Bab 19

Ryan dan Ban Chi menyantap hidangan termewah yang memiliki aroma luar biasa menyegarkan yang telah disediakan oleh para pelayan termasuk Jie Yi yang merupakan sosok petarung menakutkan yang sedang menyamar.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk menghabiskan hidangan yang memang sangatlah nikmat itu. Ryan menyuruh Ban Chi untuk membayar seluruh biaya tagihan makanan dan mengatakan kepada manajer restoran bahwa dia ingin berbicara kepada salah satu pelayannya yang tidak lain adalah Jie Yi.

Ban Chi hanya bisa menuruti apa yang diinginkan oleh ketua barunya itu. Dia masih tidak tahu maksud dari sang ketua yang ingin berbicara dengan seorang pelayan restoran. namun mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Ryan kepadanya bahwa dia akan mengetahuinya nanti, Ban Chi pun tidak terlalu terburu-buru dalam bersikap.

Manajer restoran mewah sangat terkejut saat mendapati Ban Chi mendatangi dirinya dan mengatakan bahwa pemuda yang datang bersamanya ingin berbicara dengan salah satu pelayan restoran miliknya.

Dia tentu mengerutkan kening karena merasa sedikit aneh dengan permintaan dari pemuda tersebut. Mungkinkah pemuda itu tertarik dengan pelayan itu ataukah ada suatu hal yang lain. Itulah yang dipikirkan oleh sang manajer restoran mewah.

Namun begitu, dia sama sekali tidak menolak atau lebih tepatnya tidak berani menolak apa yang diinginkan oleh sang pemuda karena orang yang menjadi jalan dari keinginan tersebut adalah orang yang memiliki predikat nomor 1 di kota Mawar.

"Terima kasih atas kerjasama anda tuan manajer!" ucap Ban Chi dengan lega karena manajer tersebut tidak mempersulitnya.

Ban Chi tentu saja akan sangat ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa jika sampai sang manajer itu tidak memperbolehkan Ryan untuk berbicara dengan pelayan yang diinginkan. Namun suatu hal yang tidak pernah dia ketahui adalah siapapun di kota Mawar tidak akan pernah ada yang berani menolak keinginan ataupun perintah dari dirinya.

Ya, itu sangatlah wajar karena saat ini mungkin Ban Chi sudah merasa bukanlah ketua dari Geng Samurai Mawar lagi sehingga dia sedikit melupakan hal yang klasik seperti itu. Padahal jelas-jelas tujuannya mengikuti Ryan jalan-jalan terkait erat dengan hal ini. Sungguh Ban Chi benar-benar di luar ekspektasi!

Ban Chi kembali di ruangan VVIP di mana tempat dia dan Ryan melahap seluruh hidangan. Dia disambut dengan senyuman ramah yang dilontarkan oleh pemuda tersebut. Namun saat mengingat kembali senyuman yang hampir mirip saat pemuda itu dengan mengerikannya membabat tanpa ampun ketiga anggota Geng Samurai Mawar yang tidak mempercayainya, tubuh Ban Chi sedikit bergidik karena ketakutan.

"Bagaimana saudara Chi?" hanya Ryan sembari terus mengembangkan senyumannya.

"Beres ketua!" jawab Ban Chi dengan singkat lalu duduk di tempat sebelumnya dia duduk.

Ryan menganggukkan kepala dan merasa sangat puas dengan kinerja yang dilakukan oleh orang kepercayaan atau tangan kanannya itu. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya orang yang diinginkannya pun datang dan menyapa keduanya.

"Silakan duduk, nona!" ujar Ryan mempersilahkan sosok Jie Yi yang baru tiba.

"Tapi tuan.." Jie Yi tampak seperti orang yang terlihat ragu-ragu. Dan hal itu semakin membuat Ryan ingin tertawa terpingkal-pingkal karena wanita di hadapannya ini benar-benar mendalami peran sebagai seorang pelayan.

"Oh..? Tidak perlu sungkan, nona! Silakan duduk saja!" kata Ryan lagi.

Dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat terpaksa, Jie Yi akhirnya duduk dekorasi yang mana kursi itu berhadapan langsung dengan kursi yang diduduki oleh Ryan. Sedangkan untuk Ban Chi, dirinya hanya bisa diam dan semakin dibuat kebingungan oleh sikap Ryan.

"J-jadi.. A-apa yang tuan muda inginkan dari gadis pelayan rendahan ini?" Jie Yi mengawali perbincangan dengan nada yang sangat hati-hati namun langsung pada pokok pembicaraan, sehingga membuat Ryan semakin dibuat kagum oleh gadis berumur 23 tahun itu.

Bagaimana tidak? Jie Yi memang tampak terlihat seperti seorang pelayan yang sedang ketakutan dihadapan seorang yang memiliki kekuasaan tinggi. Namun dibalik setiap perkataannya, jika seseorang benar-benar menelitinya dengan baik maka orang tersebut akan menemukan betapa jeli dan hebatnya gadis tersebut. Hal itu juga lah yang saat ini sedang Ryan rasakan.

Ryan tersenyum simpul lalu mengeluarkan tiga buah jarum, 2 pisau lempar dan sebuah pedang katana dari ruang kekosongan yang membuat Ban Chi tercengang. Namun wajah yang lebih menegang terpancar dari ekspresi gadis di hadapannya.

Gadis itu memang sangat terkejut saat melihat pemuda di hadapannya dapat mengeluarkan beberapa barang dari ruang kekosongan dan itu terlihat seperti sihir yang nyata. Namun ada hal lain yang membuatnya semakin terkejut sehingga mengubah ekspresinya menjadi sangat tegang dan serius.

Sudut bibir Ryan memancarkan senyuman tipis saat melihat ekspresi yang berubah drastis dia lihat dari wajah gadis berumur 23 tahun di hadapannya. Dia kemudian berkata, "P

Apakah nona mengenal barang-barang ini?"

Wajah Jie Yi menjadi semakin masam saat mendapatkan pertanyaan dari pemuda yang belum dia kenal itu. Dia tentu sangat mengetahui benda-benda tersebut karena benda itu merupakan 3 senjata yang sangat mahir dia gunakan. Namun begitu, dengan secepat mungkin dia kembali merubah ekspresinya.

"T-tentu saja tuan muda! I-itu adalah sebuah jarum. Lalu itu pisau dan itu adalah pedang. M-mengapa tuan muda menanyakan hal itu kepada gadis pelayan rendahan ini?" jawab Jie Yi dengan ada yang terbata-bata dan menunjuki satu persatu dari ketiga senjata yang tergeletak di atas meja, namun dia juga melontarkan pertanyaan balik kepada Ryan seolah-olah dia tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh pemuda itu.

Bukan jawaban ataupun ucapan lain yang berhubungan dengan sesuatu yang ditanyakan oleh Jie Yi, justru malah hal lain yang terucap dari Ryan sehingga mengejutkan gadis tersebut.

"Aku menawarkanmu untuk bergabung dengan Geng Samurai Mawarku! Apakah kamu menyetujuinya nona Jie Yi?"

Jie Yie pun langsung melotot dibuatnya dan semakin yakin dengan apa yang dia pikirkan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***