, karena waktu itu memang dirinya yang menjadi penyebab hancurnya hubungan meraka. Namun, Kelvin masih merasa benar, karena dia seperti itu juga karena Vale, yang menurutnya begitu kuno.

'Kamu sudah ditiduri olehnya?'

Dengan bodohnya, Kelvin malah membalas demikian.

'Menurutmu?'

Satu jawaban yang berhasil membuat hati Kelvin tak karuan.

'Kamu menolak melakukan itu denganku, tapi dengan mudahnya melakukan dengan orang lain. Wanita macam apa kamu?'

'Kita hanya pacaran, sedangkan aku dengan dia sudah menikah. Tolong pahami itu, Vin.'

Jawaban Vale terkesan santai, seolah sengaja merendahkan keberadaan Kelvin selama ini.

'Tapi, kita sudah pacaran selama empat tahun. Itu tidak sebentar. Harusnya soal itu kamu tidak perhitungan lagi.'

Untuk kesekian kalinya Kelvin mengirim pesan yang menyiratkan ketidaksukaan. Tak sadar jika di kejauhan sana Vale menertawakan sikapnya itu.

'Kamu tahu empat tahun itu tidak sebentar, tapi pernahkah kamu merencanakan hubungan kita ke depannya? Menikah atau sekedar melamar misalnya. Tidak ada, kan? Dan kamu memintaku untuk tidak perhitungan soal itu. Sorry, Vin, aku wanita yang punya harga diri. Jangan samakan dengan wanita-wanitamu yang sudah dibutakan oleh selang-kangan.'

"Brengsek kamu, Vale!" teriak Kelvin sambil melempar ponselnya.

Kali ini bukan lagi ke bantal, melainkan ke lantai hingga letak parah. Kasihan sekali, benda bisu yang tidak tahu apa-apa itu harus berakhir tragis karena kebodohan tuannya.

"Boleh saja kamu merahasiakan ini, Vale. Tapi, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan mencari tahu sendiri siapa suamimu. Akan kubuktikan kalau dia tidak lebih dari aku," lanjut Kelvin masih dengan kemarahan yang memuncak.

Andai saja Vale tahu bagaimana ekspresi Kelvin kala itu, pasti ia bersorak girang. Karena membaca pesan yang menyiratkan ketidaksukaan saja, Vale tak henti-hentinya tersenyum senang.

__________

"Aku malah tidak tahu kalau dia sudah nikah."

Sebuah jawaban yang Kelvin dengar dari Virza—teman lama yang tinggal di Indonesia. Dia tahu siapa Vale dan apa hubungannya dengan Kelvin. Namun, ia justru terkejut ketika Kelvin mengatakan bahwa Vale sudah menikah.

"Memangnya kamu tidak pernah berinteraksi lagi dengan ayahnya? Katamu dulu pernah ada kerja sama dengan dia," ujar Kelvin, tak puas dengan informasi yang ia dapat.

"Masih sering. Tapi, tidak pernah membahas pernikahan Vale. Jika gadis itu benar-benar menikah, harusnya ada pesta besar, kan? Kalaupun tidak diundang, aku pasti mendengar kabarnya. Tapi, ini tidak."

Kelvin termenung sesaat. Di satu sisi ia yakin Virza berkata jujur, namun di sisi lain juga yakin bahwa yang diunggah Vale bukan kebohongan. Surat nikah itu tampak jelas keasliannya.

"Apa dia merahasiakan pernikahannya? Makanya waktu itu nama suaminya ditutup?" batin Kelvin.

"Vin, kamu masih di sana?"

Teguran Virza membuat Kelvin tersadar kembali.

"Iya, sorry sorry." Kelvin diam sebentar, kemudian kembali menyambung ucapannya, "Kalau begitu aku minta tolong saja sama kamu. Cari tahu tentang Vale. Benar menikah atau belum. Jika sudah, tolong cari tahu juga siapa lelakinya."

"Oke, nanti kukabari kalau sudah ada informasi."

Tak lama setelah itu, telepon berakhir. Kelvin kembali fokus dengan pekerjaannya yang sedikit menumpuk, walaupun sulit karena bayang-bayang Vale begitu mengganggu.

