MANUVER CINTA~PART 9

Sagara sudah sampai di pangkalan bersama beberapa rekan lainnya sejak kemarin malam, ia memakai kacamata hitam khas para pilot penerbang bersama deru angin dengan kecepatan cukup kencang.

Suit yang menjadi kebangaan dan perjuangan penuh pengorbanan begitu cocok dan membuat ketampanannya di usia muda ini bertambah berkali-kali lipat.

"Sukses Ga, saya yakin nanti kesatuan akan memasukan namamu di kenaikan pangkat berikutnya!" tepukan keras di pundak tegapnya adalah bentuk pujian sang kapten.

"Siap ndan! Terimakasih, semoga saja." Angguk Sagara sekali penuh keseganan.

"Bibit si mata garuda memang tak diragukan lagi!" ia tersenyum bangga, bukan tidak tau siapa Sagara dan ayahnya. Memang tak dipungkiri lagi, nama sang ayah dan om'nya selalu membayangi setiap langkah karirnya sebagai seorang prajurit negri, ada segelintir gosip yang berhembus bikin kuping panas jikalau ia lulus cepat dan mendapatkan kemajuan pesat seperti ini karena ada campur tangan dari sang ayah dan om juga beberapa perwira tinggi rekan ayahnya.

Padahal Sagara bisa sampai di titik ini benar-benar dengan keringatnya sendiri, seharusnya mereka tau itu. Meskipun anak seseorang yang telah menjabat sebagai pangdam di timur sana, ataupun keponakan seorang letnan kolonel, Sagara tetap sama dengan prajurit lainnya.

Ia memakai helm dengan intercom'nya lalu naik ke atas jet tempur untuk test drive. Rencananya Saga akan melakukan patroli udara di zona perbatasan sekalian latihan sebelum nantinya mereka akan benar-benar dikirim ke medan laga.

Tangannya begitu lihai menekan tombol yang seharusnya, otaknya itu begitu encer mirip bubur kebanyakan air, ia juga cukup cerdas untuk mengingat semua pelajaran dan pengajaran.

Deru mesin pesawat terdengar tak begitu bising terkesan sehalus bisikan mantan, namun mampu bikin bulu kuduk merinding mirip denger bisikan setan, meski halus tak seberisik speaker tukang tahu bulat justru pesawat ini bisa membuat musuh kocar-kacir berlarian saat mengudara, jangankan kehadirannya, baru kabar beritanya saja yang berhembus musuh langsung waspada.

"Brown falcon come in, pesawat gatot koco siap mengudara!" kekehnya ringan dari intercom.

Sagara mendengus geli, siapa lagi kalau bukan seniornya Pratama Adiyudha, si mahir pesawat siluman, "dicopy, roger! Eagle siap mengudara..." jawab Sagara.

Satu persatu pesawat dengan moncong tajam itu melesat terbang membelah langit Nusantara bagian utara khatulistiwa, melukiskan asap putih di ozon bumi. Deru angin begitu memekakan telinga seandainya para pilot tak memakai earphone.

Mereka terbang bermanuver menakjubkan dibawah bendera tanah air seraya mengawasi lelahnya sang ibu pertiwi dari aktivitas manusia agar terciptanya kedamaian.

Seperti mata Tuhan yang selalu mengawasi makhluk di bumi, begitupun para personel ini, selalu melihat indahnya bumi khatulistiwa dari atas langit biru, inilah yang membuat Sagara mencintai tanah airnya.

Senyuman tersungging saat keindahan terlukis bersama kedamaian dan segurat wajah cantik bocah nekat itu, senyuman manis yang dimiliki Zea sama indahnya dengan apa yang sedang dilihat Saga sekarang.

"Ngga beres," lirih Saga tak sengaja.

"Dicopy eagle, minta status... apa yang tidak beres?" tanya Lettu Tama serius.

Saga menggelengkan kepalanya, "siap! Salah ndan. Maaf! Tidak ada trouble pada mesin pesawat ataupun faktor lainnya!" jawab Sagara. Tama yang tak sekaku Saga tertawa renyah, "jangan melamun saat mengudara, letnan. Berbahaya. Rupanya otak kamu yang tidak beres!" kekeh Tama.

