Swush... Swush... Swush...
3 buah kitab muncul dari kekosongan dan terjatuh di tangan Ryan. Dua diantaranya bersampulkan emas berlian yang merupakan kitab Teknik Tongkat Sun Wukong dan Teknik Pedang Petir lalu yang satunya lagi terbuat seperti dari kayu yang di ukir saja. Namun begitu, Ryan bisa menganggap remeh teknik berpedang itu meskipun hanya berupa teknik tingkat rendah.
Ryan yakin bahwa teknik itu sangat hebat sehingga dapat menjadikan sang penguasa teknik orang paling hebat dalam berpedang jika seseorang mampu menguasai secara sempurna. Hal itu dapat Ryan tebak hanya menggunakan insting yang dia miliki saja. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi, namun dia merasa sangatlah yakin dan tidak mungkin salah dalam menebak.
"Baiklah Sistem, sekarang mana pilnya?" tanyanya dengan ekspresi yang sudah tidak sabar lagi untuk segera menguasai ketiga teknik bertarung di tangannya.
Swush...
Sebuah pil berbentuk bulat seukuran kelereng dengan warna emas cerah muncul juga dari kekosongan dan dengan segera ditangkap oleh Ryan. Tanpa menunggu lama lagi, Ryan langsung menelan pil itu sehingga tubuhnya merasakan sebuah kehangatan khususnya pada bagian kepala dan bagian dada.
Hal itu sangatlah wajar karena sebuah ilmu akan dapat terkuasai secara sepenuhnya jika memang hati dan pikirannya sudah sama-sama menyatu dengan ilmu itu. Seperti namanya, beli pemahaman merupakan sebuah pil yang dapat membuat seseorang yang menelannya memiliki pemahaman tingkat tinggi dan sangat mudah untuk mempelajari berbagai macam ilmu.
"Haahh.. Sudah saatnya bagiku menyerap pengetahuan dari ketiga kitab ini!" ucapnya lalu mengambil kitab Teknik Tongkat Sun Wukong terlebih dahulu untuk menjadi awal mula dia belajar beladiri tingkat tinggi.
Ryan membuka kitab yang memiliki sampul emas dan berlian itu dengan hati-hati lalu membacanya secara perlahan dan mendetail. Dia terus membaca setiap halaman demi halaman tanpa ada satu kata pun yang terlewatkan. Butuh waktu 1 jam lebih bagi Ryan untuk menyelesaikan sesi pembacaan kita teknik tersebut.
Namun, Ryan tidak langsung membuka kitab teknik yang kedua. Disini diam terus mengulang-ulangi membaca kitab tersebut sehingga dia pernah hafal sepenuhnya di luar kepala.
Ryan sampai tidak mengingat lagi Sudah berapa lama dirinya terfokus dalam menghafalkan kitab teknik bertarung dengan menggunakan senjata tongkat. Dia sebelum mengatakan kepada Ban Chi agar tidak mengganggunya saat dirinya sedang berada di kamar.
'Saat ini aku hanya tinggal mempraktikkannya dengan menggunakan tongkat rotan yang aku buat dari kursi milik keluarga Ayu.' batinnya sembari tersenyum puas karena telah berhasil menguasai dan memahami secara mendalam satu teknik tingkat tinggi.
Dirinya sama sekali tidak mempertanyakan bagaimana sebuah rotan bisa digunakan sebagai senjata dan sistem mengatakan bahwa rotan itu sangat bagus bahkan menyamai tongkat dari tongkat yang digunakan oleh Sun Wukong untuk memporak-porandakan istana langit.
'Baiklah.. Sekarang kitab yang kedua!' gumamnya dengan penuh semangat.
Menambah sebuah wawasan dengan cara membaca merupakan sesuatu yang telah menjadi hobi sejak dahulu untuk seorang yang bernama Ryan ini. Jadi, dia tidak akan pernah bosan selagi apa yang dibacanya itu merupakan sebuah hal baru atau sebuah ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupannya dan juga kehidupan orang-orang yang menyayanginya.
Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lamanya bagi Ryan untuk menguasai dan menghafal seluruh teknik berpedang dari Teknik Pedang Petir. Dia melihat langit-langit kamarnya dan tatapannya menerawang jauh menembus pemahaman tingkat tinggi.
"Petir merupakan suatu lambang dari sebuah kecepatan dan juga kekuatan kehancuran. Teknik Pedang Petir merupakan kombinasi sebuah ilmu bela diri menggunakan senjata pedang dan mengandalkan kecepatan serta daya rusak yang sangat mengerikan!" ucapnya dengan penuh penghayatan.
