Mencari identitas

Sedang kan di sisi lain Bastian akhirnya bisa kembali fokus bekerja setelah dirinya tadi kebingungan menghilang kan wajah gadis yang menolongnya itu

Padahal saat ini jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam namun dirinya masih fokus menatap laptop di kursi kebesarannya

Ya itulah Bastian diri nya adalah orang yang gila kerja jika sudah fokus seperti itu bahkan dirinya juga jarang pulang ke mansion miliknya dulu saat berada di Inggris dia akan tidur di kantor nya sekarang sepertinya begitu kebiasaan buruknya mengikuti dirinya sampai di New York

Dirinya akan tetap tidur di kantor kalau benar-benar malas untuk pulang

Sedangkan Jonathan sendiri jangan ditanya dirinya bahkan 11 12 sama tuan nya itu ruangan nya juga memiliki kamar pribadi dan juga kamar mandi pribadi cuma bedanya punya Bastian lebih besar

Saat Bastian tengah fokus dengan laptop nya terdengar pintu diketuk dan diri nya langsung menyuruh nya masuk ternyata itu adalah Jonathan asisten sekaligus sekretaris pribadi nya

Sedang kan Bastian tidak berbicara sedikit pun, karena diri nya ingin mendengar kan ucapan yang keluar dari mulut asisten pribadi nya itu

"Tuan ternyata tadi siang bukan kecelakaan tapi sudah direncanakan oleh seseorang, dia adalah Leon" ucap Jonathan lirih

Sedang kan Bastian yang mendengar kan itu langsung mengepalkan tangan nya, diri nya tahu siapa pria itu pria yang ingin diri nya bunuh sedari dulu Jika saja sang Mama tidak mewanti-wanti diri nya

Dulu mama nya mengetahui saat dirinya akan membunuh seseorang yang bernama Leon, dan dirinya dipaksa berjanji kepada sang Mama agar tidak membunuh nya

Sedang kan Jonathan yang melihat wajah tuan nya yang terlihat biasa saja namun dalam hati diri nya tahu bahwa tuannya saat ini sedang menahan emosi untuk tidak menghabisi laki laki yang bernama Leon itu

Sejujur nya Jonatan sangat salut kepada tuan nya itu lantaran bisa menahan dendam dan tidak membunuh orang yang benar-benar dibenci nya,diri ny juga bisa merasakan tidaklah mudah menahan sesuatu yang sangat menyakit kan menurut nya

"Baiklah sudah ku duga bahwa tadi sudah di rencanakan dan seseorang benar-benar mengingin kan aku mati" jawab Bastian yang terlihat biasa saja dengan muka datar nya

"Bagai mana tentang yang lainnya?" tanya Bastian lagi

"Kalo tentang wanita yang menolong tuan untuk saat ini saya masih belum menemukan identitas nya, sepertinya identitas nya benar benar di sembunyikan dan membutuh kan waktu kurang dari 3 hari saya janji sudah mendapat kan nya" jawab tegas Jonathan

"Sepertinya dia buka wanita sembarangan" ucap Bastian

Sedang kan Jonathan yang mendengar kan itu mengangguk setuju, lantaran biasa nya jika diri nya mencari informasi dalam waktu 1 jam bisa mendapat kan nya

Namun kali ini sedikit susah

"Sepertinya dia bukan orang sembarangan mengingat identitas nya sangat tersembunyi" ucap Jonathan

Sedang kan Bastian yang mendengar kan itu membenar kan nya

"Namun aku tidak mau tahu kamu harus bisa mendapat kan identitas wanita itu apapun dan gimanapun cara nya" ucap Bastian tak terbantah kan sedangkan Jonathan yang sudah tahu sifat bosnya hanya menganggukan kepala lagian dirinya juga yakin dirinya bisa melakukannya lantaran sudah beberapa kali ia mencari hal-hal yang tidak pernah gagal sama sekali

"Baik tuan kalau begitu saya pamit dulu" ucap Jonathan setelah itu dirinya langsung saja pergi dari ruangan Bastian menuju ruangan milik nya sendiri

Sedang kan Bastian setelah kepergian tangan kanannya itu langsung berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lantaran dari tadi dia belum membersihkan diri sama sekali lagian jam juga hampir tengah malam

Sedang kan di sisi lain lebih tepat nya di kediaman Rayna gadis itu rupa nya sudah memakai baju rapi itu tandanya Rayna sudah bersiap untuk kuliah ya diri nya baru memasuki kuliah beberapa bulan yang lalu yang mana itu membuat diri nya sudah mulai lelah lantaran lebih banyak kegiatan daripada saat dirinya sekolah dulu namun meski begitu Rayna adalah gadis yang terbilang pintar

"Pagi Ma pagi pa" ucap Rayna setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan bersama ternyata di sana juga sudah ada sang adik yang sudah duduk

Namun Rayna tidak peduli akan hal itu dan langsung memakan sarapan nya tanpa berkata sepatah kata pun lantara memang tidak diperbolehkan bicara saat makan

"Ma pa Rayna sudah selesai kalau begitu Reina mau berangkat dulu" ucap Rena kepada kedua orang tuanya

"Loh kakak nggak bareng sama adik kamu" tanya sang Mama yang heran lantaran biasanya Rayna akan berangkat bareng sama Rayner

"Rayna berangkat dianterin Pak Doni kalau begitu Rayna pergi dulu ya Pa ma" ucap Rayna setelah itu diri nya mencium mama dan Papa nya secara bergantian

"Baiklah kalau begitu kamu hati-hati di jalan bilang Pak Doni jangan ngebut-ngebut bawa mobil" jawab Bella mama Reina

Sedang kan Rayner yang melihat sang kakak tau bahwa ia masih marah kepada nya

"Apa kakak kamu masih marah sama kamu Boy" tanya sang papa kepada anak laki-laki nya itu

"Iya bisa papa lihat bahwa Rayna masih marah sama aku, bahkan aku sudah minta maaf namun seperti nya Rayna benar-benar marah" jawab Rayner jujur

"Dia kakak kamu jangan panggil hanya dengan nama saja meski umur kalian sama, dan tentang kakak kamu tentu kamu tahu sifat nya dia sangat keras kepala" jawab David papa Rayner dan juga Rayna

"Kamu harus sabar mungkin kakak kamu masih kecewa nanti dia bakalan mengerti kok" ucap sang mama

Sedang kan Rayner yang mendengar penuturan mama nya pun hanya mengangguk kan kepala setelah itu diri nya juga berpamitan menuju kampus

Rayner berjanji meskipun kakak nya masih marah kepada diri nya Ia tetap akan meminta maaf terus sampai sang kakak benar-benar memaaf kan diri nya

Kini Rayner mengendarai motor sport nya menuju kampus yang sama dengan kampus tempat sang kakak berkuliah

Iya langsung memarkir kan motor nya di parkiran motor, baru saja diri nya ingin mencari sang kakak namun ada seseorang yang memanggil nya dari belakang