MANUVER CINTA~PART 4

Ia sudah tak enak diam, kelamaan duduk bikin jiwanya berasa dibakar, makanya sejak tadi Zea mondar-mandir di kelas, entah itu dengan dalih meminjam tipe x atau memang usil, belum lagi perutnya yang minta dikasih sambaran cemilan.

"Pak!"

Pak Putra berdecak kesekian kalinya, "allahu! Apalagi Ze, sekali lagi kalo kamu ijin pinjem penggaris, bapak kasih toko atk ke depan kamu sekarang!" sejak tadi murid satu ini jika bukan tipe x, ya pulpen, alih-alih tak ada, ia meminjam pensil dan penghapus bergiliran pada teman sekelas. Sebenarnya gadis ini niat sekolah atau apa? Semua alat-alat sekolah harus pinjem.

Pesan dari Dean masuk,

🍃 Ze, Anwar udah di depan jendela jajaran belakang. Ambil ya, kasian banget Zea-nya gue kelaperan di kelas!

🍃 Thanks Dean, lo emang pengertian, virtual hug buat lo 🤗

"Engga pak, Ze cuma mau bilang aja sama bapak! Bapak ganti model rambut ya? Kok ganteng sih?! Warna baju bapak cocok tauu ih!" rayunya, sementara tangannya mengibas-ngibas di belakang meminta Windu menerima jajanan dari Dean, yang tadi sempat ia kirim pesan agar mengirimkan makanan untuknya.

Pak Putra berdehem tak nyaman namun salah tingkah, "Jangan gombalin saya, kamu! Saya sudah punya istri, ngga akan mempan sama rayuan kamu!"

"Astagfirullah bapak! Saya cuma muji bapak, hari ini aura bapak keliatan beda banget dari biasanya ya kan, Cle?! Apa bapak keturunan ningrat?! Jangan-jangan bapak kembaran gusti bhre dari Solo!" Clemira mengangguk cepat di sampingnya, "bener Ze! Coba deh gini pak!" Clemira bahkan sudah keluar dari bangkunya dan menghampiri pak Putra di depan, "nih liat pak! Menurut artikel I'm handsome tuh, kalo cowok kulit eksotis kaya bapak, bagusnya pake warna-warna begini! Biar kaya bendera Brazil!" Clemira menunjukan ponselnya pada pak Putra.

Dan sentuhan terakhir, Zea ikut maju menutupi penglihatan pak Putra dari sudut jendela belakang kelas dimana Windu duduk di sampingnya, lalu menerima makanan yang Anwar berikan lewat jendela.

"Biar istri bapak makin nempel! Bapak keliatan muda 10 tahun!"

"Witwiiiwww!" suitan Windu, "si bapak dikelilingin daun muda!" serunya, sebagai kode Windu pada Zea dan Clemira. Kedua gadis ini kembali ke tempatnya saat pak Putra mengusirnya, "sudah sana! Kalian ini, lagi belajar malah sempat-sempatnya buka hape buat hal ngga penting!"

Kedua gadis ini saling melirik dengan menyeringai. Makanan di estafetkan ke tiap bangku melalui operasi bawah bangku sebagai uang tutup mulut, susah senang bersama, right?!

Kelas ini sudah terbiasa begitu, dan sudah dipastikan provokator yang bertindak sebagai racunnya adalah Clemira dan Zea.

Prinsip keduanya adalah, ilmu dapet, perut kenyang! Kalaupun nanti Dean akan menuntut yang tidak-tidak, maka ia bisa menuntut orang satu kelas.

Zea sudah mengganti pakaian seragamnya dengan legging dan kaos juga rok rempel mini untuk ekskul dance. Patut diketahui jika SMA Kartika X ini adalah sekolah yang cukup bergengsi, setiap tahun sebagian ekstra kurikuler disini selalu bersaing dengan sekolah lain, bahkan hingga tingkat nasional dan Internasional, para pembimbing dan pendobraknya selalu giat mencari ajang kompetisi bergengsi demi nama sekolah termasuk dance salah satunya.

