kepulangan baby Jo ke mansion

Polisi segera meluncur ke lokasi dimana mayat Salma di temukan, Anak buah Rayhan juga ikut berasa di sana ketika mereka mendapatkan info tersebut, tak lupa mereka ikut mengambil gambar Salma.

Polisi membawa jenazah Salma ke rumah sakit bayangkara untuk di lakukan otopsi sebelum akhirnya di makamkan.

Rayhan menuju ruangan dia di rumah sakit Wijaya itu, dia meninjau laporan CCTV tentang kedatangan Salma di rumah sakit, tapi tiba tiba rekaman tersebut hilang saat tak jauh dari kamar inap Fira, dalam CCTV itu juga di tampilkan ketika Salma mengikuti dua tukang sampah, sampai Salma di bawa oleh sebuah mobil Van.

" Berarti memang ada yang tidak beres di sini, tapi bukti masih belum lengkap, aku tidak akan membiarkan orang orang itu mengganggu keluargaku." Geram Rayhan.

Rayhan juga mendapatkan kabar kalau Salma meninggal dan jasadnya di buang ke pinggiran hutan di dalam kantong warna hitam. Bahkan Plat nomer mobil yang membawa Salma dari rumah sakit sama dengan plat mobil yang di dapatkan polisi.

Rayhan berfikir keanehan dari Fira ada kaitannya dengan kematian Salma. " aku yakin kalau perubahan sikap Fira ada hubungannya dengan kasus ini, Fira maafkan aku, dimanapun kau berada semoga kamu selamat dan dalam lindungan Allah, dan aku tidak akan membiarkan Fira yang ini masuk ke dalam hidupku, sebelum aku berhasil menemukan kamu, aku tidak akan percaya lagi dengan yang namanya perempuan, apalagi ucapan manisnya, dan aku akan terus menyelidiki semua ini. " batin Rayhan.

" Rudi, cari hacker terbaik, dan tim pelacak, temukan Tubuh Fira, siapa tahu masih ada di sekitar situ, dan cari apa penyebab kematian Salma, aku yakin ada hubungannya dengan istriku." Rayhan tetap meminta untuk mencari Fira.

" Dan satu lagi, siapkan orang untuk mengikuti Fira yang disini, aku tidak mau dia macam macam terhadap anakku, atau keluargaku." perintah Rayhan lagi. Rasa kepercayaannya terhadap Fira sudah hilang saat itu juga, yang ada hanyalah curiga.

Rudy langsung mengirim orang orangnya untuk melaksanakan semua tugas dari Rayhan.

Sore ini Fira dan baby Jo boleh pulang, Rayhan membawa suster terbaik rumah sakit untuk merawat putranya, dan akan menggaji dia tiga kali lipat dari gajinya sebagai suster rumah sakit.

Dr Risa merekomendasikan bu Sukma sebagai baby suster baby Jo, seorang perempuan paruh baya yang cekatan dan berpengalaman tentang bayi dan anak kecil.

" Sayang sore ini kalian boleh pulang, ayo kita siap siap. " Ajak Rayhan pada Dira.

" Iya mas, aku juga sudah tidak betah lagi tinggal di rumah sakit." jawab Dira.

Dia sangat gembira dan senang sekali karena. mulai hari ini hidupnya akan berubah.

" Mas, apa gak sebaiknya kita mencari jasa baby sister untuk baby Jo, aku masih lemah mas, aku takut baby Jo akan kurang terurus nanti, kalau ada baby sister semua akan terbantu." Dira merayu Rayhan untuk mencari Baby sister.

" Oh itu, aku sudah fikiran semuanya, dan jangan khawatir aku sudah siapkan suster terbaik untuk Putra kita. Tapi kenapa? seharusnya kamu lebih fokus pada baby Jo, jangan gunakan alasan masih lemah untuk lepas tanggungjawab, kamu. " ucap Rayhan, dia menyindir Dira, yang kelihatan tidak mau mengurus baby Jo.

" Bukan begitu mas, dia masih sangat kecil, dan aku belum berpengalaman, jadi aku butuh bantuan suster itu, nanti setalah aku terampil, aku janji akan merawat putra kita dengan sangat baik." jawab Dira.

