Kami Dibohongi?!

Semua heboh mondar-mandir mengurusi jasad Mbah Rangga.

Aku hanya bisa terduduk lemas di lantai, di pojokan, sambil mengolesi dahiku dengan minyak angin. Kepalaku pusing dan tubuhku lemas.

Terlalu banyak kejadian hari ini.

Apa sih yang terjadi barusan? Semua terjadi begitu cepat!

Sementara Ariel duduk di sebelahku, malah lagi ketawa-tawa dengan sumringahnya. Dia sedang...

“Iyaaaa, besok deh ya cinta, kita ke Bandung. Nggak sih slow aja, matpelnya nggak ada yang menarik aku mau kabur aja seneng-seneng sama kamu.” Iya, Ariel lagi telponan sama pacarnya. Entah pacar yang mana, setahuku tiap minggu dia ganti cewek.

Dan saat yang lain kalang kabut, dia sudah ditelpon tiga cewek.

Setelah beberapa lama dia menutup teleponnya dan menatapku. “Ya Bu?” tanyanya. Karena aku menatapnya dengan tajam. Rasanya kesal sekali.

“Dasar sinting... mau kabur kamu besok?! Jam kedua itu jam pelajaranku!” Aku memukul kepalanya dengan sandal.

“Masa sih?!”

Plakk!!

Sekali lagi kupukul.

Aku kesal! Sudah badanku ini sakit dikerjai bocah, dia berencana bolos pula di jam pelajaranku besok! Berencananya di depanku pula, wali kelasnya sendiri!

“Saya butuh pelampiasan! Memangnya ibu doang yang pusing?! Saya nih harus memikirkan rencana berumah tangga setelah ini!”

“Setelah ini kita kan cerai! Rumah tangga apanya? Semprul...!” omelku.

Tapi Para Pak Pengacara Tercinta tiba-tiba datang lagi menghampiri kami.

Aku dan Ariel langsung mengernyit tak enak, tanda merasakan suatu perasaan buruk.

Dan, Pak Johan pun tersenyum lembut sambil mengelap keringtanya dari dahinya yang berlemak.

Pak Abel lebih parah lagi, dia menggelengkan kepalanya.

“Karena pernikahan ini sudah terjadi, sesuai dengan hak klien kami, kami akan bacakan perjanjian penting yang tidak boleh kami ungkapkan saat Raden Ranggasadono masih hidup. Klausula ini harus dibacakan saat beliau sudah meninggal.”

Apa lagi ini...

Karena Pak Abel berbicara dengan suara keras, semua orang di sana mendengarnya. Keluarga besarku langsung berhenti beraktivitas.

Semua mendengarkan.

“Pertama, kompensasi untuk hidup baru dan kehormatan kedua pengantin, Yaitu Ariel Clodio Rejoprastowo, 17 tahun, dan Ariel Claudia Ranggasadono, 24 tahun, adalah sebesar masing-masing 300 juta rupiah.”

Aku melongo.

Ariel bahkan sampai menjatuhkan ponselnya.

Kenapa sedikit sekali?!

“Tunggu. Saya bacakan lagi,” Pak Abel mengangkat tangannya. “Kedua, Wasiat dari Raden Ranggasadono dan Tumenggung Rejoprastowo, Setiap Kepala Keluarga yang tercatat sebagai keturunan keduanya, masing-masing akan di amanahkan emas, aset tetap, dan uang tunai senilai 10 miliar, kecuali bagi mereka yang dari awal sudah menolak amanah ini,”

Spontan semua orang di sana bersorak sorai.

Suasananya beda sekali dengan saat tadi mereka sibuk mengurusi jenazah Mbah Rangga.

Tapi aku dan Ariel hanya diam.

Kami masih merasakan ada sesuatu yang mengganjal.

“Harap tenaaaaang!” seru Pak Abel, “Ketiga, ini yang paling penting!”

Semuanya diam.

