Papa Mertua Arthajaya

Anita tak bisa dan tak dapat melakukan apapun saat ini. Tubuhnya yang terluka dan begitu sakit dan terasa tidak karuan. Apalagi saat mendengar kabar itu. Dunianya seakan runtuh. Ia begitu shock hingga tak bisa berkata-kata.

"Tidak! Ayah! Apa yang Ayah lakukan padaku?! Kenapa Ayah melakukan hal ini padaku? Kenapa? Kenapa ayah?" teriak Faris pada Tuan Arthajaya yang kini terkekeh sinis melihat putranya itu.

Ia menurunkan kakinya dan menekuk dua tangan sambil menatap pada putra keduanya itu. "Kamu baru tahu jika saya yang melakukannya? Kamu tanya kenapa? Apakah harus saya jelaskan kenapa dan apa? Bukti yang Andara berikan itu belum cukupkah untuk membuatmu puas? Ck. Benar kata Andara. Kamu dan wanita selingkuhan kamu itu tidak akan puas dengan semua yang kalian dapatkan selama ini. Oke! Akan saya jelaskan!" ucapnya sembari menyenderkan tubuh tuanya itu kembali ke sofa.

Komandan Farhan duduk manis di samping ayahnya setelah Tuan Arthajaya memberikan kode padanya. Komandan Farhan melirik sinis dan terkekeh melihat adiknya yang kini merenung dan tercenung.

"Kamu tahu Faris! Andara wanita yang tepat untuk menjadi istrimu. Dia wanita yang lembut dan sangat penyayang. Tidak seperti dua wanita di dalam keluarga kita!" sindirnya pada dua wanita yang kini tertegun dengan ucapan Tuan Arthajaya.

"Ayah sudah membuktikan sendiri betapa baiknya almarhum istri kamu dan juga budi pekertinya. Wanita sepertinya seperti berlian yang tak ternilai harganya. Ia wanita yang harus menjadi istri kamu. Dan, ya, ayah mewujudkannya. Tetapi, kamu? Kamu menghancurkan semua harapan dan impian ayah. Kamu memilih batu kali dan membuang berlian demi dirinya." Tuan Arthajaya menghela napasnya dengan berat kala mengingat Andara menantu kesayangannya.

"Andai kamu tahu Faris. Jika bukan karena darah dan donor ginjal darinya, maka ayah sudah tidak hidup lagi saat ini. Andara, gadis kecil yang dulu pernah menolong ayah, dia lah wanita yang ayah jodohkan denganmu. Berharap, balas budi itu bisa terlaksana melalui dirimu, malah kamu menghancurkannya. Dan asal kamu tahu Faris, Eyang kamu sendiri yang meminta ayah untuk membalik namakan surat warisan itu atas nama Andara. Karena beliau tahu dan sudah mendapatkan firasat buruk padamu. Bahwa kamu, akan melakukan hal buruk pada istrimu kelak. Eyang sangat mengenal kamu, Faris. Sedari kecil, dia lah yang mengurus kamu ketika Ibu mu sibuk dengan dunianya sendiri. Dan ayah? Ayah selalu mengawasimu selama ini. Bahkan ketika kamu selingkuh pun ayah tahu." Ujarnya menjelaskan apa yang ia tahu pada Faris yang membuat putra keduanya itu terkejut bukan main.

Ia menatap lekat pada manik hitam yang kini mengembun itu.

"Jika bukan Andara yang melarangnya untuk membunuhmu, maka ayah sudah melakukannya. Di saat dirinya melihat kelakuan bejat kamu bersama selingkuhan kamu itu," Tuan Arthajya melirik sinis pada menantu keduanya itu. "Ayah sempat menghubungi Andara dan mendengarkan semua aduannya. Kamu pikir, ayah tidak sakit hati Faris? Kamu, putra keduaku yang telah mencoreng nama keluarga kita dengan berselingkuh di dalam kantormu sendiri! Dan kamu menunjukkan pada dunia, jika kamulah lelaki paling baik! Cuih! Menjijikkan! Benar kata orang, buah tidak jauh jatuh dari pohonnya!" sindir tuan Arthajaya lagi pada sang istri yang kini menunduk sembari meremat gaunnya.

"Ayah tidak pernah menduakan ibumu. Ayahmu selalu setia padanya. Sama yang seperti saudara kamu lakukan pada istrinya. Beruntungnya ayah, mendapatkan menantu pertama sama baik dan lembutnya seperti Andara. Ayah beruntung memiliki menantu yang ayah anggap anak sendiri," ujarnya sembari tersenyum melihat pada istri Komandan Farhan yang kini matanya mengabur melihat pada ayah mertuanya itu.

