Hasrat Dosen Mafia

Hasrat Dosen Mafia

Obat Nyamuk

KRIIIINNGGG!

Dering alarm membahana memenuhi kamar dengan nuansa serba pink itu, sehingga mengganggu tidur seorang gadis cantik dengan rambut berwarna pirang kecoklatan yang kini bukannya bangun malah...

PRAK!

PRAK!

KRRRINNGG!

Gadis cantik itu mengeluarkan satu tangannya dan memukul mukul alarm cantik berbentuk jamur itu namun sayang bukan berhenti alarm sialan itu malah terus saja berdering.

"Hish...ganggu orang tidur aja deh! Dasar alarm sialan!"

Gadis itu menyingkap selimutnya dan nampaklah wajahnya yang sangat cantik walau masih dengan muka bantalnya dan juga dengan mata yang masih terpejam. Gadis itu perlahan membuka matanya dan seketika nampaklah manik mata yang begitu teduh berwarna coklat kehijauan itu melirik malas ke arah alarmnya.

Diulurkannya tangannya ke arah benda yang terus berdering menyebalkan itu, dirinya lalu membuka jendela yang ada tepat di atas kepala ranjang dan sejurus kemudian...

SYUUT!

PRAK!

Gadis itu menengok ke bawah dimana jam yang malang itu kini bernasib tragis hancur berkeping keping setelah terjun bebas dari lantai dua rumahnya.

"Hahh...damai sekali," ucapnya seraya kembali menyamankan posisinya dengan kembali bergelung di atas ranjangnya dan menaikan lagi bedak cover tebal berwarna soft pink itu. Tapi baru juga menutup mata tiba tiba,

CEKLEK!

"EEEEEEEMMMM!

BANGUN! SUDAH JAM BERAPA INI!"

Seorang wanita paruh baya yang masih cantik walau usianya tak lagi muda itu kini masuk dan menarik narik selimut yang dikenakan oleh gadis cantik bernama Em yang tak lain adalah putrinya sendiri.

"Mom, biarkan aku tidur satu jam lagi. Ini hari liburku mom," ucap Em dengan suara serak dan parau seraya merapatkan lagi selimutnya.

Klaim

"Maka dari itu Mommy membangungakmu, bukankah kau bilang hari ini akan pergi ke disneyland bersama teman temanmu?"

Deg!

Em langsung bangun dan membelalakkan matanya dengan ekspresi horor, gadis cantik itu lantas menatap ibunya yang kini berkacak pinggang dengan kepala yang digelengkan kecil.

"Sekarang jam berapa mom?" tanya Em dengan muka panik dan tangan yang mulai menyingkap selimut tebal yang dia kenakan.

"Sekarang sudah jam delapan

lebih."

"Aaaa...aku telat!"

Em langsung turun dari ranjang dan lari terbirit birit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena dirinya sudah telat untuk acara weekend nya dengan teman teman kuliahnya.

Sang ibu hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri bungsunya masih saja suka kekanak kanakan dan tidak pernah bisa bangun pagi dan harus selalu dibangunkan.

"Aku khawatir dia tak bisa menjadi seorang istri yang baik suatu saat nanti," ucap ibu Em seraya merapikan tempat tidur sang putri yang bagaikan kapal pecah.

Setelah merapikan tempat tidur sang putri wanita paruh baya berambut pirang itu turun untuk bergabung dengan anggota keluarganya yang lain di meja makan. Sampai disana dirinya langsung disambut dengan cerewetnya cucu pertamanya yang sekarang disuapi makan oleh ibunya.

"Mana Em, Mom? Apa dia belum bangun juga?" tanya putra sulungnya yang kini menyuapi istrinya yang katanya sedang tidak enak badan.

"Huuh...kau seperti tidak tahu saja bagaimana adikmu itu. Dia terus saja bersikap seperti bocah, momny tak yakin dia bisa menjadi istri yang baik suatu saat nanti," keluh wanita paruh baya itu seraya mendudkkan diri di samping sang suami yang kini sedang membaca koran di kursinya.

"Oh ayolah Mom, Em bahkan tidak punya pacar."

Semua orang langsung menatap ke arah sumber suara dimana kini gadis yang sejak tadi dibicarakan itu kini sudah datang dengan dress pendek ketat berwarna hitam dan sebuah jaket crop top berbahan jeans dibagian luarnya. Rambutnya juga sudah diikat tinggi tinggi.

"Kenapa pakaianmu seperti itu Em, apakah Daddy kurang memberikan uang sehingga kau memakai pakaian kurang bahan seperti itu?" tanya sang ayah yang kini menggelengkan kepala melihat penampilan putrinya.

