Pukul 4.40.
Perlahan Arjuna membuka matanya,samar - samar ia melihat sesuatu yang pernah ia lihat di balik kaos,yakni gunung kembar milik gurunya. Hidung Arjuna menyentuh benda kenyal tersebut.
Ketika pandangannya jelas,Arjuna melihat sangat jelas sekali meskipun gurunya memakai pakaian. Namun pakaian yang di pakai gurunya sangatlah tipis.
Arjuna hendak bangun,namun tidak bisa,tubuhnya di himpit dan juga di rangkul.
" Juangkreeek....Gimana mau bangun coba kalau begini caranya.." ucap Arjuna dalam hati.
"Kak..."
Kartika tak menjawab.
" Kak...." ucap Arjuna.
" Masih gelap Juna...Lagian ini hari minggu.." ucap Kartika sambil mendekap Arjuna.
" Jangkreeek...Kalau hari libur aku bisa kesiangan" ucap Arjuna dalam hati. Ia tahu jika hari libur,gurunya bangun kesiangan,Tapi jika tidak libur atau ada tugas sekolah,gurunya bangun jam lima.
Akhirnya Arjuna mengikuti Kartika,ia ikut merangkul Kartika lalu memejamkan matanya.
Pukul 6.45.
Kartika membuka matanya,ia melihat ke arah Arjuna.
Nampak puncak gunungnya berada di depan mulut Arjuna. Lalu melihat ke arah adiknya.
Nurmala masih tidur menghadap dirinya.
" Juna..." ucap Kartika pelan
" Iya kak.." ucap Arjuna.
" Banguun..." ucap Kartika pelan.
" Iya...Tapi gimana aku bangun kak,aku aja di jepit begini" ucap Arjuna.
Kartika menyingkirkan tangannya di tubuh Arjuna,lalu bangun.
Arjuna menyingkirkan tangan Nurmala secara perlahan lalu bangun dan turun dari tempat tidur. Setelah itu berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Di saat Arjuna melepas celananya,Kartika membuka pintu. Arjuna terkejut.
" Kak..Aku mau kencing " ucap Arjuna.
" Sama..Kakak juga...Salah sendiri pintu gak di kunci..." ucap Kartika tak tahan lagi,ia pun segera melepas celananya lalu jongkok.Ia sempat melihat pisang Ambon milik Arjuna.
" Asemmmm" ucap Arjuna sambil menahan kencingnya.
" Juna..." ucap Kartika sambil melihat Arjuna
" Iya kak.." ucap Arjuna tak berani melihat le arah Kartikam
" Kamu belum di sunat?" ucap Kartika,karena melihat pisang ambon Arjuna tidak nampak jamur seperti milik mantan suaminya.
" Belum kak...Memangnya kenapa kak?" ucap Arjuna.
Kartika cebok dan menyiram kloset.
" Cowok itu harus di sunat..." ucap Kartika lalu memakai celananya,kemudian berjalan.
Arjuna langsung jongkok dan membuang air kencingnya.
" Masa seh kak?" ucap Arjuna.
" Iya...Setelah selesai ujian,kamu sunat ya..." ucap Kartika lalu pergi,tak lupa menutup pintu.
" Di potong dong burungku..? " ucap Arjuna dalam hati.
Di saat Arjuna keluar dari kamar mandi,ada Nurmala berdiri di depan pintu.
" Kamu belum sunat Juna..?" ucap Nurmala.
" Belum kak.." ucap Arjuna.
" Coba buka,aku mau lihat." ucap Nurmala.
" Enggak mau..." ucap Arjuna.
" Kebetulan,kakak punya pisau yang tajam..Kakak potong ya..." ucap Nurmala.
" Eemmoooh..." ucap Arjuna lalu berlari.
" Ha....Ha....Ha....Ha....Ha....Ha..." Nurmala tertawa sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Arjuna memulai aktifitasnya seperti biasa,yakni merawat tanaman. Sementara Kartika memasak di bantu Dini. Nurmala menyapu ruangan dan mengepel lantai.
Dini berjalan menghampiri Arjuna yang sedang mencongkel tanah menggunkan sekop kecil. Di bibir Arjuna terdapat bunga melati.
" Dek..." ucap Dini.
Arjuna menoleh ke Dini sambil memasukkan bunga melati di mulutnya.
" Iya mbak..." ucap Arjuna.
" Sarapan..." ucap Dini.
Arjuna meletakkan sekop kecil,lalu mencuci tangan dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Saat di meja makan.
" Juna...Kenapa kamu gak di sunat sampe sekaranv?" ucap Kartika.
