Seperti yang sudah direncanakan, bawah hari ini Lia akan pergi ke butik milik Nindy. Sebelum pergi, ia mengirim pesan kepada suaminya yang berisi bahwa ia pergi ke butik Nindy untuk mengisi waktu luang. Tak lama kemudian, suaminya membalas pesan Lia dan memperbolehkan nya untuk pergi ke butik Nindy. Sebenarnya Lia tidak berbohong kepada suaminya jika ia pergi ke butik Nindy. Karena hari ini ia memang pergi ke butik milik Nindy, sambil mampir ke bengkel terlebih dahulu untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak akibat terjatuh kemarin.
Lia meninggalkan sepedanya di bengkel dan berangkat ke butik Nindy menggunakan taksi. Setelah ia sampai di butik Nindy, seperti biasa ia pun bercerita tentang kehidupannya. Kali ini bercerita tentang Lia yang sedang mengalami kecelakaan dan menabrak pohon akibat melamun memikirkan suaminya.
" Hahaha gila lu, Bisa-bisa nya jatoh sendiri." ejek Nindy.
" Heh jahat banget, aku juga gk sengaja tauk"
"Makanya jangan kebanyakan ngelamun, tapi untung sih lu gk kenapa-kenapa".
" ho oh, plus untung aja jalannya sepi, kalau gk gitu pasti malu, jatoh gk ada sebab". jawab Lia.
" lu sih kocak, emang random banget kelakuan lu". ucap Nindy.
Setelah ia berbincang-bincang dengan Nindy, ia memutuskan untuk pulang agak larut malam dan mengabarkan kepada suaminya jika ia terjatuh. Lia sengaja memilih untuk pulang larut malam agar, kejadian saat ia terjatuh terlihat seperti normal, akibat ia sedang mengantuk lalu mengalami kecelakaan.
Sekarang tepat pukul 10.00 malam hari dan ia mengirim pesan kepada suaminya bahwa ia habis mengalami kecelakaan. Lia menunggu balasan dari pesannya, namun sudah 30 menit berlalu ia tidak kunjung mendapatkan balasan. Akhirnya Lia memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki sambil mencari taxi disekitar sana dan menolak tumpangan yang Nindy berikan.
Kali ini Lia mengambil jalan yang memutar menuju ke pangkalan taksi, sambil menikmati suasana di malam hari dan melihat bulan yang bersinar terang serta langit yang dipenuhi bintang-bintang. Kurang lebih Lia sudah berjalan selama 30 menit dan tak kunjung mendapatkan taksi, di pangkalan pun taksi nya kosong dan tidak ada satupun yang lewat
Lia berhenti tepat di seberang jalan di depan sebuah hotel mewah sambil menghalu, jika suatu saat ia dan suaminya akan pergi berbulan madu ke hotel mewah itu. Lia meliat ke sekeliling hotel mewah itu tapi alangkah terkejutnya ketika ia menoleh kearah sebelah kanan depan pintu hotel. Lia melihat ada seorang laki-laki yang sangat familiar sekali, sedang bermesraan dengan seorang wanita.
Karena Lia tidak yakin dengan yang ia lihat karena melihat dari kejauhan. Lia menatap dan memperhatikan mereka dengan cukup lama untuk memastikan bahwa yang ia lihat benar. Walaupun Lia tidak ingin percaya dengan apa yang ia lihat tetapi kenyataannya sungguh pahit. Karena laki-laki itu adalah suaminya sendiri yang terlihat sedang mencium seorang wanita bergaun merah seksi, berambut hitam setinggi bahu.
Lia tidak menyangka bahwa suaminya melakukan hal itu di depan banyak orang dan bahkan dengan wanita lain. Padahal, katanya ia sedang pergi dinas ke Semarang namun malah check-in dengan wanita selingkuhan.
Dihati Lia merasa sangat kecewa dan sedikit lega bahwa suaminya tidaklah gay namun masih normal dan suka dengan wanita.
Lia juga masih tidak percaya bahwa suaminya yang terlihat cupu dan overprotective terhadap nya, malah berselingkuh di belakang nya, mungkin sifat overprotective itu hanya digunakan agar ia tidak ketahuan selingkuh.
Di mata suaminya terpancar dengan jelas bahwa dia mencintai wanita itu dengan sepenuh hati dan penuh hasrat, tatapan yang tak pernah ia tunjukkan kepada istrinya sendiri. Lia dengan lemas hanya berdiri di seberang jalan sambil menonton pemandangan yang menyedihkan itu. Ia hanya pasrah ketika melihat suaminya dan wanita itu pergi masuk kedalam hotel.