Rayhan hanya diam saja, dia hanya melihat Dira mengemasi pakaiannya di tas, lalu menuju ruang bayi, di sini Rayhan merasa terhibur melihat baby gembul itu, Rayhan menggendong putranya dengan terampil, pada waktu Fira hamil, keduanya ikut sekolah merawat bayi, dan mereka berencana akan berbagi tugas merawat baby Jo tanpa bantuan Suster, tapi sekarang Fira atau Dira meminta baby sister untuk bayi mereka, sungguh perubahan yang sangat drastis.

Bu Sukma sudah siap juga, tadi beliau izin pulang untuk mengambil barang barangnya dan nanti akan ikut pulang bersama Rayhan.

Sesampainya di mansion Dira merasa sangat kagum, Dira memandang setiap sudyt ruang tamu yang megah tersebut, dia bagaikan seorang putri yang di sambut banyak orang di sana, Aminah sudah menyiapkan penyambutan untuk Fira dan tuan muda kecil mereka.

Aminah mendekati Rayhan yng masih menggendong Baby Jo, dia menggantikan Rayhan dan menimang bayi lucu itu dengan gembira. Bayi itu merespon dengan baik pergerakan Aminah, bahkan menggerakkan mulutnya dengan lucu. " Tuan muda lucu sekali, lihat bibirnya yang merah komat kamit lucu sekali." Aminah mencium pucuk hidung Baby Jo

" Bu Amin, perintahkan orang untuk memindahkan barang barang Fira dari kamarku, kembalikan dia di kamarnya yang dulu, sedangkan bi Sukma, siapkan tempat untuknya di samping kamar Baby Jo, supaya bu Sukma lebih leluasa merawat putra ku! " Perintah Rayhan pada Aminah.

"Mas kenapa aku harus pindah, kamu risih ya karena saat ini aku masih nifas, tenang saja mas setelah nifasku selesai aku akan melayanimu dengan baik, kita akan cetak adik Baby Jo." dengan tidak tahu malu Dira membicarakan urusan ranjangnya pada asisten rumah tangga Rayhan.

Aminah merasaa heran dengan sikap tuannya yang kembali seperti dulu sebelum menikah dengan Fira, dia juga heran dengan ucapan Fira atau Dira itu, apa yang sebenarnya terjadi.

" Tapi kenapa tuan? " tanya Aminah dengan heran sekaligus penasaran.

" Nanti bu Amin akan tahu sendiri jawabannya." Jawab Rayhan, lalu dia pergi dari tempat tersebut menuju ke ruang kerjanya.

Untuk sekarang tempat itu adalah tempat yang paling nyaman untuknya, sambil menunggu ART memindahkan barang barang Dira dari kamarnya.

Aminah segera memerintahkan beberapa orang untuk menjalankan tugas mereka dengan cepat, Aminah membawa Sukma ke kamar baby Jo yang tepat berada di depan kamar Rayhan, sementara kamar Dira adalah kamar lama Fira, tapi berada di ujung lantai tersebut.

"Kenapa jadi begini, apa Ray curiga kalau aku bukan Fira yang asli, bukannya aku bisa berdekatan dengan Ray ini malah kamarku jauh di ujung sana, bagaimana aku bisa mendapatkannya kalau begini, sebenarnya apa yang terjadi antara Fira dan Rayhan, huh.'' kesal Dira. Dia masuk ke kamar Fira tersebut, memperhatikan pakaian pakaian yang mereka tata di almari, semua bukan fashion dia banget.

"Ih norak banget baju baju si Fira, menjadi istri sultan harusnya yang cmewah dong, gau gaun mewah atau apa gitu, lha ini daster midi dress ah kebanyakan baju hamil malah." Dira kesal melihat pemandangan di depannya tersebut.

"Bi pakaian pakaian ini sudah tidak cocok untukku, ini mah pakaian hamil semua, ganti dong yang baru." pinta Dira.

"Kalau itu bukan wewenang kami nyonya, anda bicara saja pada tuan Ray." jawab pelayan tersebut, karena dia hanya melaksanakan tugas saja.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***