" Yang tidak sunat bukan aku saja kak..Tapi yang lainnya juga tidak di sunat.."
" Iya kan mbak.."ucap Arjuna.
" Iya kak... Di desa kami,,semua cowok tidak ada yang sunat.." ucap Dini.
" Cowok itu harus di sunat..Kalau enggak,nanti menimbulkan penyakit..." ucap Kartika.
" Sakit gak kak?" ucap Arjuna.
" Katanya seh..Seperti di gigit semut.." ucap Kartika.
" Kamu sunat aja Arjuna..Jika kamu sunat,nanti kakak kasih hape yang baru.." ucap Nurmala.
" Iya deh..Tapi selesai ujian ya kak.." ucap Arjuna.
" Oh iya..Kok kamu tahu jika semua pria di desamu tidak di sunat?" ucap Kartika.
" Ya tahulah kak..Kan dekat desa kita ada sungai tuh,nah..Mereka kadang mandian di sana. "
" Aku lihat punya pakde Wongso sama seperti punyaku dan yang lainnya.." ucap Arjuna.
" Yang mandian itu cowok semua?" ucap Nurmala.
" Yang ku lihat ya cowok aja kak." ucap Arjuna.
" Kadang ada ceweknya dek..." ucap Dini.
" Masa seh mbak?" ucap Arjuna.
" Iya...Waktu itu aku pernah lihat mas Marno mandi bersama mbak Nanik.." ucap Dini.
" Nanik.?"
" Nani Suhartini ?" ucap ucap Kartika.Ia mengenal Nanik,karena Nanik satu sekolah dengan Arjuna dan usia Nanik di bawah Dini.
" Iya kak..." ucap Dini.
" Mandinya dekat - dekatan atau jaga jarak?" ucap Kartika.
" Dekat kak,nempel gitu..Terus burungnya di masukin ke anunya mbak Nanik.." ucap Dini.
" Haaaaaaa......"
" Serius...?" ucap Kartika tak percaya.
" Serius kak..."
" Aku sering lihat mereka begituan..Kadang sama pakde Eko..." ucap Dini.
" Kamu juga begitu Din...?" ucap Nurmala.
Dini diam tak menjawab.
" Jawab yang jujur..Kamu pernah begituan?" ucap Kartika.
" Pernah kak.." ucap Dini.
" Kamu Juna?" ucap Kartika.
" Pernah kak.." ucap Arjuna.
" Sama siapa kalian melakukannya?" ucap Kartika.
" Mbak Dini.." ucap Arjuna.
" Arjuna.." ucap Dini bersamaan dengan Arjuna.
Kartika meletakkan sendoknya di piring. Lalu menghela nafasnya.
" Kenapa kamu lakukan itu pada kakakmu Arjuna..?" ucap Kartika sambil melihat ke arah Arjuna.
" Mbak Dini yang minta kak..." ucap Arjuna.
Kartika melihat ke arah Dini.
" Nganu kak..Aku penasaran..Makanya ngajakin Arjuna untuk begituan kak.." ucap Dini.
" Kalian ini kakak beradik..."
" Seharusnya jangan melakukan hal itu..."
" Dan kalian belum cukup umur..." ucap Kartika.
" Tapi...Kenapa mbak Nanik selalu begituan kak..?" ucap Dini.
" Dini...Dengarin kakak.."
" Usiamu itu belum matang..."
" Jika kamu hamil,maka kamu gak bisa sekolah.."
" Dan.."
" Tubuhmu belum siap.."
" Apakah kamu masih begituan?" ucap Kartika.
" Enggak kak.." ucap Dini.
Kartika melihat ke arah Arjuna.
" Juna..."
" Kakak gak memarahi kamu atau menyalahkanmu.."
" Jangan kamu ulangi lagi ya.." ucap Kartika.
" Iya kak...Tapi jika mbak Dini minta gimana kak? Padahal aku gak mau" ucap Arjuna.
Kartika menggaruk - garukkan kepala.
" Pokoknya jangan ya..."
" Jika kakakmu hamil..Siapa yang mau bertanggung jawab?" ucap Kartika.
" Saudara kandung itu tidak boleh menikah Arjuna,pemerintah juga tidak mau menikahkan kalian jika kalian mau menikah.." ucap Nurmala.
" Iya kak..." ucap Arjuna.
" Jika kamu di ajakin begituan sama cowok..Apa kamu mau melakukannya Arjuna?" ucap Kartika.
" Ya enggaklah kak.....Gendeng piye..."
" Aku ini pria normal kak..." ucap Arjuna.
" Pernah nonton video bokepp apa enggak Jun?" ucap Kartika.