Sementara di tempat yang berbeda, Vale sedang berduaan dengan sang suami di dalam kamar. Selisih waktu enam jam lebih cepat, jadi saat ini di tempat Vale dan Riu sudah hampir senja.

"Aku nanti mau makan malam di rumah Papa. Tapi, ada banyak kolega yang hadir karena agendanya sambil membahas bisnis. Jadi tidak apa-apa, kan, kalau kamu kutinggal di rumah?" tanya Riu sembari melepas jas yang melekat di tubuhnya.

"Tidak apa-apa, aku bisa makan malam di rumah. Sekalian nanti sambil menyiapkan bahan untuk interview besok."

Riu mengangguk pelan. Lantas, meminta bantuan Vale untuk mendorong kursi rodanya ke kamar mandi, sekaligus menahan tubuhnya ketika pindah tempat duduk yang biasa digunakan untuk mandi.

"Kamu ... bisa lepas baju sendiri, kan?"

Vale agak ragu ketika melayangkan pertanyaan itu. Selama menjadi istrinya, ini adalah pertama kali membantu Riu . Biasanya, tangan kanan Riu yang melakukan itu, dan kebetulan sekarang sedang tidak ada di rumah.

"Kamu keberatan membantuku?"

Pipi Vale langsung bersemu merah. Membantu katanya? Melepas satu per satu hingga telan-jang bulat? Duh, horor, mengerikan. Vale tidak akan sanggup melakukan itu.

"Kalau kamu keberatan tidak apa-apa. Aku akan menunggu Baron saja."

Mendengar ucapan Riu, Vale jadi serba salah. Dia tak tahu apa yang dilakukan Baron di luar sana, sebentar atau lama. Sedangkan Riu harus bersiap untuk makan malam nanti. Namun, untuk melakukan sendiri, baru membayangkan saja sudah berdebar tak karuan.

Saking bingungnya, Vale sampai tidak tahu jika saat itu Riu menatapnya sambil tersenyum manis.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

emang kamu saja Kelvin yang bisa...Kelvin bisanya celup sana celup sini tapi bukan Sttus halal.. sedangkan Vale sudah sangat menikah dengan Riu artinya Vale lebih terhormat kedudukannya Dimata agama