"Siap salah!" balas Saga lagi, "ijin melapor zona eksklusif dengan titik koordinat----" lanjutnya tegas demi mengenyahkan pikiran tentang keindahan.

Akhirnya roda pesawat kembali menjejak lantai landasan. Atap pesawat terbuka menyembulkan sesosok prajurit gagah yang turun dari dalamnya.

Langkah Saga turun disusul lelaki gagah lainnya, "Ga!"

"Bang," balasnya.

"Sehat?" tawanya bertanya, Sagara menepuk kepalanya, "alhamdulillah."

"Roman-romannya lagi kepentok cinta? Atau ada yang ngga beres?" ia membuka kacamata hitamnya dan menggantungkan itu di kerah suit.

Saga hanya tersenyum miring tanpa mau berkata.

"Gimana kabar keluarga letkol Rayyan?" basa-basinya sebasi nasi kemarin, Sagara menoleh tersenyum, "Daliya maksudnya?" tembak Saga lancar membuat senior satu angkatannya itu tersenyum penuh arti.

"Kalo om Ray, tante Eyi baik.." tambahnya.

Tama tertawa kembali, Sagara selalu tau maksudnya. Dulu ia sempat bertemu dengan Clemira saat kunjungan kerja dan mengenal Sagara sebagai juniornya, hingga cukup akrab dan berkunjung ke rumah Rayyan. Entah bagaimana seorang gadis yang sering dihukum oleh ayahnya itu membuatnya terbayang-bayang hingga terbawa mimpi.

"Daliya baik, tante Eyi bilang bulan depan Cle berangkat ke negri three lion buat kompetisi..."

Tama mengangguk paham seraya tersenyum simpul, sampai sekarang ia belum berani mendekati Clemira karena berbagai faktor, selain karena cukup segannya ia pada si flying dutchman.

"Hebat." angguknya memuji. Ia cukup tau jika Clemira hobby dan sering mengikuti kompetisi dance modern\+ tradisional hingga ke mancanegara.

Ia dan Sagara berbelok masuk ke arah kantor, untuk mengikuti meeting dan pembagian tugas.

\*\*\*\*\*

Gadis bersurai panjang itu menguap beberapa kali mirip kuda nil yang lagi berjemur di bawah sorot hangat matahari, upacara kali ini membuat punggungnya hangat karena berbaris di bagian belakang di deretan siswa yang posisinya tersorot matahari pagi, sengaja dilakukan kali aja kan yeee, siswa disini ada yang menderita paru-paru basah, biar sekalian terapi.

"Hah! Ya Allah!" ia menepis rasa kantuk, sampai-sampai Zea mengusap-usap kasar wajahnya, rasa kantuk ini sungguh tak ada obat, ditambah rasa hangat mentari bak dipeluk seseorang yang disayang, bikin Zea terbuai, mana si bapak kepsek pidatonya komat-kamit mirip orang kumur-kumur bikin Zea makin terbuai dinina bobokan.

"Sutt! Lo begadang ya?!" bisik Cle pada sikap istirahat ketika kepala sekolah sedang memberikan informasi di depan podium, mungkin kepsek dianggap radio butut oleh Zea karena buktinya gadis ini lebih memilih sibuk dengan rasa kantuknya. Begitupula siswa lain yang memilih memainkan sesuatu di bawah sepatu, entah itu kerikil, debu atau mungkin semut yang lagi pada gotong makanan.

"Iya. Semalem yutupan, gabut!" jawab Zea, "itu si bapak ngomong apa sih?" Zea kembali menutup mulutnya agar lalat tidak log in saat ia kembali menguap.

"Acara bela negara! Makanya dengerin, mata boleh ngantuk...tapi kuping ngga usah ikut-ikutan jadi budeg!" balas Clemira.

"Acara apaan sih, males banget! Ngga penting!" gerutu Zea lebih baik ia ikutan acara tidur siang bersama lebih berfaedah, lagipula negara ngga usah dibela-belain sampe segitunya, buat apa ada tentara sama para menteri seperti papihnya, biar ada kerjaan, ngga cuma tidur waktu lagi rapat paripurna! Pikirnya.

