"Kak Aga?" Amara masih tetap tersenyum pada Aga yang nampak termenung menatap wajahnya.
"Ya, aku mau ayam bakarnya." Jawab Aga.
"Kalau begitu Mara bantu ambilkan ya." Tawar Amara dan diangguki Aga sebagai jawaban.
Agatha yang melihatnya pun menahan senyum. Pandai sekali sahabatnya itu mencuri kesempatan mencari perhatian Aga seperti saat ini pikirnya.
Zeline yang berpura-pura tidak tahu dengan kemodusan Antynya pun hanya bisa cekikikan dalam hati.
"Anty tidak ambilkan ayam bakar juga untuk Zel?" Tanya Zeline berniat menggoda Amara.
"Tidak. Zel kan sudah diambilkan makanan oleh Mama." Jawab Amara seraya tersenyum.
Zeline tersenyum saja memperlihatkan deretan gigi kecilnya.
Makan malam pun akhirnya berlangsung dengan hening. Amara yang begitu senang karena bisa menikmati makan malam berdampingan dengan Aga pun sesekali melirik pada Aga. Dan perilaku Amara tersebut tak lepas dari mata Agatha yang terus mengawasinya.
Dua puluh menit berlalu, makan malam bersama pun selesai. Sebagai tuan rumah, Daniel segera bersuara mengajak mereka semua untuk pindah duduk ke ruang tengah.
"Jadi Amara malam ini menginap di rumah Kak Nai?" Tanya Agatha setelah mendengar percakapan antara Zeline dan Amara.
"Iya, Amara akan menginap di sini malam ini. Apa kau juga mau menginap di sini Agatha?" Tawar Naina.
"Emh, tapi aku tidak membawa baju ganti kak."
"Untuk itu tidak jadi masalah. Kau bisa memakai pakaian Amara yang ada di kamarnya. Kebetulan ukuran tubuh kalian hampir sama."
Agatha menatap Papa Andrew meminta persetujuan. "Boleh ya Pah. Malam ini saja." Pinta ya seraya mengatupkan kedua tangannya.
"Baiklah. Asal kau tidak berbuat yang macam-macam di sini." Jawab Papa Andrew.
"Papa ini, memangnya Agatha mau berbuat apa di rumah Kak Nai." Ucapnya lalu mengerucutkan bibir.
Papa Andrew tertawa kecil melihat sikap menggemaskan putrinya.
"Om Aga nda bobo sini juga?" Tanya si kecil Zeline pada Aga.
"Tidak. Om tidur di rumah saja."
"Napa nda di sini saja. Enak loh ada Anty Mara sini."
Aga mengerutkan kening mendengar perkataan Zeline yang tersirat penuh makna.
"Emh, maksud Zel tuh ramai gitu rumah Zel ada Anty Mara, Anty Agatha dan Om Aga."
"Iya, Om Aga tidur di sini saja malam ini." Daniel ikut menyahut.
Kini pandangan Aga beralih pada Daniel yang terlihat senyum penuh arti kepadanya.
"Maaf ya Zel, untuk malam ini Om belum bisa tidur di sini. Ada pekerjaan yang harus Om selesaikan." Aga memberikan pengertian sebelum wajah Zeline berubah sendu setelah mendapatkan penolakan darinya.
"Ya deh, nda apa." Jawab Zeline sedikit pelan.
Aga menghela napas dalam. Walau tidak tega membuat Zeline kecewa namun ia juga tidak bisa mengiyakan permintaan Zeline.
Amara yang mengetahui jika tidak ada pekerjaan mendesak yang harus Aga lalukan mencoba tidak merasa kecewa karena Aga berbohong agar tidak berada di tempat yang sama dengannya.
Tidak lama berbicara dengan Daniel dan keluarganya, Aga pun berpamitan untuk pulang.
"Kak Aga tunggu." Amara menahan pergerakan Aga yang hendak masuk ke dalam mobil.
"Ada apa Amara?" Tanya Aga dengan wajah datarnya.
"Kak Aga, Mara tahu jika Mara tidak sebaik dan setulus sikap Kak Naina. Namun Mara meminta pada Kakak agar bisa memberikan ruang pada Mara untuk bisa menggantikan posisi Kak Nai di hati Kakak."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
Rina Yulianti
aduh amara jangan tetlalu memaksakan nanti aga semakin menjauh
2024-01-31
4
❤️⃟WᵃfRahma
Pasti Aga menghindari Amara ini, yang sabar ya Amara kalau kamu capek mundur saja, carilah laki laki yang mencintai mu dengan setulus hati
2024-01-29
3
❤️⃟WᵃfRahma
yeee berhasil ya kamu Zeline apa Aghata ikut terlibat juga ya🤣🤣
2024-01-29
2