"Ayolah Dad, ini fashion. Sudahlah, Em pergi dulu ya."

Cup!

Gadis itu mencium pipi sang ayah lalu secepat kilat melarikan diri sebelum kakaknya juga ikut mengomel.

"Em tunggu! Kau tidak sarapan dulu?!" ucap sang ibu yang kini bangkit sambil memegang satu buah roti isi berniat mengejar putri bungsunya.

"Tak perlu mom, Em akan makan diluar saja!" jawab Em seraya berteriak karena sudah hampir mencapai pintu utama dan bersiap keluar.

Gadis itu langsung melesat keluar membuat sang ibu dadanya yang selalu dibuat kesal dengan tingkah putrinya.

"Lihatlah itu, aku tidak yakin Em bisa mendapat suami dengan tingkahnya itu," keluh ibunya sambil memijat keningnya yang selalu pusing dengan putri bungsunya yang begutu pecicilan.

"Tenang saja, Daddy akan mencarikan suami yang bisa membimbing Em menjadi wanita yang baik."

Semua orang langsung menatap si kepala keluarga dengan mata terbelalak sempurna, sedangkan yang ditatapan kini malah menggendikkan bahunya seraya tersenyum misterius.

"Eemm...lama banget si kamu ," ucap salah satu temannya yang sudah menunggu dirinya di depan loket disneyland sejak setengah jam yang lalu.

"Hehe...maaf ya, aku telat bangun tadi pagi," ucap Em merasa tidak enak tapi setelah melihat tiga orang pria yang baru saja berjalan dari arah loket itu membuat Em langsung menggerutkan keningnya."Eh tunggu! Kenapa kalian membawa pasangan?" tanya Em merasa kesal.

"Hehe, ya kan karena kami punya pasangan Em. Sekalian quality time karena kekasih kami itu sudah bekerja jadi jarang punya waktu berdua," ucap salah satu temannya yang merasa sedikit tidak enak sebab dia tahu Em belum pernah berpacaran.

"Makanya Em, cari pacar gih. Betah banget jomblo terus, udah kuliah juga masa masih jomblo sih Em. Kampus kita itu banyak cowok tampan loh," ucap temannya yang lain seraya bergelayut manja di lengan kekasihnya.

"Iya nih Em, cari pacar gih. Pacaran itu enak tahuu," ucap yang lain tanpa rasa berdosa sedikitpun karena secara tak langsung sudah membully Em uang sudah menjadi jomblowan sejati sejak dulu.

"Hehe...yaudah masuk yuk," ucap sahabat Em yang langsung menggandeng tangan kiri Em dan tangan satunya menggandeng kekasihnya sendiri.

Dirinya agak kasihan juga melihat muka Em itu. yang puntung

Mereka lantas masuk ke dalam disneyland dengan tiket yang sudah dipesankan oleh para kekasih mereka. Dan di sinilah letak kekesalan Em, padahal niatnya untuk hilling bersama teman temannya untuk membunuh suntuk setelah kuliah yang begitu menguras otak eh mereka semua malah mulai berpengaruh sendiri sendiri dengan kekasih masing masing.

"Tau gini tadi tidur aja gak usah berangkat. Daripada jadi obat nyamuk," keluh Em seraya memilih malah bandara berbentuk lucu khas ala tokoh Disney.

Klaim

"Ya makanya kan aku sudah bilang kau harus cari pacar. Cantik cantik kok jomblo," ucap salah satu temannya yang langsung mengundang gelak tawa yang lainnya.

"Mau kenalan sama teman kami saja tidak? Dia juga jomblo tapi ya sibuk kerja terus," ucap salah satu kekasih dari teman teman Em itu.

"Haha...iya Em terima aja gih tawarannya daripada jomblo terus, kalau keluar sendirian terus.

Nggak malu tuh sama bocah yang ada di sana itu," ucap teman Em seraya menunjuk ke arah sepasang anak kecil perempuan dan laki laki yang sedang bergandengan tangan, mungkin umurnya masih dua belasan tahun.

"Aku nggak jomblo ya, aku ini single dan single itu pilihan," kilah Em dengan muka yang mulai merah menahan kesal.

"Halahh...bilang aja nggak ada yang mau," ledakan salah satu teman Em membuat gadis itu meradang.

"Jaga ucapanmu ya! Kata siapa tak ada yang mau denganku, banyak yang mau denganku! Aku itu pemilih tahu," ucap Em dengan raut wajah yang sudah merah karen menahan kesal yang sudah ada di ubun ubun.

***

visual

* Jonatahn

* Emerald

----

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!