"Sekali-kali anggota dewan tuh yang disuruh ikutan bela negara, kaya papih gue! Guling-guling di tanah lumpur kek, gelantungan di tambang kaya ninja warior gitu, biar perutnya sixpeck!" oceh Zea sukses membuat Clemira menyemburkan tawanya, "bongkar aib bapak lo sendiri!"

"Pokoknya gue ngga mau ikutan acara itu, panas, capek!" imbuhnya.

Baru saja berpikir seperti itu, beberapa anggota OSIS sekolahnya termasuk Dean datang ke kelas Zea sambil membawa selembar kertas.

"Permisi bu," Dean dan anggota OSIS lainnya mengangguk sopan ketika hendak ijin masuk ke kelas Zea.

"Silahkan, ini daftar siswa yang mengikuti bela negara itu, ya?" tanya bu Vania.

"Iya bu." Wahid mengangguk. Jika siswa lainnya mengalihkan fokus pada anggota OSIS sekolah yang baru saja datang, lain halnya Zea yang justru sibuk melawan rasa kantuknya agar bisa belajar, salahnya! Semalam nonton sampai larut malam, tak ingat waktu. Untung saja mamanya tidak tau.

Dilihatnya gadis pujaan hati justru tengah menumpukan dagunya di lipatan tangan dan terkantuk-kantuk, Dean terkekeh kecil melihat Zea yang begitu menggemaskan.

"Mohon perhatiannya kawan-kawan!" pinta Dean.

"Ini daftar siswa dari kelas ini, yang ikut serta dalam acara bela negara tahun ini!"

Dean melirik kertas di tangannya dan mengabsen nama-nama yang ada di daftar.

Hingga satu nama ia ucapkan begitu lirih, namun si empunya nama tak jua menoleh, terkesan tak peduli, "Zea Arumi Jamilah," ucapnya, siswa lain termasuk Clemira kompak melihat ke arah Zea.

Sadar akan tatapan semua padanya, Zea melihat ke samping, "apa sih?" tanya nya pada Clemira.

"Nama lo tuh disebut, lo sama gue ikutan."

"Hah?! Gue?!" seketika ia tersentak dan bangun sebangun-bangunnya, "kok gue?! Ogah ah!" tolaknya berbisik, Clemira menggeleng tak tau.

"Kalo gitu sekian ya teman-teman untuk teknis acara, waktu pelaksanaan dan persiapan nanti dimohon berkumpul pulang sekolah di lapang, terimakasih!"

"Mari bu," Dean beserta yang lain pamit membungkuk.

"Eh, tunggu! Dean!" panggil Zea beranjak, "gue ngga mau!" terlambat, Dean dan anggota OSIS lainnya sudah keluar dari ruangan.

"Zea! Duduk!" sentak bu Vania. Membuat langkah Dean semakin menjauh.

"Ihhh!" dumelnya.

Clemira terkekeh, "telat neng! Makanya jangan ngantuk terus, jadinya ketinggalan buat protes. Lagian terima aja sih, seru tau!" ucap Clemira. Zea memutar bola matanya, "seru apanya, panas ah! Capek!" keluhnya, bukan tidak pernah Zea mengikuti acara bela negara di sekolah. Mereka akan berjibaku dengan tanah, medan pusat latihan tempurnya para abdi negara dan baris berbaris bersama seluruh perwakilan dari sekolah-sekolah se-ibukota, meskipun kebanyakan isinya games dan uji ketangkasan sebagai bukti kecintaan pada negara.

"Kayanya beneran deh Cle, harusnya gue tuh selametan ganti nama, jadi selamet dunia akhirat!" ocehnya lagi ditertawai Clemira, "saravv njirr!"

"Dimana sih acaranya?" tanya Zea menggerutu, padahal sekali-kali tuh adain lomba rebahan sambil nyemil gitu! Baru ia ikut.

"Emh, ngga tau. Tapi tadi dengernya sih sekalian ada acara alutsista juga dari kesatuan prajurit negri, harusnya sih lo seneng! Bukannya suka sama alutsista prajurit negri ya?" gidik Clemira membuka buku tulisnya.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Raden Ajeng Safitri

Raden Ajeng Safitri

tuh kan gax pokus bang saga

2023-12-10

2

Roshalyndhaa Ajj Daahh

Roshalyndhaa Ajj Daahh

Cius Zea tidak mau? kalau ada Abang Saga pasti semangat🤭

2023-10-28

2

Lisa Aulia

Lisa Aulia

jng2 bakal ketemu lagi dng Abang ganteng....wah pucuk dicinta zea pun tiba kek nya nih...