Pak Abel menarik nafas seakan ia bersiap-siap akan amukan warga.

“Ketiga, amanah tersebut baru akan bisa diterima oleh para ahli waris dalam tiga tahun ke depan. Selama itu... Pernikahan yang terjadi hari ini TIDAK diperkenankan berakhir, atau dengan kata lain TIDAK terjadi perceraian, setidaknya sampai tiga tahun lamanya terhitung dari tanggal hari ini.”

“An jeeeeeng!!” seru Ariel langsung sambil membanting ponselnya.

Kami semua kaget dan terpukul.

Apalagi aku.

Aku sudah pesan WO untuk pernikahanku dengan Arka, kini harus dimundurkan tiga tahun lamanya?!

“Apabila terjadi perceraian sebelum tiga tahun, maka semua aset akan disita oleh... Raden Aryaguna Ranggasadono sebagai pewaris yang SAH.”

“Raden Arya sudah kaya!! Dia tidak butuh semua itu! Dia bahkan tidak hadir di sini!!” protes semuanya.

“Ya mana saya tahu? Kami kan hanya pengacara yang diamanatkan di bawah perlindungan hukum!” kata Pak Abel.

Pakde Sasongko mengangkat tangannya, “Sedulur, dengaaar!”

Kami terdiam.

“Ini memang perjanjian lama keluarga Ranggasadono dan Rejoprastowo. Emas yang dulu mereka temukan di halaman belakang itu sebenarnya sudah mau habis karena kurangnya pengetahuan akan investasi. Di saat terakhir itu Raden Arya datang dan meminjam sisa harta untuk penanaman modal di perusahaan Bossnya, dengan keuntungan bersih 50%. Nyatanya hasilnya ribuan kali lipat dari prediksi awal! Sejak itu Keluarga Rangga-Rejo kembali berjaya. Jadi sudah sepantasnya Raden Arya  menjadi pewaris yang sah karena tanpa dia, kita semua tidak makmur!”

"Pakde bisa bicara begitu, Raden Arya kan anak Pakde!!" Protes salah satu kerabat.

"Walau pun Raden ARya sudah tidak diakui sebagai keluarg aini, kami tahu diam-diam dia sering menemui Pakde Sasongko!!"

“Ya jangan disita semua dooong! Kan Raden Arya juga dapat keuntungan dari investasi! Kalau mau dikembalikan ya modalnya saja!!”

“Bukan gitu Pakde,” desis salah seorang sepupu, berusaha membela Pakde Sasongko, “Kalau jadi milik Raden Arya , pasti kan akan dia investasikan dan uangnya malah jadi beranak. Lah kalau kita kan langsung hedon-hedonan, malah habis. Ini kayaknya mau menjaga agar aliran dana tetap stabil!”

“Jadi kita tinggal memohon saja ke Raden Arya, begitu?”

“Duh, saya segan! Raden Arya itu pembunuh loh! Satu keluarga korbannya!”

“Tapi kan Pakde Sasongko jadi selamat karena hal itu!”

Dan akhirnya semua keluarga jadi ribut karena berdiskusi sendiri.

Aku melirik Pakde Sasongko. Usianya sudah 75 tahum dan ia berada di kursi roda. Tampak lelah menghadapi semuanya.

Dari semua konglomerat di keluarga ini... Kenapa harus Raden Arya yang jadi pewaris? Fatal!

Aku kembali meringkuk di lantai saja sambil mendengar pembicaraan.

“Ya ini aja Mbahnya Meninggal, dia nggak nongol,”

“Dia ke sini kemarin, membicarakan mengenai hal ini. Dia yang pertama dipanggil Mbah Rangga untuk berdiskusi.” Kata Pak Johan.

“Apa sih istimewanya Raden Arya, hanya karena dia anaknya Pakde Sasongko... bla bla bla...” dan semua orang di sana mengomel tentang sepupuku itu.

Aku hanya bisa diam di lantai, kembali menyesali yang terjadi.

