Tekad Rayhan

Setelah dari kamar Baby Jo Nadira keluar dari mansion dan memesan taksi online. Di dalam mansion para ART sibuk membicarakan Fira yang di cerai dan diusir sehari setelah melahirkan, mereka sangat kehilangan karena selama ini majikannya itu sangat dekat dengan mereka, lembut dan tidak sombong, tapi hari ini baru beberapa jam pulang dari rumah sakit langsung di usir saja.

Nadira memasang muka melasnya, dia juga berpamitan pada Aminah seakan akan mereka suah dekat, Dira mencari perhatian penghuni mansion tersebut supaya banyak yang iba, serta memudahkan untuk dia masuk ke dalam mansion suatu saat nanti.

" Bu Amin kumpulkan semua ART, aku ada sedikit pengumuman! " perintah Rayhan.

Aminah segera melaksanakan tugas dari tuannya tersebut, karena dia juga merasa kepo dengan keputusan Rayhan mengenai pengusiran Fira palsu.

Semua pelayan berbaris rapi di ruang samping menunggu pengumuman yang akan Rayhan berikan. " Bu Amin kira kira pengumuman apa ya yang akan tuan Ray berikan?" kepo salah satu pelayan.

" Entahlah, bisa jadi tentang nyonya Fira , telinga tuan Ray kan peka, mungkin dia mendengar kasak kusuk kalian tentang nyonya yang di minta pergi dari rumah ini." jawab Aminah.

Dengan wajah dinginnya, Rayhan berdiri di depan semuanya, tidak ada yang berani mengangkat mukanya, mereka semua menunduk takut, sikap Rayhan sungguh tidak bersahabat seperti biasanya.

" Mau tahu kenapa saya kumpulkan kalian semua di sini?" tanya Rayhan dengan lantang, tapi tidak satupun yang berani menjawab.

" Oke, saya sudah mendengar semua gosip di mansion ini, asal kalian tahu, kalau semua yang saya lakukan sudah dengan pertimbangan yang matang, dan demi kita semua, dia bukan Fira istri saya, dan saat ini saya masih mencari keberadaannya, jadi hentikan semua bisik bisik tidak jelas ini, saya tidak suka ada yang membicarakan saya dari belakang, dan sekarang kalian boleh buyar."

Setelah mengatakan semua itu Rayhan langsung pergi. Di saat pikirannya kalut seperti ini orang orang rumah malah membicarakan dan mempermasalahkan keputusan dia, Rayhan sangat kesal. Dia sekarang menuju ke lantai teratas, selain ruang kerjanya, tempat ini adalah pilihan terakhir.

Rayhan menuju ke galeri lukisnya, selama ini hanya bu Aminah yang pernah masuk ke tempat tersebut, untuk bersih bersih, Rayhan melarang orang lain ke sana. Ray menuangkan semua fikirannya ke dalam kanvas.

"Firaaa, dimana dirimuu. " teriak Rayhan sekencang kencangnya di sana, tangannya menggerakkan kuasnya dengan kasar dan tak berhaluan, seperti suasana hatinya saat ini.

" Kejadian itu tidak akan terulang lagi, aku tidak akan membiarkan anakku diasuh oleh ibu tiri, dengan kedua tangan ini aku akan membesarkan dia, membuatnya menjadi laki laki yang kuat dan tangguh." Rayhan memutuskan untuk tidak akan berhubungan dengan wanita manapun lagi, kecuali ibu kandung Baby Jo. Dia tidak ingin Jonathan mengalami nasib seperti dirinya, dalam hati Rayhan nama Fira sudah terkunci dan tidak bisa terganti oleh siapapun juga.

Setelah ibunya meninggal, Robert Wijaya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu, Rayhan yang statusnya anak kandung malah seperti anak tiri. Dia tumbuh menjadi anak yang introvert, dan di kucilkan semua orang termasuk ayahnya sendiri, Robert mempercayakan urusan anak pada istri barunya.

