* Daddy?

Everlyn benar-benar membuang hama dalam perusahaan yang ibunya bangun dulu. Kei yang membantu sang nyonya benar-benar di buat kelimpungan saat beberapa hari dirinya harus bergadang demi menstabilkan pasar saham di perusahaan EM CROPS.

Beberapa dewan direksi yang terlibat terpaksa harus diturunkan bahkan tak lagi bergabung dengan perusahaan besar milik Everlyn.

Kini perusahaan itu kembali lagi kepada tangan sang pemilik. Namun Everlyn tak perlu lagi memikirkan para investor baru yang akan bergabung pasalnya mereka terkait dengan perusahaan Smith yang dibangun oleh kakek nya.

" Jadi di sana? " ucap Jasper saat anak buah nya yang mengikuti Everlyn mengabarkan sesuatu. " laporkan terus apa yang kau lihat di sana padaku Jim! " ucap Jasper dingin.

Jasper Philip adalah seorang pebisnis sukses yang berasal dari Amerika, nama nya di kenal luas saat sang ayah berhasil menguasai pasar saham hampir seluruh Eropa.

Namun namanya kian tersohor saat Jasper bekerja sama dengan seorang kolektor yang berasal dari negeri timur, hingga kini kekuasaan Jasper semakin dikenal luas.

tuttttt

" Ada apa? " ucap Jasper saat nama Jim tertera di layar ponsel nya.

" nona Everlyn sedang berada di restoran X bersama seorang anak perempuan " ucap Jim melaporkan buruan nya kepada Jasper.

Jasper terdiam sesaat mencoba merenungi dengan manik yang terpejam, jadi benar Everlyn berhasil melahirkan benih nya dari cinta satu malam yang terjadi saat malam itu.

Seketika tangan Jasper terkepal menahan amarah nya.

" Ikuti terus dia Jim! " hanya itu yang dapat Jasper katakan pada anak buah nya, otak dan pikiran nya sangat bertolak belakang untuk saat ini. Jasper memejamkan manik nya sesaat dengan nafas teratur.

Rasanya saat ini Jasper ingin melakukan sesuatu untuk meredam amarah nya, dirinya marah kepada wanita yang berhasil menarik perhatiannya.

" Kau menghilang dalam waktu sehari Eve, namun aku marah saat kau juga membawa anakku! Kenapa? " ucap Jasper dengan tangan terkepal.

Sedangkan disisi lain Everlyn sibuk memakan hidangan nya yang baru saja tersaji, beberapa sajian lezat sungguh menggoda lidah nya yang sedari tadi ingin ia cicipi.

Laura yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

" Mom kau tak memperhatikan sekitar? " ucap Laura tiba-tiba seraya mengaduk ice cream nya yang mulai mencair. Everlyn mengerutkan dahinya pelan seraya melihat sekitar.

" Apa yang kau maksud? " ucap Everlyn bingung.

" Makanlah yang benar mom, setelah ini ayo kita pulang " ucap Laura lagi dengan kesal membuat Everlyn terkekeh kecil.

Laura diam-diam memperhatikan sekitar karena merasa ada yang aneh, satu persatu pengunjung yang berdatangan tak luput dari manik tajam nya.

Namun jantung nya berdetak kencang saat melihat seorang lelaki dewasa yang ikut menatap nya lekat. Laura buru-buru menundukkan pandangan nya dan memakan ice cream nya dengan cepat hal itu tak luput dari mata Everlyn.

" Ada apa? " ucap Everlyn menatap Laura yang tampak gugup tak seperti biasanya.

" Tidak mom, " ucap Laura dengan tersenyum manis.

" Kau yakin? " picing Everlyn ragu.

" Hmmm aku.. Hanya saja ice cream ini.. Sangat enak " ucap Laura tersenyum geli hingga membuat Everlyn gemas dibuatnya.

Laura ikut terkikik geli namun pandangan nya tak luput dari seorang lelaki yang terus melihat kearah dirinya sesekali tatapan pria itu tertuju pada ibunya.

" Daddy " gumam nya lirih hampir tak terdengar di pendengaran. Jantung nya berdetak tak karuan saat lelaki itu melangkah secara perlahan kearah meja yang ditempati oleh Everlyn dan juga laura dengan senyum tipis di wajah nya.