Ryan dapat melihat dengan jelas keringat dingin bercucuran dari kening Ban Chi. Akan tetapi dia tetap mengacuhkannya seolah dia tidak mengetahuinya.
Mereka berdua terus berjalan-jalan mengelilingi kota Mawar dengan menggunakan mobil sport yang dimiliki oleh Ban Chi. Ryan melihat bahwa setiap orang yang berpapasan dengan mobil yang dikendarai oleh mereka berdua akan dengan teratur memberikan jalan.
Hal itu sangat remaja karena mobil sport yang digunakan oleh Ryan dan pensi merupakan mobil sport yang telah dikenali oleh semua orang dan itu hanya dimiliki oleh ketua dari Geng Samurai Mawar, penguasa kota Mawar.
Setelah puas berjalan-jalan, Ryan meminta kepada Ban Chi untuk berhenti di sebuah restoran yang cukup mewah. Bisa dikatakan dia barulah tiba di negara ini dan belum makan sedikitpun karena semalaman dia terus mempelajari ketiga teknik bertarung yang didapatkan dari sistem.
Selain itu, alasan mengapa Ryan meminta untuk berjalan-jalan mengelilingi kota Mawar karena dia ingin mengetahui seluk beluk kota tersebut dan mungkin dia akan melakukan sedikit perubahan pada tatanan kota setelah semua urusan dan pelatihan pada Geng Samurai Mawar terselesaikan.
Ryan ingin menjadikan kota Mawar ini benar-benar menjadi kota Mawar yang sesungguhnya alias kota yang akan dipenuhi dengan bunga mawar di sepanjang jalan dan taman-tamannya.
Meskipun begitu indah dan tampak cantik nantinya, kota Mawar juga akan menjadi pusat pengendaliannya dalam menjalankan misi yang harus dia selesaikan dari sistem.
Bugatti La Voiture Noire merupakan mobil sport yang digunakan oleh Ryan dan juga Ban Chi. Dengan menepinya mobil tersebut di sebuah restoran mewah, hal itu langsung menarik perhatian banyak pihak. Semua orang tentu tahu bahwa itu adalah mobil dari pemilik kota atau ketua Geng Samurai Mawar.
Semua orang langsung menghentikan langkah mereka dan menatap ke arah mobil itu. Namun sesuatu hal yang sangat mengejutkan tiba-tiba saja terjadi sehingga membuat mata sama orang terbelalak karena tidak percaya.
Sosok Ban Chi yang merupakan orang nomor satu di kota dan paling disegani tiba-tiba keluar dahulu dari mobil dan membukakan pintu untuk seorang pemuda yang tidak dikenal. Bahkan semua orang dapat melihat bahwa Ban Chi sangatlah hormat kepada pemuda itu.
Semua orang tentu penasaran dengan identitas yang dimiliki oleh pemuda itu sehingga dapat membuat orang sekaliber Ban Chi tunduk dan menghormatinya.
"Siapakah pemuda itu? Bagaimana bisa ketua Ban Chi terlihat sangat menghormatinya?" ucap salah satu orang bertanya kepada temannya.
"Jika kamu bertanya kepadaku, lalu aku bertanya kepada siapa?" ujar temannya yang sama-sama tidak mengetahui.
"Cih! Tinggal katakan saja aku tidak tahu, mengapa pula kamu harus seperti itu? Sialan!" ujar orang itu dengan kesal kepada temannya.
"Lhooo..? Kok ngegas? Kamu nantang gelud? Ayo maju sini!" kata temannya yang juga kesal.
Mereka berdua malah justru bertengkar gara-gara penasaran dengan identitas dari pemuda yang pintu mobilnya dibukakan oleh Ban Chi sehingga membuat orang di sekitar mereka mengerutkan kening.
"Kalian berdua bisa diam atau tidak? Apa kalian ingin mati karena telah berani berisik di dekat ketua Ban Chi?" tanya salah satu orang yang memiliki tubuh kekar. Orang itu tentu sedang menasehati keduanya, namun caranya saja yang agak kejam.
Sontak kedua orang yang sedang bertengkar itu langsung terdiam dan menundukkan pandangan mereka. Mereka tentu tidak ingin hanya gara-gara ribut di dekat orang nomor satu di kota akan berakhir dengan bertemu penjaga neraka.
"Salam ketua Ban Chi!" ucap semua orang sembari menundukkan tubuh mereka memberikan penghormatan.
