"Nak, tidakkah kau terlalu sombong bukan?" tanya Guo Yang sembari bergerak mendekati Ryan dan mengayunkan pedangnya.
Trank!
"Semua yang aku katakan berdasarkan kemampuan yang aku miliki!" jawab Ryan dengan nada yang terasa begitu bangga didengarkan oleh Guo Yang dan dua lainnya.
Trank!
Trank
Du Du dan Tang An juga memberikan serangan susulan kepada Ryan, namun serangan keduanya juga dengan mudah dapat di tepis oleh Ryan.
Ketiganya terus berkolaborasi dengan cukup baik untuk menjatuhkan Ryan. Namun sekali lagi hal itu seperti sebuah kemustahilan karena pemuda yang saat ini telah menjadi ketua Geng Samurai Mawar karena dirinya seolah sudah mengetahui jalan dari pedang ketiganya.
"Apa hanya ini saja kemampuan yang kalian miliki?" tanya Ryan dengan ada yang mengejek.
"Sialan! aku pasti akan membunuhmu, bocah!" teriak Guo Yang dengan emosi yang meluap-luap dan langsung terprovokasi.
Guo Yang segera melancarkan serangan dengan sangat cepat dan membabi buta. Dia telah benar-benar dikendalikan oleh emosinya sehingga justru semakin memudahkan Ryan untuk menebang serangan-serangan yang dia lancarkan.
Kedua temannya justru menjadi waspada dan menjaga jarak karena tidak ingin serangan dari Guo Yang menyesal dan mengenai mereka berdua. Hal itu tentu langsung dimanfaatkan oleh Ryan dengan menggunakan salah satu jurus yang terdapat pada Teknik Pedang Rembulan.
Semua mata yang melihat cara bertarung dari sosok pemuda yang mengatakan sebagai ketua Geng Samurai bawah terbuka dengan lebar. Tidak membutuhkan waktu yang lama baginya untuk membuat Guo Yang terkena beberapa tebasan.
Namun dengan sengaja Ryan tidak melakukannya secara kuat sehingga tebasan itu hanya menimbulkan luka goresan saja. Hal itu ia lakukan karena untuk memberikan peringatan kepada siapapun sekaligus memperlihatkan kepada seluruh anggota Geng Samurai Mawar teknik berpedang miliknya yang sangat luar biasa.
Gou Yang mengeratkan giginya karena merasakan perih di sekujur tubuhnya akibat tebasan yang diberikan oleh Ryan. Akan tetapi hal seperti itu justru membuat hatinya semakin terbakar oleh amarah sehingga niat hati hanya ingin memberikan pelajaran kepada sosok pemuda yang datang entah dari mana lalu mengaku-ngaku sebagai ketua Geng pada awalnya, ini telah berubah menjadi niat ingin membunuh. Ryan tentu saja mengetahui hal tersebut. Dia dapat menilainya dari sorot mata merah yang diperlihatkan oleh Gou Yang kepadanya.
Seringai tipis segera terpancar dari sudut bibir Ryan. Semakin Gou Yang berhasrat untuk membunuhnya, maka semakin gencar pula ia ingin mempermainkan orang yang hanya bertindak menggunakan otot namun tidak dengan otak.
Srett! Srett!
Sabetan demi sabetan pedang terus mengenai tubuh Gou Yang. Pakaian yang ia pakai kini telah menjadi merah dan berbau amis akibat darah miliknya yang mengucur terus-menerus. Gerakannya yang gesit kimi juga tidak secepat sebelumnya. Itu dikarenakan dirinya mulai merasakan efek akibat darah dari dalam tubuhnya yang keluar dalam porsi besar.
Meskipun begitu, Goi Yang masih saja tidak menyerah. Kemarahannya yang begitu mendalam semakin membuat ia ingin menyacak-nyacak itu butuh dari pemuda lawannya.
Sreettt!
Brukk!
Tiba-tiba Ryan melancarkan sebuah serangan yang sangat cepat sehingga tidak ada satu orang pun dari sekitar 300-an orang yang sedang menontonnya bertarung yang melihat gerakan itu. Namun efek atau hasil yang didapatkan adalah Gou Yang jatuh terkapar di atas tanah dan tidak dapat berdiri lagi.
Dengan cepat Ban Chi yang sebelumnya telah diberikan pesan untuk memberikan pil berwarna hijau cerah atau biasa disebut oleh Ryan dengan pil penyembuh, bergerak mendekati tubuh tidak berdaya dari Guo Yang.