2023-10-12

3

lihat semua
Episodes
1 MANUVER CINTA~PART 1
2 MANUVER CINTA~PART 2
3 MANUVER CINTA~PART 3
4 MANUVER CINTA~PART 4
5 MANUVER CINTA~PART 5
6 MANUVER CINTA~PART 6
7 MANUVER CINTA~PART 7
8 MANUVER CINTA~PART 8
9 MANUVER CINTA~PART 9
10 MANUVER CINTA~PART 10
11 MANUVER CINTA~PART 11
12 MANUVER CINTA~PART 12
13 MANUVER CINTA~PART 13
14 MANUVER CINTA~ PART 14
15 MANUVER CINTA~PART 15
16 MANUVER CINTA~PART 16
17 MANUVER CINTA~PART 17
18 MANUVER CINTA~PART 18
19 MANUVER CINTA~ PART 19
20 MANUVER CINTA~PART 20
21 MANUVER CINTA~PART 21
22 MANUVER CINTA~PART 22
23 MANUVER CINTA ~PART 23
24 MANUVER CINTA~PART 24
25 MANUVER CINTA~PART 25
26 MANUVER CINTA~PART 26
27 MANUVER CINTA~PART 27
28 MANUVER CINTA~PART 28
29 MANUVER CINTA~PART 29
30 MANUVER CINTA~PART 30
31 MANUVER CINTA~PART 31
32 MANUVER CINTA~PART 32
33 MANUVER CINTA~PART 33
34 MANUVER CINTA~PART 34
35 MANUVER CINTA ~PART 35
36 MANUVER CINTA~PART 36
37 MANUVER CINTA~PART 37
38 MANUVER CINTA~PART 38
39 MANUVER CINTA~PART 39
40 MANUVER CINTA~PART 40
41 MANUVER CINTA~PART 41
42 MANUVER CINTA~PART 42
43 MANUVER CINTA~PART 43
44 MANUVER CINTA~PART 44
45 MANUVER CINTA~PART 45
46 MANUVER CINTA~PART 46
47 MANUVER CINTA~PART 47
48 MANUVER CINTA~PART 48
49 MANUVER CINTA~PART 49
50 MANUVER CINTA~PART 50
51 MANUVER CINTA~PART 51
52 MANUVER CINTA~PART 52
53 MANUVER CINTA~PART 53
54 MANUVER CINTA~PART 54
55 MANUVER CINTA~PART 55
56 MANUVER CINTA~PART 56
57 MANUVER CINTA~PART 57
58 MANUVER CINTA~PART 58
59 MANUVER CINTA~PART 59
60 MANUVER CINTA~PART 60
61 MANUVER CINTA~PART 61
62 MANUVER CINTA~PART 62
63 MANUVER CINTA~PART 63
64 MANUVER CINTA~PART 64
65 MANUVER CINTA~PART 65
66 MANUVER CINTA~PART 66
67 MANUVER CINTA~PART 67
68 MANUVER CINTA~PART 68
69 MANUVER CINTA-PART 69
70 MANUVER CINTA~PART 70
71 MANUVER CINTA~PART 71
72 MANUVER CINTA~PART 72
73 MANUVER CINTA~PART 73
74 MANUVER CINTA~PART 74
75 MANUVER CINTA~PART 75
76 MANUVER CINTA~PART 76
77 MANUVER CINTA~PART 77
78 MANUVER CINTA~PART 78
79 MANUVER CINTA~PART 79
80 MANUVER CINTA~PART 80
81 MANUVER CINTA~PART 81
82 MANUVER CINTA~PART 82
83 MANUVER CINTA-PART 83
84 MANUVER CINTA~PART 84
85 MANUVER CINTA~PART 85
86 MANUVER CINTA~PART 86
87 MANUVER CINTA~PART 87
88 MANUVER CINTA~PART 88
89 MANUVER CINTA~PART 89
90 MANUVER CINTA~PART 90
91 MANUVER CINTA~PART 91
92 MANUVER CINTA~PART 92
93 MANUVER CINTA~PART 93
94 MANUVER CINTA~PART 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