“Ya sudah! Pokoknya tiga tahun jangan cerai ya Riel, Dua Ariel!!”

“Jangan seenaknya dong! Kalau pihak sekolah sampai tahu, masa depanku raib sudah! Bu Guru juga akan terancam dipecat! Kami kan satu sekolah. Dia wali kelasku loh!” seru Ariel kesal.

“Kalau sudah ada uang itu, kalian nggak sekolah juga tak apa-apa kali!” seru salah satu orang.

Dan kemudian mereka sibuk berdebat lagi.

Dan lagi...

Dan lagi...

Aku hanya bisa meringkuk di lantai.

Aku butuh pacarku...

Aku mau pulang dan memeluk bantal Molangku.

Enaknya besok ambil cuti saja dan marathon film dari Prime Video.

Lemas dan kecewa rasanya.

**

Awal kehebohan ini terjadi adalah saat kami berdua dijemput tiba-tiba di siang hari, dan diberitahu kalau Mbah Rangga sudah merasa ini hari terakhirnya. menunjuk kami berdua untuk menikah.

Kami berdua ini, maksudnya Aku dan Ariel.

Namaku Ariel Claudia Ranggasadono, Usiaku saat ini 24 tahun, Profesiku guru SMA, sembari menyelesaikan studi doktoralku pada ilmu ekonomi. Aku akan jelaskan nanti kenapa profesiku hanya Guru SMA dan bukan dosen saja mengingat pendidikanku sangat tinggi.

Nama calon suamiku, si anak nakal biang ribut di sekolah yang masih memakai seragam putih abu-abunya, Ariel Clodio Rejoprastowo. Usianya baru saja 17 tahun minggu lalu. Aku ingat dia baru saja 17 tahun karena untuk merayakan ulang tahunnya dia mabok-mabokan di sekolah.

Iya, sampai memecahkan kaca jendela ruang guru. Skorsing 3 hari. Lihat saja pipinya masih merah bekas tamparanku.

Memang tidak seharusnya aku menamparnya, posisiku sebagai guru. Aku bisa saja dipecat dan dituntut karena bagaimana pun dia anak didikku.

Tapi dia berbuat vandalisme, dia melempar kaca ruang guru pakai botol Jack Daniels. Betapa malunya aku sebagai wali Kelasnya sekaligus saudaranya! Walau tidak satu nasab tapi aku yang merekomendasikannya masuk SMA Bhakti Putra!

Saat kami di ruang guru BK itu, kami dijemput oleh Pakde. Untuk segera pulang kampung karena Mbah Rangga merasa ini sudah waktunya.

Aku tahu dia dari keluarga Mbah Rejo sejak dia lahir. Si biang kerok tukang bikin keributan di Keluarga Rejoprastowo. Aku juga yang meloloskannya masuk ke SMA Bakti Putra karena aku sohib kental Ketua Yayasan. Apalagi si cowok SMA ini lumayan cerdas. Hanya satu kesalahan fatal yang sulit diperbaiki, dia itu berandalan, tukang mabok, sering berbuat vandalisme.

Makanya tidak ada satu pun sekolah negeri yang menerimanya. Bahkan sekolah swasta saja mempersulitnya.

Karena aku bekerja menjadi guru di SMA Bhakti Putra, keluarga Mbah Rejo meminta bantuanku.

Ketua Yayasan dengan berat hati mengabulkan permohonanku, dengan syarat, si... Ariel ini harus mencapai nilai tertentu. Satu tahun bersekolah di SMA Bhakti Putra nilainya lumayan... peringkat 1 tingkat nasional. Hebat ya? Sayang kurang akhlak...

“Memang yang begini bisa SAH ya?” dengusku.

“Yang penting tercatat di negara. Ya pakai ‘ini’ lah biar lancar,” Bisik Pak Johan sambil menggesekkan jarinya tanda ‘uang berbicara’. KTP ku Jakarta Pusat... dan si Penghulu ini dari desa tempat Mbah Kakung tinggal. Bisa begitu ya?! Pengaruh uang benar-benar berbahaya.