Ryan merasa ingin segera menggerakkan tangannya untuk mempraktikkan teknik berpedang itu. Itu sangatlah wajar karena selama ini dirinya selalu saja menggunakan sebuah pedang katana untuk melakukan pertarungan atau bisa dikatakan dirinya sudah terbiasa menggunakan pedang meski hanya menggunakan teknik yang berasal dari skill kungfu tingkat tinggi yang ia dapatkan dari Sistem.
Ryan menahan gejolak yang ada di dalam hatinya itu dan segera menutup lembaran terakhir dari kitab Teknik Pedang Petir dan meletakkannya di atas perbaringan. Dia kemudian membuka kitab terakhir yang terbuat dari kayu yang diukir.
"Kitab Teknik Pedang Rembulan? Hmm.. Dari judulnya saja dapat disimpulkan bahwa Teknik ini mungkin menggunakan gerakan cepat dan secara senyap. Mengingat rembulan itu hanya akan muncul di waktu malam hari saja!" ucap Ryan sembari mulai membuka halaman pertama dari kitab tersebut.
Dan benar saja apa yang dikatakannya sebelumnya! Teknik Pedang Rembulan memang lebih mengandalkan kepada kecepatan dan kesenyapan dari sang pengguna. Teknik pedang seperti ini sangatlah cocok bagi mereka yang berada di bidang khusus para pembunuh atau Shinobi, karena dapat melakukan pembunuhan dengan tanpa menimbulkan suara sama sekali.
Selain itu, Teknik Pedang Rembulan gerakan yang tidaklah terlalu rumit namun memiliki sebuah persyaratan yaitu sang pengguna harus memiliki kekuatan tubuh fisik yang luar biasa kuat. Hal itu sudah tentu dapat dipatahkan oleh Ryan karena dirinya setelah memiliki tubuh fisik tersebut. Sedangkan untuk para anggota Geng Samurai Mawar, dia juga sudah merencanakan untuk melatih fisik mereka terlebih dahulu sebelum akhirnya mengajarkan teknik berpedang.
Waktu terus berlalu dan tidak terasa pagi pun telah datang. Ryan juga telah menyelesaikan seluruh pekerjaannya dan telah berhasil menguasai ketiga kitab teknik bertarung yang dia beli dari Sistem. Saat ini dirinya telah bersiap-siap untuk mendatangi sebuah lapangan yang terdapat di ruang bawah tanah gedung markas besar Geng Samurai Mawar. Disana lah dirinya nanti akan melatih seluruh bawahan barunya itu.
Tok! Tok! Tok!
"Ketua Ryan! Semua anggota kita telah berkumpul!" suara Ban Chi terdengar dari luar pintu setelah pintu itu diketuk.
Ryan pun membuka pintu kamar dan raut wajahnya memancarkan sebuah senyuman lebar.
"Baik. Mari kita kesana sekarang!" ucapnya dengan santai.
"Mari ikuti saya, ketua!"
***
Di sisi lain, 300-an orang anggota Geng Samurai Mawar setelah berkumpul di sebuah halaman yang sangat luas. Wajah-wajah mereka tampak sangat kebingungan karena tiba-tiba saja disuruh untuk kembali ke markas dan tidak boleh absen meski dengan alasan apapun.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Dan mengapa kita dikumpulkan semuanya seperti ini?" tanya salah satu dari anggota Geng Samurai Mawar kepada temannya.
"Aku juga tidak tahu! Tapi ini adalah perintah langsung yang diberikan oleh ketua Ban Chi untuk semua anggota!" jawab temannya yang sama-sama tidak mengetahui alasan di balik mereka semua dikumpulkan secara serempak di satu tempat.
"Hahh.. Aku harap ini bukanlah hal buruk." ucap salah satu anggota Geng Samurai Mawar yang lain.
Saat semua orang sedang membicarakan mengenai alasan dikumpulnya mereka di aula utama, tiba-tiba sebuah teriakan yang berasal dari Wu Han bergema di aula itu.
"Ketua telah tiba!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Bayu Adji
ini gimana cara baca nya .. tolong di jelaskan Thor .
2023-07-27
1
nasrul
kenapa harus di baca kan ad sistem bisa langsung memahami isi jurus itu dan ditambah pil bisa langsung memahamya
2023-07-13
2
🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S
Baca buku penting cma 4 jam n sudah mengerti teori... god job..
2023-07-12
1