Ketahuan selingkuh

Andara.

Gadis cantik bertubuh ramping dan juga wajah ayunya itu tertutup niqob sedang menyiapkan keperluan putri kecilnya. Mereka berencana akan bermain sepuasnya di sana mumpung hari libur.

"Ummi?"

"Hem?" jawab Andara.

Ia masih saja memakaikan baju untuk putri sulungnya itu bersama sang suami yang ia nikahi sejak tiga tahun belakangan ini.

"Selesai!" ucap Andara saat baju sang putri kecilnya sudah selesai ia pakaikan. Ia melihat wajah murung putri sulungnya. Andara tersenyum. "Kakak kenapa? Kok masam gitu, sih, mukanya? Nggak enak banget, loh, ummi lihatnya?" katanya pada putri kecilnya itu.

Sang putri kecil semakin menundukkan wajahnya. Ia menahan isak tangis yang sebentar lagi akan keluar dari bibirnya.

Andara menghela napasnya. "Sabar, Sayang. Mungkin Abi saat ini benaran sibuk. Kita harus mengerti keadaannya, ya?" bujuk Andara pada putri kecilnya yang saat ini sudah terisak.

"Hiks.. Abi udah nggak sayang kita lagi, Ummi! Kakak pernah melihat Abi pergi ke mall dan bermain dengan gadis kecil sama seperti Ita juga! Di sana ada Tante teman Abi saat bekerja di kantor! Ita pernah melihat mereka berjalan bergandengan bersama -sama seperti kita saat pergi ke mall dulunya. Hiks.. Abi jahat sama kita!"

Deg

Deg

Andara mematung mendengar ucapan putri kecilnya itu. Ia terkejut mendengar ucapan putri kecilnya tentang sang suami yang selama ini begitu menyayanginya dan juga putri kecilnya.

Apakah benar jika sang suami kini berubah? Apakah ucapan anak kecil berusia tiga tahun lebih itu benar adanya? Apakah Andara harus percaya? Andara menatap nanar pada putrinya yang kini masih terisak itu.

Andara memegang tubuh putrinya dan memeluk erat buah cintanya dengan sang suami. Faris Arthajaya. Suami yang menikahinya karena perjodohan kedua orangtuanya. Di karenakan kedua orangtua Andara menerima Faris karena Faris pemuda yang santun dan baik.

Mereka menerima Faris karena kedua orangtua mereka saling bersahabat. Faris pemuda yang baik menurut keluarganya dan juga orangtuanya. Tetapi, apa yang baru saja putri kecilnya katakan saat ini menghancurkan hati dan juga seluruh hidupnya.

Ingin sekali tidak mempercayai ucapan Ita, putri kecilnya. Akan tetapi, bukankah anak kecil tidak pernah bisa berbohong? Apa yang terlihat itulah yang ia ungkapkan?

Andara gamang. Ingin mempercayai atau tidak. Separuh hati sudah terluka karena perkataan putri kecilnya. Separuh hati ingin membuktikan sendiri dengan mata kepalanya. Apakah yang Ita katakan benar adanya.

Andara menghapus buliran bening yang kini mengalir di sudut pipinya. Ia tersenyum pada putri kecilnya itu.

"Biaiklah, Sayangnya Ummi, mari kita berangkat!" ujarnya menyemangati putrinya yang masih saja terlihat murung dan wajahnya sedikit sembab.

Andara memaksakan senyum pada putri kecilnya. Ia mengambil niqob dan segera menggenakannya. Ia mengambil tas kecil yang berisi ponsel. Dompet serta kunci mobil miliknya. Hadiah dari kedua orangtuanya saat ia berhasil lulus dengan prestasi yang membanggakan.

"Sudah, jangan murung begitu! Jangan pikirkan apa yang Kakak lihat, ya? Belum tentu itu benar!" inginnya membantah tetapi, entah kenapa hatinya bergetar dan khawatir akan pernyataan putrinya tentang sang suami yang kini pergi dengan alasan sibuk di kantor, padahal hari ini hari Minggu.

Andara mengemudikan mobil itu menuju mall yang ada di kota tempat tinggalnya. Tiba di sana ia langsung menuju tempat yang putrinya inginkan.

Walau hanya berdua, Andara tetap berusaha menyemangati putrinya. Keduanya pun bermain hingga puas di sana. Akan tetapi, rasa senang dan suka itu berhenti tatakala Andara dan Ita mendengar suara seseorang yang sangat mereka kenal kini berada di belakang mereka sedang bermain sambil tertawa bersama.

Keduanya spontan berbalik dan..

"Abi!"

"Mas Faris!" seru Andara dengan mata membola dan sangat terkejut melihat sang suami dengan sekretaris serta juga seorang anak kecil bersamanya sedang bermain bola di hadapan mereka berdua.

Bergetar hati dan jantung Andara. Ita menangis tersedu melihat keakraban sang abi dengan anak kecil lebih kecil darinya.

