Yang awalnya Jia tidak mau membalas perasaan Wahyu, kini goyah lah sudah. Semakin ke sini Jia merasakan semakin nyaman akan kehadiran Wahyu. Apalagi setelah pertemuan mereka kemarin, perasaan Jia semakin kuat untuknya. Namun Jia masih bertekad untuk membentengi diri dan menyangkal semua perasaannya itu.
Ya.. Kemarin mereka bertemu di cafe xxxx untuk makan siang. Entah dorongan darimana, Jia memenuhi panggilan Wahyu yang mengundangnya untuk makan siang berdua saja. Jia sendiri tidak menyangka jika ia berani menemui pria lain di belakang suaminya. Entah mengapa sikap peduli Jia kepada Alex perlahan mulai luntur. Bahkan saat ini ia sudah tidak takut lagi kehilangan suami dinginnya.
Siang ini sepulang sekolah, Jia mengajak Valle makan di restoran xx. Ia ngin sesekali mengajak Valle makan enak di restoran apalagi ia dapat rejeki yang lumayan dari hasil novelnya.
Mereka duduk di meja paling depan, yaitu meja nomer satu. Meja yang letaknya di pinggir dinding kaca yang bisa langsung melihat keluar. Mereka memesan ayam lada hitam dan steak beff dengan minuman jus strawberry. Jia dan Valle sunyi berhadapan, mereka mengobrol sambil menunggu pesanan datang.
" Ma, kapan papa pergi keluar kota lagi? Aku pengin ke ngajakin Mama ke pantai. Kalau ada papa tidak bebas." Ujar Valle.
" Mama juga nggak tahu sayang, kalau tidak ada perjalanan bisnis papa tidak akan keluar kota. Kita bisa pergi lain waktu kalau pas hari besar. Nunggu Mama punya uang lebih dulu ya." Ujar Jia.
" Iya Ma." Sahut Valle.
Jia mengedarkan pandangannya ke penjuru restoran. Restoran ini nampak luas dan banyak pengunjung karena terkenal murah dan masakannya juga enak. Sampai tatapannya terpaku pada kedua orang yang baru masuk ke dalam.
Deg...
Hati Jia mencelos melihat Wahyu menggandeng tangan istrinya yang sedang menggendong putri mereka.
" Jia." Ucap Wahyu saat melihat Jia dan Valle di sana.
Wahyu dan istrinya menghampiri Jia.
" Hai." Sapa Jia menahan rasa sesak yang menjalar di dadanya.
" Ya Tuhan... Kenapa rasanya sakit sekali melihat kedekatan ya Rob? Bukankah wajar jika mereka dekat karena mereka suami dan istri? Semakin aku menyangkal perasaan ini maka semakin jelas rasa yang aku rasakan. Ya... Aku mencintai Wahyu. Hatiku sudah jauh condong ke arahnya. Ternyata seperti ini rasanya mencintai tanpa bisa memiliki. Aku mohon ya Rob. Hilangkan perasaan ini. Aku tidak mau lebih jauh berbuat dosa dengan mengkhianati suamiku sendiri." Ujar Jia dalam hati.
Valle dapat melihat perubahan raut wajah ibunya. Ia menjadi bertanya tanya dalam hatinya. Apakah ibunya memiliki perasaan pada pria itu atau tidak.
" Jia kenalkan! Ini Vita istriku dan ini Dea putriku." Ucap Wahyu membuyarkan lamunan Jia.
" Dan Vita kenalkan, ini Jia teman masa SMPku." Sambung Wahyu memperkenalkan keduanya.
" Hai, aku Jia dan ini putriku Valleria." Jia dan Vita saling berjabat tangan.
" Hai Mbak, aku Vita." Sahut Vita.
" Hai Valle." Sapa Vita, Valle menyalami Vita dengan takzim.
" Halo Tante." Sahut Valle.
Wahyu menatap Jia yang menundukkan kepalanya.
" Ada apa dengan Jia? Kenapa sepertinya dia tidak senang melihat aku dan Vita? Bukankah dia tidak punya perasaan yang sama denganku? Lalu apa ini? Apa ini artinya Jia cemburu?" Wahyu mengembangkan senyuman di bibirnya. Ia merasa perasaannya kepada Jia mulai bersambut.
Setelah berkenalan, Wahyu dan Vita duduk di meja belakang Jia. Wahyu duduk di kursi yang mengarah ke hadapan Jia yang hanya terhalang oleh Valle saja. Sesekali Jia mencuri padang ke arah Wahyu, begitupun sebaliknya.
Setelah pesanan Jia datang, ia segera memakannya bersama Valle. Tidak ada percakapan anatara Valle dan Jia setelah itu. Mendadak Jia menjadi badmood walaupun untuk sekedar mengobrol dengan putrinya.