Ban Chi ingin memberikan peringatan sekaligus penjelasan kepada semua orang namun dengan segera dicegah oleh Ryan. Ryan tentu saja paham dengan apa yang ingin dilakukan oleh Ban Chi karena dia telah mendengar pertengkaran dari dua orang yang tidak ia kenal itu. Akan tetapi dia sama sekali tidak mempermasalahkan suatu hal yang menurutnya sangat sepele seperti ini.
Ban Chi yang ingin berkata-kata segera terdiam dan hanya mengangguk saja sebagai balasan atas penghormatan dari semua orang. Dia kemudian membawa Ryan masuk ke dalam restoran itu dan dengan segera para pelayan melayani keduanya dengan pelayanan terbaik, bahkan sang manajer restoran sendiri lah yang melayani keduanya.
"ketua Ban Chi, apakah anda menginginkan ruangan VVIP? Mari ikuti kami ketua," ucap manajer restoran dengan penuh hormat.
Ban Chi merasa tidak enak hati karena semua orang di restoran itu hanya melihatnya saja tanpa sedikitpun menolehkan pandangan kepada pemuda di sebelahnya. Padahal sudah jelas sebelumnya dia dengan sengaja keluar dari mobil terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk pemuda di sebelahnya ini supaya orang-orang khususnya pelayan restoran agar memberikan penghormatan yang sama kepada sang pemuda.
Alih-alih memberikan penghormatan dan pelayanan khusus, bahkan mereka sama sekali tidak menghiraukan keberadaan pemuda di sebelahnya yang tidak lain adalah Ryan itu sendiri.
Hal itu tentu membuat Ban Chi sangat geram namun sekali lagi Ryan memberikan kode agar tidak perlu mempermasalahkannya. namun meskipun begitu, sebagai tangan kanan dan orang yang paling dipercaya oleh Ryan yang saat ini notabenya adalah ketua Geng Samurai Mawar, dirinya tentu tetap tidaklah terima namun terpaksa harus memendamnya sebisa mungkin di dalam hati.
"Ya, bawa kami ke ruangan VVIP!" jawab Ban Chi dengan nada yang agak berat akibat meredam kekesalannya.
Sang manajer restoran sedikit mengerutkan kening saat mendengarkan suara yang dikeluarkan oleh ketua Ban Chi. Dia menjadi agak ketakutan karena raut wajah dari ketua benci tampak sangatlah seperti orang kesal dan ingin membunuh orang.
Namun karena tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh ketua Ban Chi, sama manager beserta beberapa pelayan cantik hanya menganggukkan kepala dan membawa keduanya ke ruangan khusus atau ruangan VVIP.
Ruangan VVIP terdapat di lantai 5 restoran tersebut. Di sana terdapat beberapa pelayanan khusus seperti tarian ataupun yang lainnya yang disuguhkan oleh restoran sehingga dapat membuat pelanggan menjadi semakin terkesan.
Sesampainya di ruangan khusus itu, sang manajer restoran langsung membersihkan Ban Chi dan Ryan untuk duduk di kursi mewah yang tersedia.
"Harap menunggu sejenak, ketua Ban Chi. kami akan mendatangkan hidangan terlezat kami untuk ketua Ban Chi." ujar sang manajer restoran.
Ban Chi hanya menganggukkan kepalanya saja dan mempersilahkan Ryan duduk terlebih dahulu sebelumnya juga mengikutinya. Dia sengaja melakukan itu di depan sang manajer restoran dan para pelayan agar mereka semua sadar dan mengetahui siapakah seharusnya yang harus mendapatkan perlakuan lebih khusus dari mereka ketimbang dirinya.
Nyatanya apa yang dilakukan oleh Ban Chi memang sedikit membuahkan hasil. Manajer restoran dan juga para pelayan mengerutkan kening mereka tanda mereka bertanya-tanya dalam hati dan penasaran dengan identitas pemuda yang terlihat begitu dihormati oleh ketua Ban Chi.
"Pergilah dan sajikan dengan cepat!" ucap Ban Chi dengan nada yang agak meninggi sembari melambaikan tangan untuk mengusir sang manajer dan para pelayannya mengikutinya.
"Baik, ketua Ban Chi!" dengan terburu-buru mereka semua menjawab dan pergi meninggalkan Ban Chi dan Ryan di tempatnya.
"Hehehe.. Kau tidak perlu sejengkel itu, saudara Chi! Awas loo, nanti cepet tua kalo marah-marah terus! Hahaha.." ujar Ryan bercanda setelah sang manajer restoran dan para pelayan benar-benar telah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S
jdi orang nomer satu kog kyknya enak 😀selalu diistimewakan
2023-07-20
1
nasrul
lanjut
2023-07-20
1