Bulan lalu Desta X (Dance squad Kartika X) baru saja pulang dari negri Jiran, membawa medali silver dari ajang bergengsi Internasional.

Tak main-main, guru pembimbing yang diterjunkan pun tak kurang dari guru dance modern dan sanggar tarian tradisional ternama di tanah air.

"Yok---yok siap, push semangat jangan kendor, karena Biyang tak mau ada banyak kesalahan lagi, persiapan kompetisi di negri Three Lion, bawa nama satu nusantara!" teriak ibu paruh baya dengan rok jarik sepaket selendang yang ia ikat di pinggang, rambut panjang diikatnya satu bersama satu bunga kamboja terselip di telinga.

Clemira mengambil posisi lalu melilitkan tali selendang di perutnya, hari ini temanya tuh tarian dari sebelah pulau Dewata sesuai dengan koreo yang akan mereka bawakan nanti di kompetisi yang dicampurkan dengan tarian modern.

Zea melilitkan rambutnya membuat sebuah cepolan di atas meski tak beraturan namun malah semakin menambah keayuan gadis ini, ia melakukan pemanasan tak ubahnya seorang atlet hingga badannya terasa hangat.

"Yok kumpul-kumpul, berdo'a dulu! Semoga latihan hari ini diberi kelancaran dan kesehatan sampai kompetisi, berdo'a menurut kepercayaan masing-masing!" Zea sebagai leader meminta semuanya berkumpul.

"Desta X !!!"

Clemira masih berdiri bersandar di depan gerbang sekolah, menunggu om Maliq menjemputnya, om-om itu masih setia pada ayahnya, padahal sudah naik pangkat. Betah amat!

Tittt!

"Cle! Bareng aja yuk! Gue anter!" ajak Zea menyembulkan kepalanya dari kaca jendela mobil.

"Gue nunggu om Maliq, Milah..."

"Ck!"

"Pak, matiin dulu mesin mobilnya deh! Aku mau nemenin Cle dulu bentar," ucap Zea pada pak Cokro, ia mengangguk atas perintah anak majikannya itu lalu menepikan mobil.

Zea turun dari mobil lalu menghampiri Clemira, "lo ngapain turun, Milah. Udah sore ini, nanti tante Rieke marah anak ceweknya belum balik."

Zea menggidikan bahunya, "biarin lah. Udah biasa, yang penting gue bareng pak Cokro, mama sih aman... Nah lo, gue tinggal sendiri gimana?!" tanya Zea sangsi, tanpa om Maliq, om Pramudya, om Langit, om Rayyan ataupun Saga, Clemira hanyalah butiran debu. Salah-salah ada begal nodong-nodong, ya amsyong plus metong!

"Gue nunggu lo bentar disini, kasian temen gue takut digondol kalong, udah sore soalnya!" Clemira mendorong bahu Zea yang mendengkus, "si alan! Dipikir Cle bayi!"

Zea mengendus-endus layaknya guguk pada temannya itu, "bau lo minyak telon!"

"Jamilah ih!"

Diantara tawa kedua gadis yang sama-sama menggenggam botol minum ini kemudian datanglah sebuah motor bebek dan berhenti di depan mereka.

"Cle," panggilnya, sontak saja kedua gadis ini menoleh.

Karena helm yang menutupi wajah, baik Clemira ataupun Zea tak dapat mengenali siapa si empunya motor, "hayuk balik!" ajaknya tanpa membuka kaca helm hitam.

"Siapa?" tanya Zea mengernyit. Clemira menggidikan bahunya.

"Orang jahat, awas! Hati-hati, om Rayyan sama tante Eyi banyak musuhnya," ucap Zea diangguki Clemira, sejak kecil otaknya selalu ter-mindset tak boleh percaya pada sembarang orang, selain dari circle om-om'annya.