Jia mengeluarkan ponsel di dalam tasnya. Ia membuka aplikasi whatsapp lalu mengetikkan sesuatu di kontak Wahyu.
Ting...
Ponsel Wahyu berdenting tanda pesan masuk. Ia melirik Jia sekilas lalu membuka pesannya.
Sakit Yu... ~Jia
Wahyu segera mengirim balasan.
Maaf... Padahal aku sudah menjaga perasaanmu. Itu sebabnya aku tidak bergabung denganmu ~ Wahyu
Aku tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya aku rasakan saat ini, tapi melihatmu bersama istrimu, hatiku sakit. Dadaku terasa sesak. Tidak seharusnya aku merasakan hal seperti ini kan ~Jia
Aku jadi merasa bersalah padamu. Maafkan aku! Aku tidak tahu kalau ada kamu di sini. Kalau aku tahu, aku pasti akan mencari resto lain. Tadi sudah terlanjur masuk, kalau tiba tiba aku keluar bisa bisa istriku curiga ~ Wahyu
Iya aku tahu ~Jia
Sekali lagi maafkan aku karena telah menyakiti hatimu ~ Wahyu
Inilah yang Jia suka dari Wahyu, selain perhatiannya Wahyu sangat pandai menjaga perasaan Jia. Ia juga tidak segan segan untuk meminta maaf jika ia merasa telah menyakiti Jia. Jika di bandingkan Alex, tidak ada apa apanya. Jangankan meminta maaf, menjaga perasaan Jia saja Alex tidak bisa.
Jia nampak melanjutkan makannya, selesai makan ia dan Valle segera keluar meninggalkan resto itu tanpa menyapa Wahyu dan Vita lebih dulu. Wahyu menundukkan kepalanya sambil memejamkan matanya, ia dapat merasakan bagaimana sakitnya melihat seseorang yang di cintai bersama orang lain.
Jia melajukan motornya menyusuri jalanan aspal menuju rumahnya tanpa berkata apa apa lagi. Melihat Wahyu bahagia bersama istrinya membuat hidup Jia seolah mati. Valle yang merasakan perubahan ibunya menjadi semakin yakin dengan dugaannya. Ia merasa ibunya memendam perasaan untuk sahabatnya.
Sampai di rumah keduanya masuk ke dalam. Jia langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia membanting tubuhnya di atas ranjang, ia menatap langit langit kamar dengan perasaan entah.
Ting...
Ponsel Jia berdering menandakan notif pesan masuk ke dalam nomernya. Ia mengambil ponsel lalu membuka pesan tersebut.
Jia, apa kamu sudah sampai rumah? Aku khawatir sama kamu, apalagi tadi kamu pulang dalam keadaan tidak baik baik saja ~Wahyu
Sudah, aku harap mulai sekarang kita tidak perlu berbalas pesan lagi Yu. Aku tidak mau hatiku semakin sakit nantinya ~Jia
Jia bertekad untuk mengakhiri semua ini. Ia merasa semakin ia mencintai Wahyu maka ia akan semakin terluka. Ia berpikir, cukup sudah nama Wahyu singgah di dalam hatinya.
Kok gitu sih? Aku tidak mau. Jalani saja apa adanya, aku terlanjur nyaman denganmu ~ Wahyu
Jika menggenggam ponselnya dengan perasaan sedih. Sejujurnya ia sangat berat melepas Wahyu, tapi sekuat apapun ia menjaga hubungan terlarang itu, ia tetap hanya akan menjadi bayangan saja. Sudah tidak mungkin bagi keduanya untuk bersama.
Aku tidak mau merasakan perasaan yang semakin jauh Yu. Yang ada nantinya aku yang akan sakit hati. Karena sekuat apapun perasaanku padamu, aku tidak akan pernah menjadi pemenangnya. Lebih baik kita sudahi saja sampai di sini, kita coba untuk saling melupakan satu sama lain. Jika tidak berhasil, aku akan memberitahumu ~Jia
Tes... Tes...
Tak terasa air mata kesedihan menetes begitu saja di pipi Jia. Rasanya sangat berat untuk melepaskan Wahyu. Tapi baginya inilah yang terbaik untuk mereka berdua. Sebelum perasaan Jia semakin jauh, Jia harus mengakhirinya.
" Semoga aku bisa melupakan perasaan ini padamu Yu."
Kira kira bisa nggak nih?
Jangan lupa untuk selalu tekan like, koment, vote dan mawarnya donk yang banyak buat author...
Terima kasih...
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
sella surya amanda
next
2023-07-05
0