"Tetapi, tidak denganmu. Kamu membawa pulang sampah setelah kamu berhasil membuang istrimu. Ayah sengaja diam karena ingin melihat sampai di mana istri yang sangat kamu bangga-banggakan itu memoroti semua harta kamu. Ah, bukan. Ayah lupa. Harta almarhumah Andara!"

Faris dan Anita memejamkan kedua matanya saat rasa di hati ingin memberontak dan mengatakan tidak. Akan tetapi, keduanya tidak memiliki daya apapun untuk melawan saat ini.

"Ayah menghargaimu karena permintaan Andara. Ayah sengaja diam karena Andara. Ayah menyuruh saudara kamu agar tidak mengusut kasus kematiannya pun karena permintaannya. Jika bukan karena permintaannya, kamu sudah saya habisi sejak lama."

Deg

"Tetapi, tidak. Demi permintaan putriku, aku menahan rasa sakit ini seorang diri. Kamu pikir, ayah sudi bermenantukan seorang wanita kelas rendahan sepertinya?" tunjuk Tuan Arthajaya pada Anita yang kini melototkan matanya pada ayah mertuanya itu.

"Cuih! Tak sedetik pun saya menyetujui jika kamu menikahi wanita gila harta sepertinya! Asal kamu tahu Faris, istri sampah kamu itu sudah pernah menggoda saya saat saya datang berkujung ke rumah ini karena merindukan masakan Andara! Wanita itu rela menujukkan tubuh polosnya di hadapan mertuanya tanpa tahu malu! Cuih! Jijik saya melihat wajah sok sucinya itu! Baru menikah denganmu, ia sudah berani menggodaku dengan tubuhnya. Dia pikir, aku tergila-gila dengan tubuh ja langnya itu? Huh? Maaf, Faris! Setingkat ibu kamu saja kalah. Apalagi wanita rendahan sepertinya! Sial sekali hidupmu membuang Andara demi wanita ja lang sepertinya! Cuih!" Tuan Arthajaya meludah ke kiri saat melihat tatapan menghunus dari istri Faris itu.

Faris terkekeh, ia tidak percaya dengan ucapan ayahnya itu. "Halaahh, itu Ayah saja yang kegeeran. Mana mungkin istriku menggoda ayah? Ayah pikir, ayah layak untuknya? Jangankan untuk menggagahinya, berjalan saja Ayah sudah menggunakan tongkat. Cih! Sok suci dan menghina istriku pula!" cibir Faris dan menghina ayah kandungnya demi wanita sialan itu yang kini tersenyum penuh kemenangan. Faris dan tuan Arthajaya memang tidak pernah cocok.

Tuan Arthajaya datang ke rumah itu selalu karena Andara. Setelah kepergian Andara, pernah sekali ia datang karena begitu merindukan Andara. Tetapi, apan menantu keduanya itu yang ia dapatkan. Bukannya dia mau melihat tubuh wanita ja lang itu, ia malah jijik melihat menantunya itu.

Dugaannya benar. Sekali ja lang tetaplah ja lang. Itulah yang ingin ia sampaikan pada Faris. Sayangnya Faris tidak mempercayainya. Ia malah memarahi ayahnya bahkan hampir saja memukuli ayahnya jika bukan Komandan Farhan yang melerainya.

Andara tertawa terbahak saat mendengar ucapan Faris pada ayah mertuanya. Begitu pun dengan Komandan Farhan dan juga Tuan Arthajaya. Faris kebingungan di buatnya. Ia tidak sadar, jika sambungan ponsel itu masih terhubung dengan Andara saat ini.

Andara mendengar semua apa yang ayah mertuanya itu katakan. Begitu juga dengan Faris. Ia mendengar semua ucapan Faris yang menghina ayahnya demi wanita ja lang itu.

Andara memiliki ide, ia akan mmebongkar kebusukan Anita di hadapan seluruh keluarga besar Faris dan juga perusahaan saat acara ulang tahun perusahaan sebentar lagi.

Andara tersenyum menyeringai. "Kita lihat, sekuat apa kamu membela wanita ja lang itu? Ayah, kita lanjutkan misi seterusnya." Katanya pada earphone yang kini terhubung di telinga tuan Arthajaya.

Beliau tertawa menyeringai mendengar ucapan Andara. Ia menatap lekat pada Faris yang kini menatapnya dengan nyalang.

Kau akan habis Faris!

