Menghindar

"Bapak dan Ibu sudah tahu soal ini, saya harap kejadian ini mendapat perhatian khusus dari sekolah," ucap Cantika dengan tatapan cukup tajam dan dominan.

"Kalau soal itu—" Dio dan Anna saling menoleh menampilkan raut wajah bingung.

"Ini bukan yang pertama, iya kan? Tapi Rhea mengalami perlakuan paling berat dari korban yang lain, apa sekolah akan tetap diam setelah ini?" lanjut Cantika menyudutkan dengan sedikit emosi.

"Saya harap mendapat jawabannya besok pagi atau saya sendiri yang akan bertindak!" sahut Daffin dengan tatapan mengintimidasi.

Dio dan Anna hanya bisa mengangguk takut mendapat tatapan seperti itu dari Daffin. Mereka paham betul apa yang bisa dilakukan seorang Daffin dengan kekuasaannya.

Keduanya pun segera bangkit untuk menghubungi para petinggi mengenai hal ini. Sedangkan Cantika CS masih di UKS menunggu Rhea bangun.

Dengan perasaan marah, Cantika terus menatap Rhea dan tangannya mengepal untuk menahan emosinya.

"Udah yaa, kita liat sampai besok baru ambil langkah buat mereka, okeh?" ucap William dengan nada lembut sambil menggenggam kepalan tangan Cantika.

"Um!" Cantika mengangguk lalu menghela napas untuk menekan emosinya.

***

Hari semakin senja, Daffin masih setia menunggu Rhea yang masih terlelap di ruang UKS. Dia terus menatap wanita itu dengan raut wajah khawatir.

"Re ...." Daffin menggenggam tangan Rhea sambil menatap sendu.

Di sisi lain, Cantika memerhatikan Daffin dari ambang pintu. Sementara William CS pergi ke kantin untuk membeli makanan.

"Lagi liatin apa?" tanya William yang tiba-tiba datang menepuk bahu Cantika.

"Eh? Ah enggak," jawab Cantika tersadar dari lamunannya lalu tersenyum singkat dan kembali memerhatikan Daffin.

"Menurut lo gimana?" tanya William berdiri di samping Cantika.

"Apanya?" tanya Cantika menoleh.

"Gue gak pernah liat Daffin seperhatian itu sama cewek. Kayaknya ... lo pasti tahu, kan?" jelas William saling menatap.

"...." Cantika sedikit mengalihkan pandangannya.

"Gue paham tapi gue gak bisa bilang setuju sepenuhnya," lanjut Cantika menatap ke arah Daffin.

"Kenapa?" tanya William.

"Rhea bukan orang yang gampang dideketin. Dia bikin pembatas yang menjulang tinggi dan gak sedikit bikin semua orang enggan mendekat lagi. Gue cuman khawatir, Daffin jadi salah satu dari mereka," jelas Cantika menoleh singkat.

"Kenapa?" tanya William.

"Seiring berjalannya waktu, lo pasti ngerti!" jawab Cantika lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

"Lo mau kemana, hei?" William ikut mengejar Cantika.

Sementara itu, Rhea perlahan mengernyitkan dahi dan membuka matanya. Dia melirik sekeliling dan mendapati Daffin yang tengah menatapnya dengan ekspresi wajah senang.

"Akhirnya ...." Daffin menggenggam tangan Rhea erat dan sedikit mencondongkan tubuhnya sambil tersenyum lebar.

"Gue dimana?" tanya Rhea dengan suara parau.

"Lo di UKS. Semua luka lo juga udah diobatin. Dokter bilang, lo harus banyak istirahat dan gue udah minta pak Dio buat urus izin sekolah buat lo," jawab Daffin.

"Izin? Tapi ujian tinggal dua hari lagi, gue—" Rhea mengerutkan kening.

"Sstttt, gak papa. Lo fokus buat sembuh dulu, ya!" jawab Daffin menyela.

"Um!" Rhea mengangguk.

"Gue panggil dokter dulu, ya. Tunggu bentar!" Daffin pun keluar setelah mendapat anggukan darinya.

Daffin pun keluar dan kembali bersama seorang dokter perempuan. Tangannya juga menenteng plastik berisi makanan.

Dokter pun tersenyum menyapa Rhea lalu memeriksa keadaannya. Setelah itu, dia menyiapkan obat untuk luka dan kembali meninggalkan mereka di ruangan itu.

"Terimakasih, dok!" ucap Daffin lalu dokter pun pergi.

"Lo makan dulu, ya!" Daffin meletakkan kantong makanan di nakas lalu membantu Rhea duduk di bersandar di ranjang.

Dengan relaten dan lembut, Daffin menyuapi makanan pada Rhea dan menatapnya lekat beberapa kali.

Rhea yang mendapat perlakuan seperti itu merasakan hangat dalam hatinya. Mata pun tidak lepas menatap pria tampan dihadapannya itu.

Tapi sesuatu lain dalam hatinya mengukung semua perasaan bahagianya dan mencegah jantungnya berdebar kencang atas perhatian yang diberikan Daffin.

"Udah Fin, gue kenyang!" ucap Rhea lalu menundukkan pandangan berniat turun dari ranjang.

"Loh kenapa? Mau kemana?" tanya Daffin yang melihat Rhea turun dari ranjang.

Melihat Rhea sempoyongan hampir terjatuh membuat Daffin segera berlari ke sampingnya setelah meletakkan makanan.

"Hati-hati. Lo mau kemana?" tanya Daffin lagi sambil menahan tubuh Rhea dari samping.

"Gue mau ke asrama," jawab Rhea melepaskan rangkulan Daffin dari bahu dan tangannya.

Daffin hanya menatap bingung dengan sikap Rhea tersebut. Dia memerhatikan wanita itu berjalan tertatih menuju pintu.

Perasaan khawatirnya mendorong dia kembali merangkul Rhea setelah melihat wanita itu hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

Bersamaan dengan itu, Cantika CS pun datang ke ruangan. Dia langsung menghampiri Rhea dan merangkulnya karena melihat sahabatnya risih berada di samping Daffin.

"Lo gak papa?" tanya Cantika.

"Um. Gue mau ke asrama," jawab Rhea yang langsung diiyakan oleh sahabatnya itu.

"Guys, thanks ya buat hari ini. Gue gak tahu deh bakalan kayak gimana kalau kalian gak bantuin tadi. Makasih banyak," jelas Cantika tersenyum.

"It's okay. Cepet sembuh ya, Re!" jawab William.

"Um, makasih semuanya!" jawab Rhea tersenyum.

"Gue balik dulu, ya!" ucap Cantika lalu memberi isyarat agar William menenangkan Daffin.

Paham dengan isyarat yang diberikan, William pun mengangguk pelan lalu Cantika pun pergi meninggalkan ruangan itu dan kembali ke asrama.

Daffin berniat menyusul tapi dicegah oleh William. Dia pun membawa Daffin CS ke area parkir dan bersiap untuk pulang.

Sempat mendapat penolakan tapi akhirnya Daffin pun menuruti William dan segera kembali ke rumah.

***

"Lo sempurna ... dan bukan cuman gue yang bisa liat itu!" ucapnya lagi. Terdengar begitu manis tapi tidak berhasil membawa senyuman di wajah Rhea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!