Du Du dan Tang An mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak kemudian keduanya saling tatap satu sama lain. Mereka kemudian bergerak maju dengan cepat menyerang Ryan dengan segenap kemampuan yang mereka miliki.
Keduanya dapat bergerak dengan leluasa karena Guo Yang yang sebelumnya telah dilahap oleh kemarahan dan mengganggu pertarungan mereka kini telah tiada. Atau bisa dikatakan saat ini keduanya dapat bertarung dengan lebih fokus lagi daripada saat bersama Guo Yang.
Ryan yang mendapati dirinya diserang dengan kecepatan tinggi, tentu saja tidaklah diam begitu saja dan menerima dengan pasrah sabetan pedang Du Du dan Tang An. Dia menggunakan jurus-jurus yang terdapat di dalam kitab Teknik Pedang Rembulan sehingga kecepatannya benar-benar di luar nalar.
Tring! Tring! Tring!
Tidak ada satu orang pun dari semua anggota Geng Samurai Mawar yang dapat melihat laju dari pedangnya. Mereka semuanya dapat melihat sebuah percikan api kecil efek dari benturan kedua pedang. Ryan dengan sengaja hanya mengayunkan pedangnya pada pedang milik Du Du dan Tang An. Jika boleh jujur, Ryan sedikit kagum dengan keduanya karena dapat menggunakan serangan yang teratur seperti sebuah formasi meskipun mereka sebenarnya hanya menggunakan insting bertarungnya saja.
Trank! Trank! Trank!
Suara dentingan itu terus terdengar dan semua orang dapat melihat Ryan terus bergerak dengan cepat sekali. Tidak lama kemudian, hal yang sangat mengejutkan terjadi sehingga semua orang yang ada di tempat itu khususnya Du Du dan Tang An.
Traannkkkk! Traannkkkk!
Krack! Krack!
Klang! Klang!
Sesuatu itu adalah pedang yang dipegang oleh Du Du dan Tang An retak dan kemudian terpotong dengan sangat mengejutkan. Hal itu sama sekali belum pernah ditemui oleh siapapun yang ada di aula itu, karena mereka semua tahu bahwa pedang yang digunakan oleh seluruh anggota Geng Samurai Mawar merupakan pedang katana yang ditempa secara khusus oleh sang penempatan dan memiliki kekuatan di atas rata-rata pedang katana biasa.
Sreett! Sreett!
Ryan segera bergerak dengan cepat dan mengayunkan pedangnya lalu dia mundur untuk menjaga jarak dari kedua lawannya. Ryan berhenti bergerak dan tidak melakukan apa-apa lagi. Akan tetapi pedangnya tetap teracung ke depan mengarah ke tempat Du Du dan Tang An berdiri.
"Aaakhh.."
"Aaakhh.."
Du Du dan Tang An langsung berteriak histeris saat baru menyadari bahwa tepat di tengah lengan kanan keduanya terdapat sebuah luka goresan pedang katana milik lawan yang cukup dalam.
"Sudah cukup! Keduanya telah kehilangan pedangnya serta saat ini tangan mereka telah terluka parah. Jadi, siapa sekarang yang meragukanku?" tanya Ryan dengan ekspresi wajah datar kepada seluruh anggota Geng Samurai Mawar. Dia lalu mengibaskan pedangnya untuk menghilangkan noda darah yang menempel.
Tidak ada satu orang pun diantara ke 300 orang anggota Geng Samurai Mawar yang berani menjawab pertanyaan dari Ryan. Kepala mereka tertunduk dan ekspresi wajah mereka terlihat sangat ketakutan. Hanya orang bodoh saja yang berani bersikap arogan kepada sosok pemuda mengerikan seperti Ryan.
Bagaimana tidak ketakutan mendalam? Mereka telah melihat dengan mata mereka sendiri pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat luar biasa. Terlebih, dia menggunakan teknik pedang itu untuk mengalahkan ketika orang yang dirasa paling kuat diantara anggota-anggota lain di Geng Samurai Mawar.
"Kau berikan pin itu kepada mereka, saudara Chi!" katanya lagi kepada Ban Chi setelah beberapa waktu tidak mendapatkan jawaban.
"Baik, ketua!" patuh Ban Chi lalu berjalan mendekati Du Du dan Tang An dan memberikan masing-masing satu pil hijau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S
GO YANG maunya apa sih 😀😃 pasti dijabanin sama ayang Ryan
2023-07-15
1
nasrul
lanjut
2023-07-14
1