MANUVER CINTA~PART 1
2
MANUVER CINTA~PART 2
3
MANUVER CINTA~PART 3
4
MANUVER CINTA~PART 4
5
MANUVER CINTA~PART 5
6
MANUVER CINTA~PART 6
7
MANUVER CINTA~PART 7
8
MANUVER CINTA~PART 8
9
MANUVER CINTA~PART 9
10
MANUVER CINTA~PART 10
11
MANUVER CINTA~PART 11
12
MANUVER CINTA~PART 12
13
MANUVER CINTA~PART 13
14
MANUVER CINTA~ PART 14
15
MANUVER CINTA~PART 15
16
MANUVER CINTA~PART 16
17
MANUVER CINTA~PART 17
18
MANUVER CINTA~PART 18
19
MANUVER CINTA~ PART 19
20
MANUVER CINTA~PART 20
21
MANUVER CINTA~PART 21
22
MANUVER CINTA~PART 22
23
MANUVER CINTA ~PART 23
24
MANUVER CINTA~PART 24
25
MANUVER CINTA~PART 25
26
MANUVER CINTA~PART 26
27
MANUVER CINTA~PART 27
28
MANUVER CINTA~PART 28
29
MANUVER CINTA~PART 29
30
MANUVER CINTA~PART 30
31
MANUVER CINTA~PART 31
32
MANUVER CINTA~PART 32
33
MANUVER CINTA~PART 33
34
MANUVER CINTA~PART 34
35
MANUVER CINTA ~PART 35
36
MANUVER CINTA~PART 36
37
MANUVER CINTA~PART 37
38
MANUVER CINTA~PART 38
39
MANUVER CINTA~PART 39
40
MANUVER CINTA~PART 40
41
MANUVER CINTA~PART 41
42
MANUVER CINTA~PART 42
43
MANUVER CINTA~PART 43
44
MANUVER CINTA~PART 44
45
MANUVER CINTA~PART 45
46
MANUVER CINTA~PART 46
47
MANUVER CINTA~PART 47
48
MANUVER CINTA~PART 48
49
MANUVER CINTA~PART 49
50
MANUVER CINTA~PART 50
51
MANUVER CINTA~PART 51
52
MANUVER CINTA~PART 52
53
MANUVER CINTA~PART 53
54
MANUVER CINTA~PART 54
55
MANUVER CINTA~PART 55
56
MANUVER CINTA~PART 56
57
MANUVER CINTA~PART 57
58
MANUVER CINTA~PART 58
59
MANUVER CINTA~PART 59
60
MANUVER CINTA~PART 60
61
MANUVER CINTA~PART 61
62
MANUVER CINTA~PART 62
63
MANUVER CINTA~PART 63
64
MANUVER CINTA~PART 64
65
MANUVER CINTA~PART 65
66
MANUVER CINTA~PART 66
67
MANUVER CINTA~PART 67
68
MANUVER CINTA~PART 68
69
MANUVER CINTA-PART 69
70
MANUVER CINTA~PART 70
71
MANUVER CINTA~PART 71
72
MANUVER CINTA~PART 72
73
MANUVER CINTA~PART 73
74
MANUVER CINTA~PART 74
75
MANUVER CINTA~PART 75
76
MANUVER CINTA~PART 76
77
MANUVER CINTA~PART 77
78
MANUVER CINTA~PART 78
79
MANUVER CINTA~PART 79
80
MANUVER CINTA~PART 80
81
MANUVER CINTA~PART 81
82
MANUVER CINTA~PART 82
83
MANUVER CINTA-PART 83
84
MANUVER CINTA~PART 84
85
MANUVER CINTA~PART 85
86
MANUVER CINTA~PART 86
87
MANUVER CINTA~PART 87
88
MANUVER CINTA~PART 88
89
MANUVER CINTA~PART 89
90
MANUVER CINTA~PART 90
91
MANUVER CINTA~PART 91
92
MANUVER CINTA~PART 92
93
MANUVER CINTA~PART 93
94
MANUVER CINTA~PART 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!