"Abi! Hiks.. Hiks.. Abi!" seru Ita yang membuat tubuh sang lelaki itu mematung seketika.

Ia berdiri dengan menatap sekretarisnya. Bibir keduanya memucat seketika. Keduanya menoleh pada Andara yang kini sudah beruraian air mata. Ita pun demikain. Ita lah yang paling terluka di sana.

"Hiks, Abi jahat! Abi jahat! Abi katanya, Kerja! Tapi hiks, Abi main sama Tante itu lagi! Bukan hanya sekarang, tetapi Ita juga sering melihat Abi dan tante itu setiap minggunya di taman ujung sana! Abi JAHAT!" pekik Ita tersedu dan meraung-raung sembari melempari bola itu pada sang Abi yang kini terkesiap melihat ada Andara di sana.

"Sayang-,"

"Mas! Ingat! Kamu saat ini bersamaku! Bukan dengannya!"

Deg

Berdenyut ngilu hati dan jantung Andara. Sang suami menatapnya sekilas kemudian kembali bermain. Tidak peduli dengan dirinya dan juga putrinya.

"Ya, Allah... Inikah balasanmu terhadapku tuan Faris Arthajaya!" seru Andara dengan suara naik satu oktaf yang membuat semua orang menoleh padanya.

Sang suami menoleh padanya. "Kita pulang! Dan bicarakan hal ini di rumah!" balasnya dengan dingin bicara pada Andara.

Andara meringis merasakan sakit di hatinya melihat sikap suaminya yang berubah ketika bersama wanita lain. Andara menggeleng. Ia sudah mengetahui kelakuan suaminya yang selingkuh dengan sekretaris dan memiliki anak dengannya.

Andara tidak akan tinggal diam. Faris yang memulainya, maka ia yang akan mengakhirinya.

"Saya tidak akan pulang ke rumah! Kenapa saya harus pulang di saat mata kepala saya sendiri melihat suami saya bermain dengan putri yang entah siapa saya sebut? Anak kamu dan slingkuhan kamu?! Atau gundik kamu?!" pekik Andara di hadapan semua orang yang membuat Faris marah bukan main.

Ia berbalik dna ingin memukulAndara.

Andara yang tahu dengan sigap menampar Faris dan juga selingkuahnnya itu. Semua ruangan mandi bola itu sontak saja hening dan sepi seketika.

"Kenapa? Kamu tidak terima karena saya memergoki kamu berselingkuh, iya? Suami macama apa kamu?! Tega kamu, Mas!" Andara menatapnya dengan berang menantang dirinya.

Faris semakin mengepalkan kedua tangannya. "Pulang! Atau?" ancam Faris dengan tatapan tajamnya pada Andara.

"Atau apa? Kamu ingin memukul dan menyiksa saya seperti yang selama ini kamu lakukan? Iya? Siapa kamu berani ingin memukul saya? Huh? Menyesal saya menikah dengan lelaki baji ngan seperti kamu! Alasan urusan kantor! Inikah urusan kantormu? Urusan kantor mengurusi gun dik selingkuhanmu?! Seberapa hebatnya wanita itu sampai kamu tega bermain di belakangku?!

Ternyata benar yang Ita katakan. Kalau selama ini kamu sudah memiliki anak dari gun dik selingkuhanmu?! Cuih! Najis saya bisa bersuamikan kamu! Menyesal saya menikah dengan kamu! Lagaknya saja sok alim! Tetapi sebenarnya tukang selingkuh!" tukas Andara begitu geram pada suami dan juga selingkuhannya yang kini semakin panas dengan ucapan Andara itu.

Semua orang berbisik-bisik membicarakan lelaki kaya tetapi kelakuannya nol! Minus!

"Saya akan mengatakan ini kepada keluarga besar kita! Agar mereka tahu kebobrokan diri putra mereka seperti apa! Saya tidak sudi dan tidak ikhlas memiliki suami kaya tetapi tukang selingkuh seperti kamu! Cuih! Jijik saya! Ayo, Sayang, kita pulang!" ucap Andara pada putri kecilnya yang kini mengangguk sambil memeluk tubuh sang Ummi dengan erat.

Andara melewati faris yang kini ingin seklai mencekiknya. Andara tersenyum miris meliaht itu.

