Oh Ternyata

Vale menggeleng. Lalu mengembuskan napas panjang sebelum melontarkan jawaban.

"Tidak," ucapnya singkat.

Riu tak menyahut. Lebih memilih diam dan menunggu Vale bicara lagi.

"Aku juga punya alasan kenapa buru-buru nikah. Bahkan, tidak pikir panjang saat tahu kamu mencari calon istri. Langsung saja aku ngomong sama Papa," sambung Vale.

"Alasan? Apa?" tanya Riu.

"Kekasihku berkhianat. Sudah empat tahun kami pacaran, tapi dengan mudahnya dia selingkuh hanya karena aku tidak mau melayani hasratnya. Aku sakit hati dan kecewa, makanya memilih nikah. Agar dia tahu kalau aku juga bisa mencari penggantinya." Vale akhirnya jujur. Pikirnya, Riu juga punya tujuan, jadi dia pula tak usah berpura-pura lagi.

Riu tertawa. Untuk pertama kalinya Vale melihat itu. Setelah sebelumnya hanya memasang tampang dingin.

"Apanya yang lucu?"

"Tak kusangka, wanita cerdas dengan gelar master seperti kamu, ternyata pikirannya dangkal juga." Riu melipat tangan di dada. "Kamu pikir dengan menikah semua masalah akan selesai? Jika pacarmu sudah berkhianat, pernikahanmu tidak akan berpengaruh apa-apa padanya. Justru masa depanmu sendiri yang dipertaruhkan. Menurutmu, apa itu cukup baik?" lanjutnya.

"Masa bodoh dengan itu. Yang penting aku bisa memamerkan pernikahanku padanya. Aku bisa membuktikan kalau aku baik-baik saja tanpanya. Bahkan, lebih baik."

"Bukannya itu sama saja dengan membohongi diri sendiri?" Riu menaikkan kedua alisnya. Detik ini, dia mulai merasa bahwa Vale adalah wanita yang cukup menarik.

"Tidak." Vale menggeleng. "Kamu tuan muda di keluarga Brox, tampan dan kaya. Tidak rugi juga menjadi istri kamu," sambungnya, tak mau kalah.

"Tapi, aku cacat."

"Tidak masalah." Pikir Vale, cukup bagus karena dengan begitu dia tidak perlu melakukan hal-hal intim.

Riu tersenyum tipis. Lalu mencondongkan tubuhnya hingga lebih dekat dengan Vale.

"Baiklah, aku sudah mengerti. Aku tidak akan mengusik tujuanmu. Tapi, satu hal yang harus kamu pegang, jangan pernah mengekspos wajahku pada kekasihmu, apalagi ke publik. Tunggu aku bisa mengungkap kejahatan Kakak, baru kamu bebas melakukan itu."

Vale berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju. Kalaupun tidak mengekspos wajah, tapi yang penting bisa memamerkan cincin dan buku nikah.

"Kalau begitu aku juga punya satu permintaan," ujar Vale.

"Katakan!"

"Kamu tidak boleh berbuat macam-macam padaku tanpa izin dariku. Kita memang suami istri, tapi sekarang masing-masing sudah tahu apa tujuan pernikahan ini. Jadi, kurasa kita cukup menjalin hubungan baik dalam hal-hal yang biasa. Selebihnya ... jangan dulu."

Vale memanfaatkan kesempatan untuk membentengi diri, karena Riu hanya lumpuh kaki. Anggota badan lainnya aman. Bisa saja dia raba sana raba sini, cium sana cium sini. Tidak. Vale tidak mau itu terjadi, kecuali nanti memang ada cinta di antara mereka.

Ah, cinta, memangnya ia masih pantas diagungkan? Entahlah.

Di hadapannya, Riu menyembunyikan senyuman lebar. Benar-benar menarik, pikirnya kala itu.