2024-05-10

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

😄😄😄

2024-05-10

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

it's good Vale😃

2024-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Dikhianati Kekasih
2 Nikah Kilat
3 Oh Ternyata
4 Permintaan Melepas Baju
5 Rahasia Keluarga Brox
6 Mengetahui Masa Lalu Vale
7 Kabar Sudah Tersiar
8 Tak Sengaja Menyukai Bibi
9 Makan Malam Bersama
10 Mantan Jadi Istri Paman
11 Tidak Pura-Pura
12 Terungkap
13 Masa Lalu Jason
14 Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15 Tak Menyerah
16 Pengalaman Pertama Riu
17 Kejutan Untuk Sander
18 Jadilah Wanitaku!
19 Pesan dari Sandi
20 Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21 Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22 Siapa Juliet?
23 Malam Indah Riu-Vale
24 Riu Tanpa Kursi Roda
25 Kelicikan Riu
26 Pribadi yang Berbeda
27 Langkah Selanjutnya
28 Pecemburu
29 Aroma Parfum Wanita
30 Menunjukkan Diri
31 Sosok Riu yang Sebenarnya
32 Kelvin dan Segala Kehancurannya
33 Hubungan Juliet dan Angela
34 Rencana di Balik Rencana
35 Kehancuran Juliet dan Theo
36 Menolak Jujur
37 Target Berikutnya
38 Pesta Pernikahan
39 Thalia dan Sander
40 Fakta Lain
41 Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42 Kejutan
43 Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44 Bertemu Wanita Familier
45 Menemui Vir
46 Cerai
47 Pingsan
48 Benih yang Tumbuh
49 Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50 Apa Kamu Mencintai Dia?
51 Melupakan Kebencian
52 Kekasih Thalia
53 Pria Misterius
54 Jason Pingsan
55 Masih Abu-Abu
56 Tawaran Kerja Sama
57 Marc
58 Nahas
59 Kelvin Sang Penyelamat
60 Olliver dan Orion
61 Air Mata Untuk Kelvin
62 Mereka Tidak Akan Kembali
63 Siuman
64 Makin Membaik
65 Keberuntungan dari Zack
66 Setangkai Mawar Merah
67 Kejujuran yang Membingungkan
68 Ucapan Terima Kasih
69 Deva?
70 Almaira Deva Selviana
71 Dinner yang Terganggu
72 Siapa Deva?
73 Pengakuan Kelvin
74 Detik-Detik Pernikahan Sander
75 Berjumpa dengan Deva
76 Malam Pertama Kedua
77 Perjuangan Kelvin
78 Aku Mencintai Kamu
79 Kecemasan Jason
80 Rahasia yang Lain
81 Apa yang Terjadi?
82 Sepenggal Duka
83 Sebab Akibat
84 Bungkam
85 Terungkap Habis
86 Lima Bulan Kemudian
87 Tiga Kabar Bahagia
88 Di Balik Kehamilan
89 Happy Ending
90 Ucapan Terima Kasih
91 Promo Novel Baru
92 Promo Novel Baru
93 Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Dikhianati Kekasih
2
Nikah Kilat
3
Oh Ternyata
4
Permintaan Melepas Baju
5
Rahasia Keluarga Brox
6
Mengetahui Masa Lalu Vale
7
Kabar Sudah Tersiar
8
Tak Sengaja Menyukai Bibi
9
Makan Malam Bersama
10
Mantan Jadi Istri Paman
11
Tidak Pura-Pura
12
Terungkap
13
Masa Lalu Jason
14
Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15
Tak Menyerah
16
Pengalaman Pertama Riu
17
Kejutan Untuk Sander
18
Jadilah Wanitaku!
19
Pesan dari Sandi
20
Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21
Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22
Siapa Juliet?
23
Malam Indah Riu-Vale
24
Riu Tanpa Kursi Roda
25
Kelicikan Riu
26
Pribadi yang Berbeda
27
Langkah Selanjutnya
28
Pecemburu
29
Aroma Parfum Wanita
30
Menunjukkan Diri
31
Sosok Riu yang Sebenarnya
32
Kelvin dan Segala Kehancurannya
33
Hubungan Juliet dan Angela
34
Rencana di Balik Rencana
35
Kehancuran Juliet dan Theo
36
Menolak Jujur
37
Target Berikutnya
38
Pesta Pernikahan
39
Thalia dan Sander
40
Fakta Lain
41
Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42
Kejutan
43
Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44
Bertemu Wanita Familier
45
Menemui Vir
46
Cerai
47
Pingsan
48
Benih yang Tumbuh
49
Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50
Apa Kamu Mencintai Dia?
51
Melupakan Kebencian
52
Kekasih Thalia
53
Pria Misterius
54
Jason Pingsan
55
Masih Abu-Abu
56
Tawaran Kerja Sama
57
Marc
58
Nahas
59
Kelvin Sang Penyelamat
60
Olliver dan Orion
61
Air Mata Untuk Kelvin
62
Mereka Tidak Akan Kembali
63
Siuman
64
Makin Membaik
65
Keberuntungan dari Zack
66
Setangkai Mawar Merah
67
Kejujuran yang Membingungkan
68
Ucapan Terima Kasih
69
Deva?
70
Almaira Deva Selviana
71
Dinner yang Terganggu
72
Siapa Deva?
73
Pengakuan Kelvin
74
Detik-Detik Pernikahan Sander
75
Berjumpa dengan Deva
76
Malam Pertama Kedua
77
Perjuangan Kelvin
78
Aku Mencintai Kamu
79
Kecemasan Jason
80
Rahasia yang Lain
81
Apa yang Terjadi?
82
Sepenggal Duka
83
Sebab Akibat
84
Bungkam
85
Terungkap Habis
86
Lima Bulan Kemudian
87
Tiga Kabar Bahagia
88
Di Balik Kehamilan
89
Happy Ending
90
Ucapan Terima Kasih
91
Promo Novel Baru
92
Promo Novel Baru
93
Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!