"Selamat bersenang-senang tuan Faris Arthajaya! CEO kaya raya tapi tukang selingkuh!" Tukas Andara sambil berlalu keluar dari kerumunan itu dan meninggalkan tiga orang yang kini semakin di cibir oleh para pengunjung taman bermain itu.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

hadiah pertama thor dari say semoga alurnya beda dengan novel lain

2024-12-11

0

dedeh kurniasih

dedeh kurniasih

bismillahirrahmanirrahim perempuan pemberani saya salut

2024-12-04

0

Dandelion

Dandelion

nyesek di awal partai

2023-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Salam dari Author
2 Ketahuan selingkuh
3 Rencana pembunuhan untuk Andara
4 Sabotase
5 Kau Yang Mendua
6 Kecelakaan yang sengaja di buat
7 Berduka
8 Bangkit kembali
9 Reinkarnasi ( Kembali dalam wujud yang baru )
10 Reinkarnasi ( Raden Mas Bratwijaya )
11 Sekali tepuk, dua ekor lalat mati!
12 Pulang Ke Indonesia
13 Di Mulai dari Keluarganya
14 Huru Hara di dalam keluarga Faris Arthajaya
15 Papa Mertua Arthajaya
16 Bekerja sama
17 Belum saatnya
18 Ibu Nawaning Asih Bratawijaya
19 Acara ulang tahun perusahaan
20 Pembalasan Andara part 1
21 Pembalasan Andara part 2
22 Pembalasan Andara part 3
23 Pembalasan Andara Part 4 (Calon Istri Rama )
24 Pembalasan Andara part 4 ( Faris Shock berat )
25 Pembalasan Istri yang tersakiti
26 Pembalasan istri yang tersakiti part 2
27 Penyesalan datang belakangan
28 Menyelesaikan yang belum tuntas
29 Harapan tinggallah harapan
30 Rencana pernikahan Andara dan Rama
31 Kejutan untuk Andara
32 Kejutan Untuk Andara part 2
33 Ijab Qobul Andara dan Rama
34 Suapan Pertama dari suami halalnya
35 Berangkat bulan madu
36 Bertemu saudara kembar Andara
37 Introgasi Atika & Arya
38 Bernasib sama dan memiliki takdir yang sama
39 Kamu suamiku, bukan dia!
40 Cemburu
41 Bertemu suami Claudia
42 Nicholas Brewazer
43 Fakta mengejutkan tentang Nicholas dan Kanya
44 Kartu As
45 Lebih buruk dari kematian
46 Claudia Smith Maddisson
47 Claudia Smith Maddisson part 2
48 Hanya karena Andara
49 Fakta mengejutkan
50 Simpul benang merah
51 Kejadian tak terduga
52 Masuk Rumah sakit
53 Penjelasan Rama
54 Kabar baik
55 Bukti akurat
56 Wanita Idaman Lain
57 Siapa wanita itu?
58 Ternyata....
59 Fakta mengejutkan
60 Bahagiaku hanya bersamamu
61 Kau Yang Mendua End
62 Cuap-cuap sedikit, ye?
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Salam dari Author
2
Ketahuan selingkuh
3
Rencana pembunuhan untuk Andara
4
Sabotase
5
Kau Yang Mendua
6
Kecelakaan yang sengaja di buat
7
Berduka
8
Bangkit kembali
9
Reinkarnasi ( Kembali dalam wujud yang baru )
10
Reinkarnasi ( Raden Mas Bratwijaya )
11
Sekali tepuk, dua ekor lalat mati!
12
Pulang Ke Indonesia
13
Di Mulai dari Keluarganya
14
Huru Hara di dalam keluarga Faris Arthajaya
15
Papa Mertua Arthajaya
16
Bekerja sama
17
Belum saatnya
18
Ibu Nawaning Asih Bratawijaya
19
Acara ulang tahun perusahaan
20
Pembalasan Andara part 1
21
Pembalasan Andara part 2
22
Pembalasan Andara part 3
23
Pembalasan Andara Part 4 (Calon Istri Rama )
24
Pembalasan Andara part 4 ( Faris Shock berat )
25
Pembalasan Istri yang tersakiti
26
Pembalasan istri yang tersakiti part 2
27
Penyesalan datang belakangan
28
Menyelesaikan yang belum tuntas
29
Harapan tinggallah harapan
30
Rencana pernikahan Andara dan Rama
31
Kejutan untuk Andara
32
Kejutan Untuk Andara part 2
33
Ijab Qobul Andara dan Rama
34
Suapan Pertama dari suami halalnya
35
Berangkat bulan madu
36
Bertemu saudara kembar Andara
37
Introgasi Atika & Arya
38
Bernasib sama dan memiliki takdir yang sama
39
Kamu suamiku, bukan dia!
40
Cemburu
41
Bertemu suami Claudia
42
Nicholas Brewazer
43
Fakta mengejutkan tentang Nicholas dan Kanya
44
Kartu As
45
Lebih buruk dari kematian
46
Claudia Smith Maddisson
47
Claudia Smith Maddisson part 2
48
Hanya karena Andara
49
Fakta mengejutkan
50
Simpul benang merah
51
Kejadian tak terduga
52
Masuk Rumah sakit
53
Penjelasan Rama
54
Kabar baik
55
Bukti akurat
56
Wanita Idaman Lain
57
Siapa wanita itu?
58
Ternyata....
59
Fakta mengejutkan
60
Bahagiaku hanya bersamamu
61
Kau Yang Mendua End
62
Cuap-cuap sedikit, ye?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!