"Sebenarnya, apa pun tujuan pernikahan hal-hal semacam itu tidak perlu dibatasi. Karena terus terang saja, kedua pihak juga butuh itu. Tapi ... dengan keadaan kita yang seperti ini, aku meluluskan permintaanku. Hanya saja, ada syaratnya," ucap Riu, membuat Vale mengernyitkan kening.

"Syarat apa?"

Riu tersenyum miring, "Itu berlaku selama aku lumpuh. Jika suatu saat nanti aku bisa sembuh dan kamu masih bersedia menjadi istriku, kamu haru menjadi milikku ... seutuhnya."

Vale menelan ludah dengan kasar. Tenggorokannya serasa kering ketika mendengar kalimat itu. Tidak hanya suara yang tegas, melainkan juga tatapan yang mematikan. Mau tidak mau, pikiran Vale jadi melayang jauh. Membayangkan adegan apa yang kiranya alan terjadi, jika nanti Riu berhasil sembuh.

"Ah, tidak, tidak. Dia kan lumpuh permanen, mana mungkin bisa sembuh," batin Vale.

"Kamu keberatan?" tanya Riu, membuyarkan pikiran Vale.

"Tidak. Aku ... setuju."

Bersamaan dengan jawaban Vale yang agak gugup, Riu tersenyum penuh kemenangan. Dalam hatinya dia berjanji, sampai kapanpun dia tidak akan melepaskan Vale. Wanita itu telah datang padanya, dengan sejuta pesona yang berhasil mencuri perhatiannya. Jadi, apa pun keadaannya nanti, Vale harus tetap menjadi miliknya.

Sayangnya, Vale tak bisa membaca apa yang ada di pikiran Riu.

__________

Dua hari setelah menikah, Vale mulai mempersiapkan kariernya. Berbekal pendidikan yang tinggi, dia memasukkan beberapa nama perusahaan yang menjadi targetnya. Semua yang terdaftar adalah perusahaan-perusahaan besar yang hampir sebanding dengan perusahaan milik keluarga Brox.

Sementara menunggu kabar dari lamaran yang ia ajukan nanti, Vale akan membantu pekerjaan sang ayah, yakni mengelola perusahaan kecil yang berada dalam naungan Grup Brox.

Dalam dua hari ini, tidak banyak yang terjadi antara Vale dengan Riu. Mereka makan bersama, berbincang bersama, juga tidur di kamar yang sama, namun beda ranjang. Bahkan, Riu juga membantu merekomendasikan perusahaan-perusahaan yang kiranya cocok untuk Vale.

Demi kelancaran rencana balas dendamnya pada sang kakak, Riu memang menempatkan Vale di perusahaan lain, yang tentunya masih ada hubungan kerja sama dengan Brox.

Malam ini, usai makan bersama, Vale mendorong kursi roda Riu menuju ruang kerjanya. Ada sedikit tugas yang harus dikerjakan saat itu juga.

"Kamu tidurlah lebih dulu, tidak perlu menungguku!" ujar Riu sambil menatap Vale sesaat.

"Tidak apa-apa, aku terbiasa tidur malam." Vale tersenyum manis. Bukan untuk Riu, melainkan untuk gambar yang sudah terpampang di layar ponsel.

Sedetik yang lalu, dia berhasil mengambil gambar yang cukup menarik, yakni tangannya dan tangan Riu yang saling berdekatan di atas meja.

"Sekali dua kali kamu bisa diam, tapi jika berkali-kali, aku yakin kamu tidak akan tahan. Empat tahun bukan waktu yang sebentar, tidak akan mudah menghapus kenangan itu sekalipun kamu sudah ada pengganti," batin Vale sambil mengunggah gambar tersebut ke dalam story-nya, yang dikhususkan untuk Kelvin seorang.

Sebelumnya, dia sudah mengunggah buku pernikahan. Nama Riu sengaja ditutup dengan jarinya, sekalian memamerkan cincin nikah yang melingkar indah di jari manisnya. Lalu, foto Riu yang sedang tidur. Vale rela bangun pagi hanya untuk mengambil gambar tersebut. Sebentuk tubuh yang berbalut selimut tebal, dan tangan Vale seolah menyibak selimutnya. Pemandangan pagi yang apik, menghiasi laman story-nya kemarin.