" Pernah...Tapi satu kali aja..Habis itu enggak lagi kak" ucap Arjuna.
Ponsel Kartika berdering di atas meja. Kartika mengambil ponselnya.
" Iya pah..."
" Ada..Ini lagi makan..."
" Iya pah..."
Kartika meletakkan ponselnya.
" Sekitar jam 11,papah akan tiba di sini.." ucap Kartika.
" Jam sebelas siang apa malam kak?" ucap Arjuna.
" Siang Juna..."
" Kita gak boleh keluar..Harus ada di rumah..Kecuali darurat.." ucap Kartika.
" Oh iya..Kamu gituan sama mbakmu..Apa kamu buang di dalam?" ucap Nurmala.
" Maksudnya apa kak?" ucap Arjuna.
" Itu...Saat kamu keluar cairan putih kental.."
" Itu di luar atau di dalam lubang mbakmu?" ucap Nurmala.
" Dua - duanya kak..Pertama di luar terus di dalam.." ucap Arjuna.
" Juna...."
" Jika kamu begituan...Jangan di buang di dalam.." ucap Kartika.
" Kenapa kalau di dalam kak?" ucap Arjuna.
" Wanita bisa hamil Arjuna...Setetes saja bisa hamil..."
" Oh iya.."
" Dini...Haidmu lancar atau enggak?" ucap Kartika.
" Lancar kak..Ini aku lagi haid.." ucap Dini.
" Syukurlah....Jika kamu telat datang bulan,Maka kamu gak bisa sekolah lagi karena hamil." ucap Kartika.
***
Pukul 11.10.
Arjuna duduk sendirian di teras. Di tangan kanannya terdapat bunga mawar. Mulutnya mengunyah kelopak bunga Mawar. Di tangan kirinya .memegang buku. Ia menunggu kedatangan ayahnya Kartika sambil membaca buku dalam hati.
"Ting...Tong..... " suara Bell.
Arjuna meletakkan buku dan bunganya,lalu berjalan ke arah pintu pagar.
Ting....Tong...." suara Bell.
Pintu pagar terbuka.
Arjuna melihat 2 orang. Pria dan wanita. Mereka memakai pakaian rapi. Arjuna menaksir umur pria itu lima puluhan,sedangkan wanita berusia tiga puluh lima,rambutnya pirang,kulitnya putih hidung mancung.
" Arjuna..." ucap pria itu melihat seorang pemuda tampan membuka pintu gerbang.
" Benar..Maaf..Bapak siapa?" ucap Arjuna.
" Aku Sunaryo,ayah kandung Kartika dan Nurmala..." ucap pria itu.
Arjuna mengulurkan tangan. Sunaryo mwnyambut,Arjuna mencium punggung tangan Sunaryo lalu melepaskan jabatan tangan.
Setelah itu Arjuna bersalaman ke istri Sunaryo tak lupa cium tangan.
" Monggo pak...Bu...Silahkan masuk.." ucap Arjuna.
Sunaryo berjalan bersama istrinya. Arjuna berjalan di belakang Sunaryo.
Di saat mereka semua berkumpul di ruang tamu.
" Arjuna..." ucap Sunaryo.
" Iya pak..." ucap Arjuna.
" Panggil saja papah..Jangan bapak.."
" Papah tidak punya anak lelaki saat bersama almarhum istri papah yang pertama...Dan..."
"Papah jarang sekali ke sini..Papah mau minta tolong.."
"Tolong jaga kedua putri papah..." ucap Sunaryo.
" Maaf pah..Aku hanya bisa menjaga kak Tika saja..Kalau kak Nur gak bisa..Jauuh pah." ucap Arjuna.
" Iya papah tahu itu..."
" Jika kakakmu membutuhkan pertolongan..Kamu harus menolongnya...Ya.." ucap Sunaryo.
" Iya pah..Aku akan menolongnya..." ucap Arjuna.
" Janji..." ucap Sunaryo.
" Janji pah.." ucap Arjuna.
" Baiklah...Papah pegang janjimu..." ucap Sunaryo.
" Papah sudah makan?" ucap Kartika.
" Belum..." ucap Sunaryo.
" Ayo pah..Kita makan..Tika masak makanan kesukaan papah..Dan juga minuman kesukaan papah.." ucap Kartika.
Mereka berjalan ke meja makan. Lalu mereka makan bersama.
" Ini Arjuna loh pah yang bawa minuman ini" ucap Nurmala.
" Oh iya..."
"Kamu suka minuman ini Arjuna?" ucap Sunaryo.
" Gak terlalu suka pah..Kalau kebanyakan bisa mabuk...Itu pun aku asal pesan saja.." ucap Arjuna.