"Siapa lo?!" tanya Zea sengak.

"Ngga ada urusan sama kamu, Cle buru!" jawabnya yang sontak membuat Clemira dan Zea tersentak kaget, merasa tersinggung Zea maju dan menepuk helm si empunya motor. Badannya boleh tegap dan atletis, namun gadis ini tak gentar sedikitpun.

Pukk!

"Lo orang yang punya niat jahat kan?! Mau minta tebusan kalo udah jemput paksa Clemira?! Ngaku lo!" sengitnya berkacak pinggang.

"Iya, lo siapa pake manggil-manggil nama gue, kenal aja kagak!" lanjut Clemira berdiri di samping Zea.

Pria itu membuka kaca helmnya hingga menampakan wajahnya, "iya. Saya orang jahat yang mau ajak Clemira balik! Setelah ini saya mau minta tebusan berupa ongkos jalan dan ongkos ganti rugi sama orangtua kamu, karena kamu nepuk-nepuk helm saya !" Saga berucap tegas nan dingin.

"Ha?!!"

"Abang Saga?!"

"Abang ganteng!"

Clemira menganga di tempatnya, begitupun Zea.

"Kelakuan anak-anak kaya kalian ini, ngga ada akhlak!" Saga menjewer kuping keduanya, "balik!!"

"Adududuh! Iya abang, iya!"

Saga melepaskan jiwiran tangannya, bukannya Clemira yang ingin naik namun Zea. Terang saja Saga mengernyit, "kenapa kamu yang naik?!"

Clemira tertawa tergelak melihat modus-modusan kawannya, Zea. "Katanya disuruh balik?" kekehnya nyengir.

"Bukan kamu! Adik saya Clemira, kamu ya pulang lah sendiri, tuh supir kamu kan?!" tunjuk Saga pada pak Cokro.

"Oh iya!" Zea menepuk keningnya keras, "kok Ze seketika hilang ingatan sih, kalo ternyata rumah Zea tuh bukan di markas besar, apa karena alam bawah sadar Zea udah anggap rumah abang tuh tempat Zea untuk pulang ya?!"

Clemira benar-benar mendorong-dorong dan melompat ke punggung temannya itu, "bisa ae si biji kedongdong mah kalo gombalin orang!" ia tertawa puas.

Namun alis Saga masih tetap sama saat berhadapan dengan Zea, galak-galak pengen nyubit.

"Ya udah kalo gitu bang, Cle...Ze balik dulu lah!" ia mengulas senyuman manis, senyuman termanis yang pernah Sagara lihat dari seorang gadis sepaket dengan lesung pipinya, hingga Zea hilang di balik pintu mobil.

Suara seruan Clemira yang berdadah ria pada Zea menyadarkannya.

"Kamu nih, masa ngga kenal suara abang?!" sengitnya pada Cle.

Clemira mengerucutkan bibirnya, "mana Cle tau kalo abang yang jemput, kan infonya om Maliq," Clemira naik ke jok belakang motor Saga.

"Om Maliq dapet tugas dadakan dari abi kamu, makanya abang disuruh jadi ojek kamu!"

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Cherry🍒

Cherry🍒

astaga ya cle anak Abi Ray gedenya oon haha

2024-04-21

2

Mytha🕊

Mytha🕊

yaa ampuuun gak kebayang ini klu di satuin sama umi fara si zea... absurt bgt pasti🤣🤣🤣