'Menemani suami lembur', tulis Vale di unggahan itu, lengkap dengan stiker love.

"Kamu pasti melihat ini, Kelvin, dan aku yakin kamu tidak menyukainya," batin Vale penuh percaya diri. Sangat sabar dia menunggu sampai kontak Kelvin muncul di jumlah penayangan.

Sementara itu, di tengah hiruk pikuk Kota London, Kelvin mencengkeram erat ponselnya. Unggahan Vale sejak kemarin, sungguh mengacaukan hatinya. Tak dipungkiri, Kelvin merasa cemburu.

Sejauh ini, cinta untuk wanita itu masih ada. Namun, keadaan yang kurang mendukung. Selain prinsip Vale yang menurutnya kolot, Kelvin juga sering didesak untuk mencari pasangan yang menguntungkan secara finansial. Orang tuanya tidak rela jika Kelvin menikah dengan wanita yang secara materi berada di bawahnya.

"Kelvin! Kenapa diam saja? Jangan bilang kamu masih memikirkan kekasihmu itu!" bentak Annisa Brox—ibu kandung Kelvin—anak sulung di keluarga Brox.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

saudara Riu..bundanya Kelvin,.

2024-05-10

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

Riu sudah ada rasa ke Vale😍

2024-05-10

0

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

keren dan cerdas banget ide kamu Vale. Kamu harus tunjukkan bahwa kamu tidak mudah hancur dan rapuh. Bahwa kamu itu kuat, cerdas, anggun dan Hebat.

