Pandangan Andara menggelap saat hantaman kayu itu kembali mengenai kepalanya. Rasanya, ia sudah tidak sanggup lagi untuk hidup. Hancur sudah dunianya mendapati suami baji ngan seperti Faris Arthajaya ini.
Andara tidak bisa menyalahkan kedua orangtuanya dalam hal pernikahan ini. Keduanya pun tidak tahu dengan perbuatan Faris yang sebenarnya. Perbuatan buruk yang ia tutupi dengan topeng kebaikan dan lembutnya. Semua yang terlihat selama ini di hadapannya adalah palsu belaka.
Andara hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. Ia sudah tak punya tenaga untuk melawan Faris. Hanya keajaiaban yang bisa membuatnya bisa bertahan.
Paramita Gladys Arthajaya!
"Putriku!" lirihnya tanpa suara saat mengingat di mana keberadaan putri kecilnya itu. Andara ingin bangkit dan mencari Ita tetapi, tanpa di duga tubuhnya melayang dan di panggul seperti karung beras oleh suaminya.
Anita tertawa sinis melihat Andara di panggul seperti itu oleh suaminya sendiri. Keduanya berjalan untuk turun dan membawa serta koper baju yang sudah Andara siapakn.
"Heh! Berat juga wanita sialan ini!" gerutu Faris sambil terus berjalan menuruni tangga lantai dua rumahnya.
"Kau yang berat baji ngan! Bukan saya! Kau yang terlalu banyak dosa!" balas Andara dengan suara lirihnya yang membuat Anita meradang dan kembali memukul wajah bengkak Andara.
Andara hanya bisa diam. Seluruh tubuhnya sudah mati rasa saat ini. Ia tidak bisa membalas pukulan Anita baru saja.
"Diam kau ja lang!"
"Kau yang ja lang! Bukan saya! Maling teriak maling kau Anita!" desis Andara menahan sakit di wajahnya karena kembali mendapat pukulan dari Anita lebih kuat dari tadi.
Apa kabar dengan Faris? Adakah dirinya iba melihat Andara yang disiksa selingkuhannya? Tidak! Ia bahkan membiarkan Anita melakukan apapun pada istri sahnya. Istri yang akan mengingat dan juga akan menghukum dirinya karena perbuatannya itu.
"Dasar sialan! Bunuh sekalian Mas! Benci sekali aku melihat wanita sok alim sepertinya!" pekiknya manja terdengar di telinga Andara.
Andara merasa mual mendengar ucapan selingkuhan suaminya itu. Faris tersenyum, Andara tahu itu.
"Tenanglah, Sayang! Kita memang akan segera membunuh wanita sialan ini! Agar kita berdua segera menikah! Huh! Kenapa tidak sedari dulu aku menikahimu jika ujung-ujungnya aku harus sibuk mengurusnya seperti ini?" gerutu Faris sambil terus membawa Andara ke mobil milik istrinya.
Andara tertawa hambar mendengar ucapan Faris baru saja.
"Hebat sekali kau tuan Faris Arthajaya! Bahkan hanya demi seorang ja lang, kau tega membunuh istrimu sendiri! Sungguh keterlaluan kau Faris! Jika keluarga besarku tahu akan seperti ini kau membuatku, aku jamin. Hidupmu akan sengsara dan dunia mu akan hancur saat itu juga!" lirih Andara dengan wajah bengkak dan bencinya melihat pada Faris saat ini.
Faris terkekeh sinis. "Sayangnya.. Keluarga kamu tidak akan ada yang tahu akan seperti apa keadaan kamu saat ini Andara! Kau akan mati bersama dengan putrimu! Ah, iya! Aku sudah mencari ke mana pun putri kesayanganmu itu! Tapi tak kunjung ku temukan. Jikapun aku temukan, akan aku bunuh juga! Sama seperti yang akan aku lakukan padamu, Andara!" balas Faris sambil tertawa keras di ikuti oleh Anita.
Andara tidak bisa berkata apapun lagi saat ini. Hanya ada rasa sakit yang terus mengguncang hati dan tubuhnya.
"Bia dap kau Faris! Aku mengutukmu agar kau tidak pernah merasa tenang dan bahagia bersama selingkuhan kamu itu! Aku bersumpah! Aku akan membalas kamu hingga kamu menangis darah memohon maaf padaku! Kau akan sengsara tuan Faris Arthajaya! Kau akan mati dalam kenistaan bersama dengan selingkuhanmu itu! Di saat kau akan meregang nyawa, baru kau sadar seperti apa rasa sakitnya aku saat kau perbuat seperti ini! Aku bersumpah tuan Faris Arthajaya! KAU AKAN MERASAKAN PENDERITAAN SAMPAI KAU MATI!!" teiak Andara sekuat tenaga.
Hingga bumi dan langit pun bergetar karenanya. Suara petir sahut menyahut mendengar sumpah Andara untuk suaminya. Anita tersentak mendengar suara petir menghantam tepat di atap rumah mereka.
Sementara Faris tertawa semakin keras saja. "Sumpahmu tak akan berguna Andara! Kau akan mati! Bagaimana caranya kau akan menjalankan sumpahmu itu? Huh? Haahaha.. Mimpi saja kau! Itu tidak akan pernah terjadi! Ayo, Sayang! Kita bawa mobil ini dulu ke pinggiran hutan perbatasan jalan tol! Setelahnya kita biarkan mobil ini terjatuh dan meledak di sana! Hahaha.." Faris tertawa begitu keras ketika usahanya dalam membunuh istrinya sendiri berjalan lancar.
Andara menatap dingin dan datar pada suaminya itu.
"Aku akan mengingat semua tentang hari ini. Bagaimana dengan sengaja kau melenyapkanku dan juga anak-anakku! Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Faris! Tidak akan pernah!" gumamnya dengan mata menyala marah.
Faris masuk ke mobil itu dan mengendarainya menuju ke jalan tol. Selama di perjalanan hanya ada kesunyian di dalam mobil itu. Entah kenapa Faris merasakan gamang akan sumpah yang Andara katakan itu.
Sumpah seorang istri untuk suaminya sendiri. Ia tahu, sumpah Andara itu tidaklah main-main. Tetapi, ia berusaha menepisnya.
"Jahat kau Faris! Tega kau membunuhku hanya karena wanita ja lang kau itu!"
"Tutup mulutmu Andara! Sudah banyak sekali yang kau katakan! Aku tidak peduli apa yang kau katakan! Aku melakukan ini karena kau lah alasannya!"
"Cih! Aku alasanmu? Kau yang mendua Tuan Faris Arthajaya! Jangan limpahkan kesalahanmu itu padaku! Kamu yang berbuat, kenapa pula aku yang kamu tuduh?!" teriak Andara tepat di telinga Faris yang membuat gendang telinganya itu pecah seketika.
Ada yang sanggup jika berada di posisi Andara?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
Faris...... tunggu karmamu
2024-12-10
0
Selita Awini
kuat bener fisik andara udah di siksa babak belur dan di hantam kayu kepala nya kok masih sadar dan hidup
2023-08-30
0
WaTea Sp
sait hati lahir dan batin itu mAah
2023-08-24
1