“Bu Guru!” Ariel menghampiriku sambil menggeret lenganku, “Ayo pulang! Aku mau ke kantornya Raden Arya ! Mau protes!” seru Ariel berapi-api.

“Nggak...” gumamku.

“Memangnya Bu Guru mau pernikahan Bu Guru batal?! Tiga tahun tahun itu lama loh bu!”

“Kamu nggak tahu ya Raden Arya itu kayak gimana?!” aku menepis tangannya. Yang kuingat, saat itu keadaan langsung hening.

Aku kembali menuding Ariel supaya tidak main-main dengan yang namanya Raden Aryaguna Ranggasadono. “Kamu nekat ke kantornya, kamu salah ngomong yang ada malah dia menyita semuanya! Hati-hati kamu! Dia ada trauma sama keluarga ini, makanya dia nggak pernah mau muncul di kegiatan apa pun. Walau pun di belakang dia masih menghormati Mbah Rangga sebagai kakek! Kenapaaaa? Karena saat dia jatuh ke lubang terdalam tidak satu pun keluarganya yang menolong! Yang ada malah mengusirnya! Menjelek-jelekkannya! Dia itu Pangeran Yang Terusir! Dan satu lagi... dia Antek Preman Politik di negara ini, tangan kanan Damaskus Prabasampurna. Pada tahu nama itu kan? Salah ngomong, bisa mati kamu!”

Aku mendengus kesal.

Saat aku kecil, dan si Ariel belum lahir, Pakde Sasongko pernah diculik dengan tebusan fantastis. Mbah Rangga hampir saja membayarnya, tapi Raden Arya ini, anaknya Pakde Sasongko, nekat ke kediaman si penculik, menyelamatkan Pakde Sasongko. Parahnya, untuk menyelamatkan Pakde Sasongko, ia harus terlibat adegan perkelahian, penyiksaan dan tembak-menembak. Yang jadi korbannya ya satu keluarga penculik. Ternyata penculikan itu didalangi oleh perusahaan Rival.

Bukannya berterima kasih Pakde Sasongko berhasil selamat dan emas Mbah Rangga tidak berkurang, Mbah Rangga malah mengusir Raden Arya! Raden Arya diadili atas pembunuhan satu keluarga, walau pun jatuhnya membela diri, tapi banyak pertimbangan polisi yang aku tak mengerti.

Saat ini kudengar, Raden Arya direkrut oleh perusahaan bernama Argadhing Corp untuk menjadi tukang pukul. Tapi gaji bulanannya bisa miliaran. Aku bertemu dengannya bulan lalu karena pacarku, Arka, adalah karyawan Argadhing Corp.

Wajah Raden Arya ini... benar-benar mengerikan, seluruh tubuh penuh tatto dan ia bertemu denganku dalam posisi sedang menggenggam senjata. Entahlah apa yang sedang ia lakukan di basement parkiran.

Tapi aku masih kenal wajah bulenya itu melalui foto yang dipampang di kamar Pakde Sasongko.

Saat aku menyapanya dengan nama aslinya, Raden Aryaguna Ranggasadono, dia langsung mendekatiku dan bilang, “Kamu sebut saya lagi dengan nama itu, kamu bisa mati.”

Epic.

“Jadi, buang jauh-jauh tentang niatan ketemu sama  Raden Arya !” aku berteriak frustasi.

Kusambar tasku,

Aku jalan ke arah jalan besar untuk cari taksi menuju stasiun kereta. Sendirian.

Terpopuler

Comments

chocochino

chocochino

Baron si pangeran terbuang

2024-05-10

0

iin

iin

Aku bayangin Kevin loh 😁

2024-01-10

0

Ersa

Ersa

nanti akhlaknya biar bini nya yg nuntun ke arah yg baik ya bu guru🤭

2023-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!