2024-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Dikhianati Kekasih
2 Nikah Kilat
3 Oh Ternyata
4 Permintaan Melepas Baju
5 Rahasia Keluarga Brox
6 Mengetahui Masa Lalu Vale
7 Kabar Sudah Tersiar
8 Tak Sengaja Menyukai Bibi
9 Makan Malam Bersama
10 Mantan Jadi Istri Paman
11 Tidak Pura-Pura
12 Terungkap
13 Masa Lalu Jason
14 Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15 Tak Menyerah
16 Pengalaman Pertama Riu
17 Kejutan Untuk Sander
18 Jadilah Wanitaku!
19 Pesan dari Sandi
20 Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21 Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22 Siapa Juliet?
23 Malam Indah Riu-Vale
24 Riu Tanpa Kursi Roda
25 Kelicikan Riu
26 Pribadi yang Berbeda
27 Langkah Selanjutnya
28 Pecemburu
29 Aroma Parfum Wanita
30 Menunjukkan Diri
31 Sosok Riu yang Sebenarnya
32 Kelvin dan Segala Kehancurannya
33 Hubungan Juliet dan Angela
34 Rencana di Balik Rencana
35 Kehancuran Juliet dan Theo
36 Menolak Jujur
37 Target Berikutnya
38 Pesta Pernikahan
39 Thalia dan Sander
40 Fakta Lain
41 Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42 Kejutan
43 Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44 Bertemu Wanita Familier
45 Menemui Vir
46 Cerai
47 Pingsan
48 Benih yang Tumbuh
49 Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50 Apa Kamu Mencintai Dia?
51 Melupakan Kebencian
52 Kekasih Thalia
53 Pria Misterius
54 Jason Pingsan
55 Masih Abu-Abu
56 Tawaran Kerja Sama
57 Marc
58 Nahas
59 Kelvin Sang Penyelamat
60 Olliver dan Orion
61 Air Mata Untuk Kelvin
62 Mereka Tidak Akan Kembali
63 Siuman
64 Makin Membaik
65 Keberuntungan dari Zack
66 Setangkai Mawar Merah
67 Kejujuran yang Membingungkan
68 Ucapan Terima Kasih
69 Deva?
70 Almaira Deva Selviana
71 Dinner yang Terganggu
72 Siapa Deva?
73 Pengakuan Kelvin
74 Detik-Detik Pernikahan Sander
75 Berjumpa dengan Deva
76 Malam Pertama Kedua
77 Perjuangan Kelvin
78 Aku Mencintai Kamu
79 Kecemasan Jason
80 Rahasia yang Lain
81 Apa yang Terjadi?
82 Sepenggal Duka
83 Sebab Akibat
84 Bungkam
85 Terungkap Habis
86 Lima Bulan Kemudian
87 Tiga Kabar Bahagia
88 Di Balik Kehamilan
89 Happy Ending
90 Ucapan Terima Kasih
91 Promo Novel Baru
92 Promo Novel Baru
93 Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Dikhianati Kekasih
2
Nikah Kilat
3
Oh Ternyata
4
Permintaan Melepas Baju
5
Rahasia Keluarga Brox
6
Mengetahui Masa Lalu Vale
7
Kabar Sudah Tersiar
8
Tak Sengaja Menyukai Bibi
9
Makan Malam Bersama
10
Mantan Jadi Istri Paman
11
Tidak Pura-Pura
12
Terungkap
13
Masa Lalu Jason
14
Pengkhianatan Untuk Pengkhianat
15
Tak Menyerah
16
Pengalaman Pertama Riu
17
Kejutan Untuk Sander
18
Jadilah Wanitaku!
19
Pesan dari Sandi
20
Resmi Menjadi Pemimpin dan Pemilik Perusahaan
21
Nomor Kontak yang Dihafal Theo
22
Siapa Juliet?
23
Malam Indah Riu-Vale
24
Riu Tanpa Kursi Roda
25
Kelicikan Riu
26
Pribadi yang Berbeda
27
Langkah Selanjutnya
28
Pecemburu
29
Aroma Parfum Wanita
30
Menunjukkan Diri
31
Sosok Riu yang Sebenarnya
32
Kelvin dan Segala Kehancurannya
33
Hubungan Juliet dan Angela
34
Rencana di Balik Rencana
35
Kehancuran Juliet dan Theo
36
Menolak Jujur
37
Target Berikutnya
38
Pesta Pernikahan
39
Thalia dan Sander
40
Fakta Lain
41
Jika Kamu Ragu, Lebih Baik Tidak Usah Tahu
42
Kejutan
43
Mengganti Kenangan Lalu dengan Kenangan Lain
44
Bertemu Wanita Familier
45
Menemui Vir
46
Cerai
47
Pingsan
48
Benih yang Tumbuh
49
Sesuatu yang Ingin Dikatakan Annisa
50
Apa Kamu Mencintai Dia?
51
Melupakan Kebencian
52
Kekasih Thalia
53
Pria Misterius
54
Jason Pingsan
55
Masih Abu-Abu
56
Tawaran Kerja Sama
57
Marc
58
Nahas
59
Kelvin Sang Penyelamat
60
Olliver dan Orion
61
Air Mata Untuk Kelvin
62
Mereka Tidak Akan Kembali
63
Siuman
64
Makin Membaik
65
Keberuntungan dari Zack
66
Setangkai Mawar Merah
67
Kejujuran yang Membingungkan
68
Ucapan Terima Kasih
69
Deva?
70
Almaira Deva Selviana
71
Dinner yang Terganggu
72
Siapa Deva?
73
Pengakuan Kelvin
74
Detik-Detik Pernikahan Sander
75
Berjumpa dengan Deva
76
Malam Pertama Kedua
77
Perjuangan Kelvin
78
Aku Mencintai Kamu
79
Kecemasan Jason
80
Rahasia yang Lain
81
Apa yang Terjadi?
82
Sepenggal Duka
83
Sebab Akibat
84
Bungkam
85
Terungkap Habis
86
Lima Bulan Kemudian
87
Tiga Kabar Bahagia
88
Di Balik Kehamilan
89
Happy Ending
90
Ucapan Terima Kasih
91
Promo Novel Baru
92
Promo Novel Baru
93
Promo Novel Baru Istri Kecil Tuan Nero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!