" Pesan..? Pesan di mana?" ucap Sunaryo.
" Di restoran...Kemarin di ajakin kak Tika buat nemenin makan bersama temannya.."
" Pas temannya datang kerumah itu gak sopan sama aku pah.."
" Terus pas di restoran,temannya kak Tika yang bayarin makanan . Jadi ya aku pesan makanan spesial yang banyak terus sama minuman yang spesial pah..."ucap Arjuna.
" Ha....Ha...Ha...Ha...Ha..."
" Kamu seperti papah saat masih muda Juna..."
" Papah juga pernah begitu..Teman papah yang traktir karena dia ulang tahun..Jadi papah pesan yang mahal,karena papah dulu belum bisa beli.." ucap Sunaryo.
Setelah selesai makan,mereka mengobrol di ruang keluarga sambil menonton tivi.
" Juna...Dini itu kakak kandungmu?" ucap Sunaryo.
" Iya pah..."
" Warna kulit kita memang berbeda pah..Kami satu ibu dan satu bapak..."ucap Arjuna.
" Ooo...Begitu..."
Istri Sunaryo mengingatkan bahwa jadwal penerbangan ke London 4 jam lagi.
" Kartika...Nurmala..Maafkan papah.."
" Papah harus kembali ke London..Karena papah ada janji sama klien..." ucap Sunaryo.
" Iya pah....Tika pikir papah seminggu di Indonesia.." ucap Kartika.
" Maunya papah begitu...Tapi pekerjaan papah yang membuat papah tidak bisa berlama - lama di sini..." ucap Sunaryo.
" Kenapa gak kerja di sini pah?" ucap Arjuna.
" Kontrak kerja papah masih lama.."
" Nanti..Jika sudah habis..Papah akan tinggal di sini..." ucap Sunaryo.
30 menit kemudian.
Arjuna kembali membaca buku pelajarannya di ruang tamu. Kartika datang menghampiri,ia duduk di samping Arjuna. Sementara Nurmala mengobrol dengan Dini di ruang keluarga.
Arjuna menutup buku lalu melihat ke arah Kartika.
" Kak..." ucap Arjuna.
" Iya..." ucap Kartika.
" Kenapa kakak gak ikut ke Inggris?" ucap Arjuna.
" Kakak gak mau tinggal berlama - lama di Inggris Juna.." ucap Kartika.
" Kakak pernah ke Inggris?" ucap Arjuna.
" Pernah,setelah ibu meninggal. Kakak tidak kesana lagi..."
" Oh iya..Jawab dengan jujur..."
" Saat kamu melihat tubuh kakak,apakah timbul rasa untuk menjamah tubuh kakak?"ucap Kartika.
" Enggak kak..."
Kartika menyentuh kening Arjuna.
" Aku gak sakit kak..." ucap Arjuna.
" Habisnya kamu gak ada rasa sama kakak,padahal kakak pakai pakaian seksi.." ucap Kartika.
" Kakak itu guru sekaligus kakak angkatku..Masa iya timbul rasa hasratku...Nanti seperti berita yang aku tadi lihat kak...Seorang siswa melakukan hubungan badan dengan gurunya hingga hamil." ucap Arjuna.
" Iya juga seh.." ucap Kartika.
" Heemmm..Kenapa kakak selalu tegas di sekolahan?" ucap Arjuna.
" Agar kalian itu patuh dan di siplin..." ucap Kartika.
***
1 bulan kemudian.
Arjuna selesai melaksanakan ujian.
Saat ini,dirinya bersama Kartika pergi ke rumah dokter yang biasa menangani Khitan memakai mobil
Sesampai di tujuan,mereka keluar dari mobil dan berjalan ke pintu.
Tok...Tok...Tok.... Arjuna mengetuk pintu.
" Kulon nuwun..." ucap Arjuna.
" Pencet aja belnya dek.." ucap Kartika.
" Oh iya...Gak lihat kak.." ucap Arjuna.
Baru saja hendak menekan bell,pintu rumah terbuka. Nampak seorang pria berusia 40 an tahun berdiri.
" Permisi pak...Apakah benar ini rumah pak Yoyok.." ucap Kartika.
" Benar... Apakah ibu mau mengkhitankan anaknya?" ucap Yoyok.
" Nganu pak..Maaf..Aku yang mau di sunat.." ucap Arjuna.
Yoyok memperhatikan Arjuna.
" Oalah.."
" Masnya ke pintu samping itu ya.." ucap Yoyok.
" Iya pak.." ucap Arjuna.
Arjuna dan Kartika berjalan ke pintu sebelah.