"Pantas saja ia tidak menjawab pesan ku, ternyata lagi enak-enakan anj* * * *. . . " gumam Lia dengan kesal.
Setelah Lia melihat suaminya pergi masuk ke hotel, ia pun juga pergi meninggalkan hotel tersebut. Dia hanya berjalan terus menerus di bawah dingin nya langit malam tanpa tahu kemana arah tujuannya. Untuk sekarang ia tidak mau pulang ke rumah, karena dirumah hanya akan memperburuk keadaannya, tempat yang dipenuhi dengan memori suaminya.
Waktu berlalu dengn cepat dan tanpa sadar, sekarang Lia berdiri di depan sebuah bar di ujung jalan. Tanpa fikir panjang, ia pun masuk ke dalam bar tersebut.
Lia memesan minuman keras, agar dirinya bisa merasa lebih baik dan melupakan suaminya untuk satu malam. Satu gelas habis, kemudian diteguknya botol ke dua, dan ia terus memesan minuman.
Setelah Lia setengah mabuk, ia tidak bisa menahan rasa kekecewaan dan penghianatan di hatinya. Rasa yang ia pendam dari tadi akhirnya meletus, ia mulai menangis terus-terusan dan tersedu-sedu sambil terus minum. Tanpa Lia sadari di sebelah kirinya ada seorang laki-laki yang menghampirinya dan duduk tepat di sebelah kirinya.
Laki-laki tersebut memberi nya sapu tangan untuk menyeka air matanya. Laki-laki itu berparas tampan bahkan lebih tampan daripada suaminya, ia berambut pirang sama seperti Lia dan bermata coklat. Laki-laki itu terlihat tinggi dan gagah diblaik setelan jas yang ia gunakan. Dengan rasa hati yang hancur, Lia menerima sapu tangan dari laki-laki itu dan mengusap air matanya.
" Aku tidak tahan melihat wanita cantik duduk sendirian sambil menangis " Ucap pria tersebut.
" . . . "
"Nama ku Sota Adyantara"
"Aku Lia "
" Nona Lia, kamu kenapa? Cerita lha pada ku, aku bisa menjanga rahasia dengan baik"
Lia bukanlah tipe orang yang suka berbagi masalah dengan orang yang baru ia temui. Tetapi, Lia menganggap bahwa ia akan bertemu laki-laki itu hanya untuk hari ini saja dan besok mereka tidak akan bertemu lagi. Jadi Lia memutuskan untuk menceritakan masalah yang baru ia terima.
" Dia adalah suami yang buruk. Dia bahkan tidak sadar bahwa ia menyia-nyiakan wanita secantik dirimu" tanggapan Sota.
" Kau begitu manis, tidak seperti suamiku yang begitu dingin " jawab Lia dengan kondisi setengah sadar.
Tanpa sadar ketika Sota meminta nomor handphone nya, ia memberikan nya begitu saja padahal ia tidak berencana untuk bertemu lagi dengan nya. Sota menatap ke dalam mata Lia dengan penuh pengertian dan kelembutan sehingga membuat Lia merasa tenang dan nyaman. Seakan ia sedang terhipnotis satu sama lain, tanpa sadar mereka mulai berciuman. Entah siapa duluan yang memulai nya namun hal itu tidak lha penting. Mereka memperdalam ciuman dan menyatukan kedua lidah mereka secara bersama. Menari-nari menjelajahi satu sama lain sambil sedikit menggigit lembut bibir Lia yang merah merekah.
Lia sedang dalam kondisi mabuk dan sedang patah hati, ia tidak bisa berfikir mana yg benar dan mana yang salah. Sekarang Lia hanya mengikuti rasa nyaman dan nafsunya saja, sehingga ia mulai menikmati dan tenggelam dalam ciuman Sota. Tangannya Sota mulai menyentuh ke seluruh tubuhnya dan membuat Lia lupa dengan sakit hati yang ia rasakan saat ini. Lia tidak peduli dengan hal apapun lagi dan hanya peduli dengan pria yang ada didepan nya saja.
Sota membisikkan sesuatu ke telinga Lia dan Lia juga mengangguk sebagai jawaban setuju dari permintaan Sota. Akhirnya mereka pergi meninggalkan bar tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Myumy rev
Lhooo ga bahaya ta?
2023-07-29
1
so Kalem
Jangan mau diselingkuhin, mending selingkuh balik. Bener tuh si Lia
2023-07-06
3