2024-04-02

1

🍃❄️ WAHYUNINGTIYAS❄️🍃

🍃❄️ WAHYUNINGTIYAS❄️🍃

JD inget maa SMA...sus senang tanggung 1 kelas

2024-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 MANUVER CINTA~PART 1
2 MANUVER CINTA~PART 2
3 MANUVER CINTA~PART 3
4 MANUVER CINTA~PART 4
5 MANUVER CINTA~PART 5
6 MANUVER CINTA~PART 6
7 MANUVER CINTA~PART 7
8 MANUVER CINTA~PART 8
9 MANUVER CINTA~PART 9
10 MANUVER CINTA~PART 10
11 MANUVER CINTA~PART 11
12 MANUVER CINTA~PART 12
13 MANUVER CINTA~PART 13
14 MANUVER CINTA~ PART 14
15 MANUVER CINTA~PART 15
16 MANUVER CINTA~PART 16
17 MANUVER CINTA~PART 17
18 MANUVER CINTA~PART 18
19 MANUVER CINTA~ PART 19
20 MANUVER CINTA~PART 20
21 MANUVER CINTA~PART 21
22 MANUVER CINTA~PART 22
23 MANUVER CINTA ~PART 23
24 MANUVER CINTA~PART 24
25 MANUVER CINTA~PART 25
26 MANUVER CINTA~PART 26
27 MANUVER CINTA~PART 27
28 MANUVER CINTA~PART 28
29 MANUVER CINTA~PART 29
30 MANUVER CINTA~PART 30
31 MANUVER CINTA~PART 31
32 MANUVER CINTA~PART 32
33 MANUVER CINTA~PART 33
34 MANUVER CINTA~PART 34
35 MANUVER CINTA ~PART 35
36 MANUVER CINTA~PART 36
37 MANUVER CINTA~PART 37
38 MANUVER CINTA~PART 38
39 MANUVER CINTA~PART 39
40 MANUVER CINTA~PART 40
41 MANUVER CINTA~PART 41
42 MANUVER CINTA~PART 42
43 MANUVER CINTA~PART 43
44 MANUVER CINTA~PART 44
45 MANUVER CINTA~PART 45
46 MANUVER CINTA~PART 46
47 MANUVER CINTA~PART 47
48 MANUVER CINTA~PART 48
49 MANUVER CINTA~PART 49
50 MANUVER CINTA~PART 50
51 MANUVER CINTA~PART 51
52 MANUVER CINTA~PART 52
53 MANUVER CINTA~PART 53
54 MANUVER CINTA~PART 54
55 MANUVER CINTA~PART 55
56 MANUVER CINTA~PART 56
57 MANUVER CINTA~PART 57
58 MANUVER CINTA~PART 58
59 MANUVER CINTA~PART 59
60 MANUVER CINTA~PART 60
61 MANUVER CINTA~PART 61
62 MANUVER CINTA~PART 62
63 MANUVER CINTA~PART 63
64 MANUVER CINTA~PART 64
65 MANUVER CINTA~PART 65
66 MANUVER CINTA~PART 66
67 MANUVER CINTA~PART 67
68 MANUVER CINTA~PART 68
69 MANUVER CINTA-PART 69
70 MANUVER CINTA~PART 70
71 MANUVER CINTA~PART 71
72 MANUVER CINTA~PART 72
73 MANUVER CINTA~PART 73
74 MANUVER CINTA~PART 74
75 MANUVER CINTA~PART 75
76 MANUVER CINTA~PART 76
77 MANUVER CINTA~PART 77
78 MANUVER CINTA~PART 78
79 MANUVER CINTA~PART 79
80 MANUVER CINTA~PART 80
81 MANUVER CINTA~PART 81
82 MANUVER CINTA~PART 82
83 MANUVER CINTA-PART 83
84 MANUVER CINTA~PART 84
85 MANUVER CINTA~PART 85
86 MANUVER CINTA~PART 86
87 MANUVER CINTA~PART 87
88 MANUVER CINTA~PART 88
89 MANUVER CINTA~PART 89
90 MANUVER CINTA~PART 90
91 MANUVER CINTA~PART 91
92 MANUVER CINTA~PART 92
93 MANUVER CINTA~PART 93