Tak lama kemudian pintu terbuka.
" Mari masuk..."
Arjuna dan Kartika masuk.
" Silahkan duduk.."
" Masnya namanya siapa?" ucap Yoyok.
" Arjuna pak..." ucap Arjuna.
" Mas Arjuna...Begini..."
" Sebelum di sunat,saya harus periksa dulu burungnya mas...Bisa di sunat apa tidak" ucap Yoyok.
" Di periksa? Emangnya gak bisa di sunat langsung ya pak?" ucap Arjuna.
" Ada yang bisa,ada pula yang tidak mas Arjuna.."
" Jika tidak bisa di sunat,maka harus operasi di rumah sakit..Dan itu memakan biaya yang sangat mahal.." ucap Yoyok.
" Oooo...Begitu.." ucap Arjuna.
" Mbaknya ini siapanya mas Arjuna..?" ucap Yoyok.
" Saya kakaknya pak..." ucap Kartika.
" Kenapa baru sekarang di bawa untuk sunat.." ucap Yoyok.
" Susah untuk membujuknya pak..Ini baru mau..Itu pun adikku minta sesuatu yang harus di turutin,jika tidak..Dia gak mau sunat pak.." ucap Kartika.
" Diampuut..Ini loh ibu yang minta aku untuk di sunat.." ucap Arjuna dalam hati.
" Ooo..Begitu..."
" Mas Arjuna..Monggo mas berbaring di situ.."
Arjuna lantas berbaring di ranjang.
" Buka celananya mas..." ucap Yoyok.
Arjuna membuka celana,nampak pisang Arjuna kelihatan. Kemudian Yoyok memeriksa pisang Arjuna. Ia menarik kulit secara perlahan hingga muncul jamur di dalamnya.
Kartika memperhatikan Yoyok memeriksa Arjuna.
" Gimana pak..?" ucap Arjuna.
" Bisa...Dan sembuhnya juga sangat cepat.."ucap Yoyok.
" Sunat sekarang aja pak.." ucap Arjuna.
" Biayanya enam ratus ribu.." ucap Yoyok.
" Iya pak..Saya bawa uangnya..." ucap Kartika.
" Baiklah...Mbaknya di luar saja ya..." ucap Yoyok.
Kartika berjalan keluar,sementara Yoyok mempersiapkan peralatannya.
Di saat Yoyok memegang jarum suntik.
" Pak..Kok pake suntikan?" ucap Arjuna.
" Agar tidak kesakitan mas...Jika di suntik,maka tidak sakit.Jika tidak maka mas akan kesakitan sampai 3 hari...."
" Sakitnya sebentar saja..Seperti di gigit semut.." ucap Yoyok.
" Ooo..Begitu.." ucap Arjuna.
" Sudah siap mas...?" ucap Yoyok.
" Sudah pak..." ucap Arjuna.
Yoyok menusukkan jarum suntik ke pisang Arjuna.
Arjuna tersentak,saat jarum suntik mengenai pisangnya.
" Juancoooooooook.... Katanya seperti di gigit semut..Tapi ini bukan di gigit semut,tapi di entup tawon...Waassssuuuu..." ucap Arjuna dalam hati merasakan sakit yang luar biasa.
Yoyok kembali menyuntik pisang Arjuna.
" Waasssuuu...Di tambahin lagi...Jiangkrek.." ucap Arjuna dalam hati menahan sakit.
Setelah selesai di sunat,Arjuna merasakan kebas di pisangnya.
" Sudah mas..." ucap Yoyok.
Arjuna bangun dan melihat terongnya.
" Burungku hilang pak?" ucap Arjuna.
" Enggak...Cuman bentuknya nanti berbeda dari sebelumnya..."
" Punya mas termasuk bagus..Di sukai para wanita.." ucap Yoyok.
" Masa seh pak?" ucap Arjuna.
" Iya..Panjang dan besar.." ucap Yoyok.
" Ooo..Begitu.." ucap Arjuna.
" Iya..Yang di potong cuman ujungnya saja..." ucap Yoyok.
Yoyok membuka pintu. Kartika masuk ke dalam.
" Sudah pak?" ucap Kartika.
" Sudah..Apa mau di potong dua kali?" ucap Yoyok.
" Eng...Enggak pak.."
" Kapok aku di sunat pak.." ucap Arjuna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Arizawahyu Qomaruzaman
lanjut mas
2024-01-03
1
Sruwal Mlorot
beruntungnya juna.. bapaknya mw trima dia
2023-07-15
0
Sruwal Mlorot
waduh mantap tuh arjuna disusuin bu guru 😁
2023-07-15
1