Hingga Rayhan bangkit dan bertekad untuk menjadi orang yang kuat dan tahan dengan badai melanda, dengan semua kemampuannya, Rayhan berhasil memajukan usaha peninggalan ibunya, yang dulu di percayakan pada pamannya, sehingga menjadi perusahaan besar, ditambah warisan dari kakeknya, kakek Wijaya lebih memilih Rayhan untuk mewarisi semuanya karena kakek tidak mau semua miliknya nanti jatuh ke tangan orang lain, bukan dari keturunannya.

Sementara Nadira pulang ke rumah ibunya dengan marah marah, dia sangat kesal karena rencana yang mereka buat gagal total. Sinta merasa heran, kenapa Dira malah pulang kerumah, bukannya ikut Rayhan.

" Hei kenapa kau kesini, tidak ikut ke mansion Rayhan Wijaya?" tanya Sinta.

" Gagal ma gagal semua rencana kita, tadinya Dira sudah pulang ke mansionnya yang megah itu, tapi hanya dua jam saja, awalnya Ray itu memindahkan kamar Fira, lalu dua jam berikutnya dia malah menceraikan Fira ma." jawab Nadira dengan sangat kesal. Dira menghempaskan pantatnya di kursi ruang keluarga rumahnya.

Sinta mengerutkan keningnya, dia penasaran dengan yang terjadi pada Dira di mansion tersebut. " Memangnya kenapa? kau ketahuan kalau bukan si Fira, mama sudah susah payah melenyapkan anak itu, kau hanya tinggal meyakinkan Rayhan saja tidak pecus." Sinta malah memarahi putri kesayangannya itu.

" Tahu ma, tapi ternyata mereka selama ini hanya melakukan pernikahan kontrak, dan setelah Fira melahirkan anak itu. Rayhan akan menceraikan dirinya. ini buktinya." Dira menunjukkan surat kontrak itu pada mamanya dengan melemparnya ke meja.

Sinta meraih surat tersebut dan membacanya dengan seksama, disana di cantumkan, Fira akn mendapatkan kompensasi, sebagai tanda Terima kasih sudah melahirkan anaknya.

" Lalu bagaimana dengan kompensasi yang di tulis di bawah sini, apakah si Rayhan itu mau memberikannya? " tanya Sinta.

Bukan prihatin dia malah menanyakan tentang kompensasi tersebut. "Nih, dia memberi Dira cek dua milyar." jawab Dira, dia mengeluarkan cek tersebut dari dalam dompetnya.

" Baguslah, paling tidak usaha mama tidak gagal gagal amat, yang ini kita bagi dua, mama yang lebih banyak bekerja disini, mama bahkan sudah menghabisi dua nyawa sekaligus." Jawab Sinta. Dia mengambil cek tersebut.

" Dua, siapa lagi? " Tanya Dira dengan penuh penasaran, kok bisa jadi dua mayat.

" Siapa lagi kalau bukan si norak Salma itu, dia memergoki anak buah Rocky memasukkan kantong hitam ke dalam mobil Van, jadi mereka pukul saja kepala Salma hingga pingsan, dan dibawa ke markas sekalian." Jelas Sinta.

"Bagus dong ma, berarti tidak akan ada yang akan berkoar koar, tentang hilangnya Fira nanti, kalau Rayhan bertemu dengannya pasti bisa gawat, mulut embernya pasti akan menceritakan siapa aku dan Fira dan aku tidak bisa mendekati Ray lagi." jawab Dira. Kerena dia akan terus mendekati Rayhan melalui baby Jo. Kemaren dia memang bodoh dan terlalu senang sehingga tidak mempedulikan bayi yang akan menjadi ladang duitnya.

"Bagus apanya, mayat Salma di temukan oleh orang pencari kayu, sekrang anak buah Rocky masih menghapus semua jejek mengenai kematian Salma." jawab Sinta dengan kesal.

Mulai sekrang mereka harus berhati hati, jangan sampai ppolisi mencari keterangan tentang Salma pada Dira karena selama ini Firalah sahabat baik Salma.

"Kau harus lebih berhati hati dan jaga ucapan kamu, polisi pasti mencarimu karena Fira sahabat Salma, siapkan jawaban yang bagus, jangan sampai mereka juga tahu kalau kau dan Fira itu orang yang berbeda." Sinta mengingatkan pada Dira untuk sementara waktu Dira harus memakai identitas Fira, karena dua pihak yang akan mengejarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***