Bab 4

Tubuh Rachel berada di atas lantai dengan keadaan terlentang, ia bisa melihat sosok pria kekar dengan wajah tampan berada di atas tubuhnya.

Wajahnya yang masih basah menambah kesan tampan, tapi Rachel tetap merasa takut melihat pria tampan di depan matanya.

"Saya mohon jangan bunuh saya." Pinta Rachel dengan tangan yang berada di atas kepalanya.

Jeki tersenyum tipis saat melihat wajah wanita di bawah tubuhnya, wajah yang cantik dan kulit yang putih.

"Kenapa aku tidak boleh membunuhmu? Kau sudah melihat semuanya, apa kau bisa menjamin apa yang kau lihat barusan tidak akan di beritahu kepada orang lain?" bisik Jeki tepat di telinga Rachel yang membuatnya semakin ketakutan.

"Aku bersumpah tidak akan mengatakan apa yang ku lihat kepada orang lain."

Jeki tersenyum dan tertawa, "Sayangnya aku lebih percaya terhadap orang mati."

Rachel hanya bisa menangis, ia sangat takut dengan pria di depannya. Hingga Jeki mengeluarkan sebuah pisau kecil, pisau kecilnya mulai menari-nari di leher jenjang milik Rachel.

"Ku mohon... Hiks.." Rachel hanya bisa memohon dengan mata yang terpejam, tapi sesaat kemudian ia tidak merasa benda dingin itu menyentuh kulitnya.

Perlahan Rachel mulai membuka mata, dengan cahaya yang lumayan terang dari Sambaran petir dan kilat. Rachel bisa melihat jelas senyuman dan wajah Jeki yang terlihat puas saat melihat penderitaannya.

Hingga tangan yang memegang pisau mulai terangkat, Rachel yang ketakutan hanya bisa menjerit saat pisau itu mulai di arahkan kepadanya.

Tapi Rachel tidak merasakan sakit sama sekali, ia kembali membuka matanya secara perlahan. Ia melihat pisau kecil itu berada di sampingnya.

Rachel terdiam dengan mata yang melihat ke arah pria di atas tubuhnya, Jeki langsung mengangkat tubuh Rachel dan membawanya ke atas ranjang.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Rachel yang mulai panik.

"Anggap saja ini sebuah hadiah dari ku." Bisik Jeki.

Ia sudah terbiasa meniduri banyak wanita dan bahkan Jeki sudah sering melihat wanita yang pura-pura polos.

Rachel mulai memberontak, Jeki langsung melepaskan dasi miliknya dan mengikat kedua tangan Rachel.

Jeki perlahan melepaskan pakaian atas Rachel, ia bisa melihat bentuk tubuh wanita itu yang sangat indah.

Jeki perlahan meraba dan meremas benda di depannya, "Bahkan masih kenyal dan padat."

Rachel hanya bisa menangis dan memohon agar ia tidak di sentuh, Jeki yang tidak peduli langsung melepaskan semua pakaian Rachel hingga wanita itu kini sudah tidak menggunakan apapun.

Jeki yang mulai bernafsu ikut menanggalkan semua pakaian, tapi gerakannya langsung terhenti saat menyadari sesuatu.

Ada yang berbeda dari wanita di bawah tubuhnya.

"Sangat menarik.." Gumam Jeki yang menyadari jika wanita itu masih perawan.

Rachel berteriak kesakitan saat benda besar milik Jeki menerobos masuk, Jeki mulai menciumi leher dan dada milik Rachel dan meninggalkan jejak di sana.

Rachel yang tidak sanggup mulai memejamkan matanya dan pingsan, tapi Jeki tidak peduli. Ia tetap bermain di atas tubuh Rachel dan melampiaskan semua nafsu miliknya pada tubuh Rachel.