Bab 20

Rachel duduk dengan perasaan takut dan bingung, ia dihadapkan dengan seorang pria kekar dengan wajah yang sangar.

"Jadi ini wanita pria itu?" tanya pria kekar dengan tatapan mata yang tidak percaya.

"Iya, dimana Bos?" tanya Riko dengan tangan yang melepaskan jas miliknya.

"Lepaskan aku!" Teriak Rachel yang mulai kesal dan marah, ia berusaha untuk memberontak tapi Riko dan Aril hanya tertawa saat mendengar perkataan Rachel.

"Nona kecil, di sini bukan tempat pria busuk itu dan pria itu tidak akan bisa datang ke sini." Ucap Aril dengan nada mengejek.

Tatapan mata Rachel langsung mengarah ke Riko, "Kenapa kau mengkhianati Jeki, dia sudah baik kepada mu." Tanya Rachel.

Riko hanya tersenyum penuh arti, tapi Rachel tidak mengerti apa arti dari senyuman Riko.

Terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekat, Riko dan Aril langsung menoleh dan menunduk memberikan hormat kepada pria yang baru saja datang.

Rachel bisa melihat sosok pria tampan berkulit putih dengan hidung mancung dan rahang yang tegas, tapi mata Rachel langsung tertuju pada bekas luka yang sangat menonjol di bagian wajah pria itu.

"Jadi ini wanitanya?" tanya Andrew dengan tatapan mata dingin.

Rachel terdiam, dia baru beli tatapan yang sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari Jeki.

"Iya Bos." Jawab Riko.

"Apa kau yakin pria itu akan datang karena wanita ini?" Andrew masih tidak yakin dengan rencana Riko karena yang ia tahu Jeki tidak mungkin sampai tergila-gila pada satu orang wanita.

Riko langsung menyakinkan Andrew, kini pria itu tersenyum dan menyetarakan tingginya dengan Rachel.

"Jadi namamu Rachel? Senang bertemu denganmu Rachel, tapi sayangnya aku bukan orang selembut Jeki." Bisik Andrew dengan seringai di wajahnya.

Rachel terdiam dengan bulu kuduk yang berdiri, ia masih tidak berani menatap langsung mata pria di depannya.

Rachel langsung memalingkan wajahnya, tangan kekar Andrew langsung memegang dagu Rachel dan memaksa wanita itu untuk melihat ke arahnya.

"Jangan takut, meski aku tidak selembut Pria itu. Aku pasti akan membuatmu nyaman di tempat ku," bisik Andrew yang langsung melepaskan cengkraman tangannya pada dagu Rachel dengan kasar.

Rachel terdiam dengan keringat dingin yang mulai keluar dari tubuhnya, entah kenapa pria itu sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari Jeki.

Riko tersenyum saat melihat Rachel terdiam dengan raut wajah takut dan panik, "Sebaiknya kalian segera bersiap, aku yakin sebentar lagi akan ada anjing liar yang mengamuk di tempat ku." Ucap Andrew yang langsung berjalan keluar dari ruangan.

Kini Rachel di tinggal sendirian di dalam ruangan yang lembab dan berantakan, jantungnya terus berdetak dengan kencang. Ia berusaha untuk melepaskan diri tapi tidak bisa, kedua tangannya di borgol dengan kuat pada sebuah tiang panjang.

Sementara itu...

Mobil Jeki berhenti tak jauh dari sebuah gedung tua yang terbengkalai, ia bisa melihat banyak penjaga yang tenga berdiri.

"Langsung tembaki mereka semua!" Perintah Jeki dengan ekspresi wajah yang serius.

Sam terdiam, "Itu sangat beresiko jika kita langsung bergerak secara terang-terangan, pasti akan banyak anak buah kita yang tumbang." Sam berusaha menenangkan Jeki.

"Jangan membantah perintah ku, apa kau meragukan kemampuan ku?" tanya Jeki yang kesal.

"Oke oke, aku tahu kemampuan mu hebat tapi kita harus mengatur strategi terlebih dahulu." Jelas Sam.

Jeki mulai tenang, Sam langsung mengatur strategi yang pas untuk menyelamatkan Rachel.

Beberapa anak buah Jeki langsung berjalan secara perlahan mendekati gedung tua, Jeki mulai melihat dari kejauhan. Anak buahnya langsung menyergap beberapa orang yang tengah berjaga, Jeki tersenyum saat penjaga bagian depan sudah di kalahkan.

Tapi tiba-tiba terdengar suara helikopter yang langsung menembak ke arah Jeki, pria itu langsung bersembunyi di balik mobil.

Mulai terdengar suara tembakan yang saling menembak satu sama lain, hingga Sam dengan perlahan masuk ke dalam mobil dan mengeluarkan basoka dengan cepat Sam langsung menembakkan basoka ke arah helikopter yang ada di atasnya.

Suara ledakan terdengar jelas, Jeki langsung bangkit dan mengambil senjata miliknya dan menembaki orang-orang yang keluar dari gedung.

Hingga tatapan mata Jeki langsung tertuju pada seorang pria dengan bekas luka di wajahnya.

Jeki tersenyum, ia langsung melemparkan senjata miliknya dan ia mengambil sebuah pedang dan berlari ke arah Andrew.

Andrew tersenyum dan mengeluarkan sebuah katana dari sarungnya, ia dengan cepat berlari ke arah Jeki.

Kini keduanya bertarung satu sama lain, tidak ada ataupun bawahan mereka yang berani menganggu pertarungan keduanya.

"Aku sudah sangat menantikan momen ini, bersiaplah untuk mati di tangan ku. JEKI..."

"Hanya dalam mimpi mu!"

Terpopuler

Comments

Ucii

Ucii

thor kata² ada beberapa yg keliru . masak meminum supir

2023-10-30

2

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

ayo Sam selamat kan Recel

2023-10-27

0

Amie Kim

Amie Kim

author update nya jangan lama-lama donk..
aq nungguin nya berasa lama banget...sampe bolak-balik cek hp.
🥺🥺🥺🥺🙏🙏🙏

2023-07-11

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!