94 MANUVER CINTA~PART 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
MANUVER CINTA~PART 1
2
MANUVER CINTA~PART 2
3
MANUVER CINTA~PART 3
4
MANUVER CINTA~PART 4
5
MANUVER CINTA~PART 5
6
MANUVER CINTA~PART 6
7
MANUVER CINTA~PART 7
8
MANUVER CINTA~PART 8
9
MANUVER CINTA~PART 9
10
MANUVER CINTA~PART 10
11
MANUVER CINTA~PART 11
12
MANUVER CINTA~PART 12
13
MANUVER CINTA~PART 13
14
MANUVER CINTA~ PART 14
15
MANUVER CINTA~PART 15
16
MANUVER CINTA~PART 16
17
MANUVER CINTA~PART 17
18
MANUVER CINTA~PART 18
19
MANUVER CINTA~ PART 19
20
MANUVER CINTA~PART 20
21
MANUVER CINTA~PART 21
22
MANUVER CINTA~PART 22
23
MANUVER CINTA ~PART 23
24
MANUVER CINTA~PART 24
25
MANUVER CINTA~PART 25
26
MANUVER CINTA~PART 26
27
MANUVER CINTA~PART 27
28
MANUVER CINTA~PART 28
29
MANUVER CINTA~PART 29
30
MANUVER CINTA~PART 30
31
MANUVER CINTA~PART 31
32
MANUVER CINTA~PART 32
33
MANUVER CINTA~PART 33
34
MANUVER CINTA~PART 34
35
MANUVER CINTA ~PART 35
36
MANUVER CINTA~PART 36
37
MANUVER CINTA~PART 37
38
MANUVER CINTA~PART 38
39
MANUVER CINTA~PART 39
40
MANUVER CINTA~PART 40
41
MANUVER CINTA~PART 41
42
MANUVER CINTA~PART 42
43
MANUVER CINTA~PART 43
44
MANUVER CINTA~PART 44
45
MANUVER CINTA~PART 45
46
MANUVER CINTA~PART 46
47
MANUVER CINTA~PART 47
48
MANUVER CINTA~PART 48
49
MANUVER CINTA~PART 49
50
MANUVER CINTA~PART 50
51
MANUVER CINTA~PART 51
52
MANUVER CINTA~PART 52
53
MANUVER CINTA~PART 53
54
MANUVER CINTA~PART 54
55
MANUVER CINTA~PART 55
56
MANUVER CINTA~PART 56
57
MANUVER CINTA~PART 57
58
MANUVER CINTA~PART 58
59
MANUVER CINTA~PART 59
60
MANUVER CINTA~PART 60
61
MANUVER CINTA~PART 61
62
MANUVER CINTA~PART 62
63
MANUVER CINTA~PART 63
64
MANUVER CINTA~PART 64
65
MANUVER CINTA~PART 65
66
MANUVER CINTA~PART 66
67
MANUVER CINTA~PART 67
68
MANUVER CINTA~PART 68
69
MANUVER CINTA-PART 69
70
MANUVER CINTA~PART 70
71
MANUVER CINTA~PART 71
72
MANUVER CINTA~PART 72
73
MANUVER CINTA~PART 73
74
MANUVER CINTA~PART 74
75
MANUVER CINTA~PART 75
76
MANUVER CINTA~PART 76
77
MANUVER CINTA~PART 77
78
MANUVER CINTA~PART 78
79
MANUVER CINTA~PART 79
80
MANUVER CINTA~PART 80
81
MANUVER CINTA~PART 81
82
MANUVER CINTA~PART 82
83
MANUVER CINTA-PART 83
84
MANUVER CINTA~PART 84
85
MANUVER CINTA~PART 85
86
MANUVER CINTA~PART 86
87
MANUVER CINTA~PART 87
88
MANUVER CINTA~PART 88
89
MANUVER CINTA~PART 89
90
MANUVER CINTA~PART 90
91
MANUVER CINTA~PART 91
92
MANUVER CINTA~PART 92
93
MANUVER CINTA~PART 93
94
MANUVER CINTA~PART 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!