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

bsyukur alhamdulillah. abang dan ayahnya faris masih berpihak sm kebenaran

2024-12-30

0

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor abis kamu paris anita semangat andara hanyutkan mereka

2023-07-11

3

lihat semua
Episodes
1 Salam dari Author
2 Ketahuan selingkuh
3 Rencana pembunuhan untuk Andara
4 Sabotase
5 Kau Yang Mendua
6 Kecelakaan yang sengaja di buat
7 Berduka
8 Bangkit kembali
9 Reinkarnasi ( Kembali dalam wujud yang baru )
10 Reinkarnasi ( Raden Mas Bratwijaya )
11 Sekali tepuk, dua ekor lalat mati!
12 Pulang Ke Indonesia
13 Di Mulai dari Keluarganya
14 Huru Hara di dalam keluarga Faris Arthajaya
15 Papa Mertua Arthajaya
16 Bekerja sama
17 Belum saatnya
18 Ibu Nawaning Asih Bratawijaya
19 Acara ulang tahun perusahaan
20 Pembalasan Andara part 1
21 Pembalasan Andara part 2
22 Pembalasan Andara part 3
23 Pembalasan Andara Part 4 (Calon Istri Rama )
24 Pembalasan Andara part 4 ( Faris Shock berat )
25 Pembalasan Istri yang tersakiti
26 Pembalasan istri yang tersakiti part 2
27 Penyesalan datang belakangan
28 Menyelesaikan yang belum tuntas
29 Harapan tinggallah harapan
30 Rencana pernikahan Andara dan Rama
31 Kejutan untuk Andara
32 Kejutan Untuk Andara part 2
33 Ijab Qobul Andara dan Rama
34 Suapan Pertama dari suami halalnya
35 Berangkat bulan madu
36 Bertemu saudara kembar Andara
37 Introgasi Atika & Arya
38 Bernasib sama dan memiliki takdir yang sama
39 Kamu suamiku, bukan dia!
40 Cemburu
41 Bertemu suami Claudia
42 Nicholas Brewazer
43 Fakta mengejutkan tentang Nicholas dan Kanya
44 Kartu As
45 Lebih buruk dari kematian
46 Claudia Smith Maddisson
47 Claudia Smith Maddisson part 2
48 Hanya karena Andara
49 Fakta mengejutkan
50 Simpul benang merah
51 Kejadian tak terduga
52 Masuk Rumah sakit
53 Penjelasan Rama
54 Kabar baik
55 Bukti akurat
56 Wanita Idaman Lain
57 Siapa wanita itu?
58 Ternyata....
59 Fakta mengejutkan
60 Bahagiaku hanya bersamamu
61 Kau Yang Mendua End
62 Cuap-cuap sedikit, ye?
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Salam dari Author
2
Ketahuan selingkuh
3
Rencana pembunuhan untuk Andara
4
Sabotase
5
Kau Yang Mendua
6
Kecelakaan yang sengaja di buat
7
Berduka
8
Bangkit kembali
9
Reinkarnasi ( Kembali dalam wujud yang baru )
10
Reinkarnasi ( Raden Mas Bratwijaya )
11
Sekali tepuk, dua ekor lalat mati!
12
Pulang Ke Indonesia
13
Di Mulai dari Keluarganya
14
Huru Hara di dalam keluarga Faris Arthajaya
15
Papa Mertua Arthajaya
16
Bekerja sama
17
Belum saatnya
18
Ibu Nawaning Asih Bratawijaya
19
Acara ulang tahun perusahaan
20
Pembalasan Andara part 1
21
Pembalasan Andara part 2
22
Pembalasan Andara part 3
23
Pembalasan Andara Part 4 (Calon Istri Rama )
24
Pembalasan Andara part 4 ( Faris Shock berat )
25
Pembalasan Istri yang tersakiti
26
Pembalasan istri yang tersakiti part 2
27
Penyesalan datang belakangan
28
Menyelesaikan yang belum tuntas
29
Harapan tinggallah harapan
30
Rencana pernikahan Andara dan Rama
31
Kejutan untuk Andara
32
Kejutan Untuk Andara part 2
33
Ijab Qobul Andara dan Rama
34
Suapan Pertama dari suami halalnya
35
Berangkat bulan madu
36
Bertemu saudara kembar Andara
37
Introgasi Atika & Arya
38
Bernasib sama dan memiliki takdir yang sama
39
Kamu suamiku, bukan dia!
40
Cemburu
41
Bertemu suami Claudia
42
Nicholas Brewazer
43
Fakta mengejutkan tentang Nicholas dan Kanya
44
Kartu As
45
Lebih buruk dari kematian
46
Claudia Smith Maddisson
47
Claudia Smith Maddisson part 2
48
Hanya karena Andara
49
Fakta mengejutkan
50
Simpul benang merah
51
Kejadian tak terduga
52
Masuk Rumah sakit
53
Penjelasan Rama
54
Kabar baik
55
Bukti akurat
56
Wanita Idaman Lain
57
Siapa wanita itu?
58
Ternyata....
59
Fakta mengejutkan
60
Bahagiaku hanya bersamamu
61
Kau Yang Mendua End
62
Cuap-cuap sedikit, ye?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!